1

Pengendara Motor Tersempet Kereta di Rawa Buntu

Kabar6.com

Kabar6-Perlintasan sebidang liar di Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali menelan korban. Seorang pengendara motor terserempet kereta api commuter line yang melintas.

Tidak ada palang pintu, pengendara motor terserempet kereta Commuter Line di dekat Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu 22 Juli 2020.

Kepala Stasiun Rawa Buntu, Iskandar membenarkan kecelakaan tersebut di dekat stasiun. “Iya sekitar 10.30 siang tadi,” ujarnya kepada Kabar6.com, Rabu (22/7/2020).

Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polsek Serpong, Iptu Karana menerangkan, kejadian itu bermula saat pengendara atas nama Dika melaju dari arah barat menuju timur melintas di perlintasan kereta Api tanpa palang pintu.

“Dan tidak mengindahkan atau menerobos adanya kereta dari Stasiun Rawa Buntu tujuan Tanah Abang. Sehingga terserempet oleh kereta yang melintas,” terangnya.

**Baca juga: Dua Aset Besar Ini Belum Diterima Pemkot Tangsel.

Karana menjelaskan, korban tidak meninggal. Dika hanya mengalami syok dan sesak nafas. “Dapat diselamatkan oleh warga sekitar dan dilarikan ke puskesmas setempat guna pengobatan lebih lanjut,” tutupnya.(eka)




Aroma Bau Sampah Cipeucang Menyengat di Rawa Buntu Serpong

Kabar6.com

Kabar6-Longsornya gunungan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menimbulkan aroma bau tidak sedap. Bau sampah sudah terendus hingga radius dua atau tiga kilometer dari titik koordinat.

“Kecium dari rumah sampai ke masjid,” ungkap Nikita, 26 tahun, warga perumahan di Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Selasa (2/6/2020).

Menurutnya, aroma bau tak sedang tercium seperti ketika kendaraan angkutan sampah melintas. Padahal saat itu tidak ada angkutan sampah yang melintas.

Salah satu warga perumahan di Rawa Buntu, Nikita (26) mengatakan, bau nyengat sampah tercium kemarin pada saat dirinya ingin berangkat ke masjid.

Ia pun mengaku sebelumnya bau seperti ini hanya tercium ketika mobil bak sampah sedang mengangkut sampah, sedangkan pada saat itu tak ada mobil sampah.

“Aku belum tau keluhan di perumahan ku. Soalnya aku ga pernah keluar dan tetangga juga pada sibuk masing-masing, ntahlah ya kalau yang di Kampung Dadapnya,” ujar Nikita.

**Baca juga: Penilaian Akhir Tahun SD-SMP di Tangsel 4-10 Juni.

Terpisah, Wakil Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menjelaskan, petugas sudah menebar cairan untuk menghilangkan bau di TPA Cipeucang. “Perlu waktu untuk efektif hilangkan bau nya,” jelasnya.

Dalam pantauan Kabar6.com saat melintas di Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong kemarin sore, juga tercium aroma bau menyengat yang diduga berasal dari TPA Cipeucang. (eka)




Dua Pelaku Curanmor Kantongi Jimat Semaput Dihakimi Warga

Kabar6.com

Kabar6-Kawanan pelaku pencurian kendaraan bermotor atau curanmor saat beraksi kepergok warga Serpong, Kota Tangerang Selatan. Akibatnya “pengadilan jalanan” pun terjadi hingga mengakibatkan dua pelaku babak belur.

“Kedua diduga pelaku ini diamankan saat sedang diamuk massa,” ungkap Kapolsek Serpong, Ajun Komisaris Supriyanto, Senin (18/6/2020).

Kedua pelaku yang belum diketahui identitasnya itu kepergok warga saat beraksi di Kampung Dadap RT 003 RW 03, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong.

Ujang, warga pemilik kendaraan bermotor mendengar teriakan maling-maling dari arah luar rumahnya. Kemudian korban keluar rumah sudah banyak masyarakat sudah mengamankan kedua pelaku dengan barang bukti 2 unit sepeda motor.

Supriyanto mengatakan, barang bukti itu adalah satu unit sepeda motor Yamaha Nmax nomor polisi B 4828 NHO, Warna Hitam milik korban dan satu unit sepeda motor Honda Beat nomor polisi B 6926 VSY, warna merah jambu milik terduga pelaku.

“Padahal saat terakhir kali sepeda motor korban sedang diparkir dalam keadaan terkunci stang oleh anak dari Korban didalam garasi rumah sekitar jam 20.30 WIB,” terangnya.

Selanjutnya, terduga pelaku dilokasi kejadian sudah diamankan warga masyarakat, dan sudah dalam keadaan luka berat berdarah dan kondisi dalam keadaan sadar dan setengah sadar.

“Pelaku bawa jimat atau wapakenhalami luka serius dibagian kepala selanjutnya dibawake Rumah Sakit Polri Kramat Jati,” terang Supriyanto.

**Baca juga: Sambang Yayasan Bina Ummat, Pokja Tangsel Santuni Yatim.

Supriyanto menjelaskan, Ciri-ciri terduga pelaku yang pertama memakai baju kotak-kotak, memakai celana pendek warna krem, rambut ikal dengan tinggi 165 cenitmeter. Kemudian satu terduga lagi ciri-ciri nya memakai baju garis-garis hitam, memakai celana jeans warna hitam, rambut ikal dan memiliki tinggi 170 centimeter.

“Terduga dua oang pelaku elakukan pencurian kendaraan sepeda notor dengan cara merusak kunci kontak sepeda motor milik korban menggunakan kunci letter T,” tutupnya.(eka)




Basri Tewas Dihakimi Warga Saat Hendak Merampas Motor di Serpong

Kabar6-Diduga hendak rampas motor, Muhammad Basri (37) tewas dihakimi warga di Kampung Cicentang RT.003 RW 001, Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan pada Jumat (8/5/2020) dini hari.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Serpong, Komisaris Pol Supriyanto membenarkan kejadian tersebut.

Supriyatno menuturkan, insiden itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, kejadian berawalcsaat pelaku menghampiri dan mengancam korban Raka Indrawan (19).

Lanjutnya, saat itu korban menunggu temannya di TKP yang tiba-tiba tersangka datang dan langsung meminta kunci sepeda motor dengan mengancam.

“Korban yang panik pun langsung berteriak meminta pertolongan kepada warga di sekitarnya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (8/5/2020).

Supriyatno menjelaskan, warga yang mendengar teriakan korban langsung menangkap pelaku, dan menghakiminya hingga babak belur berlumur darah.

“Kemudian warga menyerahkan tersangka dengan kondisi luka-luka, berikut barang bukti ke Polsek Serpong,” ungkapnya.

Atas kondisinya itu, polisi pun bergegas membawa pelaku ke Rumah Sakit Kabupaten Tangerang untuk memberi tindakan medis terlebih dahulu.

**Baca juga: Saat Bangunin Sahur, Satu Pemuda Tewas Dibacok di Pondok Aren.

Namun nahas, saat perawatan medis diberikan, pelaku harus meregang nyawanya setelah mengeluarkan banyak darah.

“Dan tersangka dinyatakan meninggal dunia, untuk pelaku pengeroyokan, sedang kita dalami,” pungkasnya.(eka)




Gerombolan Supir Angkot di Serpong Sumringah Didatangi Polisi

Kabar6.com

Kabar6-Para supir angkot, ojek online atau pangkalan, dan supir taksi terlihat sumringah saat mendapatkan bantuan 5 liter beras dari kepolisian di Posko Cek Poin Exit Tol Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan.

Saat didatangi polisi mereka sedang mangkal sambil melamun tunggu penumpang yang jumlahnya semakin sepi selama pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Covid-19.

“Bantuan ini sangat berharga bagi kami yang sedang kesulitan ekonomi mas,” ungkap Waluyo, 43 tahun, supir angkot yang ditemui di lokasi, Senin (20/4/2020).

**Baca juga: Bawaslu Tangsel: Bacalon Jangan Manfaatkan Bencana Kesehatan Covid-19.

Perwira Pengendali Cek Poin Rawa Buntu, Inspektur Satu Suprayitno mengatakan, total paket yang diberikan ada 32 kantong.

“Kita memberi bantuan kepada profesi yang berdampak seperti supir angkot, taksi, ojol dan opang,” terangnya.(eka)




Warung Nasi Uduk di Rawa Buntu Ludes Dilahap si Jago Merah

Kabar6.com

Kabar6-Kebakaran meludeskan sebuah Warung Nasi Uduk yang berlokasi di Kampung Dadap, RT 004 RW 003, Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Jumat 13 Desember 2019 sekira pukul 14.45 WIB.

Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan, Sigit Widodo mengatakan, kebakaran yang terjadi di Rawa Buntu terjadi akibat korsleting listrik sekira pukul 14.45 WIB.

“Korsleting listrik, 1 warung ludes kebakar,” ujar Sigit kepada Kabar6.com. Jumat (13/12/2019).**Baca juga: Sidang TPPU, Suami Airin Selalu Didampingi Kolega.

Sigit melanjutkan, mobil damkar yang dikerahkan 2 unit dari Tangsel, dan api padam sekira pukul 15.40 WIB.

“Pemilik adalah Nawi, luas yang terbakar 12 meter, dan kerugian materil diperkirakan Rp8 juta,” tutupnya.(eka)




Sejumlah Penumpang Keluhkan Perjalanan Kereta Tak Sampai Palmerah

Kabar6.com

Kabar6-Terhentinya rangkaian kereta api dari Stasiun Rawa Buntu ke Stasiun Tanah Abang membuat pengunjung banyak yang mengeluh.

Sementara rangkaian kereta hanya bisa melayani rangkaian dari Stasiun Kebayoran hingga Stasiun Rangkas Bitung dikarenakan saat ini situasi ke Stasiun Palmerah sedang tidak kondusif, ada demo.

Kepala Stasiun Rawa Buntu, Iskandar mengatakan banyak pengunjung yang mengadu dan protes ke pihaknya.

“Demo ini sangat mengganggu rangkaian kereta,” ungkapnya kepada Kabar6.com melalui aplikasi pesan singkat. Senin (30/9/2019).

Terpisah, Salah satu pengunjung yang ingin ke Stasiun Rajawali, Toto, 19 tahun mengatakan, jelas ini mengganggu banget.

“Iya soalnya kalau ingin ke Stasiun Rajawali kan harus lewat Stasiun Tanah Abang,” ujarnya kepada Kabar6.com di Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan.

**Baca juga: Imbas Demo, Stasiun Rawa Buntu Hanya Layani Perjalanan Kebayoran-Rangkas Bitung.

Dirinya akhirnya pulang kembali dan menanti esok hari dan berharap besok rangkaian kereta sudah normal.

“Ya harus menunda deh. Lebih baik besok aja mas,” pungkasnya.(eka)




Imbas Demo, Stasiun Rawa Buntu Hanya Layani Perjalanan Kebayoran-Rangkas Bitung

Kabar6.com

Kabar6-Stasiun Rawa Buntu untuk sementara hanya melayani kereta pulang-pergi dari Stasiun Rangkas Bitung ke Stasiun Kebayoran dikarenakan saat ini situasi ke Stasiun Palmerah sedang tidak kondusif, jadi untuk keberangkatan ke Stasiun Tanah Abang ditutup sementara.

Kepala Stasiun Rawa Buntu, Iskandar mengatakan, perjalanan di Stasiun Rawa Buntu hanya melayani dari Stasiun Rangkas Bitung hingga Stasiun Kebayoran.

“Iya perjalanan kereta hanya sampai Kebayoran kembali ke Rangkas Bitung,” ujarnya kepada Kabar6.com melalui aplikasi pesan singkat. Senin (30/9/2019).

**Baca juga: Demo di Jakarta, Perjalanan Commuter Line Terganggu.

Iskandar melanjutkan, banyak pengunjung yang ngadu dan protes ke pihaknya. “Demo ini sangat mengganggu rangkaian kereta,” ungkapnya.

Terpantau oleh Kabar6.com di Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan saat ini tidak terjadi penumpukan penumpang. “Untuk penumpukan tidak ada bang,” pungkas Iskandar.(eka)




Polisi Terus Selidiki Keberadaan Mobil Dufi Di Rawa Buntu

kabar6.com

Kabar6-Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait dengan tewasnya Abdullah Fithri Setiawan atau Dufi (43) yang ditemukan di dalam drum kawasan Narogong, Klapanunggal, Kabupaten Bogor pada Minggu, (18/11/2018) lalu. Salah satunya dengan terus melakukan pengecekan keberadaan mobil milik korban.

Melalui pihak keluarga dan para tetangganya, Dufi terakhir kali terlihat pada Jumat, (16/11/2018) pergi bekerja dengan menggunakan mobil. Diketahui, Dufi sering memarkirkan kendaraannya tersebut di Stasiun Rawa Buntu, Kota Tangerang Selatan.

“Terakhir dapat info itu mobil pak Dufi ada di Stasiun Rawa Buntu, diparkir di sana,” kata ketua RT 02, Ikhsan di kediaman Dufi di TGS Catalina, RT 02/06, Blok AB 3 No. 23, Kelurahan Medang, Pagedangan, Selasa (20/11/2018).

Sementara, di kawasan parkir mobil Stasiun Rawa Buntu, dikatakan penjaga lokasi parkir, Heri, pihak kepolisian pun telah melakukan pengecekan data parkir dan lokasi di Rawa Buntu sebanyak tiga kali sejak kemarin.

“Sejak kemarin memang sudah banyak sekali pemeriksaan dari kepolisian sampai tiga kali, terakhir ini ngecek kesini jam 12 tapi, ternyata tidak ada mobilnya di parkir disini ataupun barang-barang milik pak Dufi,” ujarnya.

Heri juga menjelaskan, untuk masuk keluarnya mobil selalu terrekam baik secara otomatis melalui mesin dan rekaman CCTV (kamera pengawas). Pada CCTV pun, tidak terekam keberadaan Dufi.

“Ada dua parkir lain diluar stasiun dan pas dicek juga gak ada,” ujarnya.**Baca juga: Wartawan Korban Pembunuhan di Bogor Warga Catalina Tangerang.

Diketahui, jenis mobil milik korban yakni Toyota Kijang Innova berwarna putih bernomor polisi B 1906 SZI. Hingga saat ini pihak kepolisian masih dilakukan pencarian oleh kepolisian.(Tim K6)