Kabar6-Kasus perundungan pelajar Binus School di Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengundang perhatian publik serta pemerintah. Aksi itu dilakukan pelajar senior yang mengatasnamanakan ‘Geng Tai’ terhadap korban selaku juniornya.
“Gengnya bernama itu saja, sudah jadi perhatian,” kata pelaksana harian Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Rini Handayani di Mapolres Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (24/2/2024).
Menurutnya, kasus perundungan ini bisa dilihat dari kesehatan mental anak pelaku. Ini juga yang mungkin saja terjadi meskipun mereka anak-anak dari golongan atas.
Rini menilai, penghargaan terhadap diri anak mungkin kurang. Jadi mereka ingin seperti superman di lingkungan sekolah.
“Lalu, kalau ada geng seperti itu harus tau, gak bisa sekolah gak tau kondisi geng,” jelasnya.
**Baca Juga: Kata Benyamin soal Kasus Bullying Pelajar Binus School di Tangsel
Rini tegaskan, kemen PPPA akan melakukan koordinasi dengan kementerian pendidikan, terkait sanksi yang akan diberikan kepada Binus School.
“Seperti apa sanksi nya nanti. Karena soal perundungan ini memang menjadi fokus kami,” tegasnya.
Pantauan kabar6.com, korban bersama ibunya selaku pelapor pada Selasa kemarin telah mendatangi kantor UPTD PPA Kota Tangsel untuk menjalani konseling psikologis. Tim pakar melihat kondisi psikologi korban tidak stabil.
Terungkapnya kasus ini bermula dari cuitan pemilik akun @BosPurwa di media sosial X, dahulunya Twitter. Ia memposting foto korban sedang tergolek lemah di rumah sakit.(yud)