1

Ini Sisi Positif Pilkada Melawan Kotak Kosong Versi Pengamat Politik

Kabar6-Pilkada Kabupaten Tangerang 2018 yang hanya memunculkan satu pasangan calon, yaitu incumbent Ahmed Zaki Iskandar-Mad Romli alias lawan kotak kosong, dianggap sebagai sebuah fenomena.

Pengamat Politik Erman Anom, dari Universitas Esa Unggul menilai, bila Pilkada melawan Kotak Kosong, memiliki sisi positif dalam menjaga keharmonisan demokrasi di Kabupaten Tangerang, khususnya pascaPilkada.

“Menurut hemat saya, Pilkada melawan Kotak Kosong juga punya dampak positif dalam demokrasi. Karena bisa menghindari munculnya ketidakharmonisan ditengah warga pendukung pasangan calon,” ujar Erman.

Lebih jauh Ketua Program Studi Magister Ilmu komunikasi Politik Universitas Esa Unggul tersebut mengatakan, jika ada dua atau tiga pasangan calon di Pilkada, maka dikhawatirkan akan memunculkan kecurigaan dalam hubungan di birokrasi pemerintahan.

“Pilkada melawan kotak kosong ini merupakan hal yang sangat menarik, terlebih petahana melawan kotak kosong, ini bisa menjadi contoh untuk politik nasional kedepannya. Karena dampak Pilpres lalu juga masih bisa dirasakan sampai sekarang,” ujar Erman.

Pandangan berbeda juga disampaikan oleh Pengamat Politik, Amran Arifin. Mantan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang itu bahkan menyarankan, agar pihak penyelenggara Pilkada di Kabupaten Tangerang untuk menyederhanakan proses pelaksanaan Pilkada diwilayahnya. Itu mengingat pasangan calon yang maju hanya satu pasangan alias calon tunggal.

Langkah tersebut bertujuan untuk menghemat dana atau menghindari mubazirnya anggaran Pilkada yang telah disiapkan pemerintah daerah hingga sebesar Rp110 miliar.

“Karena di Kabupaten Tangerang calonnya hanya satu atau pasangan atau calon tunggal, maka perlu kajian hukum dari pihak KPU Kabupaten Tangerang untuk menyederhanakan proses legalisasi calon, sehingga dapat menghemat dana kurang lebih Rp100 miliaran,” ujar Amran.

Menurutnya, dana Pilkada yang besar itu, sebaiknya dikembalikan ke kas daerah dan digunakan untuk pembangunan Tangerang Gemilang.

“Daripada memaksakan diri menggelar pilkada tanpa lawan, sebaiknya dana itu dialokasikan buat pembangunan, sehingga tidak terjadi pemborosan anggaran,” ujarnya.**Baca juga: Hemat Anggaran, KPU Tangerang Diminta Sederhanakan Pilkada Calon Tunggal.

Lebih lanjut Amran menuturkan, kampanye Paslon juga sebaiknya tak perlu dilakukan, mengingat peserta Pilkada hanya satu Paslon atau calon tunggal.

Diketahui, dari 4 wilayah di Banten yang melaksanakan Pilkada Serentak 2018, kiranya ada 3 wilayah yang akan melawan kotak kosong. Yaitu, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak. Sedagkan Pilkada di Kota Serang, memunculkan banyak pasangan calon.(Mer)




Maju di Pilkada Tangerang, Pasangan Arief -Sachrudin Jalani Tes Kesehatan

Kabar6-Bakal Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Arief R Wismansyah dan Sachrudin menjalani tes kesehatan di RSUD Kabupaten Tangerang, Jumat (12/1/2018).

Tes Kesehatan hari pertama ini merupakan cek kesehatan fisik.

Pantauan Kabar6.com, Bakal Calon Walikota Tangerang Arief R Wismansyah datang lebih dulu, sekitar pukul 06.50 WIB didampingi Ketua Tim Pemenangan Bakal Pasangan Calon, Asep Veri Bastian.

Sedangkan Bakal Calon Wakil Walikota, Sachrudin datang selanjutnya sekitar pukul 07.05 WIB. Keduanya langsung diterima tim pemeriksa kesehatan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangerang.

Dijadwalkan hari ini, pemeriksaan kesehatan ini dilaksanakan secara menyeluruh atau general ceck up untuk kesehatan fisik. “Hari ini kesehatan fisik yang diperiksa oleh tim dokter,” kata Sanusi, Ketua KPU Kota Tangerang.

Dikatakan Sanusi, pemeriksaan dipastikan dilaksanakan secara intensif oleh pakar-pakar kesehatan dari IDI Kota Tangerang. “Kami percaya tim dokter dari IDI sangat berpengalaman dan profesional,” tegas Sanusi.

Masih kata Sanusi, pemeriksaan dijadwalkan dilaksanakan selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu (12-13/1/2018).
“Setelah kesehatan fisik masih ada dua pemeriksaan lagi esok hari. Pemeriksaan Psikologis, dan tes bebas narkoba,” pungkasnya. (Hms/Tim K6)



Pengamat Politik: Fenomena Calon Tunggal Strategi Petahana

Kabar6-Fenomena calon tunggal di Pilkada ini juga disinyalir bagian dari strategi dari Bakal calon yang juga petahana yaitu dengan memborong Partai Politik (Parpol).

Koordinator Banten Bersih Ghufroni mengatakan hal ini dianggap sudah lumrah, demi memuluskan bisa maju kembali untuk menduduki orang nomor satu di daerahnya masing- masing.

“Bila hal itu benar adanya, maka tentu inilah sebuah kenyataan pahit yang harus ditanggung masyarakat yang punya hak pilih karena tidak diberi pilihan calon-calon lain karena partai sudah diborong habis oleh calon dari petahana. Maka pada akhirnya demokrasi yang terjadi hanya seremonial belaka dan sekedar menggugurkan aspek proseduralnya saja,” ungkapnya, Kamis (11/1/2018).

Padahal, kata dia, bisa jadi petahana yang saat ini masih berkuasa, juga belum menunjukkan prestasi yang berarti bagi rakyat secara keseluruhan.

Bahkan, di antaranya adalah kepanjangan tangan dari orangtuanya yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati dan Walikota.

“KPU di sini hanya pelaksana UU, kalau sempat terjadi ada calon tunggal, UU nya yang harus diubah atau diperbaiki. Bisa melalui uji materi ke Mahkamah Konstitusi,” katanya.

Atas fenomena politik ini, lanjutnya, Banten Bersih ingin menyatakan sikap, pertama bahwa Pilkada di Banten, khususnya di tiga kabupaten/kota hanya akan melegitimasi petahana untuk bisa berkuasa kembali untuk lima tahun ke depan.

Kedua, bahwa partai politik telah gagal dalam melakukan kaderisasi politik guna mempersiapkan kader- kader terbaiknya untuk maju sebagai calon kepala daerah dalam ajang Pilkada.

Ketiga, bahwa fenomena borong partai oleh petahana yang akan maju kembali, jika disertai dengan pemberian mahar bisa dikategorikan sebagai tindak pidana politik uang. Oleh karena itu KPK harus menelusuri indikasi adanya praktik politik uang tersebut.

Keempat, bahwa UU Pilkada tidak memberikan kesempatan yang luas bagi calon dari perseorangan mengingat syarat dukungan yang sangat berat.**Baca Juga: Pendidikan Politik Jadi Faktor Fenomena Calon Tunggal di Pilkada.

“Dan terakhir, bahwa Pilkada di Banten hanya sekedar menggugurkan aspek prosedural saja dan seremonial belaka yang tidak memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat,” tandasnya.(Tim K6)




Pendidikan Politik Jadi Faktor Fenomena Pilkada Calon Tunggal

Kabar6-Fenomena pasangan calon lawan kotak kosong pada Pilkada 2018 di Tanah Air kian mengemuka dan cukup menyita perhatian publik.

Di Provinsi Banten misalnya, tahun ini ada empat kabupaten/kota yang menyelenggarakan pesta demokrasi, di antaranya Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Serang dan Kabupaten Lebak.

Uniknya dari empat daerah kabupaten/kota yang ikut Pilkada serentak itu tiga di antaranya dapat dipastikan mempunyai calon tunggal alias lawan kotak kosong.

Koordinator Banten Bersih Ghufroni mengatakan, fenomena pasangan calon (Paslon) tunggal versus kotak kosong ini memang cukup membingungkan publik.

Melihat fakta perkembangan politik tersebut, tentu publik khususnya masyarakat di Banten menyayangkan dan mempertanyakan mengapa hanya ada satu Paslon atau calon tunggal yang bakal maju dalam Pilkada nanti.

Mengingat UU Pilkada membuka seluas-seluasnya bagi Partai Politik (Parpol) untuk mengusung calon lain. Dengan demikian tentu akan ada kompetisi dan Pilkada bisa dipastikan akan meriah dan semarak.

“Yang tak kalah penting, rakyat mempunyai banyak pilihan untuk memilih calon yang benar-benar mempunyai kredibilitas, sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Bila hanya ada calon tunggal, ini berarti pilihannya hanya ada dua, yakni apakah memilih pasangan calon atau malah memilih kotak kosong dan ini adalah sebuah ironi,” ungkap Pengamat Hukum Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) ini, kepada Kabar6.com, Kamis (11/1/2018).**Baca Juga: Soal Keberhasilan Zaki, Begini Kata Mantan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang.

Pilkada di tiga kabupaten/kota di tanah jawara ini, kata dia, menunjukkan kepada publik bahwa partai politik telah gagal dalam melakukan kaderisasinya. Jadi pertanyaannya, bila tak siap mengusung kadernya maju sebagai calon untuk apa mendirikan partai. Semestinya partai sejak awal mempersiapkan kader-kader terbaiknya untuk bisa maju dalam Pilkada.

“Pendidikan politik oleh partai pun dipertanyakan. Inilah sebuah anomali dimana tiga kabupaten/kota itu adalah daerah yang pemilihnya cukup banyak dan setidaknya banyak pula orang-orang yang mempunyai kompetensi dan kapasitas mumpuni untuk bisa dicalonkan atau mencalonkan diri untuk bisa bersaing dalam ajang Pilkada sekalipun melawan petahana,” katanya.(Tim K6)




Hemat Anggaran, KPU Tangerang Diminta Sederhanakan Pilkada Calon Tunggal

Kabar6-Pengamat Politik, Amran Arifin menyarankan, pihak penyelenggara Pilkada di Kabupaten Tangerang untuk menyederhanakan proses pelaksanaan Pilkada diwilayahnya. Itu mengingat pasangan calon yang maju hanya satu pasangan alias calon tunggal.

Langkah tersebut bertujuan untuk menghemat dana atau menghindari mubazirnya anggaran Pilkada yang telah disiapkan pemerintah daerah hingga sebesar Rp110 miliar.

“Karena di Kabupaten Tangerang calonnya hanya satu atau pasangan calon tunggal, maka perlu kajian hukum dari pihak KPU Kabupaten Tangerang untuk menyederhanakan proses legalisasi calon, sehingga dapat menghemat dana kurang lebih Rp100 miliaran,” ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang tersebut.

Menurutnya, dana Pilkada yang besar itu, sebaiknya dikembalikan ke kas daerah dan digunakan untuk pembangunan Tangerang Gemilang.

“Daripada memaksakan diri menggelar pilkada tanpa lawan, sebaiknya dana itu dialokasikan buat pembangunan, sehingga tidak terjadi pemborosan anggaran,” ujarnya.

Lebih lanjut Amran menuturkan, kampanye Paslon juga sebaiknya tak perlu dilakukan, mengingat peserta Pilkada hanya satu Paslon atau calon tunggal.

Semestinya, Bupati Zaki dan pasangannya Mad Romli yang tak lain adalah Ketua DPRD setempat.

“Mendingan kasih cuti sementara bagi Bupati maupun Ketua DPRD. Hal ini akan lebih baik buat tata kelola pemerintahan. Oleh karenanya, saya pikir KPU harus berfikir logis untuk segera mencari kajian strategis dengan pihak penegak hukum atas aturan terkait pelaksanaan Pilakada ini,” katanya.**Baca juga: Tanpa Syarat…! 12 Parpol Dukung Zaro Manggung di Pilkada 2018.

“Bayangkan, bila ada 10 daerah hanya satu Paslon dengan rata-rata anggaran Rp100 miliar, maka Negara sudah menghemat anggaran sebesar Rp1 Triliun dan uang itu bisa dimanfaatkan untuk pembangunan buat rakyat juga,” tandasnya.(Tim K6)




Soal Keberhasilan Zaki, Begini Kata Mantan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Pilkada 2018 merupakan catatan sejarah yang luar biasa bagi Ahmed Zaki Iskandar. Di era reformasi tata kelola pemerintahan dan keterbukaan, Calon Bupati (Cabub) Tangerang petahana ini mampu menciptakan pengakuan semua pihak akan roda pembangunan di daerah yang dipimpinnya.

Pengamat Politik Amran Arifin mengatakan keberhasilan Zaki dalam memimpin daerah berjumlah penduduk 3,4 juta jiwa ini telah terbukti dengan kondusifnya alam perpolitikan, sehingga para kandidat lainnya manut dan mengurungkan niatnya untuk melawan Zaki pada Pilkada yang dihelat Juni 2018 mendatang.

Zaki, kata dia, mampu mereduksi gemuruhnya syahwat politik di Tangerang dengan meyakinkan semua pihak untuk mengakui kemampuannya memimpin dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Tangerang, sesuai mottonya “Tangerang Gemilang”.

“Faktanya, semua Partai Politik (Parpol) menjatuhkan dukungan ke pasangan Zaki-Romli, untuk melanjutkan kepemimpinan di Kabupaten Tangerang. Ini momentum lahirnya pemimpin muda untuk bangsa dan negara masa mendatang,” ungkap Amran, kepada Kabar6.com, Kamis (11/1/2018).**Baca Juga: Zaki Ajak Masyarakat Kabupaten Tangerang Partisipasi di Pilkada 2018.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang ini mengemukakan, pihaknya mengeluarkan buah pemikirannya yang tentunya perlu dirajut bersama.(Tim K6)




Zaki Ajak Masyarakat Kabupaten Tangerang Partisipasi di Pilkada 2018

Kabar6-Ahmed Zaki Iskandar, Calon Bupati (Cabup) Tangerang mengajak seluruh masyarakat pemilik hak suara agar menyukseskan Pilkada yang dihelat pada Juni 2018 mendatang.

Hal itu diungkapkan Zaki usai mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkada di kantor KPU Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, Rabu (10/1/2018).

Cabub petahana yang berpasangan dengan Mad Romli (Calon Wakil Bupati-red) ini juga mengimbau kepada masyarakat agar mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di masing- masing wilayah untuk menyalurkan suaranya.

“Mari sama- sama sukseskan pesta demokrasi di daerah kita. Salurkan hak suaranya untuk masa depan pembangunan Kabupaten Tangerang,” ungkap Bupati Tangerang periode 2013- 2018 ini.

Senada diutarakan Cawabup Tangerang Mad Romli, pihaknya berharap pasangan Zaki- Romli yang didukung 12 Partai Politik (Parpol) tersebut dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin kembali kota seribu industri ini.

“Kami mohon do’a dan dukungan masyarakat untuk melanjutkan kembali pembangunan di daerah ini,” katanya.

Pantauan Kabar6.com, usai menggelar deklarasi di Gedung DPD Partai Golkar Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, pasangan Cabup dan Cawabup Tangerang Zaki- Romli mendatangi kantor KPU Kabupaten Tangerang dengan berjalan kaki.

Kedatangan pasangan muda paling berpengaruh yang kini menjabat Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang ini disambut karpet merah oleh para Komisioner KPU Kabupaten Tangerang.**Baca Juga: 3 Pilkada di Wilayah Banten Diisi Calon Tunggal.

Suara teriakan “Lanjutkan” dari ribuan pendukung yang mengiringi Zaki- Romli bergemuruh di halaman kantor KPU Kabupaten Tangerang.(Bam/Tim K6)




3 Pilkada di Wilayah Banten Diisi Calon Tunggal

Kabar6-Kabupaten Lebak, sebuah daerah di wilayah Banten Selatan akan ikut serta dalam Pilkada serentak 2018. Di Negeri Baduy itu, hanya ada satu kontestan yang akan ikut ‘pesta demokrasi’, yakni Iti Octavia Jayabaya yang kembali berpasangan dengan wakilnya, Ade Sumardi, untuk periode kedua kalinya.

Lalu, ada Kabupaten Tangerang yang hanya menelurkan satu pasangan calon (Paslon), yakni Zaki Iskandar-Mad Romli. Begitupun di Kota Tangerang, masyarakat hanya disodorkan satu Paslon, yakni Arief-Sachrudin.

“Kota Serang dua paslon, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Lebak juga semakin parpol mendukung inchumbent, jadi calon tunggal,” kata Syaiful Bachri, Komisioner KPU Banten, saat dihubungi melalui sambungan selulernya, Rabu (10/01/2017).

Karena semua parpol mendukung inchumbent, menurut mantan Ketua KPU Kota Cilegon ini, tidak akan berlaku aturan perpanjangan waktu pendaftaran. Sehingga, langsung melakukan test kesehatan yang akan berlangsung sejak besok, Kamis-Jumat, 11-12 Januari 207.

“Tidak ada perpanjangan, langsung berjalan test kesehatan. Melawan kotak kosong. Mulai besok test kesehatan, dua hari. Maksimal tanggal 15 Januati udah keluar hasil nya,” terangnya.

Melawan kotak kosong di anggap hal yang biasa, karena tak melanggar konstitusi. Hal yang harus dilakukan oleh pasangan calon dan partai politik (parpol), mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih nya di TPS.

Arief-Sachrudin di Kota Tangerang di dukung oleh 12 Parpol, yakni, Partai Demokrat, PDIP, Golkar, PPP, PKB, PAN, PKS, Gerindra, Hanura Nasdem, PSI dan Perindo.

Zaki-Mad Romli, di Kabupaten Tangerang, daerah Seribu Industri, di dukung oleh 12 parpol, seperti Golkar, Gerindra, PKB, PPP, Demokrat, PKS, PAN, Hanura, PDIP, Nasdem, PKPI, dan Perindo.**Baca Juga: KPU: Kemungkinan Besar, Zaki-Romli Bakal Lawan Kotak Kosong.

Lalu di Kabupaten Lebak, Iti Octavia Jayabaya kembali berpasangan dengan wakilnya, Ade Sumardi. Di wilayah Banten Selatan yang masih tertinggal dari segi pembangunannya itu, inchumbent didukung oleh 10 parpol, yakni Demokrat, PDIP, Golkar, Nasdem, PKS, PPP, PKB, Hanura, Gerindra dan PAN.(dhi)




Ratusan Personel Gabungan Kawal Deklarasi Zaki-Romli

Kabar6-Ratusan personeil diterjunkan untuk mengamankan jalannya deklarasi Capon Pasangan Bupati Tangerang Ahmed Zaki iskandar-Mad Romli (Zaki-Romli) di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (10/1/2017).

Sebanyak 125 personel gabungan diturunkan untuk mengamankan jalannya Deklarasi Pasangan Zaki-Romli tersebut, baik dalam pengamanan orang, maupun pengamanan benda seperti gedung Golkar dan Kantor KPU.

“Sebanyak 125 personel diturunkan untuk mengamankan deklarasi ini,” ungkap Kapolsek Tigaraksa Kompol Dodid Prastowo.**Baca Juga: Deklarasi Zaki-Romli, Jalan Syekh Nawawi Sempat Ditutup.

Sepanjang deklarasi hingga selesai, keadaan aman terkendali berkan bantuan pengamanan dari pihak kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub).(vero)




Deklarasi Zaki-Romli, Jalan Syekh Nawawi Sempat Ditutup

Kabar6-Deklarasi pasangan calon Bupati Ahmed Zaki Iskandar-Mad Romli (Zaki-Romli) yang di Gelar di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Tangerang, di Tigaraksa, Rabu (10/1/2018) menyebabkan arus lalulintas sekitar tersendat.

Pihak kepolisian terpaksa menutup sebagian Jalan Syekh Nawawi yang digunakan para pejalan kaki untuk berpindah dari Gedung Golkar menuju Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang.

Berpindahnya ribuan massa tersebut termasuk Cabup dan Cawabup Zaki-Romli dengan berjalan kaki mengharuskan pihak kepolisian menutup jalan di depan Kantor KPU untuk sementara.

“Karena ada banyak pejalan kaki yang berpindah ke Kantor KPU maka kami tutup jalan sementara agar lebih aman dan nyaman untuk para pejalan kaki,” ungkap Wakasat Lantas Polresta Tangerang, AKP Rifki kepada tim Kabar6.com.

Setelah dilakukan penutupan jalan lebih kurang 10 menit, jalan tersebut kembali di buka, agar pengendara yang ingin melintas dapat melanjutkan perjalanan kembali.**Baca Juga: Deklarasi Zaki Romli, Lalulintas di Tigaraksa Macet.

“Hanya lebih kurang 10 menit kami menutup jalan, kami juga tidak ingin menutup jalan lama agar pengendara lain juga tetap merasa nyaman,” ungkap Rifki.(vero)