1

Sachrudin Jadi Calon Tunggal Golkar, Tokoh Senior Beri Respon Menohok

Kabar6-DPP Partai Golongan Karya (Golkar) dikabarkan telah mengeluarkan draft nama kandidat bakal calon untuk Pilkada serentak Tahun 2024. Diantaranya juga untuk Pilkada serentak di wilayah Tangerang Raya, Selasa (9/4/2024).

Ya, nama Sachrudin menjadi bakal calon tunggal yang diusung oleh Partai Golkar untuk Pilkada Kota Tangerang.

Sementara, untuk Kabupaten Tangerang, terdapat tiga nama yang diinformasikan masuk dalam catatan draft daftar bakal calon kepala daerah di Pilkada 2024 dari Partai Golkar tersebut.

Yaitu, Mad Romli (Petahana) untuk bakal calon bupati, Rudi Maesyal (Sekda) untuk bupati/wakil bupati serta Intan Nurul Hikmah untuk bupati/wakil bupati.

**Baca Juga:Fahri Hamzah Sebut Prabowo Tipe Pemimpin Pemersatu Bangsa

Demikian juga untuk wilayah Tangsel, Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan juga mendapat restu sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota.

Salah seorang tokoh senior di Kota Tangerang merespon kabar nama yang muncul dalam usungan Partai Golkar untuk Pilkada Tahun 2024.

Khususnya, terhadap Sachrudin yang namanya keluar sebagai satu-satunya bakal calon Walikota Tangerang untuk Pilkada 2024 tahun ini. Responnya pun cukup menohok.

“DPP Golkar boleh saja hanya mengusung satu orang kadernya di Kota Tangerang (Sachrudin). Tapi belum bisa jadi jaminan/garansi kader tersebut berbanding lurus dan sebangun dengan popularitas dan capaian elektabilitas. Karena citra, kapabilitas dan kapasitas kepemimpinan di diri Sachrudin masih lah sangat rendah,” ungkap Ibnu Jandi, tokoh sekaligus pengamat senior diwilayah Tangerang.

Tak hanya itu, pria yang dikenal kritis sebagai Direktur Lembaga Kebijakan Publik (LKP) ini juga menyampaikan saran dan masukannya bagi Sachrudin yang dinilainya kerap kali blunder dalam menentukan sikap.

“Itu Sachrudin (Mantan Wakil Walikota Tangerang) kredibilitas, kapabilitasnya, integritas nya juga masih diragukan. Kemampuan, dan mentalitasnya juga mentalitas pecundang,” tegas dia.

Kalau dia pengen menang, kata Jandi, Sachrudin harus didampingi oleh orang yang memiliki elektabilitas yang tinggi dan membentuk tim yang solid.

“Bukan tim hanya sebagai pelengkap atau tim hore doang. Itu akan merugikan kandidat siapapun juga. Perlu punya tim yang punya semangat infanteri dan punya semangat serdadu. Kalau itu dia tidak miliki berapa pun uang yang dia miliki, bagaikan nebar garam di laut,” sindirnya.

Jandi menambahkan, bahwa semua hal yang dipaparkannya tersebut merupakan modal utama berdasarkan pengalaman serta dinamika politik yang ada di Kota Tangerang.

“Kalau semua itu yang saya katakan adalah tidak ada, atau tidak memiliki soliditas yang kuat, tim nya adalah tim benalu, maka siap-siap lah menderita kekalahan,” pungkasnya. (Gus)




Relawan Sarah Azzahra Akhiri Kampanye dengan Pawai Keliling Tangerang Raya

Kabar6-Kordapil Banten III sekaligus Caleg DPR RI Sarah Azzahra dari partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora Indonesia) bersama Tim Relawan yang dinamai Tim SAR mengakhiri kegiatan kampanye nya dengan pawai keliling.

Pawai dilakukan di Tangerang Raya, dimulai dari Legok, menyusuri Kabupaten, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, sampai berakhir di Legok lagi.

Sarah Azzahra caleg DPR RI dari Partai Gelora Indonesia untuk dapil Banten III mengikuti kegiatan masa kampanye yang ditetapkan oleh KPU mulai dari tanggal 28 November 2023 – 10 Febuari 2024 dengan baik dan benar.

“Alhamdulillah saya pada hari ini tanggal 10 Febuari 2024 saya mengakhiri masa kampanye saya dengan pawai keliling Tangerang raya yang dimulai dari Kecamatan Legok menyusuri Kabupaten Tangerang lalu ke Kota Tangerang lanjut Kota Tangerang Selatan dan kembali lagi ke kecamatan Legok,” ungkap Caleg DPR RI Sarah Azzahra, Sabtu (10/2/2024).

Lanjutnya, “Saya dihari terakhir masa kampanye selalu tegak lurus sesuai arahan dari pusat yaitu langsung bersumber dari Bapak Anis Matta yang mempunyai visi untuk Indonesia bebas buta Huruf Al-Qur’an dan di Tangerang raya saya akan berjuang untuk mewujudkan Tangerang raya bebas buta huruf Al-Qur’an.”

Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Anis Matta mengatakan, program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an akan menjadi salah satu agenda utama yang akan diperjuangkan Partai Gelora, apabila lolos ke Senayan pada Pemilu 2024 mendatang.

**Baca Juga: 6 Hari Jelang Masa Pencoblosan, Caleg Gelora Gelar Do’a Bersama

Hari Sabtu (10/2/24) Sarah caleg DPR RI nomor urut 1 dari Partai Gelora Indonesia mengadakan pawai keliling Tangerang Raya untuk menutup masa kampanye pemilu Raya 2024. Pada pertemuan kali ini juga Sarah mensosialisasikan cara pencoblosan Pemilu 14 Febuari Mendatang dan menghimbau untuk masyarakat agar tidak Golput.

“Saya di hari terakhir masa kampanye ini selalu mengingatkan kepada semua masyarakat untuk jangan Golput, gunakan hak suaranya pada tanggal 14 Febuari 2024 dan saya mensosialisasikan cara pencoblosan,”  tutupnya.

Sarah Azzahra menjadi calon Anggota Legislatif DPR RI dari partai Gelora Indonesia dengan nomor urut 1 untuk dapil Banten III (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan) yang akan ikut bertarung di pemilu Raya 14 Febuari 2024 mendatang.(Red)




Tambah Kampus Negeri di Tangerang Raya, Siap Diperjuangkan Sanusi

Kabar6-Calon Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Banten 3 dari Partai Golkar, Sanusi akan mendorong penambahan kampus negeri di Tangerang Raya, jika dirinya terpilih menjadi Anggota DPR RI pada Pemilu 2024.

Sanusi yang mendapatkan Nomor Urut 6 ini, berusaha akan meyakinkan seluruh pimpinan di Fraksi Golkar DPR RI kelak untuk memuluskan adanya penambahan kampus negeri tersebut.

“Saya bayangkan nanti ada di Komisi 10 DPR RI yang mengurusi urusan pendidikan dan kebudayaan. Target saya jika duduk di DPR RI kelak saya akan dorong penambahan kampus negeri di Tangerang,” ucap Sanusi, Jumat (22/12/2023).

Perjuangan Sanusi ini beranjak dari mimpinya dan juga hasil diskusi dengan berbagai elemen mahasiswa, akadeimisi, dan lembaha swadaya masyarakat di Tangerang supaya ada kampus negeri di Tangerang Raya, khususnya untuk mencover peserta didik dari Kota dan Kabupaten Tangerang.

“Selama 29 tahun Kota Tangerang berdiri, dan ratusan tahun Kabupaten Tangerang berdiri, hingga saat ini belum ada kampus negeri di sini. Adapun satu-satunya kampus negeri di Tangerang Raya ada di Ciputat (Tangerang Selatan), itupun UIN Jakarta namanya, bukan Tangerang,” papar Sanusi.

**Baca Juga: Stasiun Serpong Dipagar, Pengusaha Jasa Penitipan Motor Jerit Omzet Anjlok

Ia berharap, mimpinya ini dapat dukungan dari masyarakat di Tangerang Raya yang sama-sama mau mendorong dan bergotong-royong menghadirkan Sanusi di Senayan pada 2024 kelak. “Semoga rencana ini dapat dukungan masyarakat dan dapat mengantarkan saya ke Senayan,” imbuh Sanusi.

Diketahui, selama ini Tangerang Raya memiliki hampir 6 juta penduduk yang 20 persennya adalah usia sekolah tinggi atau sudah saatnya masuk jenjang kuliah. Namun, dengan belum adanya kampus negeri tambahan di Tagerang Raya, banyak mahasiswa didik yang harus kuliah di luar kota.

Kalaupun harus kuliah di dalam wilayah, mereka masuk ke kampus-kampus swasta yang marak di Tangerang Raya ini.

“Semoga Kementerian Pendikan melihat urgensi kampus negeri ini di Tangerang Raya, sehingga mau mengkaji dan mendirikan kampus negeri tambahan. Soal lokasinya di mana, yang penting di Tagerang Raya,” tuntas Sanusi. (Red)




Tangerang Raya di Pusaran Sampah, Sampai Mana Kebijakan?

Kabar6-Diskusi Tangerang Raya (DTR) Dwi Mingguan yang digagas oleh Kajian Politik Nasional (KPN), Visi Nusantara, Perekat Demokrasi memasuki episode ke 3, Jumat (10/11/2023) di Loteng Cafe, Kota Tangerang. Kali ini mengangkat topik tentang permasalahan tata kelola sampah yang ada di wilayah Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang (Tangerang Raya).

Dalam paparannya, Direktur Eksekutif Visi Nusantara (Vinus), Subandi Musbah mengatakan bahwa pengelolaan sampah selama 10 tahun kepemimpinan di Tangerang Raya masih menyisakan berbagai masalah, walaupun pihak Pemerintah Kabupaten dan Kota terus melancarkan berbagai kebijakan guna memuaskan masyarakat dalam hal pelayanan.

“Salah satu contoh, Pemkab Tangerang tidak punya grand design jangka panjang dalam mengatasi sampah. Banyak anggaran tetapi tidak ada perencanaan yang strategis bermutu, padahal resource-nya banyak. Apakah itu SDM, APBD bahkan dana desa,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan, Direktur Eksekutif Perekat Demokrasi, Khoirun Huda. Aktivis yang akrab disapa Kang Huda ini menambahkan, sampah di Kabupaten Tangerang akan menjadi masalah sosial masyarakat yang serius jika tidak segera dilakukan penanganan secara komprehensif dan dalam skala prioritas pembangunan.

“Konflik masyarakat akan terjadi ketika ada persoalan yang tak kunjung bisa diselesaikan. Nah sampah di Kab Tangerang ini salah satunya. Banyaknya aduan soal TPA Jatiwaringin Mauk, sampah maupun limbah pabrik yang mencemari lingkungan sekitar. Langkah taktis cepat harus segera diambil, manfaatkan sumber daya APBD yang besar dan dana desa bisa menjadi solusi cepat. Tapi juga perencanaan yang matang,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang Budi Khumaedi menyatakan bahwa pihak Pemkab telah berusaha untuk mengatasi persoalan sampah yang ada di wilayahnya melalui program bank sampah serta Perda Tahun 2023 yang isinya menyempurnakan Perda Tahun 2016.

“Memang kami akui pengolahan yang dijalankan masih konvensional, namun kami terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Baru saja dibentuk Bank Sampah Induk (BSI) berskala Kabupaten yang diharapkan dapat mereduksi sampah yang ada di Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Dadang Basuki menyatakan bahwa pihaknya mencoba mengadopsi beberapa teknologi untuk mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir atau TPA.

“Kami coba mengupayakan berbagai metode seperti Rumah Olah Sampah Organik (ROSO) dengan metode intermediate treatment facility (ITF), memanfaatkan maggot, serta peran aktif masyarakat dengan pengelolaan Bank Sampah sebagai solusi alternatif di kota Tangerang,” ungkapnya.

Menyikapi sampah di Kota Tangerang Selatan, Aktivis Lingkungan Hidup Tatang Sago menyoroti tentang Kontrak Kerjasama pengiriman sampah dari Kota Tangerang Selatan ke Kabupaten Lebak karena TPA Cipeucang sudah over load. Dalam kebijakan itu, Tatang Sago justru menyoroti tentang jasa pengangkutan sampah yang cukup membebani APBD di mana sebelumnya pengangkutan sampah yang dikelola oleh swasta dari Kota Tangsel ke Kota Serang menghabiskan anggaran sekitar 49 miliar/tahun. Namun dalam implementasinya banyak terlihat mobil-mobil berplat dinas juga ikut digunakan untuk mengangkut sampah.

“Saya melihat ada indikasi kecurangan. Diduga ada mafia transporter sampah. Pengangkutan sampah itu melalui tender dan harusnya dikelola swasta, kenapa mobil dinas masih ikut-ikutan? Belum lagi ada indikasi permainan tonase. Saya menilai Pemkot Tangsel dalam mengelola sampah seolah tak mau ambil pusing, padahal sesuai Perpres 35 tahun 2018 termasuk Kota Kab yang ditunjuk oleh Pemerintah pusat dalam pembangkit listrik tenaga sampah (Pltsa). Tapi hingga kini tak ada upaya jelas atau solusi soal sampah,” ungkapnya.

Pengolahan Sampah Berbasis Teknologi

Wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan sebagai wilayah Urban yang padat penduduk tentu tidak memiliki lahan yang cukup jika masih melakukan pengolahan sampah dengan cara menimbun secara konvensional.

Berbeda halnya dengan wilayah Kabupaten Tangerang yang di dominasi wilayah perdesaan, dimana sampah dari masing-masing individu dikelola sendiri. Namun praktik pengelolaan sendiri ini tidak terlepas dari pembakaran atau penghanyutan ke sungai yang jelas melanggar aturan.

Dalam hal ini Pemerintah Daerah dituntut untuk bisa membuat suatu inovasi pengolahan sampah berbasis teknologi yang bermuara pada konsep Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau penguraian dengan menggunakan maggot sehingga dapat menjadi pakan bagi hewan ternak.

Namun pada praktiknya, persoalan ijin dalam pembentukan PLTSa ini tidak mudah. Padahal Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan ikut menyaksikan kerjasama pembangunan PLTSa antara Kota Tangerang dengan PT. Oligo Infrastruktur Indonesia pada Maret 2022, dan mengatakan akan membantu perijinan hingga pendanaan. Namun kenyataannya sampai saat ini PLTSa di Kota Tangerang tidak kunjung berdiri.

“Kami melihat dengan data empiris bahwa birokrasi perijinan ini sangat rumit, padahal pemerintah pusat sudah mengatakan akan mempermudah, namun kenyataannya kesulitan,” ungkap Aktivis Saipul Basri.

Lanjutnya, kalau memang kontrak dengan PT Oligo ini tak jelas dan bahkan secara hitungan tidak menguntungkan dan malah bakal membebani APBD Kota Tangerang, maka perlu ditinjau ulang.

“Kalau hanya ujungnya membebani APBD , mending ditinjau ulang kontrak dengan Oligo, atau apalah bahasanya. Ketimbang ada kontrak tapi tak jelas. Ini seperti pemerintah pusat maksain kelihatannya. Mending Kelola sendiri, kalau tidak salah dulu kalau tidak salah mau ngelola sendiri gembar-gembor pakai teknologi RDF (Reduse Derived Fuel) yg murah malah,” ujar Pria yang disapa Bung Marcel ini.

Diketahui, Pemerintah Pusat mengadakan program percontohan nasional dalam hal pembuatan PLTSa. Dalam program ini, di pilih 12 Kota di Indonesia dengan tingkat kepadatan penduduk, peluang investasi, serta tingkat penghasil sampah diatas 1.000 ton/hari, sehingga Kota Tangerang dan Tangsel menjadi salah satu pilihan. Namun kenyataannya sampai saat ini baru 4 Kota di Indonesia yang berhasil menjalankan program tersebut.

“Dari sisi Pemerintah Kota, kami sudah menyiapkan segala yang dibutuhkan. Saat ini kami menunggu dari pihak PT. Oligo. Menurut hasil pertemuan terakhir, jika seluruh mekanisme perijinan bisa di kantongi PT. Oligo, program ini dapat dimulai Juni 2024,” ujar SekDis LH Kota Tangerang ini, Dadang Basuki.

**Baca Juga: UMT Kedatangan Dosen UPI, PKM Digelar di Tangerang

Masalah Sampah Juga Tanggung Jawab Masyarakat

Persoalan sampah ini tentu tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab masyarakat sebagai produsen utama sampah. Kita perlu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kelestarian lingkungan serta bersikap dewasa dan mandiri dalam mengurangi sampah dilingkungan rumah tangga, sebab dengan pembenahan di hulu maka dampak penimbunan sampah di hilir juga dapat diatasi.

“Saya kira kesadaran masyarakat juga menjadi hal yang utama, tidak bijak jika kita melempar tanggung jawab tentang sampah ini sepenuhnya terhadap pemerintah. Masyarakat sebagai produsen tentu harus juga diberi pemahaman untuk mengelola sampahnya masing-masing,” ungkap akademisi dari universitas, Ukon Furkon Sukanda.

“Kami sebagai akademisi di Tangerang Raya ini hanya jadi penonton ketidak-mampuan Pemerintah dalam mengelola sampah, padahal kami menunggu untuk diajak bertukar gagasan tentang solusi yang efektif dan efisien. Mungkin ada ketidakpercayaan dari Pemerintah kepada kami, karena kami juga coba mengajukan gagasan, namun tidak ada feedback,” ungkap Dosen Komunikasi ini.

Disisi lain Komunikolog Politik dan Hukum Nasional Tamil Selvan mengatakan bahwa pengelolaan sampah tidak akan mampu dilakukan oleh pemerintah tingkat kabupaten dan kota secara sendiri tanpa melibatkan pemerintah pusat. Pasalnya sampah plastik yang menjadi permasalahan utama, merupakan kemasan produk keseharian yang butuh Undang-Undang untuk meminta produsennya menghentikan pengunaan plastik tersebut.

“Sampah plastik itu kalaupun didaur ulang supply and demand nya tidak seimbang, sehingga sampah nonreuseable terus menjadi masalah, dan pemerintah tingkat kabupaten kota yang menanggungnya di hilir. Jadi perlu ketegasan pemerintah pusat, jangan hanya sepihak membebankan ini pada kesadaran masyarakat dan pengelolahan pemda,” ungkap Dosen Universitas Dian Nusantara ini.

Kang Tamil panggilan akrabnya melihat bahwa dalam pengelolaan sampah ditingkat Kabupaten Kota di Tangerang Raya, Kota Tangerang mampu menghadirkan solusi tang inovatif ketimbang cara-cara konvensional.

“Saya lihat Pemkot Tangerang ini berani mengambil kebijakan inovasi, dengan sistem maggot, lalu menjadikan sampah plastik sebagai barang prakarya. Soal hal tersebut belum efektif dan perlu pembenahan, itu soal lain. Tapi saya melihat keberanian pemimpin untuk bergerak, tidak hanya diam. Ini saya apresiasi,” ungkapnya. (Red)




Kadinkes Banten Temukan 7 Kasus Suspek Cacar Moyet di Tangerang Raya

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menyebutkan ada 7 kasus suspek cacar moyet di Tangerang Raya. Dinkes belum mengumumkan apakah 7 orang tersebut positif cacar moyet atau tidak karena harus dilakukan uji laboratorium.

Di Banten baru sekitar 7 (kasus) tersebar di wilayah Tangerang raya,” kata Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji Hastuti, Kamis (2/11/2023).

Saat ini Ati memastikan 7 orang tersebut terus dilakukan pemantauan di lapangan agar jika ada gejala segara terobati.

**Baca Juga: Dua Pria di Tangsel Terjangkit, Kenali Gejala Virus Cacar Monyet

“Tetep kita lakukan pemantauan kan ada tim surveilans kita, kemudian bagaimana tim P2 juga kita lakukan dan yang terpenting sistematik gejala mereka yang jadi keluhan mereka, kita obati,” terang Ati.

Kendati belum ditemukan kasus positif, Dinkes melakukan peringatan dini di semua tingkatan fasilitas kesehatan (Faskes) di seluruh Banten.

“Tapi kita lakukan siaga tiga artinya bahwa surveilans activaty-nya harus jalan baik di setiap faskes tingkat pertama maupun di seluruh rumah sakit yang ada di Provinsi Banten,” tandasnya.(Aep)




Tangerang Raya Berlaku Ganjil Genap untuk Tekan Polusi Udara 

Kabar6.com

Kabar6-Ganjil genap atau gage yang biasa diterapkan di Jakarta, kini diperluas hingga Tangerang Raya. Hal ini dampak dari buruknya polusi udara di Ibu Kota Negara. Buruknya kualitas udara bisa berdampak pada kesehatan warganya, terutama berakibat menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Keputusan itu diambil usai digelarnya rapat terbatas yang digelar di Istana Negara dan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi.

Ratas tersebut membahas khusus pencemaran dan polusi udara yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di Jakarta, dalam beberapa minggu terakhir.

“Diundang dalam kapasitas sebagai bagian dari daerah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Mengikuti rapat terbatas kabinet, terkait dengan upaya penanganan polusi udara,” ujar Al Muktabar, Pj Gubernur Banten, dalam keterangan resminya, Selasa (29/08/2023).

**Baca Juga: WFH untuk ASN Banten, Cara Kurangi Polusi Udara

Kebijakan ganjil genap di wilayah Tangerang Raya, akan mengikuti gage yang berlaku di Ibu Kota Jakarta. Penerapan batasan plat nomor kendaraan bermotor diharapkan bisa menekan polusi udara yang kian memburuk dalam beberapa Minggu terakhir.

“Kaitan dengan aglomerasi, dilakukan penguatan dan perluasan ganjil-genap, utamanya jalan yang terakses ke DKI Jakarta mengikuti arah kebijakan DKI Jakarta. Kebijakan ganjil-genap salah satu hal yang memungkinkan untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor yang jumlahnya luar biasa,” terangnya.

Al Muktabar juga meminta industri yang ada di Banten, khususnya Tangerang Raya, memasang scrubber atau alat pengontrol gas buang dari cerobong asapnya, sehingga mengurangi polusi yang ada. Nantinya, industri yang ada akan diperiksa oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, guna memastikan polusi bisa di tekan dengan baik.

“Di kawasan Tangerang kurang lebih ada tujuh industri untuk dilakukan pengecekan dan pendekatan penggunaan scrubber,” jelasnya.(Dhi)




Menantu Wapres Ma’ruf Amin Nyaleg di Tangerang Raya

Kabar6-Eno Syafrudien, menantu Wapres RI, KH. Ma’ruf Amin, maju sebagai Bacaleg DPR RI dari Dapil 3 Banten, meliputi Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang.

Eno diharapkan bisa melenggang ke Senayan dan menambah raihan kursi legislatif dari PPP. Dimana, PPP Banten menargetkan, bisa meraih tiga kursi DPR pada Pileg 2024 nanti.

“Dapil dua, mohon doanya. Mudah-mudahan saya masih dikasihi dan dicintai masyarakat, sehingga masyarakat bisa menghantarkan saya juga untuk menjadi wakil rakyat di DPR RI. Sedangkan untuk Dapil tiga, ada Iskandar yang berperan di Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PPP. Kemudian Pak Eno, anak menantu dari Pak Wakil Presiden,” ujar Subadri Ketua DPW PPP Banten, Kamis (24/08/2023).

Lanjutnya,”Kalau dilihat dari perolehan kemarin, pilpres, bahwa Banten lumbungnya 02, artinya di dalam 02 ada Pak Sandi. Ya diharapkan dengan hadirnya Pak Sandi di partai kita, tentu akan menjadi semangat kader kita dalam mendulang suara itu.”

**Baca Juga: Dugaan Perselingkuhan Mertua dan Menantu di Serang, Polda Banten Tetapkan 2 Tersangka

PPP meyakini partainya akan lolos ambang batas parlemen. Termasuk mengisi kekosongan kursi legislatif di DPRD Kota Tangsel. Di kota yang berbatasan dengan DKI Jakarta itu, partai Ka’bah tidak mengirimkan kadernya untuk duduk di kursi legislatif periode 2019-2024. Namun untuk pileg 2024, mereka menargetkan bisa meraih tujuh kursi.

Target DPW PPP Banten sendiri, bisa merebut tiga kursi DPR, 12 di tingkat DPRD provinsi dan 45 kursi di delapan kabupaten dan kota.

“Boleh di periode sekarang Tangsel enggak punya kursi. Namun kita lihat nanti di 14 Februari 2024 besok. Ketua DPC-nya pingin tujuh. Mudah-mudahan di 2024, sesuai perjanjian dan kesepakatan itu tadi,” terangnya.(Dhi)




BMKG Prediksi Musim Panas di Tangerang Raya Mulai April 2023

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMGK) Curug memprediksi sepekan ini cuaca di wilayah Tangerang Raya akan terus kurang bersahabat. Intensitas meningkat seiring berakhirnya musim hujan.

“Di seminggu kedepan pada Februari ini wilayah Tangerang Raya masuki musim hujan yang sifatnya masih cenderung rata dan setabil tidak terlalu lebat, hanya hujan yang sedang di beberapa area saja,” ujar Arum Hidayati, prakirawan BMKG Curug kepada kabar6.com, Selasa, (21/2/2023).

**Baca Juga: 69 Rumah di Mauk dan Sukadiri Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

Ia menerangkan, wilayah Tangerang Raya memasuki musim penghujan dari Februari sampai Maret 2023 secara terus menerus. Pada April Tangerang Raya memasuki musim panas yang sesekali diiringi dengan angin kencang dan petir pada sore hari.

“Hari sebelumnya ada hujan itu karana ada efek badai sredi datang dari bagian Utara Australia, kini beadai nya sudah menyeluruh maka kini hanya musim penghujan,” terang Arum.

Ia menyatakan, bahwa timbulnya angin puting beliung serta angin kencang yang datang seketika akibat adanya perubahan musim hujan ke musim panas.

“Jika saat ini sudah memasuki musim hujan yang normal, kalau sudah masuk musim panas yang timbul seketika hujan maka hujan tersebut cenderung lebat menimbulkan angin puting beliung dan angin kencang disertai petir,” jelasnya. (Rez)

 

 




Airin Sebut Pemerataan Banten Jangan Hanya di Tangerang Raya

Kabar6-Ketua DPRD II Partai Golkar Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengungkapkan, Provinsi Banten sudah berusia 22 tahun. Posisi geliat pembangunan di segala bidang sudah maju meski hanya terfokus di Tangerang Raya.

“Tapi bagi saya indikator-indikator itu akibat hubungan angka yang ada di Tangerang Raya,” ungkapnya saat melantik pengurus kelurahan dan kecamatan Partai Golkar Kota Tangerang Selatan di Serpong, Kamis (5/1/2023).

Oleh karena itu, terang Airin, dirinya telah membulatkan tekad untuk maju sebagai bakal calon gubernur Banten di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

**Baca Juga: Pengamat Politik Ungkap Peluang Airin Maju di Pilgub Banten

“Tapi mimpi saya adalah bagaimana semuanya nilai plus. Tidak ada yang tertinggal tapi maju bersama-sama,” terangnya.

Ia tegaskan, jika Allah menakdirkan dan menjadinya setelah pelantikan diberikan kewenangan sebagai gubernur Banten. Maka angka-angka itu jangan menjadi plus di Tangerang Raya tapi masih minus di kabupaten/kota lainnya.

“Jadi oleh karena itu saya berharap titip suara di Tangerang Selatan,” tegas Airin disambut pekik ucapan siap dari ribuan pengurus partai Golkar di Kota Tangerang Selatan.

Menurutnya, karena ia harus memikirkan apa yang harus dilakukan di luar wilayah Tangerang Selatan. Jadi hari ini Airin bermohon kepada para kadernya untuk membantu menjalankan tugas dari Partai Golkar yang tidak mudah.

Ia bilang kader mesti menggelar karpet merah baik pada saat pencalonannya maupun nanti pelaksanaannya. Bekerja bersama-sama. Partai politik menjadi suatu organisasi yang dibentuk sebagai konstituen negara.

“Tentu saya berharap banyak dengan lahirnya Partai Golkar sejak jaman dahulu sebagai partai tertua di Indonesia mudah-mudahan dapat meninggalkan legacy (warisan) yang baik,” tegas Airin.

2024 adalah kontestasi untuk bisa berprestasi merebut hati suara rakyat. Setelahnya bergerak dan berjuang untuk kepentingan masyarakat.

“Dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat karya kekaryaan itu adalah simbol dan moto partai Golkar. Dan tentunya kita berharap Panca Bakti partai Golkar tidak hanya diucapkan saja. Tetapi mudah-mudahan bisa kita wujudkan,” tambah Airin.(yud)

 

 




Peneliti BRIN Prediksi Besok Tangerang Raya Potensi Hujan Ekstrem 

Kabar6.com

Kabar6- Peneliti Klimatologi, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, memprediksi wilayah Tangerang Raya akan dilanda banjir besar akibat curah hujan ekstrem pada Rabu (28/12/2022) besok.

Erma menyebut, hal itu karena wilayah Tangerang, Jakarta dan Bekasi akan menjadi pusat hujan ekstrem di Jabodetabek. Ia memperingatkan agar warga di wilayah tersebut untuk bersiap menghadapi dampak dari hujan ekstrem tersebut.

“Potensi Banjir Besar Jabodetabek. Siapapun Anda yg tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022,” kata Erma dalam unggahan akun media sosial Twitternya, Selasa (27/12/2022).

Erma menyatakan bahwa berdasarsn kajian BRIN hujan ekstrem akan bertahan cukup lama. Hal itu kata dia terjadi akibat pertemuan antara badai squall line di Samudra Hindia dengan badai konvektif skala meso (MCC) yang terbentuk di darat.

**Baca juga: Rotasi 312 Pejabat, Zaki Bupati Tangerang: Lanjutkan 15 Program Unggulan

“Berdasarkan hasil kajian kami di BRIN, badai squall line ketika menyeberang Selat Sunda, maka multisel badai dapat mengalami multiplikasi energi dan mengalami penggabungan sehingga menjadi badai yang meraksasa di atas Jabodetabek. Mekanisme inilah yang harus diwaspadai,” ujarnya.

Lanjutnya, hujan ekstrem juga berpotensi akan meluas ke wilayah Jawa Barat. Hal itu, dipengaruhi oleh konvergensi di darat yang terjadi secara masif. “Dimana, konvergensi merupakan area berkumpulnya massa udara yang memicu kenaikan suhu dan membentuk awan hujan,” jelas Erma. (Rez)