oleh

Tahun Anggaran 2024, Pemkot Tangsel Tuntaskan Fasilitasi Bedah Rumah 510 Unit

image_pdfimage_print

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mengungkapkan, program bedah rumah Tahun Anggaran 2024 ini menggarap 510 unit. Kegiatan fasilitasi perbaikan rumah tidak layak huni disambut gembira masyarakat sekitar.

“Dan semuanya sudah selesai,” ungkap Benyamin usai meresmikan salah satu rumah penerima manfaat di Kecamatan Setu dikutip Rabu (3/7/2024).

Ia memastikan bahwa program bedah rumah tersebar di tujuh wilayah kecamatan. Di Kecamatan Setu, perbaikan jumlah rumah tidak layak yang selesai direnovasi sebanyak 68 unit.

**Baca Juga: Rehabilitasi Kawasan Pemukiman Kumuh di Tangsel Berlanjut, Tahun Ini Terakhir

Kecamatan Ciputat mencapai 68 unit; Ciputat Timur 65 unit; Pamulang dilaksanakan bedah rumah pada 65 unit; Pondok Aren 94 unit rumah tak layak.

Dilanjutkan pada Kecamatan Serpong sebanyak 80 unit; dan Serpong Utara 70 unit. “Jadi totalnya 510 unit rumah dibedah di Tahun Anggaran 2024,” papar Benyamin.

Penentuan warga penerima manfaat bedah rumah, lanjutnya, telah diatur dalam Peraturan Wali Kota Nomor 110 Tahun 2022. Di antaranya kebenaran lokasi, ketersediaan dan termasuk status legalitas kepemilikan lahannya.

“Jadi ya itu aturannya tanahnya itu milik sendiri, bukan tanah orang atau sengketa. Jadi saat membangun kita (Pemkot Tangsel-red.) tidak menyalahi aturan,” ujarnya.

Selain program bedah rumah, Benyamin juga menegaskan komitmennya untuk menghadirkan kehidupan yang layak bagi masyarakat Kota Tangsel.

“Jadi bukan saja rumahnya ya. Kita lihat lingkungannya juga apakah perlu penerangan jalan umumnya untuk program ‘Tangsel Terang’. Jadi semua itu kita peruntukkan bagi masyarakat,” tegas Benyamin Davnie.

Masyarakat penerima manfaat program bedah rumah menyampaikan rasa bahagianya. Nurhayati, warga penerima manfaat di Kecamatan Setu mengungkapkan, rumahnya sudah rusak hampir 70 persen.

“Alhamdulillah, sekarang rumah saya udah gak bocor lagi kalo hujan. Terima kasih pak wali kota semoga bersama seluruh jajarannya sehat terus dan Allah Subhana Wataala mudahkan serta lancarkan urusannya,” ucap Nurhayati.

Hal senada disampaikan oleh Ramlan, ia menyebut rumahnya sudah puluhan tahun kondisinya memprihatinkan. Setiap hujan atap bocor, lantai mengelupas dan warna tembok kusam.

Ramlan bilang, kondisi dapur dan kamar mandi pun memprihatinkan. Kesulitan ekonomi menjadi faktor utama dirinya tidak dapat merenovasi rumahnya. “Cukup buat makan aja udah mendingan. Tapi sekarang saya bisa pules tidur,” utaranya.

Penerima manfaat dari bedah rumah ini merupakan usulan dari masyarakat yang disampaikan oleh RT dan RW, lalu diverifikasi oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Pertanahan (Disperkimta).

“Dimana ya itu syaratnya ya tanah milik sendiri, kerusakannya sudah di atas 75 persen,” tambah Benyamin Davnie.

Benyamin berkomitmen untuk terus melanjutkan program bedah rumah di tahun-tahun mendatang. Apalagi, masih banyak masyarakat yang membutuhkan menerima program ini.

“Jadi ya sepanjang permintaan masyarakat masih ada, kita terus ya lakukan bedah rumah,” tutupnya. (Adv)