1

Jarang Terjadi, 2 Gorila Pose Lucu dengan Penjaga Taman Nasional

Kabar6-Siapa bilang bahwa manusia saja yang doyan berpose di depan kamera? Nyatanya, gemar berfoto juga bisa dilakukan oleh hewan, lho. Dua gorila penghuni Taman Nasional Virunga di Republik Demokratik Kongo terlihat bergaya bersama seorang penjaga taman nasional yang melakukan selfie.

Saat penjaga tadi melakukan selfie, melansir Dailymail, dua gorila itu berdiri tegak sambil bertolak pinggang dengan wajah penuh percaya diri menatap ke arah kamera. Sementara dalam foto lain terlihat salah satu gorila itu merangkul sang penjaga taman dari belakang. Ya, ikatan yang kuat antara hewan primata dengan para penjaga taman itu membuat mereka bisa bersikap layaknya teman.

Disebutkan, foto-foto yang dirilis oleh Unit Elit Anti-Pemburu Liar ditujukan sebagai upaya memperlihatkan ‘kecantikan hewan’ dan menunjukkan kegiatan pasukan anti-pemburu liar. ** Baca juga: Salah Coblos Kandidat Pemilu di India, Pria Ini Potong Jari Telunjuknya

Dalam film dokumenter ‘Virunga’ yang menjadi salah satu nominator Oscars, gorila terus terancam pemburu liar dan perang di negeri itu. Para pemburu liar terus membunuhi gorila dan menjual dagingnya. Sementara perang saudara yang sudah berlangsung 20 tahun di Republik Demokratik Kongo terus menggerus habitat natural gorila.

Rupanya gorila juga tidak mau kalah dengan manusia, ya.(ilj/bbs)




Seekor Singa ‘Menginap’ di Penjara Setelah Kabur dari Kebun Binatang

Kabar6-Sebuah peristiwa tak biasa terjadi di Afrika Utara. Seekor singa muda ditangkap setelah kabur hampir satu bulan dan menghabiskan malam di sel polisi, sebelum dipindahkan kembali ke Taman Nasional Karoo.

Rupanya, melansir Sooperboy, singa jantan tersebut melarikan diri melalui lubang yang ada di pagar pembatas. “Saya yakin ini adalah pertama kali di dunia seekor singa dimasukkan ke dalam penjara,” kata Kapten Marius Malan, komandan kantor polisi.

Ditambahkan, beruntung penjara itu tidak memiliki tamu manusia pada malam singa tadi ditangkap. Penduduk desa yang penasaran, memadati luar kantor polisi untuk melihat sekilas singa yang berada di balik jeruji besi tersebut. ** Baca juga: 10 Film dengan Durasi Terpanjang yang Pernah Ada

“Dia aman dan sehat. Kami tidak memberinya sarapan karena dia punya cukup makanan untuk di perjalanan,” kata Malan. Pria itu menjelaskan, singa yang diyakini berumur dua tahun itu akan dilesat lagi sebelum diangkut kembali ke habitat aslinya di Taman Nasional Karoo.(ilj/bbs)




Ilmuwan Ungkap Bakteri yang Bertahan Hidup dengan Konsumsi Listrik

Kabar6-Untuk pertama kalinya, para ilmuwan berhasil mengumpulkan bakteri yang hidup dari mengonsumsi listrik. Temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan di danau geiser atau Heart Lake Geyser Basin, Taman Nasional Yellowstone, Wyoming, AS.

Diketahui, bakteri adalah organisme paling beragam dan mudah beradaptasi di Bumi. Mereka dapat ditemukan di lingkungan yang keras, di mana beberapa makhluk hidup lainnya tak dapat bertahan hidup.

Bakteri, melansir EarthSky, dikenal menggunakan berbagai sumber untuk energi dan makanan. Para ilmuwan dari Washington State University mendeskripsikan spesies bakteri yang memakan dan menghirup listrik. Para peneliti menerbitkan temuan tersebut di Journal of Power Sources. Dijelaskan, mereka menangkap bakteri pemakan listrik yang misterius di daerah Heart Lake Geyser Basin di Taman Nasional Yellowstone Wyoming.

“Ini adalah pertama kalinya bakteri tersebut dikumpulkan di lingkungan yang ekstrem, seperti sumber air panas alkali,” kata Abdelrhman Mohamed, mahasiswa pascasarjana WSU, yang merupakan penulis pertama dalam penelitian.

Ditambahkan, suhu dalam mata air tersebut berkisar antara 110 hingga hampir 200 derajat Fahrenheit (43 hingga 93 derajat Celsius). Dalam proses penelitian, tim ilmuwan memasukkan beberapa elektroda, konduktor listrik, ke tepi air di sumber air panas.

Tiga puluh dua hari kemudian, mereka kembali ke danau untuk mengambil elektroda, yang telah menarik bakteri. Mohamed dan rekannya, Phuc Ha, menganalisis hasilnya. Disebutkan, bakteri pencinta panas tersebut menghirup listrik melalui permukaan karbon padat dari elektroda. Meski kedengarannya seperti fiksi ilmiah, ini adalah contoh bagaimana mikroorganisme dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan ekstrem, dan menggunakan sumber daya apa pun yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi. ** Baca juga: 4 Wabah Paling Mematikan dalam Sejarah Manusia

Bakteri ini juga dapat memberikan petunjuk solusi bagi beberapa masalah lingkungan, termasuk polusi dan energi berkelanjutan. Jadi, bakteri dapat ‘memakan’ polusi, mengubah polutan beracun menjadi zat yang kurang berbahaya. Dan, dalam prosesnya, mereka bahkan dapat menghasilkan listrik.(ilj/bbs)




Ikan Aneh Mirip Alien Ditemukan di Australia

Kabar6-Secara tidak sengaja, sekelompok pemancing menemukan ikan aneh yang memiliki penampilan mirip alien, saat sedang memancing di Taman Nasional Kakadu, Australia.

Saat ikan berukuran 15 sentimeter itu ditarik, melansir theguardian, mereka terkejut karena ikan tadi tidak memiliki mata dengan gigi runcing di mulutnya. “Ikan ini berwarna cokelat keunguan. Kepalanya sangat aneh, tetapi tubuhnya seperti belut, anehnya tidak bergerak atau menggeliat. Seperti tertegun, ada dalam mode bersembunyi,” kata Angler Tee Hokin, salah seorang pemancing.

Ikan aneh tersebut diidentifikasi sebagai cacing gobi dari genus Taenioide. Menurut Hokin, Ikan tadi menempel kencang pada umpan. Untuk melepaskannya, ia harus menggunakan tang. “Itu satu-satunya cara untuk melepaskannya, kamu tidak bisa melepaskannya, kamu tidak bisa apa-apa,” jelasnya.

Seorang kurator ikan di Museum dan Galeri Seni Northern Territory bernama Michael Hammer mengatakan, ikan itu diidentifikasi sebagai cacing gobi dari genus Taenioide. Spesies lain dalam genus ini memakan krustasea (udang) dan ikan kecil. ** Baca juga: Di Singapura Ada Jasa Taksi Online dengan Penumpang Hewan Peliharaan

Namun belum diketahui secara detail bagaimana ikan itu berkembang biak, di mana habitatnya, seksualitasnya, hingga perilakunya.(ilj/bbs)




Usia 103, Nenek Ini Bekerja Jadi Penjaga Taman Nasional Grand Canyon

Kabar6-Bagi Rose Torphy (103), usia bukan alasan untuk berpangku tangan. Meskipun sudah masuk kategori sangat tua, Torphy ikut mendaftar program Junior Ranger di Grand Canyon National Park. Diketahui, program Junior Ranger sebenarnya diperuntukkan bagi anak-anak dan keluarga yang ingin membantu melestarikan taman nasional tersebut.

Namun Torphy, melansir Lonelyplanet, terpanggil untuk menjaga lingkungan sekaligus mendedikasikan sisa usianya agar bermanfaat bagi lingkungan dan manusia. Ia pun terinspirasi dengan keindahan taman nasional itu setelah mengunjungi Grand Canyon. “Orangtuaku mengajariku agar peduli pada lingkungan. Aku senang dapat melindunginya agar cucu-cucuku dapat berkunjung suatu hari nanti,” kata Torphy yang kini resmi menjadi penjaga taman nasional tertua.

Torphy akhirnya bergabung dengan level Scorpion atau kelompok penjaga taman nasional untuk kelompok usia 11 ke atas. Sejauh ini, wanita itu sudah melakukan sumpahnya untuk selalu mengeksplorasi, memelajari, dan melindungi taman nasional dengan baik. ** Baca juga: Robot Forpheus, Si Jago Main Tenis Meja

Kendatai menggunakan kursi roda, kondisi Torphy tidak menghalanginya untuk berpartisipasi dalam menjadi penjaga taman nasional. Ya, Grand Canyon National Park sudah memiliki fasilitas yang membuatnya masih dapat mengunjungi tempat-tempat yang dulu pernah dikunjunginya sewaktu muda.(ilj/bbs)




Sebuah Jalan Raya di Afrika Selatan Macet Gara-gara 4 Ekor Singa

Kabar6-Pemandangan tak biasa terjadi di sebuah jalan raya di Afrika Selatan. Kendaraan roda empat yang melintas di sana harus berhenti beberapa saat gara-gara empat ekor singa melenggang santai menutupi jalan raya.

Kejadian unik ini, melansir thesouthafrican, sempat direkam oleh salah seorang pengemudi. Disebutkan, empat singa yang berkeliaran di jalan dan menghalangi lalu lintas itu berlokasi di sebuah jalan dekat Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. Video itu menunjukkan sekelompok empat singa jantan yang berjalan di jalur lalu lintas.

Kendaraan yang ada di belakang kumpulan singa itu terpaksa melambat dan berhenti untuk memberi jalan bagi singa, yang berpawai di depan mobil. Dikatakan pakar hewan buas setempat, singa-singa itu adalah bagian dari kelompok yang dikenal sebagai kumpulan Mantimahle. ** Baca juga: Seorang Pria Mengamuk Karena Tidak Mau Antre di Sebuah Restoran

Mungkin keempat singa tadi memang ingin mengambil jalan pintas.(ilj/bbs)