1

Hal yang Dapat Dilakukan Agar Bangun Pagi dalam Kondisi Segar Setelah Sulit Tidur Semalam

Kabar6-Biasanya saat semalam mengalami gangguan tidur atau sulit memejamkan mata, keesokan paginya Anda akan bangun dengan perasaan kesal atau bad mood, yang bukan tidak mungkin bisa bertahan hingga seharian.

Kondisi ini tentu saja membuat aktivitas harian menjadi terhambat. Lantas bagaimana agar hal ini tidak terjadi? Melansir beberapa sumber, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar saat bangun pagi Anda tetap dalam kondisi segar, meski sulit tidur semalaman. Apa sajakah itu?

1. Kena sinar matahari
Selain membantu tubuh mengatur ‘jam internal’-nya, terena sinar matahari pagi dapat membantu suasana hati dan otak. Jadi, jika tidak ingin kesulitan tidur seperti semalam, bangunlah dan sambut cahaya sinar matahari.

Keluar di tengah hari juga membantu. Jika Anda berada di kantor, berjalan-jalan sedikit sekira jam makan siang bisa menjadi pilihan.

2. Konsumsi kafein dalam dosis wajar
Tidak minum kopi setelah sulit tidur di malam hari bisa membuat Anda mudah tersinggung dan sakit kepala. Jadi, tidak masalah jika Anda tetap minum kopi untuk dapat membantu tetap ‘terbangun’.

Namun, kafein dapat bertahan di tubuh Anda selama beberapa jam, sehingga jangan diminum berlebihan atau dikonsumsi menjelang waktu tidur.

3. Olahraga di waktu yang tepat
Ini dapat meningkatkan kualitas tidur dan membantu Anda tertidur lebih cepat. Olahraga baik dilakukan saat Anda mencoba bangun dari tidur yang tidak nyenyak agar dapat tetap bekerja dengan baik.

Namun, jangan melakukannya terlalu dekat dengan waktu tidur karena akan merangsang tubuh mengeluarkan hormon kortisol, yang membuat Anda lebih waspada. Jika harus berolahraga pada sore atau malam hari, usahakan untuk menyelesaikannya minimal tiga jam sebelum tidur.

4. Tidur siang dalam jumlah yang tepat
Faktanya, tidur siang selama 20 menit akan mengasah perhatian dan keterampilan motorik, sedangkan jika dilakukan selama 90 menit dapat meningkatkan pemikiran kreatif. ** Baca juga: Cara Makan Buah yang Tidak Tepat Bisa Kurangi Nilai Nutrisinya

Namun, tidur siang antara 20-90 menit justru dapat membuat Anda lebih pusing. Jadi, jika ingin tidur siang agar lebih segar, usahakan tidak lebih lama dari waktu tersebut karena dapat membuat Anda lebih sulit untuk tidur di malam hari.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Aneh, Penduduk Kota Araras di Brasil Tidak Boleh Kena Sinar Matahari

Kabar6-Saat pagi dan siang hari, Kota Araras di Sao Paolo, Brasil, terlihat seperti wilayah tak berpenghuni. Bagaimana tidak, nyaris sebagian besar warga di sana tidak boleh terkena sina matahari.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Rupanya, melansir Dailymail, mereka mengalami penyakit genetik bernama Xeroderma Pigmentosum (XP), yang diderita sebanyak 600 dari 800 populasi yang ada di Kota Araras. Diketahui, XP adalah sebuah penyakit genetik yang menyebabkan penderitanya tidak tahan terhadap sinar ultra violet matahari, sehingga memaksa mereka untuk terus berada di tempat yang teduh.

Sedikit saja terpapar sinar matahari, maka kulit mereka akan seketika melepuh dan meninggalkan cacat permanen. Hal itu disebabkan kulit penderita XP tidak emiliki kemampuan regenerasi sel sehingga tidak akan bisa sembuh jika terluka.

Di Kota Araras sebanyak 20 dari 600 penderita telah masuk dalam taraf kritis dan sudah masuk ke dalam kategori kanker kulit yang agresif. Salah satu warga yang menderita XP tingkat parah ini bernama Djalma Jardin. Akibat penyakit XP yang dideritanya, Jardin hanya memiliki satu mata yang tidak dapat menutup. Ia pun dipaksa untuk menghabiskan hari-harinya di dalam ruangan.

Selain itu, wajah Jardin terlihat begitu menakutkan. Setiap akan tidur, wajahnya selalu dipenuhi oleh plester. Kelainan genetik ini juga bisa menyebabkan penderita mengalami cacat dan bahkan meninggal dunia. Sama halnya dengan nasib Jardin yang kondisi semakin parah sehingga membuat ia meninggal dunia setelah melakukan wawancara.

Untuk mengetahui penyebab serta obat dari penyakit XP, seorang ahli biologi genetik Brasil dari Sao Paolo, Carlos Menck, datang untuk melakukan rangkaian penelitian. Berdasarkan pengamatannya, XP bukanlah penyakit menular, melainkan penyakit turunan. ** Baca juga: Terkena Virus Aneh Usai Dicakar Kucing, Wanita Ini Sering Belanja Online dalam Kondisi Tertidur

Kesimpulan itu didapat setelah Menck bersama timnya menjalani rangkaian tes pada semua penduduk desa. Hasilnya, dari 800 penduduk, sebanyak 600 orang membawa gen XP di tubuhnya. Hal ini bisa dilacak melalui keluarga tiga pemukim pertama di desa tersebut yang berasal dari Portugis.

Kemudian, seorang ahli dermatologi bernama Sulamita Chaibub pun melakukan penelitian yang sama. Menurut Chaibub, warga yang sebelumnya telah menderita XP menikah dengan warga lainnya yang kondisinya normal, sehingga gen rusak pada diri penderita XP yang mana merupakan gen dominan terus berkembang dan menyebar.

Saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan XP. Warga hanya dihimbau untuk benar-benar menghindari paparan sinar matahari. Menck berharap, saran ini dapat menyelamatkan banyak nyawa penduduk di Kota Araras.(ilj/bbs)




Tubuh Kekurangan Vitamin D, Kenali Tandanya

Kabar6-Kekurangan vitamin D ternyata dapat membuat gaya hidup sehat yang telah Anda jalani selama ini menjadi tidak maksimal. Karena itulah, Anda harus mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin D.

Makanan yang mengandung vitamin D bisa didapatkan sebagian besar dari produk hewani seperti ikan, susu, dan telur. Namun sebagian makanan olahan dan tumbuhan juga bisa menjadi sumber vitamin D.

Lantas, bagaimana mengenali tubuh kita kekurangan vitamin D? Melansir Prevention, berikut lima tanda tubuh kekurangan vitamin D:

1. Keringat berlebih
Saat Anda tidak melakukan aktivitas fisik berat, suhu tubuh berada pada kisaran normal, dan cuaca di lingkungan sekitar juga tidak terlalu panas, tetapi entah mengapa dahi tampak berkeringat, Anda mungkin harus memeriksa kadar vitamin D di dalam tubuh.

2. Badan terasa lemah tanpa sebab yang jelas
Saat kekurangan vitamin D, maka Anda dapat merasa sangat lelah, walaupun telah tidur dengan cukup. Hal ini karena vitamin D dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga setiap serat otot di dalam tubuh, berapa pun usia Anda.

Menurut sebuah penelitian, dengan mengonsumsi suplemen vitamin D selama enam bulan, Anda dapat mengatasi kelemahan otot yang terjadi akibat kekurangan vitamin D.

3. Tulang mudah patah
Tubuh manusia biasanya akan berhenti membentuk massa tulang saat berusia 30 tahun dan kekurangan vitamin D akan mempercepat atau memperburuk gejala osteoporosis. Untuk mencukupi kebutuhan vitamin D, makanan saja tampak tidak cukup. Masih dibutuhkan bantuan dari sinar matahari dan suplemen.

4. Nyeri kronik
Walaupun biasanya tidak begitu jelas, beberapa orang yang kekurangan vitamin D dapat mengalami nyeri pada tulang (osteomalasia). Selain itu, orang-orang yang didiagnosa menderita radang sendi atau fibromialgia mungkin juga kekurangan vitamin D yang membuat sendi dan otot menjadi nyeri.

Jika nyeri otot yang Anda rasakan sudah berlangsung selama beberapa minggu, berkonsultasilah dengan dokteruntuk mencari tahu apakah kekurangan vitamin D merupakan penyebabnya.

Tercukupinya kebutuhan vitamin D juga dapat mencegah terjadinya nyeri otot setelah berolahraga dan mempercepat masa penyembuhan otot. ** Baca juga: Apa Sebab Lansia Jadi Kurang Peka akan Rasa dan Aroma Makanan?

5. Diagnosa depresi ternyata seringkali berhubungan dengan kekurangan kadar vitamin D di dalam tubuh penderita. Walaupun belum mengetahui secara pasti, para ahli menduga bahwa vitamin D mungkin mempengaruhi area otak tertentu dan hormon serotonin, yang berfungsi untuk mengendalikan mood seseorang.

Periksa lagi kondisi tubuh agar kebutuhan vitamin D tercukupi.(ilj/bbs)




Pangkas Lemak dan Perut Buncit dengan Vitamin D

Kabar6-Memangkas lemak yang ‘menghiasi’ perut buncit membuat Anda harus bekerja ekstra keras dengan melakukan sejumlah olahraga yang berfokus pada perut. Namun, tidak hanya itu saja, mengatur asupan mikronutrien ternyata juga dapat membantu mengecilkan perut.

Sebuah penelitian, melansir Viva, mengungkapkan bahwa ada mikronutrien tertentu yang berperan penting dalam mengecilkan lingkar pinggang Anda. Salah satu mikronutrien yang dapat membantu mengecilkan perut adalah vitamin D. Bukan hanya dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi saja, dalam presentasi pertemuan European Society of Endocrinology di Barcelona disebut, vitamin D juga dapat memangkas lemak perut.

Penelitian ini melibatkan sekira 7.000 orang di Epidemiologi Obesitas Belanda. Setelah mengamati data dengan cermat, mereka sampai pada kesimpulan bahwa orang dengan tingkat lemak perut tertinggi memiliki tingkat vitamin D terendah.

Namun jumlah pasti kekurangan vitamin D yang menyebabkan perut buncit tidak ditentukan dalam penelitian tersebut. Tapi itu dengan jelas menetapkan hubungan antara keduanya.

Ini bukan pertama kalinya asupan vitamin D dan lemak perut dikaitkan satu sama lain. Sebelumnya dilaporkan bahwa meningkatkan asupan vitamin D dapat membantu menghilangkan lemak di perut. Namun, lebih banyak studi diperlukan untuk ini sebelum membuat klaim yang solid.

Diketahui, sinar matahari adalah sumber vitamin D terbaik dan tidak ada yang bisa menggantikannya. Namun, ada beberapa jenis makanan mengandung vitamin D yang bisa dikonsumsi jika Anda tidak bisa mendapatkan cukup nutrisi dari sinar matahari. ** Baca juga: Bolehkah Makan Siang Dilakukan Sambil Bekerja?

Beberapa makanan tersebut antara lain okra, bayam, kedelai, kacang putih, ikan salmon, ikan tuna hingga kuning telur.(ilj/bbs)




Berat Badan Turun dengan 5 Kebiasaan Sehat di Pagi Hari

Kabar6-Memiliki berat badan yang ideal bukan semata soal ingin terlihat proporsional tetapi juga dapat membantu tubuh lebih fit. Berat badan berlebih dapat memengaruhi risiko sejumlah kondisi kesehatan, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan masalah kardiovaskular.

Ada banyak hal yang dapat membantu berat badan tetap ideal. Melansir womenshealthmag, ini lima kebiasaan sehat di pagi hari yang bantu berat badan turun:

1. Paparan sinar matahari pagi
Berdasarkan penelitian, paparan sinar matahari ternyata juga dapat membantu menurunkan berat badan. Pada penelitian ini, para peneliti mengamati sekira 54 orang peserta penelitian yang menggunakan monitor pada pergelangan tangan, berfungsi untuk merekam seberapa banyak paparan sinar matahari pagi yang mereka alami selama tujuh hari.

Selama periode tersebut, para peserta peneliti juga diminta untuk mencatat semua makanan yang mereka konsumsi untuk mengetahui berapa jumlah kalori yang dikonsumsinya.

Hasilnya, orang yang menerima lebih banyak paparan sinar matahari pagi memiliki indeks massa tubuh lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu di tempat gelap, dan tidak dipengaruhi oleh usia, aktivitas fisik, atau apa yang mereka makan.

Para peneliti menduga, hal ini dikarenakan sinar matahari dapat membantu mengatur ‘jam’ tubuh Anda, yang dapat membantu jadwal tidur, juga penting bagi usaha Anda untuk menurunkan berat badan.

Selain itu, sinar matahari pagi juga mengandung lebih banyak sinar biru, yang memiliki efek paling tinggi pada irama sirkardian (jam tubuh) Anda. Untuk memperoleh manfaat menakjubkan ini, Anda hanya perlu terpapar oleh sinar matahari pagi selama 20-30 menit.

2. Tidur cukup
Memiliki waktu tidur yang cukup juga penting untuk menurunkan berat badan. Menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur dapat membantu Anda makan lebih sedikit dan lebih jarang ingin mengonsumsi suatu makanan tertentu dibandingkan dengan orang yang kurang tidur.

Sebuah penelitian mengamati 10 orang dewasa muda dengan berat badan berlebih yang berisiko mengalami obesitas dan memiliki waktu tidur yang kurang dari 6,5 jam setiap malamnya.

Pada minggu pertama penelitian, para peserta tetap kurang tidur. Kemudian pada minggu kedua dan ketiga penelitian, para peneliti meminta peserta untuk tidur selama 8,5 jam setiap malamnya.

Hasilnya, para peserta penelitian mengalami penurunan nafsu makan hingga 14 persen dan penurunan keinginan untuk mengonsumsi suatu makanan tertentu (makanan manis dan asin) hingga 62 persen.

3. Ubah pilihan transportasi Anda
Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang pergi bekerja dengan berjalan kaki, naik sepeda, atau menggunakan alat transportasi umum memiliki indeks massa tubuh dan persentase lemak tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang mengemudikan kendaraan bermotor untuk pergi ke kantor.

4. Sarapan tinggi protein
Sebuah penelitian di Amerika mengamati sekira 35 orang wanita yang berusia antara 18-55 tahun dan memberikan mereka tiga jenis menu sarapan yang berbeda.

Sarapan jenis pertama adalah hanya segelas air putih, sementara itu dua jenis lainnya adalah makanan yang mengandung sekira 300 kalori dengan jumlah lemak dan serat yang berimbang, di mana salah satunya mengandung tiga gram protein, sementara yang lainnya mengandung 30-39 gram protein.

Hasilnya, mereka yang mengonsumsi sarapan tinggi protein merasa tidak terlalu lapar dan mengonsumsi lebih sedikit kalori (175 kalori lebih sedikit) saat makan siang.

Hal ini karena protein lebih sulit dicerna dan membuat tubuh harus menghasilkan hormon peptida YY dalam usus yang membantu meningkatkan rasa kenyang. ** Baca juga: Setop Keinginan Makan Berlebih Usai Olahraga dengan 4 Trik Sederhana

5. Olahraga
Selain mampu meningkatkan metabolisme tubuh Anda di sepanjang hari, olahraga ternyata juga dapat membantu para wanita agar tidak tergoda terhadap berbagai gambar makanan yang menarik.

Yuk, dicoba.(ilj/bbs)




Penemuan Mengejutkan, Ada Cyanobacteria yang Hidup 600 Meter di Bawah Tanah Tanpa Sinar Matahari

Kabar6-Penemuan mengejutkan dialami ilmuwan, setelah mengetahui adanya kehidupan di bawah Bumi yaitu pada kedalaman 2.000 kaki atau 610 meter di bawah permukaan Bumi.

Bagaimana tidak, melansir phys, ilmuwan menemukan cyanobacteria dapat hidup di kedalaman yang sangat gelap di bawah permukaan Bumi. Padahal di sana tidak ada sinar matahari, air, dan nutrisi sangat jarang ditemukan. Cyanobacteria ada di daerah Iberian Pyrite yang terletak di barat daya Spanyol. Di sana terdapat danau yang berwarna merah menyala di tengah batuan gersang.

Penelitian tentang penemuan kehidupan (cynobacteria) di kedalaman lebih dari 600 meter itu telah dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences.

Seorang peneliti bernama Fernando Puente-Sanchez yang memimpin penelitian mengungkapkan, mereka awalnya tak berniat mencari cynobacteria di dalam tanah. Melainkan mempunyai misi menemukan sejenis mikroba yang mengoksidasi besi dan belerang di permukaan.

“Sebenarnya, kami tidak bermaksud mencarinya bakteri itu. Sebaliknya, cyanobacteria ada di mana-mana di bebatuan. Awalnya, kami mengira itu kesalahan,” ungkap Sanchez. ** Baca juga: 60 Tahun Jadi ‘Pajangan’ di Museum Thailand, Jasad Kanibal Tiongkok Ini Akhirnya Dikremasi

Dijelas, kemampuan hidup cynobacteria sangat unik. Jika kita pergi ke padang pasir, laut, bahkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, kita bisa menemukan bakteri jenis ini.

Cyanobacteria memegang penting dalam catatan sejarah Bumi. Mereka bertanggung jawab untuk memompa oksigen ke atmosfer, dan membuka jalan kehidupan mereka dengan berenang, meluncur, melompat, terbang dan berlari mengelilingi planet.

Selain itu, cyanobacteria dapat bertahan hidup tanpa sinar matahari karena mereka menggerogoti gas hidrogen. Hal itu sangat cocok dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa kurangnya hidrogen di suatu daerah sebanding dengan keberadaan cyanobacteria.

Ada kehidupan di bawah Bumi termasuk penelitian yang sangat penting karena ilmuwan bisa mengaplikasikan penelitian ini di planet Mars. Mungkin saja terdapat mikroba yang sejenis di bawah permukaan Mars, sehingga sejarah Mars bisa terungkap.

Penelitian mengenai adanya kehidupan di bawah Bumi sangat menarik karena cynobacteria lebih kuat dari yang kita duga selama ini.(ilj/bbs)




3 Bahan Alami yang Dapat Digunakan Sebagai Tabir Surya

Kabar6-Pemakaian tabir surya untuk wajah sama pentingnya dengan penggunaan tabir surya di kulit tubuh lainnya. Tabir surya yang digunakan pada wajah berfungsi untuk melindungi kulit wajah dari bahaya sinar matahari.

Tabir surya adalah produk perawatan kulit yang berfungsi untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. dan saat ini banyak sekali jenis tabir surya, mulai dari yang berbentuk losion, krim, gel bahkan spray, yang tersedia di pasaran.

Nah tahukah Anda, ada berbagai bahan alami yang bisa Anda gunakan sebagai tabir surya? Melansir Healthmeup, ini tiga bahan alami yang dimaksud:

1. Minyak kelapa
Gunakan minyak kelapa yang belum diproses untuk mencegah kulit terbakar. Minyak kelapa juga dapat mengurangi berbagai kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar matahari.

2. Shea butter
Untuk membuat tabir surya dari shea butter Anda akan memerlukan empat sendok makan shea butter, dua sendok makan gel lidah buaya dan 30 tetes minyak lavender. Campurkan bahan-bahan tersebut menjadi tabir surya yang alami.

3. Minyak wijen
Minyak wijen diketahui dapat melindungi kulit dari sinar matahari dan berperan sebagai tabir surya alami. Minyak wijen juga sangat baik digunakan untuk memperbaiki kulit yang sangat kering. ** Baca juga: Tanda Tubuh yang Tunjukkan Anda Sedang Kekurangan Vitamin Tertentu

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Terlalu Lama Berjemur di Bawah Sinar Matahari Miliki 5 Dampak Kesehatan

Kabar6-Berjemur di bawah sinar matahari memang sangat dianjurkan, terutama selama pandemi COVID-19 ini. Selain bisa meningkatkan kekebalan tubuh, Anda juga dibuat segar saat menerima asupan matahari di jam-jam tertentu.

Meskipun demikian, terlalu lama berjemur pun tidak disarankan. Melansir Womantalk, ada sejumlah dampak kesehatan yang terjadi apabila Anda terlalu lama berjemur. Apa sajakah itu:

1. Gatal-gatal kulit
Menurut seorang dokter kulit dan instruktur klinis bernama Melissa Kanchanapoomi Levin, M.D., Anda mungkin melihat sesuatu mulai dari benjolan atau bercak bersisik sampai gatal-gatal setelah seharian di bawah sinar matahari.

Namun yang paling umum, Anda akan melihat benjolan merah atau merah muda pada lengan, dada, dan kaki. Hal ini disebabkan tubuh Anda keluar dari paparan sinar matahari setelah tidak berada di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama.

“Ini adalah salah satu fotodermatosis paling umum yang biasanya terjadi pada wanita berusia 20 hingga 40 tahun dan dipicu oleh paparan sinar matahari selama berjam-jam setelah lama tidak terpapar sinar matahari,” kata Dr. Kanchanapoomi Levin.

2. Rasa lelah
Menurut Shanna Levine, M.D., seorang internis di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City, menghabiskan satu hari penuh di bawah sinar matahari bisa menyebabkan rasa mual serta pusing. Anda mungkin menderita kelelahan panas, suatu kondisi yang bisa muncul ketika Anda terlalu lama terkena suhu panas.

Gejala lain termasuk keringat berlebihan dan kram otot. Rasa lelah ini terjadi karena Anda mengalami dehidrasi selama berjemur. Jadi, pastikan untuk tetap minum saat Anda beraktivitas di bawah sinar matahari.

3. Phytophotodermatitis (bercak hitam pada kulit)
Dikatakan Dr. Kanchanapoomi Levin, ini adalah kondisi kulit berbentuk aneh, merah, bengkak atau lecet yang berkembang menjadi bercak-bercak hitam yang dapat bertahan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Seringkali sepertinya bentuk geografis yang aneh seperti cetakan tangan atau tanda tetes lurus. Ini adalah reaksi “fototoksik” dari interaksi antara sinar ultraviolet A dan bahan kimia yang disebut furocoumarin, yang biasa ditemukan pada tanaman seperti limau, buah jeruk lainnya. Jika ini terjadi pada Anda, sayangnya diperlukan penanganan dokter kulit untuk menghilangkannya.

4. Panas dingin
Tubuh Anda sudah hangat bahkan panas karena terlalu lama di bawah matahari, tetapi Anda merasakan hal yang sebaliknya, seperti seseorang menghidupkan AC dan Anda merasa dingin.

Dijelaskan Dr. Kanchanapoomi Levin, perasaan ‘dingin’ berada di bawah sinar matahari adalah AC otomatis tubuh Anda yang juga dikenal sebagai termoregulasi. “Tubuh Anda memiliki suhu inti yang ingin dipertahankan. Untuk menangkal panas di musim panas, tubuh memproduksi keringat yang menghasilkan kulit yang sejuk dan lembab, sehingga panas bisa hilang,” katanya.

5. Kulit memerah seperti alergi
Apakah kulit Anda pernah memerah bengkak pada kulit yang terpapar sinar matahari (biasanya lengan, kaki, atau dada) yang tidak bertahan lebih dari 24 jam (dan cenderung menghilang secepat kemunculannya)?

Kondisi itu adalah Solar Urticaria yang juga bisa disebut alergi sinar matahari. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi obat anti-alergi dan juga pergi ke dokter. ** Baca juga: Yuk, Hitung Kadar Gula dalam 5 Buah Ini

Jadi, berjemur di bawah sinar matahari cukup 10-15 menit saja.(ilj/bbs)




Bagaimana Agar Berjemur di Bawah Sinar Matahari Saat Puasa Terasa Nyaman?

Kabar6-Meskipun tengah berpuasa, Anda disarankan untuk tetap berjemur di bawah sinar matahari. Hal ini karena Anda tetap harus menjaga imunitas tubuh. Dengan berjemur, Anda mendapatkan banyak sumber vitamin D.

Nah, karena kulit akan terpapar sinar matahari sekira 10-20 menit, maka Anda harus memerhatikan kenyamanan. Melansir Healthline, ini cara nyaman berjemur di bawah sinar matahari selama puasa:

1. Jangan tinggalkan tabir surya SPF 30
Oleskan tabir surya dengan SPF 30 saat 15 menit sebelum berjemur. Pastikan Anda mengoleskan tabir surya pada wajah, bibir tangan dan kaki yang terkena paparan sinar matahari.

2. Pakai baju yang nyaman
Gunakan pakaian terutama yang menyerap keringat. Anda bisa menggunakan kaus lengan pendek, karena kulit tangan harus terpapar sinar matahari. Gunakan juga baju warna cerah agar tidak menyerap panas.

3. Pakai sunglasses
Jangan abaikan bagian mata karena sinar radiasi dari sinar matahari dapat mengganggu kesehatan mata. Jadi, gunakan kacamata hitam untuk mencegah sinar matahari masuk ke mata.

4. Lakukan stretching
Jangan lupa lakukan stretching di sela-sela berjemur, untuk menjaga kekuatan otot, juga membuat Anda lebih rileks. Stretching dengan gerakan-gerakan ringan, sambil menghirup udara segar. ** Baca juga: Kapan Waktu Tepat Konsumsi Suplemen Saat Puasa?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Malas Berjemur, Ini Sejumlah Efek Buruk yang Timbul

Kabar6-Vitamin D adalah nutrisi penting untuk menunjang kinerja organ dalam tubuh. Dan berjemur merupakan salah satu cara termudah untuk mendapatkan vitamin D.

Manfaat vitamin D yang utama adalah untuk membantu penyerapan kalsium. Saat kalsium terserap dengan baik, tulang dapat tumbuh optimal dan senantiasa kuat. Vitamin D juga berguna untuk menjaga sistem daya tahan tubuh, pencernaan, peredaran darah, dan saraf.

Kebutuhan vitamin D harian tergantung usia dan faktor risiko. Rata-rata kebutuhan vitamin D harian seseorang adalah 600 IU-800 IU. Nah, untuk mencukupi kebutuhan vitamin D harian tubuh, Anda cukup berjemur selama 10-15 menit, selama tiga kali seminggu.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang justru malas berjemur. Padahal, malas berjemur memiliki efek negatif bagi tubuh. Melansir Kompas, ini sejumlah efek negatif malas berjemur bagi tubuh:

1. Gampang murung dan sedih
Temperatur udara yang lebih dingin dapat membuat suasana hati jadi tidak baik. Menurut studi, cuaca dapat mempengaruhi suasana hati. Suasana yang mendung atau cenderung lebih dingin umumnya membuat orang lebih murung atau sedih ketimbang saat orang terpapar hangatnya sinar matahari.

Kondisi ini dipengaruhi hormon seretonin di otak. Saat terpapar sinar matahari, seretonin jadi meningkat dan suasana hati Anda jadi lebih baik.

2. Berat badan bertambah
Seiring mendorong kulit untuk memproduksi vitamin D, sinar matahari sekaligus memberikan nutrisi penting bernama nitrat oksida. Nutrisi ini dapat menjaga metabolisme tetap lancar dan bisa mencegah kebiasaan makan berlebihan.

Studi yang dipaparkan di jurnal Diabetes menyebut, paparan sinar UV dapat memperlambat kenaikan berat badan dan menangkal diabetes. Penelitian lain pada 2017 menyebut, kenaikan berat badan selama musim dingin dipengaruhi kurangnya paparan sinar matahari.

3. Menderita nyeri otot dan tulang
Banyak orang buru-buru menyimpulkan dirinya terkena nyeri otot kronis atau arthritis saat sakit tulang. Padahal, kondisi tersebut bisa disebabkan tubuh kekurangan vitamin D.

Orang yang jarang berjemur atau kurang mendapatkan paparan sinar matahari bisa merasakan nyeri otot dan tulang, terutama di pagi hari. Untuk menunjang kinerja tulang dan otot tetap optimal, tubuh membutuhkan kalsium, kolagen, bersama vitamin D.

4. Susah tidur
Minimnya paparan sinar matahari ke tubuh juga bisa menyebabkan susah tidur. Menurut National Sleep Foundation, kurangnya paparan sinar matahari dapat mengacaukan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. Saat kurang berjemur, Anda bisa jadi susah tidur atau mengalami insomnia.

5. Berkeringat berlebihan
Jika tidak pernah berjemur atau malas berolahraga, Anda jadi mudah berkeringat di dahi. Berkeringat di dahi bisa jadi tanda klasik Anda tidak mendapatkan cukup vitamin D.

Jika dahi mudah berkeringat, terlebih Anda tidak banyak bergerak dan tidak sedang demam, saatnya Anda cek kemungkinan tubuh kekurangan vitamin D.

Diketahui, kekurangan vitamin D dalam jangka panjang dapat merusak kesehatan, di antaranya meningkatkan risiko diabetes, osteoartritis, dan kanker. ** Baca juga: Setop Buka Tutup Masker Saat di Luar Rumah

Yuk, berjemur.(ilj/bbs)