Â
Pengelola rumah makan tetap berupaya menyediakan menu telur, tanpa harus menaikkan harga. Caranya adalah, dengan membeli telur retak langsung ke peternakan.
Â
Ya, salah satu peternakan yang diserbu adalah peternakan di Desa Dandang, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. ** Baca juga: Begini Harga dan Fasilitas Kosan Mewah di BSD
Â
Bahkan, untuk bisa mendapatkan telur retak yang harganya jauh di bawah harga normal, pengelola rumah makan bahkan rela antre hingga satu jam lamanya.
Â
“Ini salah satu cara. Telur retak kan sama saja. Toh penyajiannya tidak dengan kulitnya,” ujar Emah, salah seorang pengelola rumah makan Warteg yang turut antre di peternakan Ayam Desa Dandang, Sabtu (13/6/2015).
Â
Menurutnya, dengan menggunakan telur retak, harga menu bisa tetap terjaga, dan rumah makan bisa tetap untung. Terlebih, kini harga kebutuhan lainnya juga terus bergerak naik.
Â
“Sebelumnya harga telur cuma Rp18 ribu. Tapi sekarang sudah Rp23 ribu per kilogram. Sedangkan harga telur retak ini cuma Rp16 ribu per kilogram,” ujar Emah lagi.
Â
Diketahui, beberapa hari menjelang datangnya bulan ramadan, sejumlah harga kebutuhan pokok terus beranjak naik, termasuk harga telur ayam.(bad)