1

Hindari Tabrakan, Truk Muatan Arang Terperosok di Balaraja

Kabar6.com

Kabar6-Satu unit mobil truk bernomor polisi B 9713 BYX muatan arang tergelincir di ujung jembatan layang Jalan Raya Pete Desa Tobat Kecamatan Balaraja, Selasa (23/6/2020) pagi tadi. Rendi, 36 tahun, pengemudi truk mengatakan, dari Lampung menuju Pasar Santiong Balaraja.

Setibanya di ujung jembatan layang Desa Tobat Kecamatan Balaraja, dirinya dikagetkan dengan sebuah mobil truk kecil dari arah berlawanan

“Saya buang ke kiri karena ada mobil truk cold diesel lawan arah,” ungkap Rendi kepada kabar6.com di lokasi, Selasa (23/6/2020) siang tadi

Rendi menjelaskan, dirinya sengaja membuang ke kiri untuk menghindari tabrakan

“Seharusnya mobil kecil itu mengalah, namun dia paksakan masuk. Kalau saya tidak buang kekiri, pasti adu kebo,” jelas Rendi

**Baca juga: 192 Keluarga di Rajeg Terima BLT Dana Desa.

Akibat kejadian itu, arus lalu lintas di Jalan Pete Desa Tobat terpaksa harus putar arah. Namun untuk kendaraan roda dua masih bisa lewat secara bergantian

Menurut keterangan Edo warga setempat kejadian mobil naas tersebut sejak Senin (22/6/2020) dini hari namu baru bisa di evakuasi pada jam 12.00 WIB

“Itu dari kemaren pagi bang, baru sekarang di evakuasi, mobil derek aja datangnya jam 10.00 pagi tadi,” ungkapnya.( CR)




Penertiban Atribut Pilkada 2020, Keadilan Pemkot Tangsel Disorot

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) didorong agar adil dalam menertibkan alat media sosialisasi milik bakal calon. Sejak menjelang Pilkada serentak 2020 hingga kini banyak alat sosialisasi dipasang semrawut.

“Iya tadi juga ada pembahasan soal itu,” ungkap Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Kota Tangsel, Ade Wahyu Hidayat menjawab pertanyaan kabar6.com di Serpong Utara, Selasa (27/6/2020).

Menurutnya, kedua organisasi perangkat daerah terkait yang berhubungan langsung adalah Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Lingkungan Hidup.

“Kalau gambar A dicopot B juga C dicopot. Itu pentingnya keadilan,” jelas Ade.

**Baca juga: Revitalisasi, 610 Lapak Pedagang Direlokasi ke Plaza Ciputat.

Ia mencontohkan, nantinya seperti kampanye tatap muka yang hanya boleh dihadiri 20 orang setiap pasangan mesti mendapatkan hak yang sama.

Di lokasi yang sama, Kepala Satpol PP Kota Tangsel, Mursinah enggan mengomentari soal di atas. “Enggah ah. Pusing gue,” ujarnya.(yud)




Revitalisasi, 610 Lapak Pedagang Direlokasi ke Plaza Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengklaim persiapan relokasi pedagang Pasar Ciputat sudah mencapai 50 persen sebelum dilakukan revitalisasi. Anggaran 2019 lalu total sisa lebih penggunaan anggaran atau silpa untuk biaya modal ganti rugi obyek pengadaan tanah sebanyak Rp 56 miliar lebih.

“610 (lapak pedagang yang direlokasi),” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Maya Mardiana di Balaikota Tangsel, Selasa (23/6/2020).

Ia jelaskan, kini sedang dilaksanakan proses pendataan ulang. Kemudian sampai bulan Juni sampai Juli 2020 besok ratusan lapak pedagang selesai direlokasi.

“Nanti di bulan agustus baru kita akan lakukan revitalisasi,” jelas Maya. Menurutnya, revitalisasi Pasa Ciputat yang rencananya dibangun oleh Dinas Bangunan dan Tata Ruang itu sedang dalam proses persiapan.

**Baca juga: Reka Ulang Perkosaan Remaja di Serpong, Polisi Hadirkan 7 Tersangka.

“Dengan harapan nanti setelah dilakukan revitalisasi pasarnya sesuai dengan SNI-nya dan semua terpenuhi semua pedagang akan berdagang di tempat yang seharusnya, yang nanti bukan seharusnya seperti yang di pinggir pinggir di rolong itu bisa masuk,” terang Maya.(yud)




Reka Ulang Perkosaan Remaja di Serpong, Polisi Hadirkan 7 Tersangka

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Sektor Pagedangan menggelar rekonstruksi ulang kasus pemerkosaan OR remaja di Serpong.

Kapolsek Pagedangan, AKP Efri mengatakan reka ulang adegan perkosaan dan pencekokan pil eksimer terhadap korban yang meninggal itu digelar setelah polisi menangkap DR alias D tersangka ke 7 di Sumedang, Jawa Barat. ” Kemarin sudah kita lakukan rekonstruksi saat pelaku masih 6. Kemudian hari ini kebetulan 1 pelaku ditangkap lagi maka kita lakukan rekonstruksi ulang agar lebih jelas,” ujarnya Selasa 23/6/2020.

**Baca juga: Polisi Tangkap Lagi 1 Pemerkosa Remaja di Serpong.

Polisi telah menetapkan 8 tersangla dalam kasus perkosaan remaja berusia 16 tahun itu. 7 tersangka telah ditangkap. Polisi masih memburu 1 tersangka lagi berinisial R.

Polisi menjerat 8 tersangka dengan pasal 81 subsider pasal 82 Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun penjara.(eka)




Pertanyakan Transparansi Anggaran Covid-19, DPRD Lebak Panggil TAPD

Kabar6.com

Kabar6-Banggar DPRD Kabupaten Lebak segera memanggil TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) terkait transparansi Anggaran Covid-19. Pemanggilan ini dilakukan terkait rencana audit yang dilakulan Banggar DPRD soal refocusing dana penanganan Covid-19 sebesar Rp181,57 miliar.

“Kemudian kami melakukan audit versi DPRD ya enggak menyeluruh. Benar enggak nih anggaran dipakai untuk ini, sudah sejauh mana untuk masyarakat,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Lebak Moh. Arif, Selasa 23/6/2020.

Rencana audit ini dilakukan karena transparansi anggaran penanganan Covid-19 di Kabupaten Lebak dinilai masih jauh. “Masih jauh dibandingkan dengan daerah lain, Kabupaten Brebes misalnya. Mereka memampang baliho mengenai realisasi penggunaannya, jadi masyarakat bisa tahu anggaran sudah dipakai untuk apa saja.”

**Baca juga: Dugaan Pungli Tunjangan, DPRD Lebak: Hukum Pelakunya.

Politisi Nasdem ini mengkritik juga refocusing yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak. Karena tidak seharusnya, anggaran untuk pembangunan yang memang prioritas tidak ditarik untuk Covid-19.”Jangan asal ambil anggaran tapi tidak sesuai dengan kebutuhannya,” tutup Arif.(Nda)




Polisi Tangkap Lagi 1 Pemerkosa Remaja di Serpong

Kabar6.com

Kabar6-Unit Reserse Kriminal Polsek Pagedangan Polres Kota Tangerang Selatan kembali menangkap 1 pemerkosa OR remaja di Serpong.

DR,satu dari 8 tersangka yang menjadi buron ditangkap di Sumedang, Jawa Barat. “Bersembunyi di salah satu rumah rekan pelaku di wilayah Jawa Barat,” kata
Kanit Reskrim Polsek Pagedangan, Ipda Margana saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (23/6/2020).

**Baca juga: 192 Keluarga di Rajeg Terima BLT Dana Desa.

Sebelumnya, Polisi menetapkan 8 orang tersangka pelaku pemerkosaan terhadap OR, yang dilakukan di rumah pelaku S alias K dan adiknya SU di Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

8 tersangaka terancam dijerat pasal 81 subsider pasal 82 Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun penjara.(eka)




192 Keluarga di Rajeg Terima BLT Dana Desa

Kabar6.com

Kabar6 – Sebanyak 192 keluarga di Desa Rajeg Mulya, Kecamatan Rajeg menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Bantuan diberikan langsung kerumah para penerima bantuan yang terdampak covid-19.

Warga Kampung Pulo Babulak RT 05/01, Desa Rajeg Mulya, Kecamatan Rajeg, Nurlelah mengatakan, bantuan yang diberikan sangat membantu meringankan beban keluarganya yang terdampak secara ekonomi oleh wabah corona. Pasalnya, dimasa pendemi ini perekonomian masyarakat semakin sulit dan mencekik untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari.

“Alhamdulillah bantuan ini sangat membantu, nanti untuk beli sembako dan lauk buat bekel hidup sehari-hari,” kata Nurlelah kepada wartawan, Selasa (23/6/2020).

Kepala Desa Rajeg Mulya, Sobri Baehaki mengatakan, hari ini ada 192 Kepala Keluarga (KK) yang menerimah BLT yang berasal dari Dana Desa. Menurut Sobri, bantuan ini diberikan secara langsung ke rumah-rumah warga yang menerima bantuan. Kata Sobri, bantuan langsung tunai ininakan diberikan selama tiga bulan, dan diberikan persatu bulan sekali.

“Anggaran Dana Desa tahun ini, memang instruksi Kemendes, sebagian dialihkan untuk penanganan Covid-19, bentuknya harus BLT. Ini baru tahap pertama, BLT Dana Desa akan dilakukan setiap bulannya selama tiga bulan ke depan,” ungkap Kades Sobri Baehaki.

Menurut Sobri, pemberian bantuan dengan cara door to door atau dari rumah ke rumah, merupakan salah satu cara untuk menghindari kerumunan warga. Dan salah satu bentuk untuk mendukung program pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Ini juga untuk meringankan beban mereka, mengingat juga penerima BLT banyak yang usianya sudah tua. Jadi setelah penyerahan secara simbolis, kami memilih door to door agar, tidak ada kerumunan warga saat pembagian bantuan,” ungkapnya.

**Baca juga: Stok Melimpah Tapi Pedagang Ikan di Pantura Tangerang Merugi, Mengapa?.

Sobri menambahkan, bantuan yang diberikan Desa sebanyak 192 KK saja, adapun jika masih ada masyarakat yang belum mendapatkannya, maka akan dicover dengan bantuan lainnya, seperti dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi, ataupun pusat.

“Semua warga saya telah didata dan tidak ada yang terlewatkan. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi mereka,” pungkasnya. (Vee)




Stok Melimpah Tapi Pedagang Ikan di Pantura Tangerang Merugi, Mengapa?

Kabar6.com

Kabar6 – Satu minggu terakhir, stok ikan di Pesisir Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang melimpah, meskipun begitu, harga ikan relatif naik.

Namun, kondisi seperti ini justru membuat pedagang ikan rugi. Sebab, dengan naiknya harga ikan, jumlah pembeli menurun.

“Pengunjung sih banyak yang datang, tapi pembeli sepi,” kata Heraman, pedagang ikan di TPI Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangeran, Selasa (23/6/2020).

Herman mengaku, dirinya beragang ikan di TPI Surya Bahaei bermacam-macam jenis. Semuanya ia dapat dari nelayan Kecamatan Pakuhaji. Beberapa jenis ikan yang masih terus mengalami kenaikan tersebut.

Diantaranya, ikan layang semula Rp 25 ribu perkilogram menjadi Rp 35 ribu perkilogram. Kemudian ikan layur semula Rp 24 ribu perkilogram, sekarang Rp 36 ribu perkilogram.

“Stok ikan disini (TPI Surya Bahari_red) melimpah, tapi saya beli di nelayan mahal. Jadi saya terpaksa meniakan harga,” ujarnya.

Senada dengan Herman, salah seorang pedagang ikan di TPI Surya Bahari lainnya, Agus mengaku sudah satu pekan harga ikan dari nelayan mahal. Di lapaknya harga ikan gurame saat ini Rp 38 ribu perkilogram, sebelumnya hanya 32 ribu perkilogram.

“Saya tidak tahu harga ikan sudah satu pekan naik, coba tanya langsung ke nelayannya,” kata Agus sambil menunjuk salah satu nelayan.

**Baca juga: SMPN 4 Solear Tawarkan Pembelajaran Daring dan Luring di Tengah Pandemi Corona.

Sementara itu, Sarnata, salah seorang nelayan Kecamatan Pakuhaji mengatakan, kenaikan harga ikan di Pantura tersebut akibat banyak nelayan yang tidak melaut lantaran cuaca di Laut Jawa kurang bersahabat. Kondisi gelombang di Laut Jawa sedang tinggi.

“Kenaikan ikan itu karena banyak nelayan yang tidak melaut, akibat di Laut Jawa gelombangnya tinggi,” pungkasnya. (Vee)




Cuaca Ekstrim, Banten Diguyur Hujan Disertai Petir

Kabar6-Dalam beberapa hari terakhir, wilayah Banten kerap diterjang hujan dan petir. Nyatanya, BMKG Klas 1 Tangerang mencatat ada 101.264 sambaran di Banten selama 01-10 Juni 2020. Sambaran petir terbanyak ada di tanggal 04 Juni 2020, sebanyak 19.481 kali.

Kemudian pada bulan Mei 2020, kerapatan sambaran petir mencapai 55 kali satu meter persegi.

“Untuk kerapatan petir tertinggi selama bulan Mei adalah 55/km2. Pada periode 01 hingga 10 Juni, 101.264 sambaran. Terbanyak terjadi pada 4 Juni dengan 19.481 kali dan terendah pada 10 Juni dengan 2.928 kali,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi (Kasie Datin) Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang, Urip Setiyono, melalui pesan singkatnya, Selasa (23/06/2020).

Begitupun curah hujan di.wilayah Banten, bahkan hampir setiap hari terjadi hujan, meski dengan intensitas ringan. Bahkan tak jarang, hujan disertai dengan suara menggelegar dan terlihat bambaran kilat atau petir.

Bahkan di beberapa daerah di Banten, hujan deras turun mengguyur. Dimana, spat terjadi banjir, seperti di Kota Serang, Kabupaten Serang bahkan kemarin, Senin 22 Juni 2020, banjir merendam wilayah Sumur, Kabupaten Pandeglang.

“Wilayah Banten hampir setiap harinya masih terpantau hujan dengan intensitas ringan. Beberapa titik terukur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dimana curah hujan tertinggi tercatat di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, yaitu sebesar 101,9 mm/hari,” terangnya.

**Baca juga: Nasrul Ulum-Eki Baihaki Tantang Tatu Chasanah di Pilkada Kabupaten Serang.

BMKG mengungkapkan penyebab hujan disertai petir karena dua faktor, yakni adanya kelembaban udara dan massa udara hangat yang naik dengan cepat.

“Kelembaban yang tinggi bersamaan dengan suhu yang hangat, mengakibatkan udara hangat dalam volume yang besar dan lembab yang naik ke atmosfer, di mana dapat dengan mudah membentuk hujan yang disertai petir,” jelasnya. (Dhi)




Area Pencarian Tujuh Nelayan Hilang di Perairan Banten Diperluas

Kabar6.com

Kabar6- Luas Pencarian tujuh nelayan yang hilang di hari ke empat, mencapai 2.417 nauctical Mill laut (NM) persegi. Dimana, 1 NM nya seluas 1,852 km persegi. Pencarian pun meliputi perairan Banten dan Lampung.

Dari 16 nelayan yang ada di atas KM Puspita Jaya, sembilan orang selamat. Sedangkan tujuh lainnya masih di nyatakan hilang hingga saat ini.

“(Luas pencarian) sekitar 2.417 NM2 atau sekitar 4.284 km persegi. Pencarian di (perairan) Banten dan Lampung,” kata Humas Basarnas Banten, Warsito, melalui pesan singkatnya, Senin (22/06/2020).

Setiap Pulau yang ada di perairan Selat Sunda pun disusuri oleh tim SAR gabungan. Namun hingga kini masih nihil, belum diketahui keberadaan nelayan yang hilang tersebut.

“(Tim SAR menyusuri) Perairan Panaitan, Perairan Teluk Semangka, Selat Sunda. Tidak menggerakan penyelam,” terangnya.

Tim SAR gabungan menerjunkan berbagai kapal, seperti KM SAR Wisnu, RIB 02 Banten, RIB 02 Lampung, Kapal Polairud 1019 dan Kapal Polairud 1002. Kemudian juga menyertakan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19.

Berbagai kesatuan pun ikut melakukan pencarian hari ke empat yakni Basarnas Banten, Basarnas Lampung, Basarnas Jakarta, Polda Banten, TNI AL, TNI AD, KSOP Banten, ASDP Merak, BPBD Serang, PMI hingga SAR MTA.

“Ada banyak kapal yang ikut melakukan pencarian. Saat pencarian hari ini, cuaca hujan sedang dengan tinggi gelombang mencapai dua meter,” jelasnya.

Sebelumnya sempat diberitakan pada Kamis, 18 Juni 2020, KM Puspita Jaya yang sedang menangkap ikan di perairan Selat Sunda, dekat Pulau Rakata, dihantam ombak tinggi hingga terbalik kemudian tenggelam. Kapal tersebut membawa 16 orang termasuk kapten kapal.

Mereka berniat berenang ke Pulau Rakata untuk menyelematkan diri. Enam orang kembali ke kapal karena tidak kuat berenang, hingga akhirnya enam orang diselamatkan oleh kapal pesiar Eurodam pada Jumat malam, 19 Juni 2020. Kemudian malam harinya, di evakuasi oleh Basarnas.

Kemudian, pada Sabtunya, ada tiga nelayan yang ditemukan oleh kapal nelayan lainnya dan dibawa ke TPI Labuan, Kabupaten Pandeglang. Kini, masih ada tujuh orang lagi yang masih dilakukan pencarian oleh Tim SAR gabungan.

Posko SAR gabungan ada di dua lokasi, yakni Pelabuhan Merak di Kota Cilegon. Serta Pelabuhan Rakyat di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.

**Baca juga: Sepotong Bambu Selamatkan Nelayan ini Saat Kapal Tenggelam di Selat Sunda.

Berikut daftar korban selamat dari tenggelamnya KM Puspita Jaya;

1) Surja (nakhoda)/31th
Alamat : Desa Teluk, Kecamatan Labuan,
2) Sanan (ABK)/35th
Alamat : Desa Teluk, Kecamatan Labuan
3) Dede Juri (ABK)/24 th
Alamat : Desa Teluk, Kecamatan Labuan
4) Aji Alamsyah (ABK)/21 th
Alamat : Desa Teluk, Kecamatan Labuan
5) Ashan (ABK)
Alamat : Desa Teluk, Kecamatan Labuan
6) Ako (ABK)/21th
Alamat : Desa Teluk, Kecamatan Labuan.
7) Juhedi (ABK)/38 th
Alamat : Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan
8) Udi/45 th
Alamat : Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan
9) Wawan/30 th
Alamat : Desa Teluk, Kecamatan Labuan

Korban kapal tenggelam yang masih dalam pencarian;
1) Jamal/25 th.
2) Sancan/35 th.
3) Rasmin/30 th.
4) Tastirah/50 th
5) Suri/50 th
6) Boler/30 th
7) Joni/30 th.(aep)