oleh

Dinas Perhubungan Kota Tangerang Sebut Jalan Berbayar Belum Perlu

image_pdfimage_print

Kabar6-Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang menyebutkan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) belum diperlukan dalam mengentaskan kemacetan di kota berjuluk seribu industri sejuta jasa itu.

“Dalam menangani kemacetan tak harus jalan berbayar banyak cara intervensi lain untuk mengatasi kemacetan,” ujar Sekretaris Dishub Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar saat menyampaikan materi dalam diskusi Perlukah Jalan Berbayar di Kota Tangerang yang dihelat oleh HMI Tangerang Raya di Sekretariatnya Jalan Aria Santika, Sumur Pacing, Karawaci Kota Tangerang, Kamis (19/9/2019).

Wahyudi mengatakan dalam intervensi tersebut beralihnya masyarakat dari kendaraan pribadi menggunakan moda transportasi milik Pemerintah Kota Tangerang Bus Rapid Transit (BRT) yang mencapai 25 ribu penumpang setiap bulan.

“Hampir 25 ribu penumpang dalam sebulan. Pengalihan itu sangat efektif setiap koridor,” jelasnya.

Kepala Bidang Pengembangan Sistem Dishub Kota Tangerang, Agus mengatakan penerapan jalan berbayar tersebut masih terlalu dini. Terlihat berdasarkan data yang dimilikinya 3.8 juta pada tahun 2015 volume kendaraan bermotor di Kota Tangerang.

“Hampir sebagian 3.8 juta tahun 2015 menggunakan sepada motor jadi itu tidak masuk dalam jalan berbayar,” katanya.

Sedangkan, Kasat Lantas Polres Metro Kota Tangerang, AKBP Agung Pitoyo mengatakan kemacetan yang terjadi di Kota Tangerang masih berada di jam – jam tertentu.

“Tentunya dinilai jalan berbayar di Kota Tangerang belum terlalu perlu,” ujarnya.

Kabid PAO HMI Cabang Tangerang Raya, Izat Jazuly menilai kebijakan untuk jalan berbayar di Kota Tangerang saat ini dirasa belum diperlukan.

“Dinilai dari indeks kemacetan yang belum terlalu parah. HMI menekankan kepada Pemkot Tangerang untuk lebih membenahi sistem transportasi lainnya, seperti peningkatan akses jalan raya,” ujar Izat.**Baca juga: HMI Tangerang Raya Tolak Revisi UU KPK.

HMI, kata Izat, mendorong Pemkot Tangerang untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman akan kesadaran untuk beralih ke transportasi publik dibanding memakai kendaraan pribadi. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email