oleh

Temuan Spesies Kaki Seribu Baru di Los Angeles yang Berbentuk Transparan dengan 486 Kaki

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah temuan spesies baru yang hidup di bawah tanah area pendakian California, Amerika Serikat (AS), telah diterbitkan dalam jurnal ZooKeys pada 21 Juli lalu.

Spesies tersebut, melansir ctvnews, bernama ‘The Los Angeles Thread Millipede’ atau ‘Kaki Seribu Benang Los Angeles’, yang hidup sekira 10 cm di bawah tanah. Tubuhnya relatif kecil sepanjang penjepit kertas dan sekurus pensil, berbentuk transparan bahkan cahaya dapat menembus badannya. Peneliti memberi nama ilmiah arthropoda tersebut yakni Illacme socal.

Di bawah mikroskop, kepalanya nampak seperti helm dan memiliki 486 kaki. Illacme Socal buta sehingga hanya mengandalkan antena di ujung kepala untuk berjalan. Selain itu dalam prosesnya, peneliti tak sembarangan dengan menggunakan metode pengurutan sekaligus analisis DNA untuk membuktikan jika kaki seribu tersebut memanglah spesies baru.

Ahli entomologi, Paul Marek, yang tergabung sebagai tim peneliti dari ilmuwan West Virginia University, dan University of California, Berkeley mengatakan bahwa penemuan kaki seribu bening tersebut menunjukkan bahwa terdapat ‘planet’ kehidupan bawah tanah yang belum ditemukan.

Para ilmuwan menaksir terdapat 10 juta spesies binatang yang berkembang biak di Bumi, tetapi yang berhasil diidentifikasi hanya sebanyak satu juta saja.

“Kami tidak tahu apa yang sebenarnya ada di luar sana,” tutur Lee, mahasiswa doktoral di UC Berkeley.

Ditambahkan Lee, mikroorganisme termasuk dalam salah satu yang sering diabaikan saat proses pencarian spesies baru. Sementara kurator entomologi dari Museum Sejarah Alam di Los Angeles, Brian Brown, mengatakan bahwa apa yang selama ini kita ketahui lebih sedikit daripada apa yang tidak ketahui, khususnya dalam konteks spesies serangga dan makhluk kecil di dunia.

Brown memperkirakan 20 ribu spesies serangga menghuni Los Angeles saja, baik yang ditemukan maupun yang belum ditemukan. Namun dia mengkhawatirkan ancaman terhadap spesies asli seperti perubahan iklim dan spesies invasif.

“Dibutuhkan lebih banyak kerja dan upaya untuk mencoba menyelamatkan, mencoba dan mendokumentasikan spesies ini sebelum semuanya punah,” terang Brown.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email