oleh

Kerangka Gorgosaurus, Dinosaurus Purba Terjual Sekira Rp88 Miliar dalam Lelang di AS

image_pdfimage_print

Kabar6-Kerangka dinosaurus purba, Gorgosaurus, yang langka terjual seharga sekira Rp88 miliar dalam sebuah pelelangan di Amerika Serikat (AS), oleh seorang pembeli tidak dikenal.

Kerangka Gorgosaurus, merupakan kerabat jauh Tyrannosaurus rex yang terkenal dan mematika, ditemukan pada 2018, dan ini adalah penjualan kedua dari kerangka fosil dinosaurus yang dilelang Sotheby’s. Sebelumnya, T-rex yang dijuluki Sue, dijual ke Chicago’s Field Museum pada 1997 seharga US$8,36 juta.

Awalnya, Gorgosaurus diperkirakan bakal menarik tawaran hingga sekira Rp117 miliar. Ini adalah satu-satunya spesimen dari jenis Gorgosaurus yang ditawarkan untuk kepemilikan pribadi, dan hanya ada 20 fosil sejenis yang diketahui ada di seluruh dunia.

Gorgosaurus, melansir Nytimes, menjelajahi Bumi sekira 77 juta tahun yang lalu, dan seperti T-rex, ia memiliki kepala besar, mulut penuh gigi bergerigi melengkung, dan kaki depan kecil berjari dua. Menurut Sotheby’s, meskipun lebih kecil dari dinosaurus sepupunya, Gorgosaurus lebih cepat, lebih ganas dan memiliki gigitan yang lebih kuat, dioptimalkan untuk ‘memotong kulit tebal dan menembus jauh ke dalam daging mangsanya’.

Fosil ini ditemukan di tanah pribadi di Montana, AS, memiliki 79 elemen tulang, dengan tinggi tiga meter, dan panjang 22 kaki. Beberapa ahli khawatir tentang kerangka dinosaurus yang dijual di pasar swasta. ** Baca juga: Rumah Apung Ramah Lingkungan di Tengah Laut Panama Jadi yang Pertama di Dunia

“Kerangka seperti ini adalah bagian dari warisan alam kolektif kita, sisa masa lalu Bumi yang relevan bagi kita semua,” kata David Polly, profesor di Universitas Indiana dan mantan presiden Society of Vertebrate Paleontology.

Gregory M. Erickson, seorang profesor anatomi dan paleobiologi vertebrata di Universitas Negeri Florida, mengatakan khawatir penjualan itu ‘mengirim pesan bahwa fosil hanyalah komoditas lain yang dapat Anda beli untuk uang dan bukan untuk kepentingan ilmiah’.

Namun Erickson menerangkan, penjualan dan keriuhan di sekitarnya adalah produk sampingan dari masyarakat ‘dinomania’ kita. “Sejak kecil orang-orang terpikat dengan dinosaurus, jadi saya bisa melihat mengapa orang membeli fosil dinosaurus,” katanya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email