Kabar6-Sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD), Katherine Schreiber (28) memang sudah tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya, yang menurutnya kurang proporsional. Kondisi inilah yang membuat Katherine malu untuk pergi ke sekolah.
Namun di sisi lain, hal itu juga yang membuat wanita ini rutin olahraga agar bisa mendapatkan bentuk tubuh yang lebih baik. Namun tak disangka, kebiasaannya berolahraga berubah menjadi kecanduan olahraga.
Awalnya, Katherine hanya melakukan olahraga dua kali dalam sepekan. Namun, melansir Dailymail, frekuensi olahraganya terus meningkat. Ia juga semakin ketat dalam menjaga asupan makanan sehari-hari hingga mulai mengalami gangguan makan. Saat mulai memasuki bangku kuliah, masalah gangguan makan ini bisa Ia obati, namun kecanduan olahraga tetap dilakukan hingga memasuki dunia kerja. Katherine selalu pergi ke pusat kebugaran sebelum berangkat ke kantor, saat jam makan siang, dan spulang kantor.
Karena kebiasaannya berolahraga secara berlebihan ini, berat badannya menurun drastis. Hal yang menjadi masalah, kondisi tersebut ternyata mempengaruhi siklus menstruasinya di mana selama dua tahun ia sempat tidak mengalami haid sama sekali. Tak hanya itu, Katherine juga sempat terkena saraf terjepit dan juga kesulitan membangun kehidupan sosial.
Akhirnya ia pun menulis review dengan tim peneliti yang berasal dari Jacksonville University dan Highpoint University di Carolina Utara, Amerika Serikat, tentang bahaya kecanduan olahraga. Dalam review ini, Katherine menyebutkan bahwa kecanduan olahraga hingga saat ini belum dimasukkan sebagai gangguan mental. Padahal 0,3 hingga 0,5 persen populasi di seluruh dunia mengalami hal itu. ** Baca juga: Timnas Inggris Bawa Koki Sendiri Saat Piala Dunia Karena Takut Keracunan
Kini, Katherine mulai bisa menurunkan kecanduannya dan hanya berolahraga sekira 45 menit dalam sehari.(ilj/bbs)