1

Bikin Bingung, Dokter di Turki Temukan 233 Benda Aneh dalam Perut Pasien Pria

Kabar6-Tim dokter sebuah rumah sakit di Turki sontak bingung setelah menemukan ratusan koin, paku, baterai, dan pecahan kaca dalam perut seorang pasien pria.

Bagaimana kisahnya? Melansir metro.co.uk, kisah berawal ketika seorang pria bernama Burhan Demir dari Ipekyolu membawa adiknya ke rumah sakit setelah mengeluh sakit perut. Setelah dilakukan endoskopi dengan pemindaian ultrasound dan sinar-X, tim dokter menemukan sebanyak 233 benda dalam perut pria berusia 35 tahun itu. Benda-benda ini termasuk koin satu lira, baterai, magnet, paku, pecahan kaca, batu, dan sekrup.

Selanjutnya, ahli bedah mengeluarkan benda-benda tersebut dari dalam perut pasien, yang dinamai hanya sebagai Z. “Selama operasi, kami melihat bahwa satu atau dua paku telah menembus dinding perut,” ungkap Dr Binici, seorang ahli bedah.

Ditambahkan, “Kami melihat ada dua potongan logam dan dua batu dengan ukuran berbeda di usus besar. Kami menemukan ada baterai, magnet, paku, koin, pecahan kaca, dan sekrup. Kami membersihkan perutnya sepenuhnya.” ** Baca juga: Petani di India Relakan Sang Istri Diperkosa Pria Lain untuk Jebak Dua Pesaingnya dengan Tuduhan Palsu

Menurut Dr Binici, apa yang terjadi pada pria itu adalah hal yang tidak biasa. “Ini bukan situasi yang kita lihat pada orang dewasa, kebanyakan terjadi pada masa kanak-kanak dan secara tidak sadar menelan benda asing. Ini bisa dilihat pada pasien psikiatri, narapidana atau kasus pelecehan pada kelompok usia dewasa.”

Sementara Demir menuturkan, “Dia dirujuk ke rumah sakit ini. Setelah pemeriksaan dilakukan di sini, dia dioperasi dan benda-benda ini dikeluarkan dari perutnya. Saya berterima kasih kepada para dokter atas perhatian dan dukungan mereka.”

Tidak jelas kapan operasi itu terjadi, tetapi cerita itu dilaporkan di media lokal pada 15 Juni lalu.(ilj/bbs)




Unik, Penduduk Desa Kuskoy di Turki Berkomunikasi dengan Siulan Seperti Burung

Kabar6-Kebiasaan unik sudah lama dilakukan warga desa Kuskoy yang terletak di pegunungan terpencil Turki. Tidak seperti umumnya manusia, seluruh warga di desa Kuskoy berkomunikasi dengan bersiul seperti burung.

Bahasa ini juga dikenal dengan sebutan Turkish bird language atau bahasa burung dari Turki. Sebagian besar warga desa Kuskoy memiliki mata pencaharian sebagai peternak dan petani yang menanam teh, jagung, bit dan tanaman lainnya.

Warga desa ini, melansir Npr, menggunakan bahasa burung untuk bercakap-cakap, bahkan dalam jarak jauh. Pemandangan seperti ini tidak biasa menurut standar Turki, dan penduduknya juga dianggap agak eksentrik oleh orang Turki lainnya. Salah seorang warga desa Kuskoy bernama Nazmiye Cakir mencoba bersiul untuk menunjukkan bahwa komunikasi non-verbal itu efektif dan dapat dimengerti oleh penduduk desa lain.

Cakir lalu menjelaskan bagaimana dia belajar bersiul bahasa Turki. Kakek dan nenek Cakir kerap merawatnya ketika masih muda, dan mereka mewariskan keahlian itu. “Jika ada pemakaman, keluarga akan menyiulkan berita di seluruh lembah,” terang Cakir.

Meski begitu, ada hal yang tidak boleh disampaikan dengan cara bersiul, yaitu percakapan terkait hubungan asmara. Hal ini karena orang-orang satu desa bisa mengetahuinya. “Satu-satunya hal yang tidak pernah disiulkan adalah pembicaraan cinta. Karena kamu bisa ketahuan,” katanya.

Suara siulan memang terdengar mirip, namun orang yang menggunakan bahasa burung ini bisa memahami perbedaan setiap siulan lawan bicaranya. ** Baca juga: Densuke, Semangka Paling Langka di Dunia Pernah Terjual Seharga Rp86 Juta

Karena keunikan inilah, seorang bio-psikolog berdarah Turki-Jerman, Onur Gunturkun, pernah meneliti tentang komunikasi non-verbal di Kuskoy. “Saya benar-benar terpesona saat pertama kali mendengarnya. Dan saya langsung melihat relevansi bahasa ini untuk sains,” ungkap Onur.(ilj/bbs)




Seorang Koki di Turki Coba ‘Ekspor Pertama’ Kebab Spesial ke Luar Angkasa

Kabar6-Seorang koki sekaligus pemilik sebuah restoran di Turki bernama Yasar Aydin, meluncurkan kebab ke stratosfer, bertepatan dengan Hari Penerbangan Manusia Internasional yang menandai peringatan ke-61 penerbangan luar angkasa manusia pertama yang dilakukan oleh kosmonot Soviet, Yuri Gagarin.

Aydin beserta pengusaha lokal dan mahasiswa teknik luar angkasa, Idris Albayrak, meluncurkan kebab Adana ke stratosfer, menjadi ‘ekspor pertama ke luar angkasa’ Turki. Melansir Newsdelivers, varian ‘pipa’ dari kebab seperti yang dikenal adalah hidangan trendi baru di provinsi Adana selatan, di mana kebab pedas dan hati dibungkus dengan pipa baja, bukan tusuk sate tradisional agar lebih segar.

Dengan menggunakan balon cuaca helium dan kotak khusus yang dilengkapi dengan kamera dan alat pelacak, keduanya meluncurkan piringan ke langit Adana, yang dilaporkan mencapai sekira 38 kilometer sebelum jatuh ke laut lepas pantai Hatay, sekira 121 kilometer dari situs peluncuran.

Kebab diambil dari laut, sebagian besar utuh. “Saya pikir alien mengirimnya kembali karena terlalu banyak lada. Saya akan mengirim hidangan dengan lebih sedikit lada lain kali,” canda Aydin ketika dia mengambil kotak itu. ** Baca juga: Gaji Kekasih Cuma Rp3 Jutaan, Wanita Malaysia Ini Putuskan Tunangannya

Aydin mengaku akan melanjutkan usahanya untuk menembakkan hidangan terkenal itu lebih jauh ke luar angkasa. “Saya senang untuk mempromosikan kota kami dan masakan kami. Saya senang menjadi yang pertama dalam sesuatu,” katanya.

Pria itu mengaku akan melanjutkan usahanya untuk menembakkan hidangan terkenal itu lebih jauh ke luar angkasa. “Saya senang untuk mempromosikan kota kami dan masakan kami. Saya senang menjadi yang pertama dalam sesuatu,” ujarnya.(ilj/bbs)




Kayasan, Pria Asal Turki yang Sudah 14 Bulan Positif COVID-19

Kabar6-Muzaffer Kayasan (56), pria asal Istanbul, Turki, sudah lebih dari setahun menderita COVID-19. Kayasan sendiri telah menjalani setidaknya 78 tes COVID-19 dalam 14 bulan terakhir, yang semuanya selalu menunjukkan dirinya positif mengidap COVID-19.

Kepada Kayasan yang juga merupakan pasien kanker, melansir Independent, dokter mengatakan mungkin pria itu adalah ‘satu-satunya orang di dunia yang memegang rekor positif COVID-19 selama 14 bulan’. Kayasan sendiri sepertinya tak terlalu memikirkan virus yang berada di dalam tubuhnya. Ia bahkan bercanda ‘virus Corona sangat terobsesi dengan dirinya’.

“Mungkin ini COVID perempuan. Ia senang sekali dengan saya karena saya tipe orang yang hangat…jadi dia senang berada di dalam tubuh saya,” kata Kayasan.

Pria itu mengaku tak tahu kapan virus Corona akan keluar dari tubuhnya. Kayasan sendiri diberitahu terinfeksi virus Corona lebih setahun lalu. Ketika itu Kayasan berpikir virus ini akan membuatnya meninggal dunia. Pasalnya, ia adalah penderita leukemia, kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih secara tidak normal. “Saya berpikiran, mungkin ini sudah nasib saya,” ujarnya.

Kondisinya memburuk dan berat badannya turun drastis hingga di bawah 50 kilogram. “Virus corona nyaris membunuh saya,” terang Kayasan. Tapi nasib berkata lain. Ia bisa bertahan setidaknya hingga saat ini.

Dalam keseharian, Kayasan menerima kunjungan istri, anak laki-laki, dan cucu perempuannya, Azra. Tentu saja dengan mematuhi protokol kesehatan. ** Baca juga: Pria Vietnam Ini Selalu Pakai Perhiasan Seberat Dua Kilogram Gara-gara Terobsesi pada Emas

“Saya (sebenarnya) sudah pulih. Hal yang terjadi adalah, masih ada sisa-sisa virus di tubuh saya. Ini satu-satunya penjelasan mengapa hasil tes (dalam satu tahun terakhir) selalu positif. Bagi saya tak masalah, namun saya tak bisa berinteraksi secara normal dengan keluarga dekat saya,” kata Kayasan.

Serap Simsek Yavuz, dokter yang merawat Kayasan, mengatakan kondisi pria itu dipantau secara ketat untuk mengetahui apakah virus yang berada dalam tubuhnya mengalami mutasi.(ilj/bbs)




Oplas Gagal Sebabkan Seorang Pria Asal Inggris Tak Bisa Menutup Mata Selama Tiga Tahun

Kabar6-Nasib yang dialami Pete Broadhurst (79) sungguh malang. Alih-alih ingin tampil lebih muda dengan menjalankan operasi plastik (oplas), pria asal Inggris ini malah tidak dapat menutup mata sepenuhnya. Alhasil, Broadhurst harus menutup matanya dengan plester tiap malam hari.

Bagaimana kisahnya? Berawal ketika Broadhurst, melansir thesun, memutuskan untuk menjalani oplas pada pada 2019, setelah sang istri memutuskan berpisah dengan alasan ‘penampilan’ pria itu. Sebelumnya, prosedur yang dilakukan terhadap giginya telah membuat pipi Broadhurst bengkak, hingga pria itu pun berniat ‘memperbaikinya’, sekaligus menghaluskan beberapa kerutan di wajah.

Broadhurst harus merogoh kocek sekira Rp200 juta untuk pengencangan leher, blepharoplasty bawah mata dan operasi hidung. Tetapi usai menjalani oplas, Broadhurst meerasa ada sesuatu yang salah. ** Baca juga: Thailand Jadi Negara Pertama di Asia yang Resmi Umumkan Konsumsi Ganja Bukan Kejahatan

“Saya terlihat seperti dipukuli. Itu mengerikan, dan saya tidak bisa memejamkan mata,” ujar Broadhurst. “Saya sakit sepanjang malam dan dalam tidur saya. Sehari setelah operasi saya berharap saya tidak pernah melakukannya.”

Saat datang ke rumah sakit dua minggu setelah operasi untuk menghilangkan jahitannya, Broadhurst memberi tahu dokter bahwa matanya sangat iritasi dan berair. Broadhurst lantas diberitahu bahwa itu adalah efek samping yang normal dan akan hilang dengan sendirinya. Tetapi ketika Broadhurst pergi ke rumah sakit lain untuk menjalani pemeriksaan prostat rutin, dokter di sana memperhatikan bahwa mata Broadhurst tidak menutup dengan benar.

Ahli bedah Broadhurst di rumah sakit BMI, Birmingham, Inggris, tempat ia menjalani prosedur kosmetik, mengatur operasi korektif gratis di rumah sakit lain untuk cangkok kulit, guna membantu kulit di pipinya bertemu dengan kelopak matanya. Operasi ini memakan waktu empat jam lagi, tetapi dua tahun kemudian, dia masih tidak dapat menutup matanya sepenuhnya.

Broadhurst telah diresepkan obat tetes mata untuk diminum delapan kali sehari. Masalah penglihatannya menjadi sangat buruk sehingga dia tidak bisa mengendarai mobil atau melihat ekspresi wajah orang. Kepercayaan dirinya juga berada di titik terendah sepanjang masa.

“Suatu hari ketika naik bus, seorang pria berkata, ‘Ya Tuhan, ada apa dengan wajahmu? Saya sudah merasa sedih, itu hanya memperburuknya. Sekarang saya hanya khawatir tentang membuat mata saya nyaman. Ini melampaui penampilan saya. Saya hanya ingin keringanan. Saya ingin memberitahu orang lain untuk berhati-hati karena itu dapat merusak hidup Anda,” keluh Broadhurst.

Sayang, semua rumah sakit dan klinik swasta di Inggris menolak untuk mengoperasi Broadhurst lagi, karena operasi lebih lanjut dapat memperburuk masalah penglihatannya.

Hingga akhirnya, Broadhurst harus mencari bantuan di tempat lain yaitu menjalani prosedur di Turki, dan akan kembali ke sana untuk tindak lanjut.(ilj/bbs)




Agar Produksi Susu Lebih Banyak, Peternak di Turki Pasang VR pada Sapi Peliharaan Mereka

Kabar6-Ada hal unik yang dilakukan seorang peternak Turki bernama Izzet Kocak. Sapi miliknya dipasangi headset virtual reality (VR) untuk mensimulasikan padang rumput yang lebih hijau.

Menurut laporan, melansir Sputniknews, sapi yang dipasangi VR menjadi lebih tenang, lebih bahagia, dan menghasilkan lebih banyak susu. Rupanya, Kocak mendapat ide menggunakan headset VR dari proyek yang dilakukan di Rusia. Disebutkan, hasil dari proyek Rusia belum menghasilkan susu yang lebih baik, tetapi para peneliti membuat sapi lebih bahagia.

Jika temuan awal Kocak terbukti dapat ditiru, peternakan sapi perah VR dapat menghasilkan susu yang melimpah di masa depan. “Mereka sedang menonton padang rumput hijau dan itu memberi mereka dorongan emosional,” kata Kocak.

Ditambahkan, sapi-sapinya tampak ‘kurang stres’ atau lebih santai dengan menonton VR. Meski sapi-sapi itu mungkin tampak lebih bahagia, Kocak dan para peternak sapi perah di seluruh dunia punya alasan untuk tersenyum juga.

“Kami mendapatkan rata-rata 22 liter susu per hari dari sapi-sapi di peternakan kami. Adapun rata-rata susu dari dua sapi yang memakai kacamata virtual reality itu hingga 27 liter,” terang Kocak.

Angka-angka tersebut mewakili peningkatan produksi susu sebesar 22,7 persen setiap hari dan didukung penelitian yang dilakukan di Universitas Wageningen di Belanda.

Di sana, para peneliti menemukan kebahagiaan menghasilkan sapi yang lebih sehat, dan sapi yang lebih sehat menghasilkan peningkatan kualitas dan jumlah susu.

Apabila diterapkan pada sapi lain, VR dapat mewakili pergeseran ekonomi dan lingkungan untuk industri susu. ** Baca juga: Imam Masjid di Malaysia Mandikan Seorang Pria Seperti Mayat Karena Mencuri Kotak Amal

Menurut beberapa peneliti, cara itu memungkinkan mendorong peningkatan produksi susu menggunakan lebih sedikit lahan dan sumber daya. Menurut industri susu, hal tersebut menjadi solusi yang menawarkan potensi layak secara ekonomi dan lingkungan.

Sayangnya, kabar tentang penggunaan VR di peternakan sapi yang dikurung untuk meningkatkan hasil susu telah menimbulkan kritik. Beberapa orang menyamakan praktik tersebut dengan masa depan dystopian yang ditampilkan dalam film Matrix.

Namun, yang lain telah menunjukkan bahwa padang rumput yang lebih hijau saat ini ada untuk beberapa sapi yang beruntung. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, untuk lebih memahami efek VR pada sapi dalam jangka panjang.(ilj/bbs)




Kosen, Pria Tertinggi di Dunia Asal Turki Lakukan Perjalanan Hingga ke Rusia untuk Cari Istri

Kabar6-Pria tertinggi di dunia asal Turki bernama Sultan Kosen (39), melakukan perjalanan hingga ke Rusia demi menemukan calon istri. Kosen diketahui memegang rekor Guinness World Record untuk manusia tertinggi yang masih hidup dengan tinggi 2,51 meter.

Kosen yang berprofesi sebagai seorang petani, melansir metro.co.uk, memiliki tumor yang mempengaruhi kelenjar pituitarinya sehingga pria itu menderita gigantisme dan akromegali, yang menyebabkan kelenjar pituitari memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan.

Sebenarnya, Kosen sempat menikahi seorang wanita asal Suriah bernama Merve Dibo (29) pada 2013 lalu. Namun mereka terkendala masalah komunikasi, karena Kosen berbicara bahasa Turki, sedangkan Dibo hanya berbicara bahasa Arab.

Kosen kemudian melakukan perjalanan ke Moskow untuk mencari istri baru, karena dia mendengar bahwa wanita Rusia memiliki kecantikan luar biasa dan jiwa yang penuh kasih.

Karena itu, ia memutuskan ingin mempersunting salah seorang wanita Rusia untuk melahirkan seorang putra dan putri. ** Baca juga: Wow, Tiga Bocah di Australia Beli Rumah Seharga Miliaran Hasil Tabungan Uang Saku

“Seharusnya mudah. Saya bisa memberi dengan baik dan tidak butuh uang,” kata Kosen. “Saya ingin membawa istri saya kembali ke Turki. Saya tinggal di tempat bersejarah, di tenggara, tetapi cukup jauh dari laut. Saya mendengar bahwa wanita Rusia menyukai pria yang seksi dan sopan. Seharusnya mudah! Seorang wanita Rusia yang sedang jatuh cinta akan memuja suaminya selamanya.”

Namun tidak jelas berapa lama Kosen berencana berada di Rusia untukmencari calon istri baru.(ilj/bbs)




Wanita Asal Turki Nikahi Pria yang Siram Wajah Cantiknya Pakai Air Keras

Kabar6-Hati Berfin Ozek (20) memang seputih salju. Wanita asal Turki itu menikahi Casim Ozan Celtic (23), pria yang menyiramkan air keras ke wajah dan matanya, hingga membuat wajah Ozek cacat permanen dan salah satu matanya buta.

Pernikahan itu terjadi hanya dua tahun setelah serangan air keras ketika mereka terlibat pertengkaran sengit. Sebelumnya, melansir Newflash, pasangan itu berpacaran dan berpisah setelah pertengkaran tersebut. Celtik meneriaki Ozek tepat sebelum serangan air keras, “Jika saya tidak dapat memilikimu, tidak ada seorang pun yang bisa.”

Ozek lantas mengajukan pengaduan ke polisi, yang kemudian menangkap Celtic. Namun, pria itu mengirim banyak pesan rekonsiliasi dan memohon pengampunan, hingga membuat Ozek luluh dan setuju untuk mencabut pengaduannya.

“Kami telah menulis banyak surat satu sama lain. Saya telah memberikan diri saya kepadanya. Saya sangat mencintainya-(dan) dia sangat mencintai saya,” kata Ozek. ** Baca juga: Malu Sekali, Wanita Inggris Ini Minta Bantuan Dokter untuk Keluarkan Mainan Seks yang ‘Bersarang’ dalam Anusnya

Sayangnya, keputusan Ozek dicerca banyak orang di media sosial, dan Ozek kemudian meminta hakim untuk mengembalikan pengaduan tersebut. Celtic pun dijatuhi hukuman 13 setengah tahun penjara.

Namun perubahan undang-undang ditambah dengan perubahan aturan terkait COVID-19 membuat Celtik baru-baru ini dibebaskan dalam masa percobaan. Meskipun begitu, Celtic tidak bebas dari pengadilan opini publik.

Kebebasan Celtic telah memicu kemarahan banyak orang secara online, mengingat Ozek dibiarkan terus menerus kesakitan dan hanya memiliki 30 persen penglihatan di salah satu matanya.

Publik Turki semakin terperanjat ketika Celtik melamar Ozek setelah pembebasannya dan Ozek menerima lamaran tersebut. Keduanya lantas menikah, dengan sejumlah foto yang menunjukkan Ozek menandatangani dokumen resmi pernikahan saat kekasihnya tersenyum.

Ayah Ozek sendiri tertegun, dan menolak untuk menghadiri upacara pernikahan putrinya. “Dia menikah tanpa sepengetahuan kami. Saya telah berjuang untuknya selama bertahun-tahun, dan sekarang semua ini sia-sia,” ujar ayah Ozek.

Sementara seorang pengacara lokal mengatakan, “Jika bukan karena pandemi, Celtic masih akan berada di balik jeruji besi, menjalani hukuman di penjara terbuka.”

Salah satu pengguna media sosial menulis, “Pengampunannya seharusnya tidak mencegahnya dihukum. Sangat disayangkan, saya harap tidak, tetapi pernikahan ini akan berakhir dalam satu atau dua bulan, dan wanita malang itu akan tetap dengan kebrutalan yang dia alami.”

Ozek dan Celtic sendiri belum menanggapi kritik keras yang mereka terima di media sosial.(ilj/bbs)




Terbongkar, Jaringan Perdagangan Organ Manusia Ilegal di Turki

Kabar6-Pihak berwenang Turki berhasil membongkar jaringan perdagangan organ internasional yang dipimpin oleh warga Yordania dan Palestina di Istanbul. Sebanyak 10 orang, empat pemimpin kelompok dan enam orang yang akan menjual organ mereka atau mendapatkan transplantasi, ditangkap dan empat segera dipenjara.

Jaringan tersebut, melansir arabnews, menjalankan bisnis menggunakan dokumen palsu di sebuah rumah sakit di Beylikduzu, di sisi Eropa Istanbul, dengan imbalan sebesar US$50 ribu per kasus. Terungkapnya kasus ini berawal ketika dokter Turki melaporkan ke departemen kepolisian yang memerangi penyelundupan migran, bahwa pasien dan donor organ tampaknya bukan saudara dan memiliki komunikasi yang sangat buruk.

Pihak berwenang beralih ke Konsulat Palestina, yang membantah telah memberikan dokumen kekerabatan seperti itu kepada orang-orang yang ditangkap. Polisi Turki mengungkap jaringan tersebut dengan menyelidiki catatan rumah sakit dan memantau lokasi hotel di dekat rumah sakit tempat transplantasi organ ilegal dilakukan. Operasi tadi melibatkan dua penggerebekan di hotel itu.

Pemimpinnya, Hasan B., menemukan donor dan penerima organ melalui koneksi media sosial (medsos). Pelaku lainnya, Hasan Abu Z., menyambut orang-orang ke Turki dan memperkenalkan penerima organ kepada dokter, Ali Y.M., dengan bantuan seorang perantara, Ahmad M. Kini, empat anggota jaringan ini telah ditangkap.

Jaringan menamakan perdagangan ilegal mereka ‘Layanan VIP dari hotel ke rumah sakit’, mengincar klien dari negara-negara Arab sambil mencari orang yang bisa menjual organ mereka. ** Baca juga: Di Yunani, Orangtua yang Tak Izinkan Anaknya Bersekolah dengan Alasan Pandemi COVID-19 Terancam Hukuman Penjara

Golongan darah orang yang membutuhkan ginjal juga diekspos di postingan medsos. Jaringan tersebut memalsukan akta kekerabatan dan akta kelahiran agar terlihat seolah-olah berasal dari konsulat asing.

Uang dan dokumen palsu disita selama operasi. Polisi mengungkapkan, sebanyak US$10 ribu diberikan kepada donor organ dan US$15 ribu ke rumah sakit swasta. Jaringan tersebut menghasilkan keuntungan sebesar US$25 ribu untuk setiap kasus.

Enam orang yang ditahan oleh jaringan di sebuah hotel di Istanbul dibebaskan dengan syarat kontrol yudisial. Para pasien adalah warga negara Yordania dan Palestina.(ilj/bbs)




Pecahkan Rekor Dunia, Tinggi Badan Wanita Asal Turki Ini Dua Meter Lebih

Kabar6-Rumeysa Gelgi (24) asal Provinsi Karabük, Turki, dinobatkan sebagai wanita tertinggi di dunia yang masih hidup versi Guinness World Records. Gelgi memiliki tinggi sekira sekitar 215 cm.

Kondisi genetik yang sangat langka ini bernama sindrom Weaver, yang mempercepat pertumbuhannya. Akibat kondisinya tersebut, melansir Yahoo, Gelgi terpaksa berjalan menggunakan kursi roda, meskipun ia juga masih dapat berjalan dengan bantuan kerangka jalan. Gelgi juga pernah dinobatkan sebagai ‘remaja tertinggi yang masih hidup’ pada 2014 lalu.

Sindrom Weaver diketahui juga mengakibatkan bagian tubuh lain lebih besar dari ukuran normal, misalnya pada tangan. Sindrom ini ditandai dengan peningkatan tonus otot, mata melebar, dahi lebar, kaki cacat dan telinga yang luar biasa besar. Hanya 50 kasus yang pernah tercatat dalam literatur medis.

“Setiap kekurangan dapat diubah menjadi keuntungan bagi diri sendiri. Jadi terimalah diri sendiri apa adanya, sadari potensi diri dan lakukan yang terbaik,” kata Gelgi. ** Baca juga: Kasus Langka, Pria India Bunuh Istrinya Gunakan Ular Kobra

Wanita itu juga mengatakan ada beberapa keuntungan menjadi wanita tinggi. Salah satunya akses mudah ke tempat-tempat tinggi. Pemimpin redaksi Guinness World Records, Craig Glenday mengatakan semangat Gelgi yang tak tergoyahkan merupakan sebuah inspirasi.(ilj/bbs)