Dalam kunjungan, dua menteri tersebut sempat melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Bupati Lebak, Iti Octavia Jaya yang turut mendampingi ke lokasi, Senin (16/3/2015).
“Ini jembatan dari kapan dibangunnya? Bagaimana akses anak-anak SD berangkat ke sekolah pascaputusnya jembatan ini? Lalu, bagaimana warga menjalankan aktifitas perekonomiannya,” tanya Mendikbud, Anis Baswedan.
Sementara, Bupati Iti menjelaskan bahwa jembatan yang putus itu dibangun sejak Kabupaten Lebak masih tergabung ke dalam Provinsi Jawa Barat.
“Saat ini, ada 360 jembatan yang rusak berat dari total 960 jembatan yang ada,” kata Iti. ** Baca juga: Mahal, Tarif Parkir Bandara Soetta Disoal
Menurut Iti, guna memperbaiki jembatan gantung non permanen setidaknya membutuhkan dana Rp35 juta per jembatan.
“Sebenarnya warga sudah direlokasikan ke Kecamatan Ciuyah. Karena lahan itu sudah dibebaskan untuk waduk karian,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya, pada 10 Maret lalu, jembatan gantung itu putus. Dan, sebanyak 44 siswa sekolah dasar (SD) dan dua warga yang mengendarai motor terjatuh ke dalam sungai Cibeurang.
Akibat putusnya jembatan gantung ini, akses ekonomi dan pendidikan warga terganggu. Jika harus mencari jalan lain, maka akan memakan waktu mencapai dua jam lebih dan melewati jalan yang rusak.(tmn/din)