Kabar6-Sebanyak 24.772 jiwa atau sekitar 1,66% dari penduduk Kabupaten Lebak belum menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Berdasarkan data tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyebut, seharusnya sudah tidak ada warga miskin yang tidak menjadi peserta BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) Pemerintah.
“Capaian UHC (Universal Health Coverage) Lebak periode Agustus 2024 sudah 98,34% atau sebanyak 1.470.198 jiwa. Kalau melihat cakupan UHC ini harusnya enggak ada warga kurang mampu yang enggak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan,” kata Plt Dinkes Lebak, dr. Budhi Mulyanto, Sabtu (24/8/2024).
**Baca Juga:Bawaslu Minta DPR Segera Sesuaikan UU Pilkada Pascaputusan MK
Universal Health Coverage (UHC) adalah sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
UHC bertujuan untuk memastikan semua orang mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus membayar.
Budhi menjelaskan, BPJS Kesehatan PBI ditanggung dari tiga sumber anggaran yakni APBN, APBD provinsi dan APBD kabupaten.
“Jadi preminya tidak hanya dibayar oleh pemkab tetapi juga oleh provinsi dan pusat. Apakah masih ada warga tidak mampu belum terdaftar sebagai peserta, itu mungkin tapi jumlahnya tidak banyak kalau melihat cakupan UHC tersebut,” jelas Budhi.
Baru-baru ini sambung dia, Kabupaten Lebak mendapat penghargaan UHC 2024 dari Wakil Presiden Indonesia lantaran 98,34% penduduknya sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
Tren pertumbuhan capaian UHC Kabupaten Lebak mengalami peningkatan pada setiap bulannya. Pada bulan Januari cakupan UHC 94,59% lalu terus naik pada bulan Mei yakni 96,50%.
“Keuntungan daerah yang cakupan UHC terlampaui adalah saat warga tidak mampu ke rumah sakit dan dirawat tetapi belum memiliki BPJS, maka ketika mengurus BPJS-nya akan langsung aktif, tidak perlu menunggu berhari-hari,” terang Budhi.(Nda)
dr. Budhi Mulyanto.(Kabar6/Nda)
