oleh

DPRD Banten Puji Pengelolaan Darah PMI Kota Tangerang Terbaik di Indonesia

image_pdfimage_print

Kabar6-Dua anggota Komisi V DPRD Banten dari Fraksi PDI Perjuangan, Yeremia Mendrofa dan Sri Hartati, meninjau fasilitas, sarana dan prasarana Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang.

Yeremia Mendrofa menyampaikan proses pengolahan komponen darah di PMI kota Tangerang merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia dan satu-satunya di Banten.

Hal itu disampaikan usai mengunjungi dan melihat secara langsung proses pengolahan komponen darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Tangerang, di kawasan Batuceper, Kota Tangerang, Rabu (13/9/2023) sore.

“Luar biasa, pelayanan PMI Kota Tangerang bukan hanya untuk masyarakat Provinsi Banten saja, tetapi menjangkau DKI Jakarta bahkan daerah lain,” ujar Yeremia, kepada wartawan.

Yeremia Mendrofa bersama Sri Hartati didampingi Ketua PMI Kota Tangerang dan anggota DPRD Kota Tangerang Andri S Permana melihat secara langsung proses itu mulai dari donor, kemudian proses pengolahan hingga pendistribusian darah-darah tersebut bagi pasien yang membutuhkan di rumah sakit-rumah sakit.

“Peralatan yang digunakan sangat canggih dan modern, darah ini kan untuk menolong nyawa orang yang membutuhkan,” katanya.

Anggota DPRD Provinsi Banten dari komisi V yang khusus membidangi kesehatan, Yeremia Mendrofa dan Sri Hartati akan mendorong, dalam hal peningkatan sarana dan prasarana di PMI Kota Tangerang.

“Hasilnya, Kita akan dorong peningkatan Grade-nya dan kelasnya, tentu dengan berbagai macam plus minus yang harus di perhatikan,” ungkapnya.

Menurutnya dari kunjungan yang dilakukan hari ini, intinya adalah bagaimana PMI Kota Tangerang dapat meningkatkan standar mutu pelayanan menjadi semakin bagus dan lebih baik lagi.

**Baca Juga: Ibu Hamil Korban KDRT di Serpong Park Sodorkan Surat Damai

“Termasuk kita akan dorong aset ini (UTD) agar dapat di hibahkan ke PMI Kota Tangerang. Pemerintah provinsi Banten kemarin juga telah menghibahkan aset kepada PMI provinsi Banten berupa gedung dan tanahnya,” jelasnya.

Ternyata, lanjut Yeremia, proses pengolahan darah ini tidak murah, memerlukan biaya yang cukup besar. Kendati terkait dana hibah yang diberikan oleh pemerintah kota Tangerang kepada PMI hanya Rp750 juta pertahun.

Pihaknya selaku legislatif komisi V Provinsi Banten akan mendorong dan melakukan intervensi terhadap eksekutif agar menjadi perhatian.

“Soal aset dan dana hibah tentunya melalui koordinasi dengan PMI Banten dan dinas kesehatan provinsi Banten. Kami dari DPRD provinsi Banten akan berupaya mendorong pemerintah daerah dapat menaruh perhatian terhadap bidang kemanusiaan seperti PMI ini,” katanya.

“Intinya PMI kota Tangerang harus kita perkuat. Tetap semangat rekan-rekan PMI Banten khususnya PMI Kota Tangerang jangan lelah, jangan kendor dan jangan patah semangat meskipun masih banyak sisi kekurangan dan keuangan,” sambungnya.

Sementara, Ketua PMI Kota Tangerang Oman Djumansyah mengatakan, bahwa biaya proses pengolahan komponen darah (UTD) ini tidak murah. Tetapi karena sudah menjadi tanggung jawabnya, apapun yang terjadi pelayanan darah melalui PMI kota Tangerang tidak boleh terhenti.

“Harapannya adalah ada keberpihakan dari pemerintah kota Tangerang terkait aset dan hibah agar pengolahan darah di PMI kota Tangerang menjadi lebih baik dan lebih berkualitas,” tandasnya. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email