1

DKP Kota Tangerang Temukan Dua Domba Sariawan

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah. Dalam pemeriksaan tersebut, petugas mendapati 2 ekor domba menderita ORF atau sariawan.

Pemeriksaan kesehatan hewan itu dilakukan ke sejumlah lapak penjual hewan kurban di Kota Tangerang. Pengecekan pun digelar rutin dalam satu bulan sebelum hari perayaan Idul Adha.

Kasie Produksi Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Wina Listiana mengatakan, para petugas mengecek seluruh anggota tubuh hewan seperti mata, hidung, dan testis.

“Hewan yang matanya layu, kemudian hidung kering, dan testisnya satu berarti sakit, jadi jangan dipilih,” kata Wina, saat mengecek salah satu lapak penjual hewan kurban di depan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kota Tangerang, Selasa (21/7/2020).

**Baca juga: 9 RW di Kota Tangerang Masih Zona Merah Corona

Wina menjelaskan, ORF merupakan sejenis virus yang hanya menular kepada sesama domba. Bagi hewan yang menderita penyakit itu pun menurutnya harus dipisahkan dan tidak dapat diperjual belikan.

“Jadi hewan yang sakit tidak boleh dijual, karena harus segera mendapati penanganan. Maka selama menderita ORF, hewan itu harus selalu diberikan vaksin,” jelasnya.

Diketahui, Pemerintah Kota Tangerang melalui DKP juga telah mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan kegiatan kurban dalam situasi pandemi Covid-19 yang harus memperhatikan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah. (Oke)




Makan Terburu-buru Bisa Tingkatkan Berbagai Risiko Penyakit

Kabar6-Bagaimana gaya Anda makan sehari-hari, apakah memiliki kebiasaan makan terlalu cepat, atau sebaliknya terlalu lambat? Gaya makan seperti apa yang sebenarnya paling disarankan?

Penelitian menunjukkan, cara makan terbaik adalah dengan menikmati pelan-pelan makanan Anda, bukan melahapnya dengan cepat-cepat.

Menurut penelitian American Heart Association, kebiasaan makan terlalu cepat ini ternyata bisa meningkatkan berbagai risiko kesehatan. Melansir mother&baby, berikut gangguan kesehatan yang bisa dialami:

1. Tersedak
Saat makan dengan cepat, Anda bisa berisiko tersedak. Ini terjadi karena makanan tidak terkunyah dengan sempurna. Tersedak memang kejadian umum, tapi jangan pernah menyepelekan masalah ini. Makanan yang tersangkut di kerongkongan bisa menghambat saluran napas dan Anda akan kesulitan untuk bernapas.

2. Ganggu sistem pencernaan
Makan dengan cepat bisa meningkatkan masalah pada sistem pencernaan Anda, karena makanan yang belum terkunyah secara sempurna membuat lambung mesti bekerja ekstra keras untuk mencernanya.

Kondisi ini bisa memicu munculnya gastritis, radang lambung, dan refluks. Anda juga akan merasa perut seperti begah atau kembung dan sensasi seperti terbakar.

3. Tingkatkan sindrom metabolik
Dampak lain dari makan dengan cepat adalah meningkatnya sindrom metabolik yang menjadi cikal bakal penyakit seperti diabetes, jantung, dan stroke.

Menurut penelitian, mereka yang terbiasa makan cepat memiliki resiko menderita sindrom metabolik lebih tinggi dibandingkan mereka yang makan secara pelan-pelan.

Selain itu, makan dengan cepat juga membuat kenaikan glukosa dalam jumlah besar sehingga rentan mengalami resistensi insulin dan akibatnya tubuh tidak mampu mengendalikan kadar gula darah.

4. Berisiko obesitas
Tubuh memiliki hormon yang memberikan isyarat kenyang. Namun, hormon ini butuh waktu 15-20 menit untuk memberikan isyarat kenyang ke otak. Nah, kebiasaan makan dengan cepat bisa membuat Anda mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan.

Makan terlalu cepat meningkatkan kemungkinan di mana Anda membutuhkan lebih banyak makanan untuk merasa kenyang, karena mengandalkan kepuasan emosional, bukan sinyal otak untuk memberi tahu kapan Anda harus berhenti makan. Akhirnya, terjadi penumpukan kalori yang akan berakibat pada berat badan melonjak drastis dan berujung pada munculnya masalah obesitas.

5. Masalah sariawan
Mengunyah makanan terlalu cepat bisa membuat lidah maupun bibir Anda berisiko ikut tergigit. Nah, bila ini terjadi, maka risiko munculnya sariawan sangat besar Anda alami. ** Baca juga: Hindari Curhat Tentang 7 Hal Ini ke Orang Lain

Latih cara makan secara perlahan agar terhindar dari lima risiko gangguan kesehatan tadi.(ilj/bbs)




Tubuh Kekurangan Vitamin Bisa Dilihat dari Beberapa ‘Tanda Tak Biasa’

Kabar6-Saat kekurangan gizi atau vitamin tertentu, tubuh ternyata memiliki caranya sendiri untuk ‘memberitahukan’ kepada Anda. Hal yang belum diketahui, cara tubuh memberitahu Anda mungkin akan sedikit aneh.

Apa saja beberapa tanda tak biasa yang diberikan tubuh? Melansir Foxnews, berikut uraiannya:

1. Sudut mulut pecah-pecah
Menunjukkan bahwa Anda menderita kekurangan zat besi, seng, dan vitamin B (vitamin B3/niasin, vitamin B2, riboflavin, dan vitamin B12). Hal ini biasanya sering ditemui pada para vegetarian.

Untuk mengatasinya, dianjurkan agar Anda mengonsumsi daging unggas, salmon, tuna, telur, tiram, kerang, tomat kering, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan. Penyerapan zat besi akan semakin baik bila Anda mengonsumsinya bersama dengan vitamin C. Jadi, kombinasikanlah brokoli dengan paprika merah dan kale dengan kembang kol.

2. Bercak merah bersisik pada wajah & rambut rontok
Menunjukkan bahwa Anda menderita kekurangan biotin (vitamin B7) yang juga dikenal sebagai vitamin rambut. Karena vitamin B merupakan vitamin larut air, maka tubuh tidak dapat menyimpannya di dalam tubuh, sehingga Anda perlu mengonsumsinya setiap hari.

Satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah mengonsumsi telur mentah dapat membuat Anda rentan terhadap defisiensi yang satu ini karena protein avidin yang terdapat di dalam telur mentah akan menghambat penyerapan biotin di dalam tubuh.

Untuk mencegah dan mengatasinya, konsumsilah telur matang, salmon, alpukat, jamur, kembang kol, kedelai, kacang, raspberi, dan pisang.

3. Sariawan atau bisul pada pipi, tangan, paha, & bokong
Menunjukkan bahwa Anda menderita kekurangan asam lemak esensial, vitamin A, dan vitamin D. Untuk mengatasi kekurangan asam lemak esensial, hindarilah berbagai lemak jenuh dan lemak trans, serta tingkatkan konsumsi lemak sehat. Konsumsilah salmon, sarden, kacang walnut, kacang almond, flaxseed, dan chia seed.

Untuk mengatasi kekurangan vitamin A, konsumsilah sayuran berdaun hijau dan berwarna terang seperti wortel, ubi, dan paprika. Untuk mengatasi kekurangan vitamin D, dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen vitamin D dengan dosis 2.000 IU setiap hari, yang juag mengandung vitamin A dan K, yang dapat membantu penyerapan vitamin D.

4. Mati Rasa, kesemutan, rasa seperti ditusuk pada kaki & tangan
Menunjukkan bahwa Anda menderita kekurangan vitamin B9 (asam folat), B6, dan B12. Gejala ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada saraf perifer (saraf tepi). Gejala ini biasanya juga disertai oleh gangguan cemas, depresi, anemia, fatigue (merasa amat sangat lelah), dan gangguan keseimbangan kadar hormon di dalam tubuh. Solusinya, konsumsilah bayam, asparagus, bit, kacang-kacangan, telur, gurita, kerang, tiram, dan daging unggas.

5. Kram pada jari kaki, betis, lengkung kaki, & kaki bagian belakang
Menunjukkan bahwa Anda menderita kekurangan magnesium, kalsium, dan kalium. Berolahraga juga dapat membuat Anda kekurangan berbagai mineral dan vitamin B melalui keringat. Jadi, konsumsilah pisang, kacang almond, kacang hazelnuts, labu, buah ceri, apel, jeruk bali, brokoli, bok choy, dan sayuran berdaun hijau (kale dan bayam). ** Baca juga: Ternyata Pura-pura Bersikap Bahagia di Medsos Bisa Picu Stres

Jangan abaikan tanda tak biasa yang dikirimkan oleh tubuh.(ilj/bbs)




Ini Penyebab Mengapa Mulut Berbau Saat Datang Bulan

Kabar6-Selain menjaga kesehatan organ intim, kebersihan gigi dan mulut pun tetap perlu diperhatikan selama datang bulan (menstruasi). Ya, saat menstruasi terkadang bau mulut cenderung menjadi makin tak enak. Tidak hanya itu, gusi pun sering ikut berdarah atau bengkak.

Mengapa kondisi itu dapat terjadi? Dikutip dari Vemale, sebagian besar wanita mengalami penurunan kadar saliva (air liur) saat haid, sehingga mulut menjadi kering dan menyebabkan bau mulut menjadi tidak sedap.

Kadar estrogen yang tinggi saat haid juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatan mulut dan gusi, dapat menyebabkan pembengkakan dan inflamasi pada gusi. Anda disarankan lebih berhati-hati membersihkan gigi dan gusi saat sudah mendekati tanggal menstruasi. Hal itu karena kondisi gusi bisa lebih sensitif, dan rentan terjadi gusi berdarah.

Hindari melukai gusi saat sedang haid, karena dikhawatirkan akan muncul canker sore, yang dalam istilah medis disebut aphthous ulcers, merupakan sejenis sariawan yang jumlahnya lebih dari satu. Kondisi ini biasanya bertahan sampai lebih dari dua minggu, dan bisa sering berulang pada beberapa orang. ** Baca juga: Selain Bikin Lezat Makanan, Konsumsi Cabai pun Menyehatkan

Yuk, jaga kesehatan dan kebersihan gigi serta mulut setiap hari.(ilj/bbs)