1

Kejari Kabupaten Tangerang Gelar Vaksinasi Covid-19 di Kantor Kecamatan Tigaraksa

Kabar6.com

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang menggelar vaksinasi dosis kedua sebanyak 840 orang untuk meningkatkan Hard Immunity masyarakat, dan dalam rangka memperingati HUT RI Ke-76 yang di selenggarakan di Kantor Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Rabu, (18/8/2021).

Pantauan wartawan kabar6.com di lokasi yang sudah di vaksin 620 dan yang tersisa 220 dengan sasaran vaksiin 840 dan vaksinasi yang di peruntukan untuk masyarakat vaksin Sinovac.

Kajari Nova Elida Saragih mengatakan, vaksinasi di selenggarakan dosisi kedua dan dalam rangka meningkatkan Hard immunity kepada masyarakat yang masih merasa takut untuk di vaksinasi.

“Penyelenggaraan vaksinasi ini kusus kepudulian kami untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar mau melakukan vaksinasi, dalam rangka untuk Anti body kepada mereka yang selama ini masih mersa takut untuk di vaksinasi, dan vaksin pertama kami sudah berlangsung dalam rangka hari Bhakti Adiyaksa, keduanya juga dalam rangka tindak lanjut dari vaksin hari pertama salah satunya juga memperingati Hari Ulang tahun kemerdekaan,” ujar Nova E. Saragih saat di mintai keterangan oleh kabar6.com di sentra vaksin.

Kajari juga berharap merdeka dalam penularan covid-19 yang sudah melanda Indonesia selama 2 tahun kurang ini.

**Baca juga: Bupati Tangerang Beri Apresiasi Untuk Greysia dan Apriani

Dalam mempercepat vaksinasi Kejari kabupaten Tangerang berkerjasama dengan 6 pusat kesehatan masyarakat dan 3 rumah Sewasta.

“Puskesmas Tigaraksa, Puskesmas Jayanti, Puskesmas Balaraja, Puskesmas Cikupa, Puskesmas Pasir Jaya, Puskesmas Cisoka, Rumah Sakit Tiara, Rumah Sakit Metro hospital Cikupa dan Rumah Sakit Permata Hati,” pungkas Kajari.(Cr)




Vaksin Sinovac Miliki Efikasi 65.3 persen Cegah Tidak Tertular

Kabar6.com

Kabar6-Ajak masyarakat mengenal dan memahami lebih jauh tentang virus corona, Ramsay Sime Darby Health Care Indonesia, Bintaro, Tangerang Selatan, menggelar webinar kesehatan dengan menghadirkan tiga dokter Prof dr Menaldi Rasmin dari RS Premier Jatinegara, Prof DR dr Jusak Nugraha dari RS Premier Surabaya dan DR dr Tubagus Rachmat Sentika dari RS Premier Bintaro yang juga merupakan bagian KOMDA KIPI Banten.

Dalam webinar tersebut Prof dr Menaldi Rasmin menjelaskan definisi tentang klasifikasi diagnosis covid-19. Mulai dari orang yang terkonfirmasi positif dengan hasil pemeriksaan yang akurat, terduga atau orang yang memiliki gejala seperti demam, batuk, kelelahan yang sangat, gangguan saluran pernafasan akut, penurunan nafsu makan dan lainnya.

Lalu ada juga probable. Tahap ini merupakan tahapan yang lebih dekat dengan terkonfirmasi karena biasanya diiringi dengan gejala spesifik seperti gangguan penciuman dan perasa serta kontak erat dengan pasien terkonfirmasi.

Untuk klasifikasi derajat berat penyakit, lanjutnya, tahapannya dimulai dari tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, berat dan gejala kritikal.

“Bagi pasien yang terkonfirmasi positif dengan gejala sedang, berat dan kritikal harus segera dirawat di rumah sakit,” kata Menaldi, ditulis Minggu (28/2/21).

Dari data yang didapatkan dari RS Persahabatan menunjukkan, 17 persen dari pasien dengan gejala sedang dapat menjadi pasien kritis. Sedangkan pada gejala berat sekitar 30 persen masuk ke dalam kasus kritis. Dan, untuk angka kematian pada kasus kritis sebsar 53 persen.

“Pasien dengan gejala ringan dapat ditangani sungguh-sungguh agar tidak berkembang menjadi gejala sedang, berat serta kritis,” harapnya.

Masih menurut Menaldi, untuk cara pencegahannya dapat dilakukan dengan dua tahap, yakni tahap primer dan sekunder. Tahap primer dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan 5M yakni
memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas serta menghindari kerumunan. Untuk pemerintah atau pengelola dapat menerapkan 3T yakni tes, telusur serta terapi.

“Tahap sekunder dapat dilakukan dengan vaksinasi covid, agar tercipta herd immunity secara etis,” jelasnya.

Mengenai asal usul, karakteristik serta jenis virus corona, Prof DR dr Jusak Nugraha mengatakan bahwa virus ini 79.1 persen menyerang manusia dengan rentang 19-59 tahun dan 10.4 persen menyerang diatas usia 60 tahun dengan kasus fatal yang semakin meningkat pada usia lanjut dan pasien dengan penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, jantung serta penyakit kronis lainnya dengan tingkat kematian sebesar 3.4 persen.

Untuk pemeriksaan dapat dilakukan di laboratorium berdasarkan tingkat efektifitasnya. Seperti pemeriksaan BSL3, tes molekuler atau yang dikenal dengan istilah PCR serta melalui diagnosis seperti tes antigen dan tes serologi yakni tes yang mendeteksi SARS-2.

“Untuk pemeriksaan BSL3 sedikit sekali di Indonesia,” paparnya.

Sementara, DR dr Rachmat Sentika dari RS Premiere Bintaro yang juga merupakan bagian dari KOMDA KIPI Banten menjelaskan tentang pola hidup sehat dapat menekan penyebaran covid-19.

“Cegah penyebaran covid19 dengan menerapkan protokol kesehatan, 5M, serta berolahraga rutin, jaga pola makan sehat serta bagi anggota keluarga yang beraktifitas di luar rumah agar segera mandi serta berganti pakaian setibanya di rumah dan sebelum menyentuh anggota keluarga lainnya,” tukas Rachmat.

Selain itu, lakukan vaksin sinovac yang terbukti bermutu dan berkualitas karena memiliki sero konversi pembentukan antibody pada H14 pasca vaksin kedua sebesar 99.7 persen, dan tetap terjaga pada H90 sebesar 99.3 persen.

**Baca juga: 20 Wartawan Kabupaten Tangerang Terima Vaksin Covid-19

Lanjut Rachmat, vaksin ini juga sangat bermanfaat karena memiliki efikasi sebesar 65.3 persen bisa cegah tidak tertular.

“Vaksin ini aman karena KIPI nya kurang dari satu persen dengan gejala ringan seperti kemerahan, nyeri yang akan hilang kurang dari 24 jam,” ujarnya.

Sebagai dokter spesialis anak, DR Rachmat juga menyampaikan kekhawatiran tentang penurunan pelayanan kesehatan akibat dampak dari pandemi.

“Khawatir dengan berkurangnya orang yang memeriksakan kesehatan atau gizi secara rutin, terutama pada anak. Maka kemungkinan besar salah satunya akan dapat meningkatkan angka stunting atau resiko lainnya,” tutupnya.(fit)




11.100 Nakes di Pemkab Tangerang Divaksin Sinovac

Kabar6.com

Kabar6 – Sebanyak 11.100 tenaga kesehatan atau nakes di Kabupaten Tangerang hari ini menjalani suntik vaksin sinovac Covid-19, Senin, (25/1/2021).

Dalam hal ini, penyuntikan pada tenaga medis dilakukan di 44 puskemas yang ada diwilayah tersebut. Salah satunya di Puskesmas Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang memantau proses suntik vaksin mengatakan, bila proses penyuntikan akan selesai sekitar dua hingga tiga minggu.

“Kita ada 11.100 tenaga kesehatan, kita perkirakan akan selesai pada dua sampai tiga minggu kedepan akan selesai. Lalu, dilanjutkan dengan penyuntikan kepada petugas pelayanan masyarakat, seperti ASN, hingga TNI-Polri,” katanya saat memantau proses vaksinasi di Puskesmas Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Ajak Masyarakat Hidup Sehat, Kale Green Buka di Gading Serpong

Kemudian, akan dilanjutkan ke fasilitas kesehatan di rumah sakit daerah dan swasta dengan total 23 rumah sakit.

“Baru nanti dua atau tiga hari kedepan menyusul penyuntikan dirumah sakit,” ujarnya. (Vee)




Pemkot Tangerang Terima 22.279 Dosis Vaksin Sinovac

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang siap melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Tangerang. Mereka telah menerima sebanyak 22.279 dosis vaksin Sinovac dari Kementerian Kesehatan.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menjelaskan vaksinasi tahap pertama akan dilakukan kepada seluruh tenaga kesehatan baik yang bertugas di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.

“Hari ini vaksinnya sudah tiba di Kota Tangerang dan disimpan di Instalasi Farmasi,” ujar Arief dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/1/2021).

Wali Kota menjelaskan, proses vaksinasi akan dilakukan pada hari Minggu, 24 Januari 2021 di kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang dengan sasaran tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas dan dan Dinas Kesehatan.

“Ditahap awal rencananya ada 1.776 tenaga kesehatan yang akan divaksin besok, namun itu juga akan disesuaikan dengan persyaratannya,”

“Selanjutnya akan diberikan kepada Nakes yang bertugas di klinik dan Rumah Sakit di Kota Tangerang, untuk prosesnya akan berlangsung di setiap Rumah Sakit se-Kota Tangerang,” ujar Arief

“Untuk jumlah penerima vaksin, Pemerintah Kota Tangerang menerima sebanyak 22.279 dosis untuk seluruh tenaga kesehatan yang bertugas yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan,” imbuhnya

Pada kesempatan yang sama, Arief menyampaikan tentang kondisi dirinya terkait vaksinasi yang sudah dilakukan padanya tidak menimbulkan efek apapun yang mempengaruhi kesehatan pada tubuh.

**Baca juga: TRUTH Minta Pemprov Banten Tak Urusi Bangunan Liar, Tapi?

“Alhamdulillah sudah satu minggu berjalan setelah saya di vaksin, saya merasa baik – baik saja dan sampai saat ini saya masih sehat,” jelas Arief

“Vaksin ini merupakan ikhtiar kita dalam pandemi ini, namun tetap yang utama adalah menjaga kedisiplinan kita bersama dalam penerapan protokol kesehatan guna melindungi diri, dan keluarga tercinta,” pungkas Wali Kota Tangerang. (Oke)




Wahidin Halim Tak Divaksin Sinovac, Ini Alasannya

Kabar6.com

Kabar6-Vaksin sinovac yang akan disuntikkan besok di Pendopo Kabupaten Tangerang tidak akan diikuti oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim. Lantaran usianya sudah 66 tahun dan tidak masuk ke prioritas penerima vaksin.

“(Siapa pimpinan di Banten yang akan disuntik vaksin pertama) nanti lihat saja disana,” kata Kadinkes Banten, Ati Pramudji Astuti, kepada awak media, Rabu (13/01/2021).

Menurut Kadinkes, WH rencananya disuntik vaksin pfizer diperiode selanjutnya. Kemudian forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Banten yang akan disuntik vaksin yakni Ketua DPRD Banten, Andra Soni. Danrem 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko. Selanjutnya ada nama Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto. Hingga Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten, Asep Mulyana.

**Baca juga: Besok, Forkopimda Banten Divaksin Covid di Pendopo Kabupaten Tangerang

“(Gubernur vaksin) pakai vaksin pfizer, nunggu tahapan, (sekarang vaksin pfizer) belum ada. Udah siapa, jadi semuanya sudah siap, kita sudah mempersiapkan vaksinator nya, ada empat meja,” terangnya.(Dhi)