oleh

Usia Provinsi Banten 23 Tahun, 826 Ribu Warganya Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

image_pdfimage_print

Kabar6-Provinsi Banten berusia 23 tahun pada 4 Oktober 2023 mendatang. Namun di usia yang relatif cukup dewasa itu ternyata Pemprov Banten masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah.

Banten melepaskan diri dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000, ternyata Pemprov Banten belum terlepas dari pengentasan kemiskinan, pengangguran terbuka hingga penanganan stunting.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 223, sebanyak 826,13 ribu orang dari 12 juta jiwa penduduk di Provinsi Banten hidup di bawah garis kemiskinan.

BPS juga mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Banten mencapai 486,35 ribu orang. Sedangkan untuk anak penderita stunting mencapai 20 persen.

Pj Gubernur Banten Al Muktabar tak menampik masih ada sejumlah permasalahan yang menjadi sorotan di usia Provinsi Banten ke 23 tahun.

Kata Al Muktabar, permasalahan kemiskinan, pengangguran, dan stunting menjadi persoalan penting yang harus segera ditangani.

“Bahwa ada kurangnya, iya. Nah itu yang harus kita giatkan terus seperti pengangguran, kemiskinan, stunting,” katanya belum lama ini.

**Baca Juga: Marak Produk Impor, Insinyur di Banten Diminta Berkontribusi Terhadap Ketahanan Pangan

Sedangkan untuk penanganan stunting, Al Muktabar menjelaskan, sudah menggandeng sejumlah pihak untuk bersama-sama mensosialisasikan hal tersebut.

“Angka stunting kita turun 2,5 persen, sehingga saat ini menjadi 20 persen. Nah, ini yang akan kita genjot terus penurunan stunting,” jelasnya.

Saat disinggung, soal ketimpangan pemerataan pembangunan antara Selatan dan Utara Provinsi Banten, Al Muktabar menampik hal tersebut.

Kata dia, Pemerintah Provinsi Banten sudah semaksimal mungkin membantu semua Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten.

“Kawasan Selatan kita juga sebagian, sudah ter-support oleh terbukanya akses tol Serang-Panimbang memungkinkan itu terbuka dengan berbagai aktivitas,” pungkasnya.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email