Bukan tanpa dalil, warga mengambalikan makanan pokok itu karena dinilai tidak layak konsumsi, mengingat kondisi raskin yang bau apek dan berkutu.
Lurah Kota Bumi, Alim Rahmadi, mengaku bila pihaknya sebagai penyalur raskin hanya bisa menerima dan melaporkan aksi warga kepada aparatur di tingkat kecamatan.
“Kami sih inginnya menyalurkan beras raskin yang baik. Cuma mau gimana lagi, kami hanya penyalur,” katanya, Selasa (6/10/2015). ** Baca juga: Rano Karno Klaim Banten Makmur Dalam 10 Tahun
Dyah solihat, janda lansia yang merupakan salah seorang yang menjadi penerima program raskin gratis mengaku, terpaksa mengembalikan beras gratis tersebut.
Ia merasa terhina lantaran beras gratis yang dibagikan kepada warga kurang mampu ini, tidak cukup layak untuk bisa dikonsumsi. Selain berwarna kuning, raskin yang dibagikan juga berbau apek yang sangat parah dan berkutu.
“Mentang-mentang kami warga miskin, dikasih beras gratis yang udah kayak gini. Udah berbubuk, bau, kutuan lagi. Saya minta sama pak Walikota, tolong dikontrol itu raskinnya sebelum dibagikan,” kata Dyah.(sus)