1

Ternak Ayam di Lingkungan Sekolah, Pol PP Akan Lakukan Pemeriksaan

Kabar6.com

Kabar6-Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang akan melakukan pemeriksaan terkait ternak ayam yang berada dalam lingkungan SMP 3 Kemiri.

Diungkapkan Asep, Kepala Seksi Pol PP Kecamatan Kemiri, langkah yang diambilnya terlebih dahulu melaporkan hal ini ke Camat Kemiri. “Segera saya melaporkan perihal ini ke ibu camat,” jelas Asep kepada Kabar6.com, (Selasa, 17/9/2019).

Selanjutnya, Asep akan melakukan pemeriksaan ke lapangan dengan langsung datang ke lokasi tempat ternak ayam yang diinformasikan berada di lingkungan SMP 3 Kemiri.

**Baca juga: Ternak Ayam di Lingkungan Sekolah, Siswa SMP 3 Kemiri Keluhkan Bau Tak Sedap.

“Secepatnya kita periksa ke lapangan. Dan kita akan cek terkait izin yang dimiliki ternak ayam tersebut. Kalau memang tak berizin maka akan kita lakukan pembongkaran. Setelah kita laporkan hasil sidak ini ke camat yang selanjutnya akan berkoordinasi dengan Pol PP Kabupaten Tangerang,” bebernya.

Asep bilang, seharusnya pihak desa maupun pihak asset daerah melakukan koordinasi terlebih dahulu ke pihak terkait, terutama yang sedang menempati lahan tersebut (ternak ayam, red) sebelum melakukan pembelian lahan H Warsa di Kemiri.

**Baca juga: Ternak Ayam di Lingkungan Sekolah, Ini Kata Kepala Desa Ranca Labuh.

“Kalau memang benar lahan tersebut sudah di jual pemilik ke Pemkab Tangerang, seharusnya terlebih dahulu menyelesaikan permasalahan didalam lahan. Setahu saya, si pemilik ternak ayam bersikeras untuk terus menempati lahan. Pasti ada sebab dan alasannya, terlepas ternak itu ada izinnya atau tidak,” pungkasnya.(Jic)




Ternak Ayam di Lingkungan Sekolah, Ini Kata Kepala Desa Ranca Labuh

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Desa Ranca Labuh, H Halim menjelaskan, ternak ayam yang ada di lingkungan SMP 3 Kemiri, sudah ada jauh sebelum sekolah tersebut dibangun.

“Ternak ayam sudah ada jauh sebelum SMP 3 Kemiri dibangun. Ternak ayam sudah berdiri lebih dari 10 tahunan, sementara SMP 3 Kemiri terbilang baru, dibangun pada 2016 kemarin,” jelas Halim kepada Kabar6.com, (Selasa, (17/9/2019).

Halim menceritakan, ketika pemilik tanah, H Warsa menjual lahan miliknya ke Pemerintah Kabupaten Tangerang pada 2018 kemarin, tak memberitahu Ariani sebagai pemilik ternak ayam yang berada di lahan yang dijual tersebut.

Sehingga Ariani, lanjut Halim, merasa tak terima dengan perlakukan H Warsa yang menjual lahan ke Pemkab Tangerang tanpa memberitahukannya.

“Malah Ariani membawa-bawa LSM ke sini (kantor desa, red) dan ingin minta uang kerohiman kalau ternak ayam miliknya dibongkar,” jelas Halim sembari mengatakan bahwa pihak ternak ayam tetap tak bergeming dari lahan milik SMP 3 Kemiri.

**Baca juga: Ternak Ayam di Lingkungan Sekolah, Siswa SMP 3 Kemiri Keluhkan Bau Tak Sedap.

Hingga sekarang, ternak ayam yang berada di lingkungan SMP 3 Kemiri berjalan seperti biasa tanpa menghiraukan keresahan guru dan para siswa yang kerap mengeluhkan bau tak sedap dari kandang ayam itu.(Jic)




Dukung Pariwisata, Lebak Siap Jadi Lumbung Ternak

Kabar6.com

Kabar6-Peternak Kabupaten Lebak siap menghasilkan bibit-bibit ternak terbaik untuk kepentingan budidaya ternak dalam meningkatkan produktivitas memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya bahkan menyatakan kesiapan kabupaten yang baru terlepas dari status daerah tertinggal ini menjadi lumbung ternak.

“Lebak siap menjadi lumbung ternak untuk mendukung destinasi pariwisata,” kata Iti, di Kalanganyar, Lebak, Sabtu (14/9/2019).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berharap, peternak bisa mandiri, cerdas, terampil dan berdaulat sebagai upaya mendukung visi Kabupaten Lebak menjadi destinasi unggulan Nasional berbasis potensi lokal. “Tentunya melalui pengembangan sektor peternakan,” ujarnya.

**Baca juga: Rampak Bedug dan Pedang Pora Sambut Kapolres Lebak Baru.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten Agus M. Tauchid, dalam pengembangan sentra ternak terutama kerbau, Lebak sudah melangkah lebih jauh.

“Dari sepuluh kabupaten terbaik sentra kerbau se-Indonesia, Lebak masuk sebagai salah satu sentra kerbau terbaik di Indonesia,” kata Agus.(Nda)




Jelang Idul Adha, Ini Tips Pilih Ternak Kurban Ideal

Kabar6.com

Kabar6-Masyarakat diimbau harus selektif sebelum membeli hewan ternak kurban. Sebab menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah yang jatuh pada 11 Agustus besok banyak dijumpai lapak pedagang kambing, domba, sapi dan kerbau yang belum tentu sesuai syariat Islam.

“Hewan ternak yang dibeli juga harus jantan,” ungkap Fikri Amanda dari Institut Pertanian Bogor kepada kabar6.com ditemui di Jalan Raya Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin (29/7/2019).

Menurutnya, untuk menentukan ternak kurban yang ideal dapat dilihat dari umur, kondisi fisik, suhu tubuhnya. Usia sapi atau kerbau minimal 1,5 hingga 2 tahun. Sementara kambing serta domba minimal setahun.

Ciri-ciri fisik hewan ternak yang sehat, Fikri terangkan, dapat dilihat dari cara berdiri, tegak atau tidak pincang. “Atau dari kulitnya juga usahakan bersih tidak ada koreng, takutnya bisa jadi penyebaran penyakit kudis ke manusia,” terangnya.

Fikri menambahkan, masyarakat calon pembeli juga mesti memeriksa gigi ternak kurban yang sehat. Dapat disesuai dengan umur ternak kontur giginya tetap.

**Baca juga: 54 Dokter Hewan Pantau Ternak Kurban di Tangsel.

Sementara pada bagian mata hewan ternak tidak buta. Biasanya hewan ternak kurban yang belekan atau merah karena terkena debu serta kelelahan selama di jalanan.

Bagian dalam?. “Setelah dipotong tentu saja semua organ harus bagus, biasanya kalau sapi ada cacing hatinya itu sapi gejalanya kurus fisiknya dan kalau infeksi berat kurus badannya,” tambah Fikri.(yud)




Lindungi Ternak Kambing Miliknya, Wanita Ini Duel dengan Harimau

Kabar6-Rupali Meshram (23) memang tergolong wanita nekat. Bagaimana tidak, wanita asal India ini berani duel dengan harimau, demi melindungi kambing miliknya. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Kisah berawal ketika Meshram mendengar suara ketakutan kambing-kambing dari luar rumahnya. Saat diperiksa, melansir BBC, Meshram melihat ada seekor harimau yang hendak memangsa hewan peliharaannya. Dengan bermodalkan sebatang tongkat, ia memukul moncong harimau yang ternyata sudah menggigit bokong kambing miliknya. Beruntung dalam duel tersebut, Meshram dibantu oleh sang ibu.

Meshram menderita luka di bagian kepala, pinggang, kaki, dan bokongnya. “Saya pikir putri saya akan mati,” ujar Jijabhai, ibunda Meshram.

Diketahui, desa tempat tinggal Meshram dan ibunya memang kerap didatangi hewan buas seperti beruang atau harimau. Hal ini terjadi karena desa itu berdekatan dengan taman margasatwa nasional. ** Baca juga: Rekor Aneh, Tendangi Kepala Sendiri Sebanyak 134 Kali

Benar-benar wanta yang pemberani.(ilj/bbs)