1

Mengapa Swedia ‘Santai’ Hadapi Pandemi COVID-19?

Kabar6-Meskipun COVID-19 di Swedia sudah mencapai lebih dari 7.000 kasus, pemerintah memilih menerapkan pendekatan yang relatif santai, dengan memberi warganya kebebasan.

Hal ini sengaja diberikan, melansir Kompas, untuk membuktikan bahwa mereka adalah warga negara yang bertanggung jawab. Swedia mencatat ada 477 korban meninggal akibat COVID-19, 10 kali lebih banyak dari Australia. Padahal populasi Swedia sekira separuh dari Australia.

Pemerintah Swedia sendiri mengambil beberapa langkah, seperti membatasi pertemuan maksimal 50 orang dan menutup sekolah menengah serta universitas. Namun, aturan-aturan di Swedia cenderung lebih longgar dibandingkan negara-negara Eropa lainnya dan masih memberi kebebasan kepada warganya.

Departemen Perdana Menteri Swedia menerangkan, selain membatasi pertemuan publik mereka juga mendorong warga melakukan social distancing terutama di kalangan orang tua, dan melarang kunjungan ke fasilitas perawatan lansia.

“Kami ingin langkah-langkah yang bekerja dalam jangka panjang, karena pandemi ini kemungkinan akan berlanjut selama berbulan-bulan,” tegas departemen tersebut.

Swedia sejauh ini bergantung pada ‘kepatuhan sosial’ rakyatnya dalam menangani pandemi COVID-19. Media lokal melaporkan, pemerintah sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih ketat.

Seorang ahli epidemiologi Institut Karolinska bernama Emma Frans mengatakan bahwa respons Swedia sangat buruk, ketika banyak negara Eropa lainnya memilih beberapa tingkat penutupan.

“Saya tidak yakin ini strategi yang tepat, tetapi akan lebih mudah untuk mempertahankannya dalam jangka panjang, dibandingkan banyak negara yang telah melakukan lockdown.”

Peter Nilson, ahli epidemiologi dan profesor di Universitas Lund turut menyuarakan kewaspadaan apabila orang-orang cenderung lengah. ** Baca juga: India Alihkan 20 Ribu Gerbong Kereta Api Jadi Rumah Sakit Saat Pandemi COVID-19

“Saya melihat hotel-hotel mengadakan acara malam hari menyajikan wine di dalam ruangan dihadiri para orang tua. Hal yang saya tidak lihat adalah perlindungan yang layak bagi populasi rentan di negara ini.”

Ditambahkan, “Itu membuat saya khawatir karena jika Anda memiliki strategi mencegah penyebaran virus dengan mencapai kekebalan kelompok, yang beberapa orang berpendapat Swedia sedang melakukannya, maka bagian yang sangat penting dari itu adalah melindungi mereka yang rentan terhadap infeksi. Jika Anda tidak melakukan itu, kematian akan cukup besar di antara populasi yang rentan. Saya sangat, sangat khawatir tentang itu,” ungkap Nilson.(ilj/bbs)




Unik, Tempat Sauna Ini Berbentuk Seperti Telur

Kabar6-Dua seniman asal Swedia bernama Mats Bigert dan Lars Bergström berhasil membuat Solar Egg. Bigert & Bergström sendiri mulai berkolaborasi sejak 1986, dan sudah menghasilkan banyak karya.

Tempat sauna berbentuk telur ini, melansir msn, dibuat khusus untuk orang-orang Kiruna setelah kerusakan yang disebabkan oleh penambangan besi, sehingga mengakibatkan relokasi di seluruh kota Swedia. Bigert & Bergström ditugaskan oleh Riksbyggen developer untuk merancang monumen peringatan relokasi kota mereka.

Di saat seluruh kota digeser beberapa kilometer ke arah timur, White Arkitekter, biro arsitektur asal Swedia ini mengerjakan proyek telur emas setinggi lima meter dengan lebar empat meter.

Telur ini terdiri dari 69 lembar stainless-steel berlapis emas yang membentuk oval. Bentuk telur ini ditujukan kepada iklim dengan lingkungan bersalju yang tercermin dari permukaan cermin emas yang menyelimutinya.

Di bagian dalam, terdapat pembakar kayu yang terbungkus oleh sangkar besi berbentuk anatomi jantung yang dapat menghantarkan panas hingga 85 derajat celcius. Serta bangku yang terbuat dari kayu aspen untuk tempat duduk berkapasitas hingga delapan orang.

Unik, ya.(ilj/bbs)




Susah Menikah, Pria di 7 Negara Ini Kekurangan Wanita

Kabar6-Anda tentu pernah mendengar bahwa jumlah wanita di dunia lebih banyak dibanding para pria. Benarkah kondisi ini berlaku di semua wilayah? Tampaknya, hal berbeda terjadi di beberapa negara di belahan dunia ini.

Para pria di negara-negara ini susah menikah karena ternyata jumlah pria lebih banyak dibanding wanita. Melansir beberapa sumber, ini tujuh negera yang disebut kekurangan wanita:

1. Norwegia
Populasi pria Norwegia akhir-akhir ini bertambah karena banyaknya imigran dari negara-negara tetangga. Ada lebih dari 12 ribu pria single dilaporkan belakangan ini dari jumlah wanita single yang ada di sana.

2. Mesir
Mesir termasuk negara penuh penduduk dan ternyata mereka juga kelebihan jumlah pria dengan rasio 1,05 pria dibanding satu wanita. Banyak wanita Mesir masa kini jauh lebih maju dan mencari pekerjaan di luar negeri sehingga pria Mesir banyak yang lajang.

3. Swedia
Jadi salah satu negara kaya dan maju, ternyata jumlah pria di sana lebih banyak dibanding wanita, dengan jumlah 12 ribu lebih banyak tahun ini dan masih ditambah dengan imigran pria dari beberapa negara perang, mencapai 35 ribu lebih. Dan banyak wanita Swedia yang ternyata pindah ke luar negeri.

4. Filipina
Banyak wanita Filipina bekerja ke negara-negara maju untuk mendapatkan kehidupan lebih baik, kemudian menikah di sana. Itulah mengapa jumlah pria Filipina lebih banyak dibanding wanitanya. Rasio pria dibanding wanita saat ini adalah 1,02 banding satu.

5. Arab
Negara Arab memiliki jumlah pria 40 ribu lebih dibandingkan wanita yang hanya 22 ribu. Meski termasuk negara kaya, para pria Arab sering merasa kesepian karena kurangnya wanita yang bisa dinikahi. Itulah mengapa banyak di antara mereka yang bepergian keluar negeri untuk mendapatkan jodoh.

6. Tiongkok
Negara Tiongkok masih meyakini bahwa anak laki-laki lebih penting dan akan menjadi penerus yang baik dibanding anak perempuan. Karena itulah banyak aborsi dan kematian bayi perempuan. Akhirnya hal ini menjadikan Tiongkok kekurangan wanita. Dan para pria Tiongkok banyak yang pergi ke luar negeri untuk mencari jodoh.

7. Qatar
Qatar menjadi negara dengan peringkat pertama kekurangan wanita, dengan rasio perbandingan yaitu 3,41 banding satu. Tak ada negara lain yang mengalami perbandingan sebanyak itu selama ini.

Dan ‘meluapnya’ pria di Qatar ternyata disebabkan banyaknya imigran dan pria dari luar negeri yang bekerja di sana. ** Baca juga: Kepergok Masuk Rumah Orang Lain, Pria Ini Malah Menyuruh Pemilik Pergi Tidur

Nah, bisa jadi jodoh Anda adalah orang dari luar negeri.(ilj/bbs)




Lucu, Seorang Fotografer Asal Swedia Latih Anjingnya Jadi Patung

Kabar6-Anjing adalah hewan yang terkenal pintar dan setia kepada pemiliknya. Apa yang diajarkan si pemilik, akan selalu diikuti. Hal itu juga yang terjadi pada tiga anjing jenis Kelpie Australia milik seorang fotografer bernama Evelyn Edblad dari Sundsvall, Vasternorrland, Swedia.

Hal yang unik, melansir Dailymail, Edblad mengajari ketiga anjingnya yang bernama Jackson, Cash dan X, untuk menjadi patung dengan tidak menggerakkan otot, sampai ada sinyal bersiul yang menandakan mereka bebas bergerak.

Diketahui, Australian Kelpie adalah sejenis anjing gembala yang awalnya dibiakkan untuk menggembalakan ternak, rusa, kambing, dan unggas di pedalaman selama iklim panas. Kelpie diyakini berasal dari pengembangbiakan Border Collie dan berbagai anjing penggembala lainnya.

Mereka biasanya tidak dibeli sebagai hewan peliharaan, tetapi umumnya ada di peternakan di Australia. Untuk itulah, Evelyn memutuskan untuk menguji anjing-anjingnya, dengan berjalan di belakang mereka untuk melihat apakah mereka bergerak atau menurut.

Video dengan durasi 30 detik memperlihatkan ketiga diam seperti patung, bahkan hingga ekornya pun tidak bergerak sama sekali. Saat Edblad bersiul pada anjing-anjing, mereka langsung melesat bersama menuju hutan.

Edblad lantas memposting videonya di Youtube dengan tulisan, “Ini direkam saat jalan-jalan makan siang bersama anjing-anjing saya. Saya telah mengajar Jackson, Cash, dan X untuk tetap diam sebelum memberi mereka sinyal bahwa mereka bebas untuk pergi.”

Ditambahkan, “Perilaku ini datang dengan sedikit pelatihan, dikombinasikan dengan naluri mereka sebagai anjing gembala, trah ini dibiakkan untuk kawanan, di mana mereka akan membeku sambil mengendalikan domba.” ** Baca juga: Nahas, Seorang Wanita Asal India Tewas Setelah Duduki Kobra Saat Menelepon

Wah, anjing juga pintar berakting, ya.(ilj/bbs)




Pulau Vifärnaholme di Swedia ‘Surga’ untuk Orang-orang yang Kreatif

Kabar6-Sebuah pulau bernama Vifärnaholme yang berada tak jauh dari Ibu Kota Swedia, Stockholm, bisa digunakan untuk berlibur secara gratis untuk Anda yang mengaku memiliki jiwa kreatif.

Pulau yang dijuluki Ideas Island ini digambarkan sebagai ‘surga’ bagi orang-orang kreatif oleh seorang penulis sekaligus pembicara bernama Fredrik Haren.

Dalam akun Facebook resmi Ideas Island, melansir Independent, disebutkan bahwa pulau itu dinilai dapat memberikan inspirasi dan memotivasi orang lain untuk membuat ide-ide hebat. Karena kondisinya yang sepi namun nyaman, jadi Anda punya waktu serta ruang untuk duduk tenang dan fokus pada ide-ide baru.

Pulau ini memiliki luas 7.000 meter persegi, menawarkan lanskap rumput yang hijau, dengan satwa liar khas Swedia yang menawan, dan Anda juga bisa menjelajah kawasan lautnya dengan perahu dayung.

Penginapan di sana didesain menggunakan gaya Scandi, dengan warna putih pada dinding dan lantai berwarna cokelat. Seluruh bangunannya dibuat dari kayu, lengkap dengan teras dan dermaga.

Bagaimana cara agar bisa menginap di sana? Cukup mengajukan permohonan untuk dapat tinggal dan mengeksplorasi proyek kreatif selama seminggu bersama dengan tim Anda. Dalam satu tim, Anda diperbolehkan membawa serta lima orang teman. Ideas Island hanya dapat digunakan oleh satu tim saja selama periode penginapan tersebut.

Nantinya proposal peserta yang terpilih akan diundang untuk liburan dan menginap gratis. Sebagai balasannya, Anda diharapkan untuk memberi sumbangan pada badan amal yang telah ditunjuk pemerintah setempat sebanyak US$1.000 sebagai pengganti pembayaran, atau setara dengan Rp14 juta. ** Baca juga: Belasan Ribu SIM Milik Sopir Bajaj di India Dicabut Karena Malas Bawa Penumpang

Menarik, ya.(ilj/bbs)




Sebuah Bangunan Penjara di Swedia Dapat Penghargaan Ramah Lingkungan

Kabar6-Sebuah bangunan bernama Tabellen 4 Sollentuna di Swedia, memenangkan BREEAM Public Projects 2019, yaitu sebuah penghargaan bagi gedung yang inisiatif dan ramah lingkungan. Diketahui, bangunan yang merupakan penjara itu memiliki tingkat keamanan tinggi di Kota Stockholm.

BREEAM adalah metode penilaian lingkungan yang dioperasikan oleh Building Research Establishment (BRE), berbasis di Inggris. Menurut BRE, Tabellen 4 berfokus pada perbaikan lingkungan.

Penjara ini, melansir Kompas, dibangun dengan atap hijau seluas 1.100 meter persegi yang terbuat dari tanaman dan rumput. Sistem ventilasi bangunan dirancang agar dapat mendaur ulang panas dari udara. Vegetasi dan rumput yang ada berfungsi untuk melindungi atap dari radiasi matahari, curah hujan, dan perubahan suhu. “Juga membantu memfasilitasi limpasan air permukaan ke properti, sekaligus memungkinkan penyerbukan untuk serangga,” kata Sara Jägermo, kepala properti Vasce.

Ditambahkan, “Ini paling penting karena populasi lebah menurun. Vegetasi campuran di sekitar bangunan bermanfaat menciptakan kesan yang lebih harmonis. Hal yang unik, bangunan ini juga dibungkus kaca isolasi seluas 6.000 meter persegi. Penggunaan kaca ini berfungsi mengatur suhu serta memberikan tampilan unik pada eksterior penjara.

Gedung yang terlihat seperti sebuah area perkantoran ini juga dilengkapi dengan ruang pembuangan limbah dengan penyimpanan untuk delapan kategori limbah.

“Para juri terpesona dengan cara mereka mengatasi masalah keberlanjutan melalui fisik bangunan, terlepas dari masalah keamanan,” jelas ketua panel juri, Alan Yates.
Fitur lain yang membuat para juri terpesona adalah kamar mandi yang diinstal rendah flush, sehingga bisa mengurangi konsumsi air.

Gedung ini dibeli oleh perusahaan Swedia, Vasce pada 2010. Setelah itu Vasce bekerja sama dengan layanan Penjara dan Percobaan Swedia (Kriminalvarden) dalam mengoperasikan bangunan tersebut.

Perbaikan gedung Tabellen 4 merupakan bagian dari Kriminalvarden untuk meningkatkan kesejahteraan orang-orang di dalam penjara. “Karyawan, tahanan, kerabat, dan pengunjung lain menganggap tingkat stres lebih tinggi dalam lingkungan kelembagaan seperti ini,” kata Jägermo.

Penjara ini memanfaatkan panel surya untuk menghasilkan energi, menghasilkan makanan sendiri, dan mendaur ulang semua barang yang ada. Penjara lain di AS yakni Coyote Rodge Corrections Center membangun panel surya yang mencakup seluas sekira 1.500 meter persegi. ** Baca juga: Sejak Usia 6 Tahun Pria Ini Merasa Dirinya Seekor Anjing yang Terjebak dalam Tubuh Manusia

Penggunaan panel surya dilaporkan dapat menghemat biaya energi.(ilj/bbs)




Proyek Eksperimen Seni di Swedia Berencana Sewa Orang untuk Bekerja Tanpa Tanggung Jawab dengan Gaji Puluhan Juta

Kabar6-Setiap pekerjaan tentu memiliki konsekuensi dan tanggung jawab. Namun, adakah pekerjaan yang bebas tanggung jawab? Salah satu bagian dari eksperimen yang dilakukan di Swedia, berupa proyek eksperimen seni, berencana menyewa orang yang sangat beruntung untuk melakukan pekerjaan bebas tanggung jawab hanya dengan satu persyaratan mudah.

Pekerjaan apakah yang dimaksud? Melansir atlasobscura, proyek seni konseptual atau peluang ideal menjadi pengangguran yang dilakukan di Gothenburg, Swedia, ini memilih satu pelamar beruntung untuk hadir di sebuah stasiun kereta yang sedang dalam perbaikan di kota itu setiap hari dan memukul jam. Ini dilakukan untuk menyalakan cahaya berpendar di peron untuk memberi tahu setiap orang bahwa pegawai tak berguna sudah masuk bekerja hari itu.

Selanjutnya, orang tersebut bebas melakukan apapun yang diinginkan, atau tidak mengerjakan apapun sama sekali, selama ia kembali ke stasiun untuk memencet jam dan mematikan lampu ketika waktu kerja mereka sudah berakhir.

Dia juga tidak perlu berada di stasiun selama jam kerja, dan mereka bisa berhenti atau digantikan orang lain kapan pun mereka inginkan. Selama dia tidak mendapatkan pekerjaan lain, posisi itu terjamin untuk mereka seumur hidup.

Kandidat yang terpilih akan mendapat gaji bulanan sekira Rp33 juta, belum ditambah lagi dengan kenaikan gaji tahunan, tunjangan, waktu libur, dan dana pensiun yang sudah terjamin. ** Baca juga: Saus Sambal Selamatkan Seorang Pria yang Terjebak Salju Selama 5 Hari

Diketahui, pada 2017 Agensi Seni Publik Swedia dan Administrasi Transportasi Swedia mengumumkan kompetisi internasional untuk para seniman yang bersedia mengkontribusikan ide untuk desain stasiun Korsvagen Gothenburg. Kompetisi ini menawarkan hadiah sekira Rp10,6 miliar untuk pemenangnya.

Hanya saja, dua orang seniman Swedia bernama Simon Goldin dan Jakob Senneby menyarankan agar hadiahnya digunakan untuk membayar satu pekerja dan membiarkan mereka tidak melakukan apapun seharian. Dan begitulah proyek ‘Pengangguran Abadi’ mereka dimulai.(ilj/bbs)




Mahkota Emas Milik Kerajaan Swedia yang Raib Ditemukan dalam Tempat Sampah

Kabar6-Swedia digegerkan dengan aksi pencurian terhadap sejumlah benda berharga milik kerajaan yang disimpan di Katedral Strangnas, pada akhir Juli 2018 lalu. Pencuri mengambil dua mahkota emas milik Raja Charles atau Karl IX dan Ratu Christina, bola kerajaan, serta perhiasan emas yang dihiasi perak dan mutiara.

Diketahui, mahkota emas tersebut dibuat sebagai tanda kebesaran bagi raja dan ratu di pemakamannya. Dalam aksi pencurian itu, melansir Dailymail, dua pelaku melarikan diri dengan kapal motor. Beruntung polisi berhasil menangkap seorang tersangka pencurian perhiasan pada September 2018 silam. Otoritas Swedia menemukan benda berharga yang telah dicuri itu berada di tempat sampah, di Akersberga, dekat Stockholm, pukul 01.00 waktu setempat.

“Semua barang yang dirampas telah ditemukan,” demikian pernyataan jaksa setempat. Perhiasan tersebut diperkirakan bernilai sekira Rp98 miliar. “Mahkota ditemukan di dekat ibu kota, sekarang telah dipindahkan ke kota lain untuk analisis teknis,” jelas juru bicara polisi.

Sebelumnya, seseorang mengaku telah mencuri sebuah sepeda dan kapal, yang digunakan para pencuri untuk kabur. Namun, tersangka berusia 22 tahun itu menyangkal terlibat dalam aksi pencurian mahkota. Dia juga menolak untuk menjawab pertanyaan tentang tersangka potensial lainnya.

Disebutkan, Katedral Strangnas menjadi lokasi pemakaman Raja Carl IX, yang memerintah Swedia dan Finlandia dari 1604 hingga 1611, serta dua istrinya, Putri Maria dan Ratu Christina. ** Baca juga: Warga Miskin di Negara Bagian India Diberi Emas Agar Berikan Suara dalam Pemilu

Pada 2013, tanda kebesaran kerajaan dari Raja Johan III, yang meninggal pada 1592 juga dicuri dari katedral Vasteras. Benda itu ditemukan beberapa hari kemudian dalam kantong sampah di pinggir jalan pedesaan.(ilj/bbs)




Ada Museum Khusus Makanan Menjijikkan di Swedia

Kabar6-Di Swedia ada museum tak lazim yang khusus untuk ‘makanan menjijikkan’. Museum itu bernama The Disgusting Food Museum, yang terletak di Malmö, ujung barat daya Swedia.

Museum ini, melansir standard.co.uk, menampilkan koleksi lebih dari 80 makanan unik dari berbagai negara termasuk marmot panggang dari Peru, keju penuh belatung dari Sardinia, dan penis banteng mentah dari Tiongkok. Museum ini hanya buka tiga bulan hingga akhir Januari 2019 mendatang, dan merupakan museum ciptaan Dr Samuel West yang sebelumnya sukses menggelar Museum of Failure (museum kegagalan). Museum ini awalnya dibuka hanya di Swedia, tetapi kini telah berkembang hingga Toronto dan Los Angeles.

Makanan menjijikkan lainnya yang bisa ditemui di museum ini termasuk Vegemite, selai fermentasi ragi dan gandum dari Australia, telur bitan/pitan (century eggs) dari Tiongkok, akar manis (liquorice) yang populer di Australia, anggur tikus dari Tiongkok, durian dari Thailand, dan kopi luwak dari Indonesia.

Museum ini ingin menantang persepsi orang tentang apa yang menjijikkan dan mana yang tidak karena semua persepsi bisa berubah jika dilihat dari satu budaya dibandingkan dengan budaya yang lain. Hákarl (iku hiu yang difermentasi selama 4-5 bulan) dianggap makanan lezat di Islandia. Casu marzu, keju yang penuh dengan belatung adalah santapan mewah di Sardinia, Itali.

“Museum ini sangat autentik. Sebagian besar makanan bisa dicium dan dicoba. Ini menjadi bagian dari belajar dengan cara menyenangkan. Mana yang menjijikkan makan babi biasa atau marmot (guinea pig)? Apakah ada perbedaannya? Museum ini bertujuan mengubah persepsi orang terhadap makanan. Ide menjijikkan bisa berubah sejalan dengan waktu. Dua ratus tahun lalu, lobster adalah makanan laut yang paling tidak dinikmati dan hanya jadi makanan budak dan tahanan penjara. Sementara sekarang, lobster dianggap makanan mewah,” jelas Dr. Samuel West, yang bertindak sebagai kurator.

Sebagian besar makanan yang ditampilkan benar-benar makanan aslinya, terutama yang kerap dianggap menjijikkan karena baunya. Beberapa adalah replika dan ada juga yang ditampilkan melalui video.

Untuk masuk ke dalam museum, harga tiket per orang sekira Rp300 ribu termasuk mencicipi makanan seperti ikan hiu, durian, hingga ikan herring yang difermentasi. ** Baca juga: Julukan Unik Diberikan untuk 5 Jalan di Dunia

Berminat datang ke museum tak biasa ini? (ilj/bbs)




Di Swedia, Ribuan Orang Pasang Microchip Dalam Tubuh Mereka

kabar6.com

Kabar6-Kemajuan teknologi menjadikan segala sesuatunya menjadi serba praktis. Seperti halnya yang dilakukan ribuan orang di Swedia. Mereka memasukkan microchip dalam tubuh yang bisa berfungsi sebagai kartu kredit, kunci, hingga tiket kereta.

Saat chip sudah berada di bawah kulit, seperti dilansir mentalfloss, seseorang tidak perlu lagi khawatir ketika lupa membawa kartu atau dompet. Banyak yang menduga, kesejahteraan di Swedia menjadi penyebab munculnya tren baru tersebut. Namun sebenarnya, faktor di balik 3.500 penduduk yang memasang microchip dalam tubuh tersebut lebih kompleks dari yang dibayangkan.

Fenomena ini merefleksikan biohacking unik di Swedia. Istilah biohacker mengacu kepada ahli biologi amatir yang melakukan eksperimen biomedis di luar institusi tradisional seperti universitas, perusahaan medis, dan lingkungan ilmiah lainnya.

Sama seperti hacker yang membajak komputer, biohacker meretas apa pun yang terkait dengan biologis. Biohacking juga merupakan budaya yang beragam dengan berbagai subkelompok, semuanya dengan tipe minat, tujuan, dan ideologi yang berbeda.

Namun, di antara keragaman tersebut, ada dua kelompok utama yaitu wetware hackers dan transhumanis.

Wetware hackers merupakan ahli biologi warga yang membangun perlengkapan laboratorium dari alat-alat rumah tangga. Mereka menerapkan hal yang disebut ‘ilmu hemat’, di mana mereka menemukan solusi murah untuk meningkatkan standar kehidupan banyak orang di negara berkembang.

Ilmuwan ini juga telah melakukan banyak eksperimen menarik, seperti memodifikasi tanaman menjadi lampu pijar atau membuat bir dari ganggang.

Sementara itu kelompok transhumanis, lebih fokus pada peningkatan dan perbaikan fungsi tubuh, tujuan jangka panjangnya adalah meningkatkan kualitas ras manusia. Hanya dengan memperbaiki diri, dan melepaskan dari batas-batas biologis, manusia akan mampu bersaing dengan kecerdasan buatan di masa depan.

Seringnya perbedaan cara biohacking menceminkan budaya dan masyarakat di mana mereka berkembang. Sebagai contoh, biohackers Eropa akan berbeda dengan yang berada di Amerika Utara.

Kelompok Amerika Utara lebih peduli pada pengembangan praktik kesehatan yang mapan. Sementara biohacker Eropa, fokus menemukan cara untuk membantu penduduk negara berkembang dan terlibat dalam proyek bio artistik.

Namun, budaya biohacking di Swedia, sangat berbeda dari negara Eropa lainnya yang kebanyakan wetware hackers. Secara umum, Swedia merupakan bagian dari gerakan transhumanis.

Nah, transhumanis telah memasukkan chip di antara jempol dan telunjuk ribuan orang Swedia. Diketahui, microchip ini sama dengan yang digunakan untuk melacak paket dan satwa liar selama beberapa dekade.

Mengapa warga Swedia sangat senang memasukkan microchip dalam tubuh? Sebuah teori mengatakan, mereka tidak masalah berbagi informasi pribadi karena sistem jaminan sosial di Swedia terstruktur.

Namun, menurut Swedish Ministry of Foreign Affair, mitos tentang ‘orang Swedia yang naif’ karena terlalu memercayai pemerintah dan institusi ini terlalu dibesar-besarkan. Meskipun itu termasuk salah satu alasan, namun bukan keseluruhan.

Hal yang lebih meyakinkan justru karena alasan warga Swedia memiliki keyakinan yang kuat pada segala hal berbau digital. Mereka percaya bahwa teknologi akan memberikan dampak positif.

Secara keseluruhan, fenomena ribuan penduduk Swedia yang memasukkan microchip dalam tubuh mereka, hanyalah salah satu manifestasi dari keyakinan terhadap teknologi. ** Baca juga: Tradisi Unik, Demi Keju Puluhan Orang di Inggris Nekat Turuni Bukit Curam

Unik, ya.(ilj/bbs)