oleh

‘Jejak Kaki Iblis’ Berusia 385 Ribu Tahun di Italia Ungkap Fakta Mencengangkan

image_pdfimage_print

Kabar6-Bekas jejak kaki purba yang dikenal dengan ‘jejak kaki iblis’, berada pada sisi gunung api yang telah punah, membuat banyak orang di Italia selatan bertanya-tanya sekaligus ketakutan.

Jejak kaki tersebut, melansir Sciencealert, ditemukan di semak-semak yang dulunya sebuah gunung api, Roccamonfina di Campania, yang terbengkalai selama 50 ribu tahun. Ada tiga jejak kaki dan panjangnya 22 cm dan lebar 11 cm. Kondisi jejak kaki ini masih terlihat jelas dan diperkirakan berusia 385 ribu tahun. Warga lokal menyebutnya ‘Ciampate del Diavolo or Devil’s Trail’.

Ada asumsi yang menyatakan jejak kaki itu muncul ketika lereng Roccamonfina mencair, dan diasumsikan hanya setan yang bisa berjalan di atas lava dan batu yang membara. Legenda lokal menyebut itu jejak kaki iblis ketika berjalan dari Neraka melalui gunung berapi ke Bumi.

Namun pada 2003, penelitian ilmuwan dari Universitas Padua membuktikan jejak kaki itu bukan ditinggalkan iblis, tapi manusia awal. Tim yang dipimpin Adolfo Panarello, mengidentifikasi jejak kaki itu milik hominid, jejak hominid paling tua di luar Afrika.

Diperkirakan jejak kaki itu muncul ketika manusia awal berjalan di atas aliran piroklastik yang mendingin dan cetakan ini kemudian ditutupi oleh debu vulkanik hingga terungkap pada abad ke-17. Jejak tangan juga ditemukan di antara jejak kaki dan ini menunjukkan bahwa itu dibuat oleh hominid, yang mencoba menyeimbangkan diri saat berjalan di lereng.

Menurut laporan, jejak tersebut ‘mendahului kemunculan Homo sapiens’ yang secara anatomi adalah manusia modern. Meskipun jejak kaki tersebut berasal dari manusia purba, tidak ada kesepakatan mengenai spesies mana yang membuatnya. Mereka bisa saja merupakan jejak dari Homo heidelbergensis (hominid punah yang ditemukan di dekat Heidelberg, Jerman), Neanderthal, Denisovan atau yang lainnya.

Ada juga penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi manusia purba mana yang meninggalkan hehak tersebut. Mereka mampu mengidentifikasi 14 tangan dan jejak kaki baru. Secara total, peneliti meneliti lebih dari 80 jejak.

“Mereka dapat mengidentifikasi setidaknya lima individu berbeda, termasuk satu dengan kaki agak besar yang diidentifikasi sebagai pria dewasa,” demikian menurut laporan.

Jejak kaki itu mirip dengan kaki orang yang terkubut di Sima de Los Huesos di Spanyol, dua yang penuh dengan fosil Neanderthal awal. ** Baca juga: Masih Utuh, Anak Panah Berusia 1.300 Tahun yang Tertimbun Lapisan Es di Norwegia

Namun ada temuan misterius lainnya. Jejak kaki terakhir yang ditemukan di Italia itu mengindikasikan pemilik kaki tidak berlari menjauh dari gunung api tapi berlari mendekatinya.

Artinya, mereka tidak lari untuk menyelamatkan diri tapi membahayakan diri mereka dan mereka kemungkinan mengunjungi gunung api itu hanya beberapa jam sebelum erupsi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email