1

Soal Permasalahan Sampah, DLHK Banten: Wacana TPA Regional di Maja

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Lingkungan Hidup, dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten berwacana membangun sebuah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional di daerah Maja, Kabupaten Lebak.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Pengendalian Pencemaran DLHK Provinsi Banten, Taufik Rahman, kepada Kabar6.com di Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa 10 Mei 2022.

Menurutnya, dengan adanya TPA Regional juga dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten, dan dapat mengatasi masalah persampahan di beberapa kota kabupaten di Provinsi Banten.

Meski baru wacana, tetapi pembahasan TPA Regional juga pernah dirapatkan dan direncanakan berada di daerah Maja, Kabupaten Lebak.

“Sebenarnya memang bagus jika dibangun TPSA Regional karena bisa menambah PAD, pernah ada wacana pernah ikut rapat juga, ada rencana TPSA itu di daerah Maja, Lebak,” terangnya.

**Baca juga: Antusiasme Meningkat, Cinema XXI Akui Penjualan Tiket Tidak Seramai Sebelum Pandemi

Untuk pastinya, dirinya, belum mengetahui karena hal itu masih wacana. Tetapi ada permasalahan jika ingin membangun TPA Regional di Maja, Kabupaten Lebak.

“Kalau (waktu, red) itu gak tau, cuma permasalahan masyarakatnya mau nerima, masalah dibangun InsyaAllah, kalau luas saya tidak hafal berapa puluh hektar gitu, belum ada kepastian. Karena masih ada beberapa masyarakat yang menolak,” tutupnya.(eka)




Pasca Lebaran, DLH Tangsel Catat Volume Sampah di Tangsel Meningkat 60 Ton

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat peningkatan volume sampah pada pasca Lebaran.

Kepala DLH Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman menerangkan, peningkatan volume tersebut bahkan mencapai 60 hingga 75 ton perharinya.

“Kebaikan volume terjadi bukan saat lebaran, malah pasca lebaran naik sekitar 60 sampai 75 ton per hari,” ujarnya kepada Kabar6.com di Serpong, Kamis (5/5/2022).

Wahyu menjelaskan, volume sampah di Kota Tangsel pada hari-hari biasa adalah 400 ton per hari, pasca lebaran meningkat sekitar 460 hingga 475 ton per hari.

Meningkatnya jumlah volume sampah, diterangkan Wahyu, berasal dari sampah pasar yang sudah aktif kembali, serta peningkatan sampah dari rumah makan atau restoran.

**Baca juga: Tergerus Banjir, Drainase di Puri Pamulang Ambles

“Volume sampah meningkat dari pasar dan restoran yang sudah mulai beroperasi lagi,” terangnya.

Menurutnya, saat perayaan Hari Raya Idul Fitri, volume sampah bahkan tidak mencapai 400 ton per hari. “Pas Lebaran malah turun gak sampai 400 ton per hari,” tutupnya.(eka)




Libur Lebaran 2022, Volume Sampah di Tangsel Bertambah 10 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Volume sampah selama musim libur lebaran disebut tidak signifikan. Kenaikan hanya dikisaran 10 persen dari biasanya yang total mencapai 500 ton per hari.

“Dikarenakan sebagian warga yang tinggal di Tangsel mudik ke kampung halaman,” jelas Kepala Bidang Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Rastra Yudhatama, Rabu (4/5/2022).

Kenaikan volume sampah itu, lanjut dia masih lebih kecil dibanding pelaksanaan hari raya tahun sebelumnya, yang mengalami kenaikan cukup signifikan.

**Baca juga: 16 Titik Banjir, DPU Tangsel Janji Perbaikan Tanggul Jebol Usai Lebaran

Yudha jelaskan, sebab dua tahun terakhir masa pandemi Covid-19. Sehingga akses musik lebaran diperketat oleh pemerintah.

“Lebih kecil dari tahun lalu,” jelasnya. Adapun penyumbang sampah terbsnysk dari sektor rumah tangga.(yud)




Selain Kelalaian Pihak Ketiga, Bupati Pandeglang Ungkap Tumpukan Sampah Akibat Kesadaran Warga Rendah

Kabar6.com

Kabar6- Bupati Pandeglang Irna Narulita mengungkapkan, tumpukan sampah di beberapa pasar di Pandeglang lantaran rendahnya kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan, termasuk adanya kelalain pihak ketiga yang mengelola sampah dipasar.

” Pemerintah Daerah telah berulang kali mengangkut sampah yang Menumpuk di beberapa lokasi di Kabupaten Pandeglang. Tapi tidak lama kemudian sampah kembali terlihat dilokasi yang telah dibersihkan itu,” kata Irna, Selasa (12/4/2022).

Rendahnya kesadaran warga, hal itu terlihat saat Camat Labuan Ace Jarnuji melakukan sidak pada minggu malam (10/04), dan hasilnya terlihat warga akan membuang sampah di lokasi itu.

**Baca juga:Pemkab Pandeglang Bakal Sanksi Pengelola Sampah di Pasar Labuan

“Camat Labuan langsung menegur pelaku untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi,”ujarnya.

Selain di labuan, Daerah Pesisir pantai pun jadi tempat pembuangan sampah oleh oknum warga, dan aksinya terekam warga lainnya hingga harus berurusan dengan pihak berwajib dan berujung pada permintaan maaf oknum warga tersebut.

“Persoalan kebersihan merupakan tanggung jawab bersama. Kami sebagi pemerintah berkewajiban mengelola sampah, dan masyarakat pun berkewajiban menjaga Kebersihan nya dengan tidak buang sampah Sembarangan,”tandasnya.(Aep)




Buang Segerobak Sampah, Tiga Warga di Pandeglang Minta Maaf

Kabar6.com

Kabar6 – Setelah diburu beberapa pihak, dua warga yang sengaja membuang segerobak sampah di pantai Carita, Kabupaten Pandeglang berujung minta maaf.

Video perbuatan dua pemuda yang tidak terpuji sengaja membuang segerobak sampah viral di media sosial beberapa hari kebelakang. Tak butuh lama akhirnya kedua pelaku pun diketahui.

Berdasarkan informasi, lokasi dua pemuda yang sengaja membuang sampah tersebut di duga di Pantai Lagundri atau di Pantai Lombok Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.

Setelah terkuak, dua warga tersebut meminta maaf. Dari video yang beredar, mereka mengaku bertiga secara sengaja membuang sampah. Ketiga warga tersebut bernama Samsuri, Arman dan juga Tabrani.

“Sehubungan dengan perbuatan kami yang telah membuang sampah hingga viral di media sosial. Atas kejadian tersebut dengan ini kami menyatakan bahwa, satu kami memohon maaf kepada pihak pemerintah, warga masyarakat atas perbuatan kami,” kata warga yang bernama Samsuri dikutip kabar6.com, Senin (4/4/2022).

**Baca juga: Berkat Kepedulian Warga, Akhirnya Nenek Sebatang Kara di Pandeglang Bakal Punya Rumah lagi

Dalam video klarifikasi tersebut, pelaku mengaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tidak terpuji tersebut dan berjanji akan menjaga kebersihan pantai.

“Apabila kami melakukan perbuatan yang sama, maka kami siap diberikan sangsi sesuai ketentuan yang berlaku,”tutupnya.(aep)




Akhir April 2022 Sampah Asal Tangsel Dibuang Lagi ke TPA Cilowong

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali ajukan kerja sama pembuangan sampah di TPA Cilowong, Kota Serang. Kerja sama itu sempat terhenti setelah warga sekitar di Kecamatan Taktakan protes menuntut kompensasi.

“Paling lambat akhir April kita sudah menangani sampai di Cilowong,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman, Minggu (3/3/2022).

Menurutnya, volume sampah di Kota Tangsel dikisaran 400 tahun per hari. Angka itu sesuai dengan nota kesepahaman atau MoU 2021 kemarin.

Wahyunoto sebutkan, dalam kerja sama sampah asal Tangsel yang dibuang ke TPA Cilowong sebanyak 280 ton per hari. Sisanya 120 ton bisa dibuang ke TPA Nambo, Kabupaten Bogor.

“Kita mengacu pada perjanjian kerja sama yang ada maka ketika ada kerja sama ke yang lain kita tinggal swit saja,” jelasnya.

Komponen anggaran kerja sama tidak hanya pengangkutan sampah saja. Ada komponen lain seperti retribusi serta kompensasi dampak negatif.

Wahyunoto bilang, retribusi buang sampah ke TPA Cilowong sebesar Rp 150 ribu per ton. Angka itu di luar jasa transportasi angkut sampah dari Tangsel ke Serang.

**Baca juga:SOTR Dilarang, Pemkot Tangsel Izinkan Masyarakat Bukber Saat Ramadhan

Sedangkan kompensasi uang bau Rp 50 ribu per ton. Ia mengakui bahwa kondisi di lapangan dalam menghadapi masyarakat sekitaran TPA Cilowong dinamis. “Alhamdulillah ya, ketentuan normatif semua siap,” tambahnya.

Diketahui, TPA Cipeucang di Kecamatan Setu, Kota Tangsel kini sudah krisis lahan. Akibatnya menjadi semakin sulit menampung sampah yang dihasilkan dari tujuh wilayah kecamatan.(yud)




Bulan Puasa Volume Sampah di Tangsel Diprediksi Naik 250 Ton

Kabar6.com

Kabar6-Selama bulan puasa masyarakat cenderung konsumtif. Hal ini akan berdampak meningkatnya volume sampah khususnya dari limbah rumah tangga. Termasuk di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Peningkatan belanja ke pasar artinya ada peningkatan konsumsi di Ramadan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman, kepada wartawan di Serpong Utara, Sabtu (2/4/2022).

Ia menerangkan, ketika masyarakat konsumtif pasti ada timbunan sampah yang lebih dari biasanya. Diperkirakan kalau setiap rumah tangga akan menambah sampah sampai 0,5 persen dari biasanya.

“Dikali 200 rumah tangga sekitar 250 ton per hari berarti potensi penambahan sampah biasanya 400 sampai 500 ton per hari,” terang Wahyu.

Menurutnya, ini estimasi dengan kemungkinan mereka konsumsi lebih tinggi. Maka ada tambahan sampah per rumah tangga jadi total bisa 750 ton per hari di bulan ramadan.

**Baca juga: Tasyakuran Pedagang, Lurah: Jaga dan Rawat Pasar Ciputat

Wahyu bilang, DLH Tangsel masif sosialisasi bank sampah rumah tangga agar memilah dari rumah. Kalau dari rumah sampah sudah dipilah maka jenis non organik bisa bernilai ekonomi dan begitu pun organik

“Tapi proses lebih panjang jadi jalan pintas dibuang saja ke tempat zsampah akhirnya bermuara di TPS 3R sampai ke TPA,” ujarnya.(yud)




Masalah Sampah, Proyek PSEL di Kota Tangerang Resmi Ditandatangani

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akhirnya melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengolahan sampah terpadu ramah lingkungan di Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah dan PT. Oligo Infra Swarna Nusantara menandatangani tentang Pengolahan Sampah energi Listrik (PSEL) sebagai solusi mengatasi masalah persampahan perkotaan.

Arief mengatakan dengan proyek PSEL yang akan segera berjalan, menjadi sebuah solusi dalam mengatasi persampahan dengan keterbatasan lahan TPA Rawa Kucing. Lantaran saat ini menjadi lokasi pemrosesan akhir sampah di Kota Tangerang dengan sampah per hari mencapai 1.500 ton.

“Dengan metode yang sedang berjalan, membutuhkan perluasan lahan TPA yang sulit dicapai pada area perkotaan,” ujar Arief dalam acara yang juga dihadiri oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (9/3/2022).

“Pemkot sangat mengharapkan adanya proses pengolahan sampah yang menggunakan teknologi,” tambahnya dalam keterangan pers.

Pemkot Tangerang mengharapkan bantuan dari Pemerintah Pusat terkait pembiayaan tipping fee yang harus ditanggung oleh pemda dalam proses pengolahan sampah, mengingat biaya yang dikeluarkan cukup besar dan akan mempengaruhi APBD.

“Agar Kota Tangerang yang menjadi pintu gerbang indonesia bisa semakin lebih baik ke depan,” katanya.

Meski demikian, nantinya PSEL di Kota Tangerang akan berlokasi di dua tempat yaitu di TPA Rawa Kucing dan juga di Jatiuwung dengan kapasitas total pengolahan sampah per hari mencapai 2.100 ton dengan target operasional pada tahun 2024.

**Baca juga: Produk Makanan Ringan di Kota Tangerang Tetap Eksis Ditengah Pandemi

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Sementara itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan mengatakan, masalah persampahan menjadi isu yang sangat penting, terlebih masih belum berimbangnya kapasitas penampungan dan juga sistem pengolahan sampah yang ada.

“Oleh karena itu perlu kerjasama dan bahu membahu dari semua pihak untuk mengatasi masalah persampahan,” katanya. (Adv)




Setiap Malam, Banyak Sampah Disepanjang Jalan Ciledug

Kabar6.com

Kabar6- Tumpukan sampah terlihat berjejer setiap malam disejumlah titik jalan di wilayah Ciledug, Kota Tangerang.

Seorang pengguna jalan yang berhasil merekam pemandangan tumpukan sampah itu, mengirimkan kepada kabar6.com.

Ya, banyak sekali memang sampah yang menumpuk di separator Jalan Hos Cokroaminoto, Ciledug.

**Baca juga: PTM Terbatas di Kota Tangerang Mulai Berlangsung Besok 7 Maret

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Setiap malam emang kaya gitu kalau saya lewat. Saya tau pasti diangkut nanti. Tapi kok ditaruhnya sembarang di tengah separator jalan gitu. Jadi gak enak dilihatnya,” kata Agung, seorang pengguna jalan itu sambil menunjukan video rekamannya, Minggu (6/3/2022).

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak terkait. Konfirmasi yang dilayangkan ke Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Tihar, melalui akun whatsApp messenger nya pun belum dijawab. (Gus)




Sampah Lembaran Seng Bikin Jalan di Pamulang Tergenang

Kabar6.com

Kabar6-Aneka jenis sampah menumpuk di saluran air atau drainase di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Akibat sumbatan sampah aliran air mudah meluap hingga terjadi genangan dan bahkan banjir.

Seperti di Jalan Raya Siliwangi, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, tepatnya depan Rumah Sakit Ibu Anak Vitalaya. Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sampai harus nyemplung ke gorong-gorong.

“Ada sampah seng. Kayaknya lembaran,” ungkap Dwi Haryanto, penilik jalan Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang kepada kabar6.com di lokasi, Selasa (1/3/2022).

Menurutnya, lembaran seng berada di crossing jalan. Selain itu juga material sampah yang mengendap di drainase berupa gelas plastik, botol dan lain sebagainya.

Sampah mesti diangkat agar aliran air kembali normal. “Kayak warung, restoran, warga buang sampah langsung ke selokan,” keluh Dwi.

**Baca juga: Mulai Besok, Jual Beli Tanah di Tangsel Gunakan BPJS Kesehatan

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Terpisah, pelaksana tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Tangsel, Aries Kurniawan meminta masyarakat untuk ikut membantu menjaga lingkungan sekitarnya.

“Agar masyarakat menjaga drainase Jangan buang sampah sembarangan agar saluran tidak cepat mampet,” pesanya.(yud)