1

Jelang Idul Adha, Ini Tips Pilih Ternak Kurban Ideal

Kabar6.com

Kabar6-Masyarakat diimbau harus selektif sebelum membeli hewan ternak kurban. Sebab menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah yang jatuh pada 11 Agustus besok banyak dijumpai lapak pedagang kambing, domba, sapi dan kerbau yang belum tentu sesuai syariat Islam.

“Hewan ternak yang dibeli juga harus jantan,” ungkap Fikri Amanda dari Institut Pertanian Bogor kepada kabar6.com ditemui di Jalan Raya Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin (29/7/2019).

Menurutnya, untuk menentukan ternak kurban yang ideal dapat dilihat dari umur, kondisi fisik, suhu tubuhnya. Usia sapi atau kerbau minimal 1,5 hingga 2 tahun. Sementara kambing serta domba minimal setahun.

Ciri-ciri fisik hewan ternak yang sehat, Fikri terangkan, dapat dilihat dari cara berdiri, tegak atau tidak pincang. “Atau dari kulitnya juga usahakan bersih tidak ada koreng, takutnya bisa jadi penyebaran penyakit kudis ke manusia,” terangnya.

Fikri menambahkan, masyarakat calon pembeli juga mesti memeriksa gigi ternak kurban yang sehat. Dapat disesuai dengan umur ternak kontur giginya tetap.

**Baca juga: 54 Dokter Hewan Pantau Ternak Kurban di Tangsel.

Sementara pada bagian mata hewan ternak tidak buta. Biasanya hewan ternak kurban yang belekan atau merah karena terkena debu serta kelelahan selama di jalanan.

Bagian dalam?. “Setelah dipotong tentu saja semua organ harus bagus, biasanya kalau sapi ada cacing hatinya itu sapi gejalanya kurus fisiknya dan kalau infeksi berat kurus badannya,” tambah Fikri.(yud)




54 Dokter Hewan Pantau Ternak Kurban di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Menjelang Idul Adha 1440 Hijriah, puluhan tenaga kesehatan hewan dikerahkan untuk menyisir lapak ternak kurban di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Dokter hewan harus memastikan bahwa kambing, domba, sapi dan kerbau yang dijual pedagang laik potong.

“Jumlahnya ada 54 dokter hewan yang kami gandeng untuk memeriksa,” ungkap Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie menjawab pertanyaan kabar6.com di Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Senin (29/7/2019).

Tenaga medis veteriner, terangnya, berasal dari Institut Pertanian Bogor dan swasta. Setiap tenaga dokter hewan yang bertugas mengawasi data dan kelaikan hewan juga dibantu oleh 100 orang dari perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid se-Kota Tangsel.

“Kemudian juga kita sudah melakukan pendataan kepada pedagang hewan, kader peternakan untuk mendata pedagang hewan yang dilatih 54 dari setiap kelurahan,” terang Benyamin.

Tahun lalu, ia lanjutkan, jumlah hewan kurbam yang di perdagangkan di Kota Tangsel sebanyak 23,997 ekor. Adapun jumlah pedagamg sebamyak 360 pedagang yang tersebar di tujuh wilayah kecamatan.

**Baca juga: Pedagang Kaki Lima disekitar Masjid Alam Sutera ditertibkan.

Sementara untuk pemotongan hewan yang di potong pada Idul Adha 2018 sebanyak 14,458 ekor hewan ternak. Benyamin berharap, tahun ini akan terjadi peningkatan baik hewan yang diperdagangkan maupun dipotong.

“Untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat di Kota Tangsel,” tambah Bang Ben, sapaan Benyamin Davnie.(yud)




Pedagang Kaki Lima Disekitar Masjid Alam Sutera Ditertibkan

Kabar6.com

Kabar6-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan menertibkan puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di depan Masjid Almaul Husna Alam Sutera, Pakualam, Serpong Utara, Senin (29/7/2019).

“Penertiban PKL di Serpong Utara untuk menyambut MTQ yang akan dilaksanakan di Masjid Asmaul Husna Alam Sutera,” ujar Kepala Seksi Opsdal Satpol PP Kota Tangerang Selatan, Taufik Wahidin.

Seperti yang kita ketahui, Serpong Utara akan menjadi tuan rumah dalam melaksanakan MTQ. “Maka penertiban ini dilaksanakan agar lebih rapi dan tertib,”kata Taufik.

Setelah kawasan Masjid Asmaul Husna Alam Sutera penertiban berlanjut ke PKL di kawasan pergudangan Multiguna.

**Baca juga: Bupati Zaki Instruksikan Seluruh Camat Siaga Kekeringan.

Sementara, untuk barang-barang yang ditertibkan diangkut ke Damkar Kecamatan Serpong Utara.

“Untuk barang yang telah diangkut, pedagang bisa mengambilnya kembali di Damkar Kecamatan Serpong Utara,” kata Taufik. (eka)




Sambut Orang Tua Siswa, SIT Auliya Jombang Gelar Welcome Day 2019

Kabar6.com

Kabar6-Menyambut para orang tua siswa dan siswi Auliya untuk Tahun Ajaran 2019-2020, Sekolah Islam Terpadu (SIT) Auliya Jombang menggelar acara Welcome Day 2019 di Titan Center Bintaro.

Sekurangnya 400 orang tua siswa dan siswi kelas 1.7 dan kelas 10 menyambut hangat gebyar rutin tahunan tersebut.

Ketua Yayasan Auliya Insan Utama, Ir. Triwisaksana, M.Sc. mengatakan, SIT Auliya merupakan wadah untuk mendidik anak. Jadi, bukan tempat untuk penitipan anak.

“SIT Auliya selalu berupaya untuk menjalankan program dedikasi guru dan terus mempererat komunikasi dengan orang tua siswa dan siswi,” kata Triwisaksana, Minggu (28/7/2019).

Semua itu dilakukan, lanjut Triwisaksana, untuk membangun satu persepsi yang sama, bahwa pendidikan anak merupakan tugas bersama. Yakni orang tua dan sekolah.

**Baca juga: Relawan Nusantara Tangerang Berikan Edukasi Jaga Alam Sejak Dini.

Selain itu, SIT Auliya memiliki inovasi program pembelajaran berbasis Student Active Learning (SAL). Yakni jalur program tuntas akademik dan jalur program juara ekskul.

“Satunya lagi adalah jalur program utama IKLas (Islami, Karakter dan skill kepemimpinan, Literasi dasar dan Sociopreneur),” tutur Sani, sapaan Ir. Triwisaksana.(eka)




Kontes Kicau Burung, Kajari Tangsel Sindir Kasus ASN

kabar6.com

Kabar6-Suara kicauan ratusan burung beserta pemiliknya membuat kawasan kantor Samsat BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) semarak.

Kicauan nyaring pun makin memekik telinga saat pemilik hajat kontes mengingatkan agar masyarakat tak melawan norma hukum.

“Makanya saya minta, masyarakat yang masih memelihara satwa atau burung yang dilindungi, segera diserahkan,” kata Kajari Tangsel, Bima Suprayoga dalam rangkaian acara Hari Bhakti Adhyaksa ke-59, Minggu (28/7/2019).

Ia diduga menyindir kasus serupa yang pernah menjerat seorang Aparatur Sipil Negara di lingkup Pemerintah Kota Tangsel. Kasusnya pernah ditangani oleh Kejari Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Festival melek hukum, menurut Yoga, untuk membuka wawasan masyarakat bahwa ada Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang perlindungan satwa. Masyarakat harus pro aktif berperan melindungi satwa yang dilindungi.

“Kalau diserahkan tidak ditindak hukum, beda kalau ditemukan,” tegasnya.

Di lokasi yang sama, Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany turut menghadiri acara kontes burung. Ia hanya menjawab singkat saat ditanya komentarnya terkait acara ini.**Baca juga: 385 Jemaah Calon Haji Kloter 53 Dilepas di Pendopo Lebak.

“Bagus. Bagus acaranya,” ujar Airin singkat dengan raut muka datar sambil pergi berlalu.(yud)




Begini Kronologis Pencuri di Pagedangan Tewas Dikeroyok Massa

Kabar6-Sarpawi (29) tewas secara mengenaskan akibat menderita luka serius pada bagian kepala. Ia dikeroyok massa setelah aksinya mencuri rumah ketua RW Medi di Kampung Cikantra, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dipergoki warga.

“Bermula dari warga yang sedang ronda melihat orang tidak dikenal,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Muharam Wibisono Adipradono, Sabtu (27/7/2019).

Dijelaskan, aksi pencurian di rumah RW Medi terjadi pada pukul 03.00 WIB dinihari tadi. Seorang warga yang sedang ronda melihat pelaku keluar dari rumah korban.

Wibisono bilang, warga pun menanyakan maksud dan keperluan orang asing mendatangi kediaman RW Medi. “Ketika ditanyai warga, pelaku melempar laptop curian ke warga dan langsung melarikan diri dengan sepeda motornya,” jelasnya.

Atas kejadian itu, sejumlah warga yang ronda berteriak dan berusaha melakukan pengejaran. Namun, satu orang pelaku lain yang ada di rumah korban, keluar dengan senjata api.

“Tiba-tiba pelaku lain keluar dari rumah korban seorang RW, dan bertanya ke warga yang ronda mana malingnya?, sambil menembakan senjata api ke arah warga dan berusaha melarikan diri,” cetusnya.

**Baca juga: Pencuri Rumah RW di Pagedangan Tewas Dikeroyok Massa.

Karena warga sudah terlanjur berkumpul, akhirnya pelaku atas nama Saprawi, yang membawa senjata tajam dikejar warga dan berhasil ditangkap di wilayah Jalan Raya Maloko Desa Jatake. Warga yang kesal, kemudian menghajar pelaku hingga tewas di lokasi penangkapan.

“Benar, pelaku tewas dikeroyok massa. Berdasarkan pemeriksaan fisik, pelaku mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan muka,” terang Wibisono.(yud)




Pencuri Rumah RW di Pagedangan Tewas Dikeroyok Massa

Kabar6-Aksi kawanan penjahat di Kampung Cikantra, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dipergoki masyarakat sekitar. Satu orang pelaku pencurian rumah ketua RW tewas dikeroyok massa.

“Pelaku yang meninggal atas nama Sarpawi usia 29 tahun,” ungkap Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Selatan, AKP Muharam Wibisono Adipradono, Sabtu (27/7/2019).

Menurutnya, pelaku yang tewas pada kartu identitasnya tercatat berdomisili di Ogan Komering Ulu Timur. Berdasarkan keterangan warga sekitar pelaku perampokan berjumlah tiga orang telah beraksi di rumah RW Medi.

“Hasil olah TKP menemukan ada congkelan pada jendela rumah korban pencurian,” ujar Wibisono.

**Baca juga: Rumah Makan Ini Punya Rendang Enak Banget, Cobain Deh!.

Keluarga pelaku yang tewas menyatakan telah ikhlas atas kematian korban. “Dan tidak berkenan dilakukan autopsi serta tidak akan menuntut pihak manapun atas kematian korban,” jelasnya.

Wibisono menambahkan, dari pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa satu senjata api revolver rakitan dengan 5 butir amunisi, laptop, handphone, obeng dan KTP atas nama pelaku.(yud)




Rumah Makan Ini Punya Rendang Enak Banget, Cobain Deh!

Kabar6.com

Kabar6-Masakan Padang merupakan salah satu masakan yang terkenal dan terlezat di dunia.

Dimana salah satu menu masakannya yaitu daging rendang sudah mendapatkan pengakuan dari dunia sebagai salah satu menu masakan yang lezat yang pernah ada di lidah para pecinta wisata kuliner.

Hal ini tentu menjadikan sebuah kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia, karena salah satu masakan tradisionalnya sudah mendunia.

Di Tangerang Selatan, Rumah Makan Sari Rendang Bintaro menawarkan rendang dengan citarasa lamak bana (enak banget).

Rendangnya khas dan sangat lezat. Rasanya pas, tidak terlalu asin maupun pedas. Ada rendang daging, ayam, juga ati ampela.

Kepala Rumah Makan Sari Rendang Bintaro, Didin Ismail mengatakan, selain disajikan per-potong, menu rendang juga dapat dipesan per-500 gram maupun per-1 kg dalam box.

“Menu makanan yang ditonjolkan di sini adalah rendang, sesuai dengan nama rumah makan kita,” ungkap Didin kepada awak media, Sabtu (27/7/2019).

Sementara, Chef Rumah Makan Sari Rendang, Kurniawan Sihombing menuturkan, rendang ala Sari Rendang beda dari menu sejenis.

Pasalnya, Sari Rendang sangat mengutamakan kualitas. “Kita sangat menjunjung tinggi kualitas menu-menu ini. Terutama untuk daging rendangnya,” jelas Kurniawan.

Menurut Kurniawan, pihaknya kerap datang langsung ke tempat pemotongan daging di kawasan Jakarta, untuk memastikan kualitas daging yang akan diolah.

“Kita tetap datang ke tempat pemotongan daging untuk memastikan kualitas,” bebernya.

Dalam proses pengolahannya, rendang akan dimasak dalam waktu tiga hingga empat jam.

“Rendang dapat bertahan selama 10 harian. Kalau didalam chiller dapat kuat hingga 3 mingguan,” paparnya.

**Baca juga: Rekomended, Gurame Bakar Kecombrang & Minuman Segar Ini Wajib Dicoba!.

Oh iya, Rumah Makan Sari Rendang Bintaro ini sangat cocok untuk keluarga yang ingin makan besar dengan harga bersahabat.

Bagi perusahaan atau instansi yang ingin melaksanakan miting dengan makanan kaya rasa, juga cocok di laksanakan di Rumah Makan Sari Rendang, Penasaran? Kuy cekidot.(fit)




Kucuran Dana Kampung Kumuh di Tangsel Rp 3,7 Miliar

Kabar6.com

Kabar6-Setiap tahunnya kucuran dana segar untuk penataan kampung kumuh di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencapai miliaran rupiah. Kini sebaran kampung kumuh dari periode 2016 seluas 376.82 hektare telah berkurang menjadi 104 hektare.

“Per tahun anggaran penataan lingkungan perkotaan. Salah satunya kawasan kumuh ini mencapai Rp 3,7 miliar. Itu setiap tahun,” kata Sekretaris Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta), Mukkodas Syuhada, Sabtu (27/7/2019).

Ia optimistis jika pengentasan kawasan kumuh yang menjadi salah satu target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2016-2021 bisa selesai tepat waktu.

**Baca juga: Bang Ben: Beragam Agama dan Budaya Ada di Tangsel.

Menurut Mukkodas, ada intervensi juga dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam program penataan kampung kumuh.

Sementara dari pemerintah daerah membenahi sistem pengelolaan air limbah di kampung kumuh. “Tahun ini ada estimasi Silpa Rp1 miliar karena ada bantuan dari pemerintah pusat,” ujar Mukkodas.(yud)




Bang Ben: Beragam Agama dan Budaya Ada di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Walikota Tangserang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mengunjungi Vihara Boen Hay Bio di Kecamatan Serpong. Ini menandakan di wilayah yang dipimpinnya terdapat keberagaman suku dan budaya yang berbaur menjadi satu dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.

“Hingga kini masyarakat Tangsel tetap hidup tentram tanpa adanya gesekan konflik agama, suku dan budaya,” katanya saat menghadiri Shejit Yang Mulia (YM) Kongco Kwan Tee Koen, kemarin.

Ia menyebutkan, Kota Tangsel merupakan miniatur Indonesia. Hal ini dilihat dari sisi demografl dan kependudukan latar belakang suku, agama dan budaya ada.

Benyamin bilang, sejak zaman sebelum Indonesia berdiri, memang perbedaan itu sudah ada di wilayah ini. Sehingga justru perbedaan bukan untuk dipersoalkan tetapi dibuat menjadi harmonis.

“Salah satu caranya melangsungkan fungsinya masing-masing,” ujarnya. Benyamin menambahkan, dengan adanya latar belakang tersebut yang tumbuh di Tangsel, maka tidak ada tempat bagi orang-orang yang mempertajam permasalahan agama sehingga menjadi konfiik.

“Jadi tidak ada tempat di Tangsel untuk orang-orang yang mempermasalahkan perbedaan, apalagi mempertajamnya yang kemudian menjadi konfiik. Tidak ada tempat untuk orang seperti itu. Karena Tangsel itu luar biasa, ini bukti Tangsel kaya akan culture, ini yang akan terus menghidupkan Tangsel,” tegasnya.

**Baca juga: Disperkimta Tangsel: 104 Hektare Kampung Masih Kumuh.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel terus mendorong dan mendukung kegiatan masyarakat berbasis agama, sosial dan kebudayaan. Semua harus mendapat perhatian dari Pemkot Tangsel, semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Tangsel.

“Dan tentunya menambah kegembiraan bagi kita, sebagai anak bangsa berbasis Pancasila kegiatan yang mencerminkan budaya dan keberagaaman sangat penting,” ungkapnya.

“Mari kita tunjukan kepada dunia perbedaan bukan untuk dipermasalahkan. Justru itu menjadi modal melahirkan gagasan baru untuk generasi penerus bangsa anak-anak kita nanti,” tambah Benyamin.(yud)