1

2 Rumah Hancur akibat Hujan Disertai Angin Kencang di Cimangpang Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Dua unit rumah warga di Kampung Cimangpang, Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak rusak berat diterjang hujan lebat disertai angin kencang.

Kepala BPBD Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, hujan disertai angin kencang yang menerjang wilayah Panggarangan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Hujan lebat juga menyebabkan 10 rumah di perkampungan tersebut terdampak banjir.

“Teman-teman sedang melakukan asesment dan proses pembersihan rumah-rumah yang terdampak banjir,” ujar Febby.

Relawan BPBD Panggarangan, Herdi, menuturkan, banjir yang menerjang rumah warga akibat air kali yang meluap karena aliran air menuju laut tersumbat.

**Baca juga: Cerita Jasrip, Calon Jemaah Haji di Lebak yang Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini: Senang tapi Sedih.

“Jadi air itu tersumbat. Jadi karena jalan air tertutup kemudian meluap. Ada 2 rumah permanen yang rusak berat, sementara 10 rumah terdampak saja,” ucap Herdi.

“Keluara yang rumahnya rusak berat sudah mengungsi ke rumah saudara mereka masing-masing,” tambah Herdi.(Nda)




Cerita Jasrip, Calon Jemaah Haji di Lebak yang Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini: Senang tapi Sedih

Kabar6.com

Kabar6-Jasrip (52) warga Desa Cipedang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, merupakan satu di antara 295 calon jemaah haji di kabupaten tersebut yang akan berangkat ke tanah suci untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 melanda.

Jasrip merupakan calon jemaah haji yang mendaftar pada tahun 2012 bersama istrinya Rukiah. Ia seharusnya berangkat pada tahun 2020, tetapi karena pandemi, impiannya berangkat harus tertunda hingga harus menunggu selama 2 tahun.

“Iya alhamdulillah saya akan bisa berangkat untuk menunaikan ibadah haji tahun ini, sekarang sedang melakukan pembinaan kesehatan, tadinya sudah cukup tapi harus diperiksa ulang,” kata Jasrip saat berbincang dengan Kabar6.com, di Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Kabupaten Lebak, Selasa (10/5/2022).

Menjadi salah satu calon jemaah dari ratusan jemaah yang akan berangkat, tentu saja membuat Jasrip amat bergembira. Namun di balik kegembiraan Jasrip justru terselip kesedihan.

Kesedihan itu lantaran Jasrip tak bisa menunaikan ibadah yang kelima dalam rukun Islam tersebut bersama sang istri. Istri Jasrip, Rukiah, meninggal dunia karena sakit kanker rahim yang dideritanya.

“Meninggal bulan November 2021 karena sakit kanker, mungkin kalau berangkat tahun 2020, saya bisa bersama dia ke tanah suci. Tapi sudah takdirnya begini, saya senang bisa berangkat, tapi sedih karena tidak bersama istri yang sudah kami rencanakan,” tutur Jasrip dengan mata berkaca-kaca.

Sebelum meninggal, Rukiah sudah berpesan jika sampai tak bisa berangkat bersama, maka puteranya Muhammad Amin Syahrif (21) yang akan berangkat mendampingi sang suami.

“Dia pesan begitu, dan alhamdulillah bisa digantikan, jadi saya akan pergi sama anak,” ucap Jasrip.

**Baca juga:Lapak Dibongkar, Pemkab Lebak Beri 3 Opsi untuk PKL Jalan Sunan Kalijaga

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Lebak, Ahmad Firdaus, mengatakan, 295 calon haji yang akan berangkat tahun ini berdasarkan nomor porsi yang ada di dalam sistem se-Provinsi Banten.

“Jadi misalnya Banten dapat porsi 4 ribuan lebih, nah bukan diatur untuk Lebak sekian untuk daerah lain sekian, bukan begitu. Tapi dilihat begini, ada berapa nih di Lebak lalu secara sistem akan melihat mana saja yang memang tidak memenuhi kriteria karena terkendala umur, lalu ada yang mengundurkan diri,” papar Firdaus.(Nda)




Lapak Dibongkar, Pemkab Lebak Beri 3 Opsi untuk PKL Jalan Sunan Kalijaga

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak memberikan sejumlah opsi bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang lapak dagangannya dibongkar karena berjualan di atas trotoar dan bahu Jalan Sunan Kalijaga, Rangkasbitung.

Ada 3 opsi yang ditawarkan pemerintah daerah kepada 48 pedagang yang ditertibkan. Pertama, pedagang bisa melakukan relokasi mandiri. Kedua, pedagang bisa pindah ke dalam Pasar Rangkasbitung yang di dalamnya disiapkan 78 kios dan 128 lapak. Dan opsi ketiga adalah, pedagang bisa bergabung dengan pasar Subuh yang jam operasionalnya dari mulai pukul 00.00 – 06.00 WIB.

“Tidak ada lagi yang berjualan dan menganggu fasilitas umum, jalan dan trotoar. Ini adalah peringatan terakhir, tidak ada lagi yang berjualan di ruas jalan ini, biar masyarakat yang akan berbelanja dan datang ke Rangkasbitung nyaman. Nanti bertahap ruas-ruas lain akan kita tertibkan,” kata Sekda Lebak, Budi Santoso.

Budi mengatakan, sebelum pembongkaran dilakukan, pada 24 Februari 2022, pemerintah daerah telah mengeluarkan surat untuk pedagang. Kemudian keesokan harinya dilakukan pertemuan dengan paguyuban pedagang yang menghasilkan kesepakatan untuk pembongkaran lapak.

Lalu Pada 9 Maret 2022, Pemkab Lebak mengeluarkan surat peringatan pertama. Sepuluh hari kemudian dikeluarkan peringatan kedua, dan peringatan ketiga pada 25 Maret 2022.

Pembongkaran coba dilakukan mencoba melakukan pembongkaran pada 22 Maret 2022. Akan tetapi saat itu, para pedagang meminta pembongkaran ditunda hingga sehabis hari raya Idul Fitri tepatnya pada 10 Mei 2022.

**Baca juga: Puluhan Lapak PKL Jalan Sunan Kalijaga Lebak Dibongkar, Alat Berat Diturunkan

Suheri, salah seorang pedagang, mengaku, belum tahu ke mana selanjutnya ia akan berjualan usai ditertibkan.

“Saya enggak tahu mau pindah ke mana, masih bingung soalnya enggak ada pemindahan pasar. Tempatnya enggak ada. Yah direlokasi ke dalam kemahalan,” tuturnya.(Nda)




Puluhan Lapak PKL Jalan Sunan Kalijaga Lebak Dibongkar, Alat Berat Diturunkan

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berdiri di Jalan Sunan Kalijaga, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, akhirnya dibongkar petugas, Rabu (11/5/2022).

Terpantau di lokasi, pembongkaran yang dilakukan petugas gabungan bersama pedagang juga menerjunkan alat berat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak Budi Santoso memastikan, pembongkaran yang dilakukan sudah sesuai prosedur. Ia menyebut, 75 persen pedagang sudah membongkar lapaknya sendiri.

“Kami sudah melakukan sesuai prosedur. Tinggal 25 persen yang belum dibongkar. Jam 2 pagi saya lewat tinggal 9 yang belum dibongkar. Kami bongkar tapi sudah kosong lapaknya,” kata Budi kepada wartawan.

Budi menyampaikan, jauh sebelum pembongkaran dilakukan, 24 Februari 2022, pemerintah daerah telah mengeluarkan surat untuk pedagang. Kemudian keesokan harinya dilakukan pertemuan dengan paguyuban pedagang yang menghasilkan kesepakatan untuk pembongkaran lapak.

Lalu Pada 9 Maret 2022, Pemkab Lebak mengeluarkan surat peringatan pertama. Sepuluh hari kemudian dikeluarkan peringatan kedua, dan peringatan ketiga pada 25 Maret 2022.

Pembongkaran coba dilakukan mencoba melakukan pembongkaran pada 22 Maret 2022. Akan tetapi saat itu, para pedagang meminta pembongkaran ditunda hingga sehabis hari raya Idul Fitri tepatnya pada 10 Mei 2022.

“Tidak ada lagi yang berjualan dan menganggu fasilitas umum, jalan dan trotoar. Ini adalah peringatan terakhir, tidak ada lagi yang berjualan di ruas jalan ini, biar masyarakat yang akan berbelanja dan datang ke Rangkasbitung nyaman. Nanti bertahap ruas-ruas lain akan kita tertibkan,” terang Budi.

Budi menjelaskan, ruas Jalan Sunan Kalijaga nantinya akan ditata ulang oleh Provinsi Banten sebagai pemilik jalan. Pemkab Lebak juga akan melakukan penataan pada tembok-tembok pasar tersebut.

“Pasca ini akan kita tata. PUPR akan menata trotoar. Tembok ini nanti akan kita mural destinasi wisata dan sebagainya. Pemda mementingkan seluruh masyarakat, kalau pedagang hanya 48, sementara masyarakat yang datang ke pasar puluhan ribu. Jadi yang ke pasar bisa nyaman dan aman. Kita tidak hanya memikirkan para pedagang,” jelas dia.

**Baca juga: Gerak Cepat Alfamart Bantu Korban Puting Beliung di Gunungkencana Lebak

Suheri, salah seorang pedagang, mengaku, belum mengetahui ke mana selanjutnya ia akan berjualan setelah lapaknya dibongkar.

“Saya enggak tahu mau pindah kemana, masih bingung soalnya enggak ada pemindahan pasar. Tempatnya enggak ada. Yah direlokasi ke dalam kemahalan,” katanya.(Nda)




Gerak Cepat Alfamart Bantu Korban Puting Beliung di Gunungkencana Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Angin puting beliung memporak-porandakan puluhan rumah dan sejumlah fasilitas umum di wilayah Gunungkencana, Kabupaten Lebak, pada Senin (9/5/2022).

Tidak lebih satu hari, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) memberikan bantuan berupa ratusan paket sembako berisi beras, mi instan, makanan kaleng, popok bayi dan dewasa serta air mineral.

Branch Manager Alfamart Serang Nur Fuad, mengatakan, pihaknya mempunyai kepedulian untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam tersebut.

“Bantuan ini merupakan aksi CSR nyata yang kita respon cepat saat kabar bencana kemarin terjadi,” kata Nur Fuad dalam keterangannya, Selasa (10/5/2022).

Ketua Sahabat Relawan Indonesia Arif Kirdiat menuturkan, pasca bencana masyarakat akan sangat membutuhkan sembako seperti makanan untuk keperluan logistik harian terlebih dahulu. Selain juga perlengkapan bersih badan atau hygiene kit.

“Bantuan dari Alfamart saat ini memang tepat dibutuhkan. Dan kami akan bagikan secepatnya ke lokasi,” ujar dia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama menyebut, data sementara mencatat, ada 93 unit rumah warga yang rusak akibat puting beliung.

Puluhan rumah warga yang terdampak puting beliung berada di Kampung Dederan RT 007 RW 003, Kampung Lebak Siuh RT 008 RW 004 Desa Gunungkencana dan Kampung Cilutung RT 001 RW 001 Desa Sukanegara.

**Baca juga: BPBD Lebak: 93 Rumah dan Sejumlah Fasum Rusak akibat Puting Beliung

Selain puluhan rumah, puting beliung juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti majelis taklim, sekolah dasar, puskesmas, gedung PGRI dan bekas kantor UPTD Dinas PUPR Lebak.

“Data ini masih sementara, nanti di-update setelah selesai by name by address oleh teman-teman muspika dan desa,” kata Febby.(Nda)




Soal Permasalahan Sampah, DLHK Banten: Wacana TPA Regional di Maja

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Lingkungan Hidup, dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten berwacana membangun sebuah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional di daerah Maja, Kabupaten Lebak.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Pengendalian Pencemaran DLHK Provinsi Banten, Taufik Rahman, kepada Kabar6.com di Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa 10 Mei 2022.

Menurutnya, dengan adanya TPA Regional juga dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten, dan dapat mengatasi masalah persampahan di beberapa kota kabupaten di Provinsi Banten.

Meski baru wacana, tetapi pembahasan TPA Regional juga pernah dirapatkan dan direncanakan berada di daerah Maja, Kabupaten Lebak.

“Sebenarnya memang bagus jika dibangun TPSA Regional karena bisa menambah PAD, pernah ada wacana pernah ikut rapat juga, ada rencana TPSA itu di daerah Maja, Lebak,” terangnya.

**Baca juga: Antusiasme Meningkat, Cinema XXI Akui Penjualan Tiket Tidak Seramai Sebelum Pandemi

Untuk pastinya, dirinya, belum mengetahui karena hal itu masih wacana. Tetapi ada permasalahan jika ingin membangun TPA Regional di Maja, Kabupaten Lebak.

“Kalau (waktu, red) itu gak tau, cuma permasalahan masyarakatnya mau nerima, masalah dibangun InsyaAllah, kalau luas saya tidak hafal berapa puluh hektar gitu, belum ada kepastian. Karena masih ada beberapa masyarakat yang menolak,” tutupnya.(eka)




BPBD Lebak: 93 Rumah dan Sejumlah Fasum Rusak akibat Puting Beliung

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat, 93 unit rumah warga rusak akibat bencana puting beliung di Gunungkencana, pada Senin (9/5/2022).

Selain puluhan rumah, puting beliung juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti majelis taklim, sekolah dasar, puskesmas, gedung PGRI dan bekas kantor UPTD Dinas PUPR Lebak.

“Data ini masih sementara, nanti di-update setelah selesai by name by address oleh teman-teman muspika dan desa,” kata Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama saat dihubungi Kabar6.com, Selasa (10/5/2022).

Febby mengatakan, puluhan rumah warga yang terdampak puting beliung berada di Kampung Dederan RT 007 RW 003, Kampung Lebak Siuh RT 008 RW 004 Desa Gunungkencana dan Kampung Cilutung RT 001 RW 001 Desa Sukanegara.

“Ada 1 orang berusia 65 tahun memang sempat dirawat di puskesmas setempat karena kaget dan punya riwayat penyakit jantung, tetapi sekarang kondisinya sudah pulang ke rumah,” ujar Febby.

**Baca juga: Besok, Puluhan PKL Sunan Kalijaga Ditertibkan

Diperkirakan, kerugian akibat bencana tersebut sekitar Rp800 juta. BPBD, TNI, Polri, beserta Muspika Gunungkencana mendistribusikan bantuan kedaruratan korban.

Karena kondisi masih mungkin turun hujan, kami akan memasang terpal di rumah masyarakat terdampak yang bocor,” terang Febby.(Nda)




Besok, Puluhan PKL Sunan Kalijaga Ditertibkan

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sepanjang Jalan Sunan Kalijaga, Rangkasbitung akan ditertibkan besok.

Penertiban para PKL yang berjualan di atas trotoar dan bahu jalan dilakukan sesuai kesepakatan pedagang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak pada 22 Maret 2022 lalu.

Saat itu pedagang meminta penundaan penertiban kemudian disepakati waktu penundaan dilakukan usai Idul Fitri yakni 10 Mei 2022.

“Rencana besok, Rabu, 11 Mei 2022 pelaksanaan penertiban. Lokasi penertiban tahap awal sebanyak 41 pedagang,” kata Kepala Disperindag Lebak, Orok Sukmana saat dihubungi Kabar6.com, Selasa, 10 Mei 2022.

Orok mengatakan, ada 48 pedagang di sepanjang jalur tersebut mulai dari jembatan dua hingga pertigaan Leuwiranji yang akan dipindahkan.

“Rencana relokasi ke dalam Pasar Rangkasbitung yang di dalam sudah disiapkan 78 kios dan 128 lapak. Atau bisa bergabung dengan pasar Subuh dari pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, dan relokasi mandiri,” ujar Orok menjelaskan.

**Baca juga: Lebak Berangkatkan 295 Calon Haji Tahun Ini

Untuk menjaga jalannya proses penertiban besok, tim gabungan dari Polres Lebak, Kodim, Subdenpom, Kejari, Dishub, Satpol PP, Dinas LH, Dinas PUPR dan Disperindag akan diterjunkan.

“Hari ini batas akhir para pedagang membongkar sendiri lapak dagangannya,” kata Orok.(Nda)




Lebak Berangkatkan 295 Calon Haji Tahun Ini

Kabar6.com

Kabar6-Setelah 2 tahun gagal berangkat karena pandemi COVID-19, ratusan jemaah calon haji asal Kabupaten Lebak akan menunaikan ibadah yang menjadi salah satu rukun Islam tersebut.

Meski menjadi kabar baik, namun tak seluruh jemaah yang menjadi daftar tunggu untuk berangkat pada tahun 2020 lalu yakni sebanyak 889 orang bisa berangkat ke tanah suci tahun ini.

“Hanya 295 jemaah calon haji yang akan berangkat pada tahun ini, dan 63 orang lainnya merupakan cadangan,” kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Lebak, Ahmad Firdaus, Selasa (10/5/2022).

Firdaus mengatakan, 295 calon haji yang akan berangkat tahun ini berdasarkan nomor porsi yang ada di dalam sistem se-Provinsi Banten.

“Jadi misalnya Banten dapat porsi 4 ribuan lebih, nah bukan diatur untuk Lebak sekian untuk daerah lain sekian, bukan begitu. Tapi dilihat begini, ada berapa nih di Lebak lalu secara sistem akan melihat mana saja yang memang tidak memenuhi kriteria karena terkendala umur, lalu ada yang mengundurkan diri,” papar Firdaus.

Para calon haji yang akan berangkat harus kembali memeriksa kelengkapan berkas mereka. Mulai dari pelunasan, masa berlaku paspor, pemotretan ulang, hingga kondisi kesehatan.

“Vaksin dari dosis 1 sampai 3 atau booster, lalu vaksin meningitis serta pemeriksaan kesehatan lain oleh Dinkes. Jemaah juga harus melakukan tes PCR 72 jam sebelum keberangkatan,” terang Firdaus.

**Baca juga: BMKG Sebut Puting Beliung di Gunungkencana Disebabkan Awan Cumulonimbus

Untuk kloter pertama di Lebak akan diberangkatkan pada awal Juni mendatang, kemudian disusul dengan kloter selanjutnya.

“Memang waktunya mepet karena tanggal 4 Juni sudah pemberangkatan kloter pertama. Peraturan untuk persiapan bimbingan manasik sudah turun, dan akan dilakukan 6 kali yakni 4 di tingkat kecamatan yang dibagi zona dan 2 du tingkat kabupaten. Dalam waktu dekat ini kami koordinasi dengan Bagian Kesra pemda,” kata Firdaus.(Nda)




BMKG Sebut Puting Beliung di Gunungkencana Disebabkan Awan Cumulonimbus

Kabar6.com

Kabar6-Angin puting beliung menerjang wilayah Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Senin (9/5/2022). Puluhan rumah dan bangunan lain salah satunya sekolah di kecamatan tersebut dilaporkan rusak.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, saat ini wilayah Kabupaten Lebak sedang berada pada masa peralihan musim dari penghujan ke musim kemarau.

Koordinator Data dan Informasi pada BMKG Kelas 1 Serang Tarjono menjelaskan, cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada masa peralihan musim.

“Ini disebabkan banyak pertumbuhan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (Cb),” kata Tarjono saat dihubungi Kabar6.com.

Kata Tarjono, awan Cumulonimbus dapat berpotensi menimbulkan hujan deras, hujan deras disertai angin kencang, angin kencang, angin puting beliung, bahkan yang lebih ekstrem dapat terjadi hujan es.

**Baca juga: Puting Beliung Porak Porandakan Puluhan Rumah dan Sekolah di Gunungkencana Lebak

“Potensi cuaca ekstrem terjadi selama masa peralihan musim, dan dapat terjadi di daerah mana saja, selama terdapat pertumbuhan atau terbentuknya awan Cumulonimbus tersebut,” terang Tarjono.

Tarjono menyampaikan, dari prakiraan awal musim kemarau tahun 2022 di Provinsi Banten, wilayah Kabupaten Lebak baru akan memasuki awal musim kemarau pada bulan Juni.(Nda)