1

Kaki Kiri Korban Mutilasi Ditemukan di Sungai Cimanceuri Cikupa

Kabar6-Potongan organ tubuh manusia ditemukan di bantaran Sungai Cimanceuri tempatnya di belakang PT Selcon, Desa Cibadak, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (18/3/2023) sore. Kaki sebelah kiri itu diduga milik pria berinisial R, 43 tahun, korban mutilasi yang tubuhnya ditemukan di Tenjo, tanpa kepala dan kaki.

Kanit Reskrim Polsek Cikupa, Inspektur Dua M Adhi Utomo mengatakan, berawal pada Jumat 17 Maret sore hari, pihaknya mendapatkan informasi dari PJR Tol Cikupa menemukan kain bercak darah. Kain diidentifikasi kasus pembunuhan mutilasi sehingga menyerahkan barang bukti ke Polsek Tenjo.

“Adanya rentetan kain bercak darah itu kita menemukan pertama kali potongan kaki ini. Posisi kakinya ada di aliran Sungai Cimanceuri. Ditemukan agak sedikit membiru dan sudah keadaan pucat atau membusuk,” katanya kepada kabar6.com, Minggu (19/3/2023).

Pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat adanya kaki manusia sebelah kiri. Adhi bilang, bersama tim INAFIS Polresta Tangerang kemudian mengambil barang bukti dan langsung diidentifikasi.

“Bahwa benar, kaki tersebut milik korban mutilasi di Tenjo dan kita membawa menggunakan kantong mayat. Kita langsung serahterimakan di Polsek Tenjo Bogor,” jelasnya.

**Baca Juga: Dada Mayat Pria Dalam Koper Korban Mutilasi di Tenjo Ada Gambar Tatto

Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan sadis berinisial DA. Ia ditangkap saat kabur ke daerah Yogyakarta.

Tersangka yang berprofesi sebagai sopir taksi online itu mengaku sudah hidup bersama dengan korban selama empat bulan terakhir di apartemen Cisauk, Kabupaten Tangerang. DA sakit hati terhadap R lantaran diminta melayani hand job.

Jasad korban tanpa kepala dan kaki ditemukan di RT 02/02 Kampung Baru, Desa Singabangsa, Tenjo, Kabupaten Bogor, Rabu, (15/3/2023) pagi kemarin. Warga sekitar geger lantaran jasad korban mutilasi dibungkus koper warna merah.(rez)




Tiga Hari Hilang di Sungai Cimanceuri, Jenasah Kakek Samlani Ditemukan Petugas

Kabar6.com

Kabar6-Samlani, 65 tahun, pria asal warga Desa Cirumpak, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, tenggelam. Ia sempat hilang selama tiga hari usai berenang di Sungai Cimanceuri.

“Korban ditemukan 2 kilometer dari TKP awal korban tenggelam,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, Jumat (18/11/2022).

Ia mengatakan, saat pencarian korban mempunyai kendala di lapangan. Akibatnya korban yang hilang sejak tiga hari terakhir jasadnya baru ditemukan pukul 15.05 tadi.

**Baca juga:Mayat Supir Taksi Online di Kali Solear Tangerang Korban Pembunuhan

“kondisi sungai dalam, keruh, dan arus deras. Korban tenggelam pada hari Rabu Sore, dan ditemukan baru hari Jumat ini,” katanya.

Ia menyatakan, usai ditemukan oleh tim Basarnas, SAR MTA, warga sekitar dan anggota keluarga korban langsung di kebumikan. “Korban langsung dimakamkan usai ditemukan bersama,” jelas Ujat.(Rez)




Ini Penyebab Kematian Jasad Mahasiswi di Sungai Cimanceuri Tangerang

Kabar6-Kapolsek Balaraja, AKP Yudha Hermawan mengatakan, buntut dari penemuan mayat berjenis kelamin perempuan atas nama Vina diduga kuat korban bunuh diri. Jasadnya ditemukan oleh warga yang sedang mancing ikan pada

“Patut di sampaikan korban yang bunuh diri dan ditemukan di Sungai Cimanceuri, Balaraja itu sudah dilakukan otopsi atas persetujuan pihak keluarga,” kata Kapolsek Balaraja AKP Yudha Hermawan kepada kabar6.com, Senin, (25/7/2022).

Ia menjelaskan, polisi telah membangun informasi serta komunikasi guna menemukan pihak keluarga dan juga identitas korban. Setelah diselidiki ternyata mahasiswi itu warga di Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.

“Dari hasil otopsi, pemeriksan fisik, dari tubuh korban tidak ditemukan adanya indikasi kekerasan, patah tulang, ataupun yang lainnya, namun dari hasil pemeriksaan otopsi diindikasikan pada saat yang bersangkutan itu berada di dalam air masih kondisi hidup,” ujarnya.

Yudha menyatakan, berdasarkan informasi dari keluarga Vina tidak bisa berenang. Ia diduga kehabisan nafas sehingga air itu masuk kedalam tubuhnya hingga paru-paru korban mengalami pembengkakan dalam perut.

“Untuk sementara dari hasil pemeriksaan terhadap saksi ataupun informasi dari keluarga belum ada indikasi yang mengarah terhadap kelainan kesehatan fisik, atau kelainan kesehatan psikologis, saat ini polisi masih mendalami informasi yang di dapatkan kepada kita,” terangnya.

“Setelah pelaksanaan otopsi mayat perempuan disaksikan oleh pihak keluarga atas persetujuan sudah di serahkan, dan dihari Kamis sudah di lakukan pemakaman,” lanjutnya.

Ia menerangkan, sejauh ini yang sudah dimintai keterangan, antara lain seperti teman satu kampus di Serang, teman satu konterakan korban, temen lingkungan di rumah korban.

**Baca juga: Hasil Autopsi Mayat Wanita Mengapung di Sungai Cimanceuri Tangerang

Kini polisi masih melakukan pengembangan sambil menunggu hasil laporan medis secara tertulis. Polisi akan menyampaikan setelah keterangan tertulis dari dokter forensik itu ada.

“Untuk pihak keluarga tidak ada tuntutan secara hukum, pihak keluarga menerima keadaan itu, pastinya orang tua dari korban mengalami syok berat dikarenakan mengalami peristiwa tersebut seungguh di luar dugaan dari pihak keluarga ataupun temen temennya,” jelasnya.(Rez)




Jasad Wanita Mengapung di Sungai Cimanceuri Mahasiswi Lajang

Kabar6.com

Kabar6-Vina yang jasadnya ditemukan mengambang di Sungai Cimanceuri, Desa Talagasari, Balaraja, Kabupaten Tangerang, dipastikan belum berkeluarga. Ia sempat tak ada kabar dan mayatnya ditemukan warga yang sedang mancing ikan.

“Jadi perut buncit karena terlalu banyak minum air,” kata Ahyadi, ayah kandung korban ditemui kabar6.com di rumah duka, Kamis (20/7/2022).

Menurutnya, Vina putri keduanya rutinitas setiap harinya kuliah. Senin korban berangkat dari rumah lalu sempat mengabarkan tidak pulang karena ada kesibukan di Serang.

“Hanya kuliah aja kok, anak saya juga ngkost di sana. Udah ya de saya ga kuat lagi, bukannya saya ga mau cerita malah yang ada saya nanti nangis,” ungkapnya.

**Baca juga: Hasil Autopsi Mayat Wanita Mengapung di Sungai Cimanceuri Tangerang

Di lokasi yang sama, salah satu keluarganya yang enggan sebutkan namanya menegaskan, tidak ingin memberikan informasi lebih jauh lantaran keluarga lantaran sedang berduka.

“Ini kan keluarga lagi keadaan seperti ini, saya minta maaf yaa sebelumnya, kondisi bapak juga lagi sakit, apa lagi kondisinya seperti ini harus saling memahami lah, lihat kondisi keluarga kami seperti ini,” singkatnya.(rez)




Hasil Autopsi Mayat Wanita Mengapung di Sungai Cimanceuri Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Polisi telah selesai melakukan autopsi di RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang, terhadap mayat wanita yang belakangan diketahui bernama Vina. Jasadnya ditemukan mengapung di Sungai Cimanceuri, Desa Talagasari, pada Selasa siang kemarin.

“ketika ditemui seusai otopsi jenazah Vina tidak adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah Vina,” kata Kanit Identifikasi Polresta Tangerang, Ajun Inspektur Satu Ardiansyah, kepada kabar6.com di RSUD Balaraja, Rabu, (20/7/2022) tengah malam.

Ia menerangkan, sesuai gasil pemeriksaan dari Baeti dokter forensik Baeti, tidak adanya tanda-tanda kekerasan. Kedua tidak ada memar, ketiga tidak adanya tulang-tulang yang patah.

Ardiansyah menjelaskan, Vina tenggelam dalam air pada kondisi hidup. Namun ia tidak dapat menjelaskan apakah VA terjatuh ke dalam air, karena tidak ada saksi yang menyaksikan kejadian tersebut.

“Jadi meninggalnya karena ada masukan air banyak ke dalam sehingga mengalami paru-paru bengkak, kan kalau orang nafasnya itu gak kuat akan membengkak paru-paru. Terus akibat dia tidak bisa bernafas dalam air, dalam keadaan tenggelam hidup dalam air” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, mayat wanita tanpa identitas mendatangi Mapolsek Balaraja, Kabupaten Tangerang. Korban akhirnya diketahui bernama Vina, warga Balaraja, dijemput oleh keluarganya ke rumah duka.

**Baca juga: Mayat Mengambang di Sungai Cimanceuri Bernama Vina Warga Balaraja

Sarnadi, paman korban mengatakan Vina terakhir kali diketahui berada di Serpong. Vina sejak jauh Jum’at
susah menghubungi keluarga untuk tidak pulang ke rumahnya.

“Menurut keterangan korban hendak pulang ke kediamannya pada Senin, 18 Juli 2022 malam,” kata Sarnadi paman korban ditemui kabar6.com di RSUD Balajara.(Rez)




Mayat Mengambang di Sungai Cimanceuri Bernama Vina Warga Balaraja

Kabar6.com

Kabar6-Mayat wanita tanpa identitas mendatangi Mapolsek Balaraja, Kabupaten Tangerang. Korban akhirnya diketahui bernama Vina, warga Balaraja, dijemput oleh keluarganya ke rumah duka.

Sarnadi, paman korban mengatakan Vina terakhir kali diketahui berada di Serpong. Vina sejak jauh hari Jum’ata
susah menghubungi keluarga untuk tidak pulang ke rumahnya.

“Menurut keterangan korban hendak pulang ke kediamannya pada Senin, 18 Juli 2022 malam,” kata Sarnadi paman korban ditemui kabar6.com di RSUD Balajara, Rabu (20/7/2022).

**Berita Terkait: Mayat Wanita Mengapung di Sungai Cimanceuri, Kapolsek Balaraja: Perut Buncit

Sarnadi jelaskan, keluarga pertama kali mendengar kabar ada mayat wanita mengambang lewat media sosial. Sejak Senin malam keluarga juga sudah tidak komukasi dengan korban. Keluarga langsung panik saat dengar penemuan mayat.

Menurutnya, Devi sejak tidak hari terakhir sudah tidak pulang ke rumah maupun kosannya. Atas musibah ini keluarga sepakat untuk tidak menyeret kasus ini ke ranah hukum.

Keluarga korban menyebutkan sudah ikhlas terhdap musibah ini. Meski demikian proses hukum diserahkan kepada aparat kepolisian.

“Keluarga dari awal sudah sepakat untuk tidak memperpanjang,” terang Sarnadi.

Pantauan kabar6.com di lokasi sejumlah aparat kepolisian sedang melakukan otopsi mayat perempuan yang ditemukan di bantaran Sumgai Cmanceuri Balaraja Tangerang. Selama kurang lebih 2 jam pihak kepolisian dengan dokter forensik memeriksa keadaan koraban. (Rez)

 




Mayat Wanita Mengapung di Sungai Cimanceuri, Kapolsek Balaraja: Perut Buncit

Kabar6-Polisi menduga mayat wanita tanpa identitas yang ditemukan mengapung di Sungai Cimanceuri, Desa Talagasari, Balaraja, Kabupaten Tangerang, korban pembunuhan. Mayat wanita berusia sekitar 23 tahun itu disinyalir sedang berbadan dua alias hamil.

“Badan sedang, perut buncit,” kata Kapolsek Balaraja, AKP Yudha Herawan saat dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (20/7/2022).

Ia menyebutkan, ciri-ciri melekat lainnya pada mayat berambut panjang sampai punggung, tinggi badan sekitar 160 centimeter.

Yudha menyebutkan, mayat saat ditemukan mengenakan pakaian jaket switer warna putih motif bunga-bunga. Kemudian pakai kaos warna hitam polos, memakai celana panjang warna coklat crem dan tidak memakai pakaian dalam.

Ia menerangkan, mayat wanita yang mengapung di bantaran Sungai Cimanceuri itu diduga meninggalnya tidak wajar. Polisi memprediksi ia telah menjadi korban tindak kejahatan.

**Baca juga: Ciri-ciri Mayat Wanita di Sungai Cimanceuri Diduga Korban Pembunuhan

“Mayat kelamin perempuan diduga meninggal dunia dikarenakan dibuang oleh pelaku di sungai. Lalu ditemukan oleh warga setempat saat sedang yang hendak memancing ikan melihat sesosok mayat yang terapung di Sungai Cimanceuri,” terangnya.

Polisi kini terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Bagi warga yang merasa telah kehilangan anggota keluarganya disarankan segera melapor ke kantor polisi terdekat.(Rez)




Ciri-ciri Mayat Wanita di Sungai Cimanceuri Diduga Korban Pembunuhan

kabar6.com

Kabar6-Polisi mengungkap ciri-ciri mayat wanita tanpa identitas di bantaran Sungai Cimanceuri, Desa Talagasari, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Jasad itu pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang mancing ikan.

Kapolsek Balaraja, AKP Yudha Herawan mengatakan ada 11 ciri-ciri yang melekat pada mayat wanita itu. Jasad itu diperkirakan berusia sekitar 23 tahun dengan tinggi badan 160 centimeter

“ambut panjang sampai punggung, wajah bulat, badan sedang, perut buncit,” katanya kepada kabar6.com saat dikonfirmasi Rabu, (20/7/2022).

Yudha menyebutkan, mayat saat ditemukan mengenakan pakaian jaket switer warna putih motif bunga-bunga. Kemudian pakai kaos warna hitam polos, memakai celana panjang warna coklat crem dan tidak memakai pakaian dalam.

**Baca juga: Warga Balaraja Kaget Temukan Mayat Wanita di Sungai Cimanceuri

Ia menerangkan, mayat wanita yang mengapung di bantaran Sungai Cimanceuri itu diduga meninggalnya tidak wajar. Polisi memprediksi ia telah menjadi korban tindak kejahatan.

“Mayat kelamin perempuan diduga meninggal dunia dikarenakan dibuang oleh pelaku di sungai. Lalu ditemukan oleh warga setempat saat sedang yang hendak memancing ikan melihat sesosok mayat yang terapung di Sungai Cimanceuri,” terangnya.(Rez)




Warga Balaraja Kaget Temukan Mayat Wanita di Sungai Cimanceuri

kabar6.com

Kabar6-Mayat berjenis kelamin perempuan tanpa identitas ditemukan di bantaran di bantaran Sungai Cimanceuri, Kampung Untud, Desa Talagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Jasadnya pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak mancing. Saksi mata itu melihat ada sesosok tubuh tak bernyawa dalam kondisi mengapung.

“Kemudian memanggil saksi untuk melihat dan mengecek mayat tersebut,” kata Kapolsek Balaraja Kompol Yudha Hermawan kepada kabar6.com, Rabu, (20/7/2022).

**Baca juga: Lemkapi Beri Penghargaan Polresta Tangerang Ungkap Sabu 43 Kilogram

Menurutnya, personil Polsek Balaraja mendatangi tempat kejadian perkara. Jasad wanita tanpa identitas itupun langsung dievakuasi ke daratan.

Posisi mayat telungkup tersangkut kayu. “Warga setempat membantu, selanjutnya mayat langsung dibawa mobil ambulance RSUD Tobat Balaraja untuk dilakukan Visum Et Repertum luar dan dalam,” pungkasnya. (Rez)




Pencemaran Sungai Cimanceuri di Kabupaten Tangerang Picu Padi Gosong

Kabar6.com

Kabar6-Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang mendesak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) setempat serius menangani pencemaran anak sungai Cimanceuri. Adakan pelacakan terhadap industri-industri yang diindikasi membuang limbah cair yang mencemari perairan umum.

“Kami mendesak secara sungguh-sungguh. Kami minta DLHK membentuk satu tim untuk melacak industri-industri mana saja yang terindikasi biang penyebab pencemaran tersebut,”ujar Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang, Muhammad Ali di ruang serbaguna DPRD, Senin, (27/6/2022).

Menurutnya, dari laporan yang diterima dampak tercemarnya air sungai itu menyebabkan tanaman padi menghitam seperti gosong. “Seperti tanaman padi di Sidang Jaya yang dilalui Cimanceuri,” ungkapnya.

Komisi IV DPRD juga siap untuk turung langsung mengadakan inspeksi mendadak ke lapangan guna memastikan di titik-titik mana saja terjadi pencemaran terhadap Cimanceuri itu.

Rapat dengar pendapat digelar menyusul adanya pencemaran Cimanceuri, khususnya di daerah aliran sungai (DAS) sekitar Pasir Bolang Kecamatan Tigaraksa. Sejumlah pegiat lingkungan ikut hadir

. Selain LSM lingkungan BP2AN (Badan Pengawasan Penyalahgunaan Aset dan Anggaran Negara), hearing dihadiri antara lain Sekretaris DLHK Budi Khumaedi, dan Sandhi selaku pejabat Kasi Pelaporan dan Pembinaan Lingkungan.

Menurut Manaip Manurung dari BP2AN, pencemaran ditengarai berasal dari salah satu industri yang menggelontorkan limbah cairnya ke badan Sungai Cimanceuri. Dampaknya, lanjut dia, antara lain air sungai berbau menyengat dan berwarna hitam.

“Semuanya sudah dilaporkan ke DLHK, namun respon dan langkah intansi tersebut belum kami ketahui sehingga kami akhirnya mengadukan permasalah ini ke DPRD,”imbun Manaip.

Menanggapi pegiat lingkungan, Sekretaris DLHK, Budi Khumaidi, mengaku pihaknya sudah melakukan penanganan dengan mengambil sampel air di sejumlah titik di DAS anak Cimanceuri sekitar Kawasan Pasir Bolang Tigaraksa.

“Terhadap semua sampel dimaksud sudah dilakukan uji baku mutu air di laboratorium. Hasilnya, terdapat diindikasi bahwa anak Sungai Cimanceuri tercemar limbah sedang di sejumlah titik yang telah diuji baku mutu airnya tadi,”jelas Budi.

**Baca juga: Minta Pra Pradilan Jimmy Lie Ditolak, Masyarakat Pakuhaji Demo PN Tangerang

Dari hearing itu Komisi IV DPRD menilai perlunya rapat lanjutan dengan DLHK untuk merumuskan langkah-langkah nyata pencegahan pencemaran anak sungai Cimanceuri dengan penganggaran dari APBD.

“Tadi saya dengan dari OPD terkait kisarannya Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar untuk upaya pencegahan Cimanceuri, ya silakan saja asalkan nanti benar-benar digunakan secara efektif untuk pencegahan dan penanganan pencemaran ini,” kata Deden Umardani. (Rez)