oleh

Ini Alasan Kurang Tidur Picu Depresi

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Insomnia, diungkapkan sejumlah penelitian dalam beberapa tahun belakangan ini, bukan terjadi setelah seseorang mengalami depresi. Sebaliknya, insomnia justru terjadi di awal, hingga kemudian memicu depresi.

Alice Gregory, seorang Guru Besar Psikologi di University of London, dikutip dari Kompas, mengatakan bahwa kurang tidur pada malam hari bisa membuat seseorang tak bisa mengendalikan emosinya. Dia pun mengungkapkan bagaimana kurang tidur pada akhirnya bisa memicu depresi.

Penelitian fokus pada amigdala, yaitu area otak yang memainkan peran penting terkait emosi dan tingkat kecemasan seseorang. Dalam penelitian itu, mereka yang kurang tidur menunjukkan respon amigdala sangat besar ketika diberikan gambaran emosi negatif dibanding mereka yang cukup tidur.

Bagian otak yang mengatur amigdala juga terlihat lemah. Artinya, ketika kurang tidur, mereka kurang mampu mengendalikan emosinya. Alice juga melakukan penelitian genetik untuk melihat hubungan antara depresi dan insomnia.

Orang yang insomnia juga akan lebih rentan mengalami depresi. insomnia dan depresi juga sama-sama menurunkan sistem kekebalan dan menimbulkan peradangan dalam tubuh.

Dengan begitu, memperbaiki kualitas tidur dipercaya dapat mencegah, atau bahkan mungkin mengobati depresi. Peneliti menemukan, ketika insomnia dapat diatasi, kecemasan dan gejala depresi pun berkurang.

Saat ini penelitian masih dilanjutkan untuk melihat apakah mengatasi masalah kurang tidur juga membantu mengobati masalah kesehatan jiwa lainnya. ** Baca juga: Jangan Biasakan Cuci Tangan Dalam Air Kobokan

Jadikan kebiasaan tidur yang cukup sebagai gaya hidup sehat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email