Kabar6-Perhatian Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai masih kurang oleh kalangan Pondok Pesantren (Ponpes). Pasalnya, apa yang hingga kini menjadi harapan para pengurus Ponpes masih belum sejalan dengan langkah-langkah yang dilakukan MUI. Khususnya dalam hal pembinaan dan kordinasi.
“Kalangan Ponpes memang mengeluhkan perhatian MUI yang kurang terhadap keberadaan mereka di Tangsel,” ujar Ketua Forum Pesantren Tangsel, Muslihudin kemarin.
Sejauh ini, kata Muslihudin, kalangan Ponpes menilai MUI masih berbicara dikalangan elit, seperti antara Bazda (Badan Amil Zakat) dan Pemda semata.
“Yang kami harapkan bukan hanya itu saja. Tapi bagaimana kami-kami dari pengurus Ponpes bisa berkomunikasi secara kontinyu guna perkembangan Ponpes,” terangnya.
Meski mengakui ada pembinaan bagi guru ngaji, namun Muslihudin juga merasa bila selama ini MUI belum menelurkan ide-ide untuk terobosan baru.
“Kalau saja kordinasi MUI dengan Forum Ponpes bisa terjalin dengan baik, tentunya akan banyak ide dan gagasan cemerlang untuk mengadakan kegiatan yang berniali keislaman,” ucapnya.
Muslihudin menambakan, bila minimnya komunikasi MUI dengan Ponpes juga dapat mengambat lengkapnya motto Tangsel yang Cerdas, Modern dan Religius.
“Sekarang Cerdas dan Modern mungkin sudah tercipta. Tapi untuk Religius mau tercipta bagaimana, karena kegiatan-kegiatan besar saja tidak pernah dilakukan,” terangnya.
Sekretaris MUI Tangsel, Abdul Rojak membantah tudingan bila MUI kurang perhatian terhadap pengurus Ponpes. “Bukan kurang. Tetapi tataran MUI bukan di grass root. Namun sudah berada dikalangan atas,” kata Rojak. **Baca juga: KH Saidih Kembali Pimpin MUI Tangsel 2014-2019.
Menurut Rojak, langkah MUI saat ini justru menyatukan pemimpin-pemimpin Ponpes untuk bisa melangkah bersama. Jadi salah bila MUI dituding seolah tidak ada perhatian pada Ponpes. “Simpul-simpul tokoh Ponpes itu disatukan di lembaga MUI,” terangnya.(way)
