oleh

Banyak Lansia di Eswatini Tanam Ganja Demi Menghidupi Cucunya

image_pdfimage_print

Kabar6-Ada banyak bocah di Eswatini yang telah menjadi yatim piatu akibat epidemi HIV lokal. Hal itu juga yang menyebabkan tidak sedikit wanita lanjut usia (lansia) di sana yang terpaksa menanam sekaligus menjual ganja.

Diketahui, sebelumnya bernama Kerajaan Swaziland, Eswatini adalah sebuah negara kecil di selatan Afrika yang tidak memiliki pantai dan terletak di antara Afrika Selatan di sebelah barat dan Mozambik di timur.

Para lansia ini menanam ganja atau yang secara lokal disebut sebagai ‘emas Swazi’, melansir theguardian, karena itu adalah satu-satunya cara mencari nafkah untuk diri sendiri dan cucu-cucu mereka yang kehilangan orangtua mereka karena epidemi HIV lokal.

Para petani ganja lokal menjual produk mereka jauh lebih murah dari harga ganja di jalanan, sekira Rp9.800 per gram. Terkadang, klien mereka yang sebagian besar tinggal di Afrika Selatan (Afsel) menolak membeli dengan harga itu, dan memaksa para penjual ganja untuk memberikan harga yang lebih murah atau mencari klien baru.

Para lansia pengedar narkoba ini juga menghadapi risiko lain. Mereka bisa dirampok oleh pengedar narkoba Afsel, atau menjadi sasaran otoritas Eswatini. ** Baca juga: Gunting Tumpul, Seorang Menteri di Pakistan Potong Pita Peresmian Pakai Giginya

Meski beberapa polisi mungkin menerima suap, yang lain menyita hasil panen mereka saat para lansia kembali dari kebun ganja, berupa sepetak tanah tersembunyi di hutan pegunungan yang digunakan untuk menanam ganja.

Mengapa begitu banyak kaum hawa harus menggunakan pembuatan narkoba dan perdagangan ilegal di Eswatini? Jawabannya adalah karena ekonomi negara yang stagnan. Menurut data terakhir, sebanyak 24 persen penduduk menganggur dan lebih dari setengahnya menderita kemiskinan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email