oleh

Cara Melihat Aura Sendiri

image_pdfimage_print

IlustrasiKabar6-Aura merupakan pancaran energi yang mengelilingi makhluk hidup, berbentuk radiasi warna halus. Setiap warna menandakan getaran tertentu yang memiliki arti berbeda.

 

 

Aura manusia selalu berubah-ubah dan berwarna-warni sesuai kedewasaan kepribadian seseorang. Masing-masing warna aura menunjukkan kepribadian yang berbeda. Panjang pendeknya aura dapat dideteksi dengan indra peraba kulit maupun dengan tongkat deteksi. Lingkungan dapat mempengaruhi aura seseorang.

 

Aura positif dapat dibangun dengan beberapa cara antara lain makan yang halal, olahraga yang cukup dan teratur, selalu berpikiran positif, mengendalikan emosi, dan lain-lain.

 

Tidak sedikit orang mengira bahwa aura hanya dapat dilihat dengan kekuatan batin tingkat tinggi. Padahal, aura sebenarnya dapat dilihat dengan mata telanjang. Berikut langkah-langkahnya:

 

1. Melihat aura melalui jari tangan

Carilah tembok putih, lalu duduk pada jarak setengah meter dari tembok. Ambil napas sebanyak mungkin dan tahan selama mungkin. Lakukan sebanyak lima kali. Gosoklah kedua telapak tangan hingga terasa hangat.

 

Tempelkan masing-masing jari tangan kanan dan kiri saling berpasangan. Letakkan kedua tangan yang masih berpasangan tadi 30 cm di depan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih.

 

Renggangkan perlahan-lahan kedua telapak tangan saling menjauh. Perhatikan, antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis cahaya putih. Itulah aura yang memancar dari ujung jari kita.

 

2. Melihat aura dengan telapak tangan

Tarik napas sambil menggosokkan kedua telapak tangan (sama seperti nomor 1). Tempelkan salah satu telapak tangan pada tembok putih. Tarik napas, tahan, dan hembuskan. Lepaskan telapak tangan dari tembok, lalu amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal di tembok. Itulah aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut dalam aura alam.

 

3.  Melihat aura diri sendiri

Letakkan cermin besar di depan Anda, dengan latar belakang tembok putih dan penerangan berupa lampu neon. Duduklah dengan tenang, tarik napas sebanyak mungkin, dan tahanlah selama mungkin. Ulangi sebanyak lima kali.

 

Tatap bayangan diri Anda pada cermin. Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh, namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah pandangan mata fokus, perlahan-lahan dari kepala dan bahu akan keluar cahaya aura kita.

 

Sinar yang pertama kali terlihat biasanya berwarna putih, yang merupakan warna aura sesungguhnya. Tataplah terus sampai Anda melihat warna lain yang tidak berubah.

 

4.  Melihat aura orang lain

Mintalah bantuan seseorang untuk menjadi objek berdiri di depan tembok putih. Usahakan penerangan dalam ruangan dibuat remang-remang atau redup. Berdirilah kurang lebih tiga meter di depan objek.

 

Fokuskan pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu objek. Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek. Fokuskan pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh tubuh objek akan memancarkan warna aura.

**Baca juga: Perbedaan Usia yang Harus Diwaspadai.

Tertarik? Selamat mencoba…(ilj)

Print Friendly, PDF & Email