oleh

Bang Ben Klaim Politik Uang di Tangsel Sulit

image_pdfimage_print

Kabar6-Strategi politik uang (money politic) masih menghiasi dan bahkan sudah mengental dalam wajah dunia perpolitikan di tanah air.

Namun, hal itu tidak berlaku di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sebagai daerah penyangga yang banyak dihuni kaum urban.

Demikian diklaim Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, Jumat (28/2/2014). “Enggak bisa, disini masyarakatnya enggak bisa digituin (diberi uang),” klaimnya.

Menurut Bang Ben, sapaan akrabnya, sulitnya menerapkan politik uang di Kota Tangsel, lantaran wilayah ini terdapat banyak perguruan tinggi. Ditambah lagi masyarakat di ‘Seribu Cluster’ ini berasal kalangan yang mengenyam pendidikan.

Sehingga, kalangan itu sulit untuk diiming-imingi uang ketika setiap pesta demokrasi bergulir. Bang Ben bilang, kondisi itulah yang menjadi tantangan bagi para politikus agar mampu menarik simpati konstituen.

“Tapi, tawarkan gagasan-gagasan, program kerja jika ingin dan setelah terpilih nanti,” terangnya. Ia menilik pada pengalamannya dalam memenangi Pemilihan Kepala Daerah 2009 silam yang harus diulang.

Bersama pasangannya Airin Rachmi Diany di nomor urut 4 yang diusung oleh mayoritas partai politik. Bang Ben berhasil mengalahkan pesaing terberatnya di nomor urut 3, yakni pasangan Arsid-Andre Taulani dengan selisih hanya sekitar 1.150 suara. **Baca juga: Stiker Caleg di Angkot Bukan Pelanggaran Pemilu.

“Mengenai keterlibatan PNS dalam politik itu sebagai hak setiap warga negara untuk berpendapat. Tapi saya sudah selalu tekankan agar PNS netral dalam dunia politik,” terang Bang Ben.(yud)

Print Friendly, PDF & Email