oleh

Gapasda: Moda Transportasi Terintegrasi dan Penyesuaian Harga Tiket Kurangi Kemacetan Horor di Merak Saat Arus Mudik

image_pdfimage_print

Kabar6-Moda transportasi umum terintegrasi dan penambahan tiga pasang dermaga di Pelabuhan Merak, didukung oleh Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungau, Danau dan Penyeberangan(Gapasdap). Karena bisa memperlancar dan mempermudah mobilitas masyarakat.

Terlebih, semakin banyak transportasi umum yang terintegrasi, juga mengurangi kemacetan panjang hingga keluar Pelabuhan Merak.

Menurut mereka, saat arus mudik Idul Fitri 2024, dengan penyediaan empat kapal di setiap dermaga, bisa menambah jumlah trip perjalanan dari kisaran 82 menjadi 113 per harinya.

Jika jumlah dermaga ditambah dan kapal yang beroperasi semakin banyak, bisa mengurangi bahkan menghilangkan kemacetan kendaraan hingga keluar pelabuhan.

**Baca Juga: Perlu Transportasi Terintegrasi Menuju Pelabuhan Merak

“ASDP diharapkan bisa menambah jumlah dermaga baru, kalau dari informasi yang saya dengar, di sekitar Indah Kiat sudah dapet lampu hijau dari Pelindo selaku pemilik lahan di situ, itu rencananya akan dibangun tiga dermaga,” ujar Ketua Umum DPP Gapasdap, Khoiri Soetomo,Selasa, (23/07/2024).

Saat ini, sudah ada tujuh pasang dermaga di Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Kelancaran arus penyebrangan dan ketersediaan tiket, menurutnya, jadi harga diri kementrian perhubungan. Karena setiap arus mudik maupun libur panjang, kelancaran kawasan Selat Sunda selalu jadi sorotan nasional.

“Setiap kali ada permasalahan macet baik itu idul fitri, nataru, maupun hari libur nasional karena kekurangan kapal, dari 68 kapal kalau satu pasang dermaga hanya empat kapal, berarti ada beroperasi 28, masih ada 40 kapal nganggur setiap hari yang menunggu giliran,” terangnya.

Demi keselamatan bersama, penertiban kendaraan over dimensi dan over load juga harus ditindak tegas. Kemudian, untuk pemenuhan standar pelayanan minimum atau SPM, Gapasdap berharap PT ASDP Indonesia Ferry segera menaikkan harga tiket, seperti yang sudah ditugaskan oleh Kemenhub.

Dimana, Gapasdap telah meminta Kemenhub segera penyesuaian harga tiket yang telah mereka ajukan lada 2019 silam. Saat ini, sudah 5 tahun berlalu belum juga di terapkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry.

Kenaikan tarif tiket juga berpengaruh terhadap perawatan, pelayanan hingga keselamatan penumpang diatas kapal sendiri.

“Dolar naik, gaji karyawan naik, sparepart naik, supaya ini menjaga standar savety. Semoga dalam waktu dekat, sudah turun disposisi dari pak menteri, seharusnya dalam 1-2 minggu ini tarif sudah tersesuaikan. Kami mengajukan 31,8 persen, kalau pemerintah mau dua tahapan itu enggak apa-apa, tapi naik tahun ini,” jelasnya.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email