Kabar6-Ada berapa banyak jumlah negara di seluruh dunia? Selama ini mungkin Anda bisa melihat nama-nama negara dari peta dunia atau bola dunia (globe). Namun pernahkah Anda menyadari, ternyata terdapat beberapa negara di dunia yang sudah dihapus dari peta dunia?
Hal itu disebabkan oleh beberapa konflik seperti terjadinya Perang Dunia I (PD I) dan Perang Dunia II (PD II), memisahkan diri, faktor internal, faktor eksternal serta serangan-serangan yang menjadi faktor runtuhnya suatu negara.
Negara mana saja yang tanpa kita sadari ternyata sudah tidak ada dalam peta dunia? Melansir idntimes, ini dia tujuh negera yang dimaksud:
1. Uni Soviet
Uni Soviet merupakan negara komunis yang berdiri sejak 25 Oktober 1917, dan sangat berjaya pada masanya. Namun pada 25 Desember 1991, Uni Soviet runtuh setelah 74 tahun berdiri. Hal ini disebabkan karena beberapa permasalahan internal seperti korupsi, konflik antar suku bangsa, dan beberapa masalah lain yang menjadi sumber dari gerakan sporadis penghancur kedaulatan Negara.
Uni Soviet sendiri kemudian terpecah menjadi beberapa negara berdaulat yang kurang dari 15 Negara. Salah satu negara terbesar dari pecahnya Uni Soviet adalah Rusia.
2. Yugoslavia
Negara ini berdiri sejak 1918, dan sudah tidak ada lagi sejak 2003 lalu. Penyebabnya adalah hutang yang menumpuk, berakhirnya gerakan nonblok, adanya campur tangan negara lain, munculnya gerakan separatis, tidak mampu menghadapi perubahan yang pesat, serta penentangan Serbia terhadap keinginan bangsa lain.
Negara Yugoslavia terpecah menjadi enam negara dan dua provinsi otonom yaitu Bosnia dan Herzegovina, Krosia, Makedonia, Slovenia, Serbia, Vojvidona dan Kosovo (dua provinsi otonom yang dibentuk pada masa Josip Broz Tito berkuasa).
3. Ottoman
Kerajaan Ottoman atau Turki Utsmaniyah adalah sebuah kerajaan yang berdiri pada 1299, dan mengalami masa kejayaan pada 1453, setelah Mehmed II berhasil menaklukan Konstantinopel. Pada masa ini pasukan kerajaan yang bernama Janissary sangat ditakuti oleh dunia.
Namun pada November 1922 kerajaan ini harus runtuh setelah menjalani masa kejayaannya selama 693 tahun berdiri. Negara yang kalah dalam PD I ini harus membagi wilayah kepada pihak yang menang seperti wilayah Mesir, Sudan, dan Palestina yang diserahkan pada Inggris.
4. Austro Hungari
Berdiri sejak 1867, Austro Hungaria merupakan kerajaan kekaisaran terbesar kedua di Eropa secara geografis setelah Rusia, dan memiliki penduduk terbanyak setelah Rusia dan Jerman.
Kekalahan dalam PD I, membuat Austro-Hungari mengalami dampak yang besar, terlebih lagi perpecahan antar etnis bangsa. Pada 1918, negara ini pecah dan menjadi negara-negara modern seperti Austria, Hungaria, Cekoslowakia, dan Yugoslavia, dengan beberapa bagian wilayahnya yang lain bergabung ke Italia, Polandia, dan Rumania.
5. Vietnam Selatan
Vietnam Selatan berdiri pada saat Prancis berusaha mendirikan negara-negara boneka di kawasan Indocina di akhir PD II. Kemudian terjadilah perang Indocina I pada 1946-1954, yaitu antara Vietnam Utara yang didukung oleh Tiongkok dan Vietnam Selatan didukung oleh Prancis.
Pada akhirnya pasukan Vietnam Selatan kalah akibat hujan tembakan artileri yang dilakukan oleh Vietcong. Hal ini menjadi periode awal transisi Vietnam menjadi satu negara yang utuh.
6. Cekoslovakia
Sebelum bernama Cekoslovakia, negara ini dikenal dengan nama Bohemia, karena di wilayah tersebut ada banyak pendatang dari suku Boiern. Pada 1917, terjadi pertemuan di Pittsburgh, Penssylvania, di mana Thomas Masaryk mewakili Ceko menandatangani perjanjian yang mendorong penyatuan negara Czechia dan Slovakia menjadi Cekoslovakia yang resmi berdiri pada Oktober 1918. Cekoslovakia berbentuk republik dan memiliki pusat pemerintahan di Praha.
Perpecahan Cekoslovakia disebabkan oleh adanya perbedaan kondisi masyarakat dan infrastruktur antar kedua Negara Ceko dan Slovakia. Ceko menganggap Slovakia sebagai beban, sedangkan Slovakia merasa tidak dianggap. Disusul dengan kesepakatan antara dua negara untuk berpisah agar dapat lebih berkembang setelah runtuhnya sistem komunis.
7. Jerman timur
Jerman Timur merupakan hasil aneksasi Uni Soviet setelah PD II. Tembok Berlin dibangun untuk memisahkan antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Runtuhnya Tembok Berlin yang terkenal pada 1990, bersamaan dengan bersatunya kembali rakyat Jerman secara resmi telah meruntuhkan negara Jerman Timur yang berpaham komunis. ** Baca juga: Hiu Tertua di Dunia Ternyata Masih Hidup
Nah, hal itu juga yang menjadi awal runtuhnya Uni Soviet.(ilj/bbs)