1

Pasutri Bertengkar, Siska Warga Serpong Utara Terkapar Bersimbah Darah

Kabar6.com

Kabar6-Keributan suami istri di Perumahan Viola Residence, Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berujung tragis. Siska, 40 tahun, terkapar bersimbah darah akibat ditusuk oleh suaminya, Azwar, 36 tahun.

“Saat itu warga yang terganggu melapor lewat telepon,” ujar Yogas, petugas keamanan perumahan, Selasa (4/2/2020).

Ia ceritakan, peristiwa keributan rumah tangga yang berujung penusukkan terjadi sekitar pukul 00.00 WIB. Kedua pasangan suami istri tersebut terlibat cekcok di teras rumahnya.

“Sementara warga yang risih akibat keributan tersebut meminta keduanya untuk masuk ke dalam rumah miliknya. Tapi setelah masuk keributan masih terjadi,” jelasnya.

Yogas menjelaskan, saat itu petugas keamanan beserta warga lainnya langsung menuju rumah keduanya yang bernomor VL/L 03.

Namun sesampainya di lokasi suara keributan yang semula keras mulai mereda berganti teriakan meminta tolong.

Setelah warga tak kena di kejar, pelaku kemudian duduk di depan pos kemanan perumahan tersebut.

**Baca juga: BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan di Tangsel Maret 2020.

“Saat itu saya coba deketin. Saya bilang kalau mau di temenin buang pisaunya. Akhirnya dia buang baru saya deketin dan ajak ngobrol,” kata Yogas.

Saat ini pelaku telah diamankan ke Polsek Serpong.Sedangkan korban yang terluka karena dihujani tusukan langsung di larikan ke Rumah Sakit Permata Ibu, Kota Tangerang Selatan.(Eka)




Tanggul Situ Bulakan Jebol Rumah Warga Terendam 3 Meter

Kabar6.com

Kabar6-Curah hujan yang tinggi menyebabkan tanggul Situ Bulakan di Perumahan Periuk Damai, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang jebol. Kondisi itu menyebabkan air tumpah hingga pemukiman warga sekitar terendam banjir mencapai tiga meter.

“Akibat jebolnya tanggul tersebut, air saat ini mencapai 2-3 meter yang merendam perumahan itu,” ujar Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Bisri, Selasa (4/2/2020).

Menurutnya, debit banjir menyebabkan pemukiman warga perumahan hanya terlihat bagian genting. Ada ribuan jiwa penghuni perumahan terkena dampak luapan limpasan air.

“RW 08 yang parah terdampak luapan itu. Dalam satu RW tersebut ada lima RT yang terdampak. Ada 279 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 1.116,” jelasnya.

Saat ini, ia menambahkan, pihaknya masih berusaha mengevakuasi penghuni perumahan yang terdampak luapan air akibat jebolnya tanggul Kali Angke.

**Baca juga: Banjir di Kota Tangerang Meluas, Bertambah 26 Titik.

“Nanti ya pemberitahuan lanjutannya soal evakuasi. Kami masih kerja keras untuk evakuasi korban,” katanya

“Kita ngungsi di Masjid nyari tempat yang aman,” ujar Ais salah seorang warga terdampak banjir di perumahan tersebut. (Oke)




Aduan Warga, BPBD Kabupaten Tangerang Tangkap Puluhan Ular

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang berhasil mengevakuasi puluhan ekor ular yang bermunculan di pemukiman warga.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, selama musim hujan melanda wilayah Kabupaten Tangerang, pihaknya banyak menerima pengaduan dari masyarakat. Banyak keberadaan ular yang tiba-tiba muncul di pemukiman warga.

“Dalam seminggu biasanya ada dua pengaduan tentang ular yang berada di pemukiman warga,” katanya kepada kabar6.com, Jumat (31/1/2020).

Kosrudin mengatakan, jenis ular yang banyak masuk ke pemukiman dan membuat warga takut adalah jenis kobra. Namun, hingga saat ini pihaknya belum bisa menemukan keberadaan sarang korba tersebut.

“Yang banyak anak-anak kobra. Tapi sarang dan induknya tidak ada. Selama evakuasi di wilayah Kabupaten Tangerang hanya satu induk kobra yang bisa ditangkap di daerah Legok,” ujarnya.

Selain kobra, lanjut Kosrudin, pihaknya juga mengamankan benerapa ekor ular jenis piton yang banyak keluar saat banjir beberapa waktu lalu. Menurutnya, keluarnya ular-ular tersebut untuk mencari rumah atau sarang baru yang tidak terkena banjir.

“Sama seperti manusia. Ular juga mencari sarang baru untuk berlindung yang tidak kebanjiran,” lanjutnya.

Kosrudin menjelaskan, banyaknya ular bermunculan belakangan ini dikarenakan beberapa faktor yakni November hingga Januari telur ular mulai menetas, lalu induk ular pun bermunculan, ditambah musim hujan sehingga mereka terbawa arus dari habitatnya sampai ke pemukiman warga.

**Baca juga: DTRB Minta Pol PP Kabupaten Tangerang Tertibkan Pabrik Karung di Desa Kohod.

“Kalau tidak memiliki keahlian khusus jangan sekali-kali mencoba menangkap sendiri. Lebih baik melaporkan ke kami ahar segera di evakuasi,” ujarnya.

Kosrudin mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya Kabupaten Tangerang agar selalu menjadi kebersihan rumah dan sekitaranya untuk menghindari datangnya ular.

“Janga kebersihan. Jangan menumpuk barang-barang tidak terpakai, bersihkan sampah dan daun-daunan disekitaran rumah karena dapat dijadikan tempat bersembunyi oleh ular,” pungkasnya. (Vee)




Wapres Ma’ruf Kunjungi Warga Korban Bencana di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Lebak. Rencananya ia bertandang ke Dodiklatpur Rindam III Siliwangi, Ciuyah, untuk menemui warga pengungsi korban banjir bandang dan longsor, Kamis (30/1/2020).

Pantauan kabar.com, Wapres Ma’ruf Amin menumpang Kereta Inspeksi tiba di Stasiun Rangkasbitung pukul 10.15 WIB. Tampil mengenakan kemeja putih lengan panjang dengan celana panjang hitam, ia turut didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju langsung menuju ke lokasi pengungsian.

Menjelang kedatangan Wapres Ma’ruf, aparat polisi dan TNI melakukan sterilisasi. Calon penumpang dilarang masuk melewati pintu stasiun. Mereka terpaksa menunggu hingga Ma’ruf Amin bersama rombongan meninggalkan stasiun.

Sementara itu di samping stasiun tempat kendaraan Ma’aruf Amin dan rombongan terparkir, puluhan warga nampak antusias menyambut kedatangan mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut. Meski tak diperbolehkan mendekat, warga berharap bisa melihat langsung wapres.

Namun, warga yang sudah menunggu kecewa. Turun dari kereta, orang nomor 2 di Indonesia itu langsung naik ke mobil Mercedes-Benz hitam berplat Indonesia 2.

“Kecewa-kecewa. Udah lama-lama nunggu berharap bisa ketemu, eh enggak bisa lihat. Udah gitu, Pak Wapres juga enggak nyapa atau dadah-dadah ke kami,” tutur Singgih, warga Rangkasbitung.

**Baca juga: DPRD Minta Pemkab Lebak Tak Asal-asalan Bangun Jalan.

Singgih yang kecewa tak bisa bertemu dengan Wapreas Ma’aruf Amin memilih mengabadikan Kereta Inspeksi dengan kamera ponselnya.

“Buat dilihatin ke anak-anak. Yah, enggak bisa ketemu wapres ngambil video keretanya aja buat anak,” ucapnya.(nda)




Putusan Sidang Ditunda, Warga Kalibaru Menjerit Histeris

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kalibaru, Desa Rawa Burung melampiaskan kemarahan dan kekesalan mereka dengan menjerit histeris hingga meronta ronta ketika majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang menyatakan sidang putusan yang merela tunggu tunggu ditunda.

Hakim Pengadilan Negeri Tangerang menunda sidang putusan sengketa lahan antara PT Angkasa Pura II dan warga Kalibaru hingga 12 Februari 2020.

Mereka melampiaskan emosinya di depan gedung PN Tangerang, Rabu (29/1/2020). Bahkan, teriakan warga bernama Mandor Bameng terdengar sampai sekitaran gedung PN Tangerang yang diikuti puluhan warga lainnya. “Hakim harus memberikan putusan yang adil sesuai hati nurani,” katanya.

Dia menyatakan jika ke 97 kepala keluarga yang digugat oleh PT Angkasa Pura II itu ialah asli orang pribumi dan telah menetap selama 40 tahun.

“Kami meminta keadilan, kami asli orang pribumi. Jadi tolong pak hakim berikan putusan yang seadil-adilnya. Setiap saat kami susah makan, hidup ngontrak kasian pak. Jadi tolong jangan mengulur-ngulur waktu,” ujarnya.

**Baca juga: Sidang Putusan Sengketa Lahan Warga Kalibaru Vs Angkasa Pura II Ditunda.

Sementara, Ketua Pengadilan Negeri Tangerang Muhammad Damis menerima audiensi perwakilan warga mengatakan tidak bisa mengintervensi majelis hakim yang menangani kasus tersebut.

“Majelis Hakim akan memberikan keputusan dengan seadil-adilnya sesuai hukum acara dan tidak akan ada pihak manapun yang mencoba mengintervensi keputusan sidang,” ujarnya. (Oke/Jic)




Khawatir Tercemar, Warga Gunungkencana Tolak Peternakan Ayam

Kabar6.com

Kabar-Mayoritas warga di tiga perkampungan menolak rencana pendirian peternakan ayam di Desa Ciakar, Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak. Penolakan ini sudah pernah disampaikan ke aparatur daerah setempat.

“Warga dari Kampung Babakan Laban, Kampung Cikole Lebak dan Kampung Cibatur sudah menandatangani. Ada yang setuju, tapi 80 persen menolak izin pendirian peternakan ayam,” kata Juli, salah seorang warga kepada Kabar6.com, Rabu (29/1/2020).

Juli jelaskn, penolakan warga bukan tanpa alasan. Berdirinya peternakan ayam diyakini akan membuat lingkungan sekitar menjadi tercemar akibat dari kotoran ayam.

“Warga khawatir kotoran ayam akan mencemari udara dan mengundang lalat datang ke permukiman warga,” ucap Juli.

Ketua Himpunan Mahasiswa Gunungkencana, Usep Ridwan mendesak pemerintah tidak memberikan izin pendirian peternakan tersebut.

**Baca juga: Jembatan Ciujung Lebak Dibuka, Kendaraan Berat Dibatasi.

“Ini akan berdampak buruk bagi lingkungan warga, akan timbul bau menyengat dan lalat. Surat penolakan akan kami sampaikan dan meminta pemerintah tidak menerbitkan izinnya,” tegas Usep.

Terpisah, Camat Gunungkencana, Rahmat menegaskan, sesuai dengan tata ruang Gunungkencana bukan untuk kawasan peternakan.

“Tata ruang Gunungkencana bukan untuk peternakan,” singkat Rahmat.(Nda)




Dirayu Ayam Goreng, Warga Baros Cabuli Keponakannya

Kabar6.com

Kabar6-Perbuatan biadab telah dilakukan MN, 46 tahun. Ia tega mencabuli keponakan istrinya sendiri yang masih berusia 12 tahun dengan iming-iming dibelikan ayam goreng tepung atau fried chicken.

“Pelaku melakukan perbuatannya untuk menyalurkan melampiaskan nafsunya dengan cara membujuk korban dengan membelikan chicken agar mau melakukan persetubuhan,” kata Kasatreskrim Polres Pandeglang Ajun Komisaris DP Ambarita, Rabu (29/1/2020).

Dugaan pencabulan itu terjadi saat korban berinisial AN tinggal di rumah kakek dan neneknya. Termasuk pelaku beserta istrinya.

AN terpaksa ditinggal bersama kakaknya sang ibu bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Turki. “Pelaku ditangkap saat sedang bekerja di daerah Penjaringan Jakarta Utara,” jelas Ambarita.

**Baca juga: Mal Pelayanan Publik Pandeglang Diminta Lengkapi Fasilitas Disabilitas.

Atas perbuatannya MN dijerat melanggr Pasal 76D Jo Pasal 81 atau Pasal 76E Jo Pasal 82 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak.

“Tersangka diancam hukuman kurungan penjara maksimal 15 tahun penjara,” ujar Ambrita.(aep)




Warga Desak Ganti Untung Lahan Waduk Karian Dipercepat

Kabar6.com

Kabar6-Warga di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, mendesak agar proses pembayaran lahan proyek Waduk Karian dipercepat. Pasalnya, mereka khawatir banjir bandang seperti awal Januari 2020 ini kembali terjadi.

“Kami minta pemerintah segera melakukan pembayaran. Sesegera mungkin diselesaikan agar warga bisa secepatnya pindah, karena kami tidak tenang, khawatir ada banjir susulan,” kata Saprudin, warga Sukarame, Selasa (28/1/2020).

Selain mendesak pembayaran kepada warga yang terdampak banjir bisa segera direalisasikan, warga mengingatkan bukan ganti rugi. Melainkan ganti untung.

“Harganya harus manusiawi. Jadi bukan ganti rugi tapi ganti untung. Informasinya sih memang akan dipercepat, semoga saja benar,” kata Endang, warga Bungurmekar, Sajira.

**Baca juga: Lebak Siapkan Dua Rumah Sakit untuk Rujukan Pasien Suspect Corona.

Sementara itu, Pejabat Pembuat KomitmenPengadaan Lahan BBWSC-3, Revita Kartikasari menyampaikan, masih 1.007 hektar lahan Waduk Karian yang belum dibebaskan. Adapun luas lahan yang terdampak bencana banjir sekitar 600 hektare.

“Kurang lebih 600 hektar, itu ada di 6 desa di Kecamatan Sajira dan 1 desa di Kecamatan Cimarga. Karena pendanaan lahan PSN (Proyek Strategis Nasional) ini khusus dari LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara). Nah, salah satu syarat pembayaran dari LMAN ini harus proses review BPKP,” jelas Revi.(Nda)




Kini Warga Desa Kamasan di Serang Miliki Banksawan, Apa Itu?

Kabar6.com

Kabar6-Warga Desa Kamasan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, kini Banksawan yaitu Bank Sampah Warga Kamasan.

Banksawan sendiri merupakan bentukan dan binaan hasil kolaborasi apik dari Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci) Kota Tangerang dan KKM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA).

Mellya Indah Sari penyelenggara program kerja Bank Sampah mengatakan, dirinya merasa lega dan bersyukur setelah penantian yang cukup panjang dan pembinaan yang memakan waktu. Akhirnya, Banksawan resmi hadir di Desa Kamasan.

“Alhamdulillah berkat kerja keras dan keinginan luhur rekan-rekan KKM Desa Kamasan, Banksawan menjadi kebanggan Masyarakat Desa Kamasan,” kata Mellya, dalam keterangan persnya, Senin (27/01/2020).

Dia juga menjelaskan, Banksawan merupakan program unggulan dari KKM Kemitraan Desa Kamasan. Karena, dengan dibentuknya Bank Sampah di Desa ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi sampah khususnya di Desa Kamasan.

“Oleh karena itu, kami berterimakasih kepada seluruh stakeholders yang membantu melakukan pendampingan khususnya Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci),” jelasnya.

Sementara itu, Herman Felani Kabag Humas Banksasuci berharap masyarakat dapat berkomitmen atas kesadaran sendiri untuk melakukan gerakan memilah sampah.

“Karena setiap hari di Kabupaten Serang 760 Ton Sampah masuk ke TPA Cilongo, dan disana sudah tidak tertampung lagi. Oleh karenanya dengan terbentuknya Banksawan ini dapat meminimalisir dan mengurangi beban sampah di TPA Cilongo,” pungkasnya.

**Baca juga: Wabah Corona, Warga Serang Lebih Senang ke Vietnam Ketimbang Cina.

Amggota DPRD Fraksi Gerindra Suja’i A Sayuti merasa bangga dan akan mendukung penuh dalam mengembangkan bank sampah ini.

“Mudah-mudahan dengan adanya Banksawan, Warga kamasan dapat teredukasi dan bersemangat untuk mengurangi sampah dari sumbernya,” ujarnya. (Dhi)




Wabah Corona, Warga Serang Lebih Senang ke Vietnam Ketimbang Cina

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian, Imigrasi Kelas I Serang, Hamdan mengaku hingga kini belum ada imbauan atau larangan untuk warga Indonesia ke Cina terkait wabah virus Corona di negeri Tirai Bambu itu. “Sepertinya belum ada, tapi coba tanya ke Direktorat Keimigrasian pusat,” katanya, Senin 27/1/2020.

Meski begitu, Hamdan mengaku, dibandingkan negara tujuan Cina, Vietnam masih lebih favorit sebagai negara tujuan penduduk dari asal Serang, meski letaknya tidak berjauhan.

Sementara itu, wabah Corona belum mempengaruhi keinginan warga Serang untuk membuat paspor sebagai salah satu alat masuk ke Luar Negeri. Proses pembuatan paspor berjalan normal.

Namun, Hamdan mengakui sulit untuk mendeteksi tujuan negara para pemohon paspor itu. “Karena pada saat pembuatannya, pemohon tidak diharuskan untuk menyampaikan daerah tujuannya kepada petugas loket yang berjaga saat permohonan pembuatan paspor diajukan.”

Hamdan mengatakan, untuk pembuatan paspor bisa dibuatkan oleh pihak manapun yang ingin berangkat keluar negeri.Meski begitu, kata dia, tidak semuanya bisa diketahui oleh petugas Keimigrasian Serang, daerah mana saja yang akan dituju oleh pemohon pembuat paspot.

Melihat masa aktif yang mencapai lima tahun lamanya, penggunaan paspor oleh pemiliknya kerap digunakan untuk bepergian kedaerah lain, setelah negara tujuan awalnya selesai dikunjungi.

**Baca juga: Tips Wakil Wali Kota Serang Cegah Penularan Virus Corona.

“Aktifnya kan lima tahun, bisa saja setelah pergi ke negara satu, pemohon berpindah lagi ketempat lainnya,” katanya.

Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Banten, Indra Gumelar belum bisa dimintai keterangannya, terkait masuknya tenaga kerja dari negara Cina yang masuk ke indonesia, khususnya Banten.(Den)