oleh

Dianggap Ikrar Janji Soal Siltap Perangkat Desa, Begini Penjelasan Pemkab Serang

image_pdfimage_print

Kabar6- Perangkat Desa di Kabupaten Serang menuding Pemkab Serang ingkar janji soal penyaluran Penghasilan Tetap (Siltap) mereka. Awalnya mereka dijanjikan Siltap akan dibayarkan tiap bulan.

Merespon hal tersebut, Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset (BPKAD) Roni Rohani Sandjadirdja menjelaskan alasan keterlambatan pembayaran Siltap perangkat desa di Kabupaten Serang.

Roni mengaku, pembayaran Siltap tergantung dari transfer dana dari pemerintah pusat. Pasalnya hampir 75 persen APBD Kabupaten Serang berasal dari transfer pemerintah pusat, sisanya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal itulah yang menyebabkan Sultap kerap mengalami keterlambatan. Roni menyebut, butuh 10 miliar tiap bulan untuk menyalurkan Siltap perangkat desa.

“Kendalanya karena dana transfer ya belum turun,” kata Roni usai beraudiensi dengan perangkat desa, Jumat (22/12/2023).

Pasca audensi dengan perangkat desa, Pemkab berjanji akan menyalurkan Siltap untuk bulan November ini. Namun Roni belum bisa memastikan penyaluran Siltap bulan Desember masih menunggu transfer dari pemerintah pusat.

“Insyaallah bulan November kami akan bayarkan. Untuk Desember kami masih menunggu dana transfer dari pemerintah pusat,”terangnya.

**Baca Juga: Arief-Sachrudin Pamit ke Pegawai Pemkot Tangerang, Ini Pesan yang Diberikan!

Roni juga membantah, Siltap baru dicairkan setelah adanya audiensi dan demo dari perangkat desa. Lagi-lagi hal melihat kondisi keuangan daerah.

“Karena kita melihat kondisi keuangan, bukan berarti demo baru bayar, tapi kami selalu melihat kondisi keuangan dan kita selalu koordinasi dengan DPMD,”tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Puluhan Perangkat Desa di Kabupaten Serang menggeruduk kantor pemerintah Kabupaten Serang (Pemkab) Serang, Jumat (22/12/2023). Mereka mengeluhkan yang tak kunjung di bayarkan, untuk itu mendesak penghasilan tetap (Siltap) untuk segera dibayarkan.

M. Amin Nazili menegaskan, Pemkab selalu ingkar janji bahkan terkesan tidak memprioritaskan Siltap para perangkat desa. Padahal mereka hanya meminta haknya dibayarkan setiap bulan.

“Kami hanya meminta gaji kami dibayarkan tiap bulan, saya diancam diberhentikan berarti pekerjaan ini tidak main-main, tolong lah gaji pun jangan main-main,”sesalnya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email