1

Puluhan Nakes Terpapar Covid-19, 7 Puskesmas di Pandeglang Sempat Tutup

Kabar6.com

Kabar6- Sebanyak tujuh Puskesmas di Pandeglang sempat ditutup setelah para Tenaga Kesehatan (Nakes) mereka terpapar Covid-19.

Dari tujuh Puskesmas tersebut terdapat 26 Nakes yang terpapar, sementara tiga pegawai Dinkes Pandeglang pun ikut terpapar.

Para Nakes itu berasal dari Puskesmas Picung 13 orang, Sobang 2 orang, Saketi 3 orang, Sumur 2 orang, Cimanuk 3 orang, Cisata 1 orang, Patia 2 orang dan Dinkes 3 orang.

Terpaparnya para Nakes di Pandeglang setelah kasus Covid-19 di Pandeglang mengalami peningkatan. Berdasarkan data Covid-19 di Pandeglang pada Selasa (22/6/2021) jumlah kasus konfirmasi sebanyak 2413. Diantaranya sebanyak 2185 sembuh, 181 isolasi mandiri dan 47 meninggal dunia.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang Eniyati mengatakan, Puskesmas tempat para Nakes terpapar Covid-19 sempat ditutup untuk dilakukan sterilisasi.

“Minggu kemaren sempet di tutup sementara selama tiga hari untuk di seterilkan dan menjaga penyebaran antara petugas dan antar petugas dengan pasien,”kata Eniyati, Rabu (23/6/2021).

**Baca juga: BKD Pandeglang Sebut Bakal Tuntaskan Honorer jadi P3K hingga 2023

Setelah ditutup Puskesmas tersebut sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu Eniyati menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan Protkes lebih ketat lagi.

“Mulai hari ini semua Puskesmas sudah mulai aktif kembali memberikan pelayanan,”ujarnya.(Aep)




Naik Motor Pasien Covid-19 di Pondok Aren Ditolak Puskesmas, Ini Alasannya

Kabar6.com

Kabar6-Relawan Lapor Covid-19, Tri Maharini mengaku ada satu pasien dalam kondisi berat ditolak puskemas di kawasan Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Ia terpaksa harus mencari sendiri tempat pelayanan kesehatan yang bersedia menampungnya.

“Pasien naik motor terpaksa mencari sendiri rumah sakit terdekat karena mengalami sesak napas,” ungkapnya, Kamis (17/6/2021).

Tri cerita, keluarga pasien yang enggan disebutkan identitasnya mengaku puskesmas menolak karena kondisi pasien berat. Adapun ruang perawatan rumah sakit rujukan di Kota Tangsel semuanya penuh.

“Sebagai gantinya puskesmas hanya memberikan oksigen untuk digunakan pasien Covid-19 di kediamannya karena mengalami sesak napas,” jelas Tri.

Ia berpendapat, dalam kondisi rumah sakit rujukan penuh pihak puskesmas tidak bisa mengantarkan pasien. Mestinya pasien diantar menggunakan mobil ambulan.

Walaupun pihak puskesmas mengaku sudah mencoba menghubungi sejumlah rumah sakit rujukan, tetapi seluruhnya penuh dan belum bisa menerima pasien baru.

“Saat itu saya mencoba menjelaskan ke faskes 1 tapi tetap kekeuh itu prosedur. Jadi akhirnya keluarga ke rumah sakit dengan naik motor,” kata Tri.

**Baca juga: Soal Bangunan Pemerintah Non-IMB, DPMPTSP Tangsel Akui Tak Seluruhnya Punya

Sambil dibantu dicarikan ruang perawatan oleh tim LaporCovid-19, pasien tersebut akhirnya dirawat sementara di Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena semakin kesulitan bernapas.

“Sampai disana kami coba bantu dengan telepon dokter jaga IGD-nya dan memintakan bantuan pertolongan,” ujar Tri.(yud)




Akses Jalan Buruk, Nenek Berusia 70 Tahun di Pandeglang Harus Ditandu Untuk Berobat ke Puskesmas

Kabar6.com

Kabar6- Akses jalan buruk Asmi janda tua di Kampung Lebak Gedong, Kecamatan Sindangresmi terpaksa harus di tandu menggunakan sarung menuju Puskesmas Sindangresmi pada Rabu (26/5/2021).

Penyebabnya lantaran kondisi infrastruktur yang buruk karena tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Kasus ditandu juga sebelumnya terjadi. Hal itu dialami oleh Enah seorang ibu hamil.

Sebelum ditandu Asmi dibawa menggunakan motor dari kampungnya ke kampung lain yang berjarak satu kilometer.

“Dijemput lah pake motor, kemudian transit dulu di kampung ibu Enah,” kata Muhtadin warga setempat. Kamis (27/5/2021).

Sesampai di Kampung Enah dan melihat kondisi Asmi yang tidak memungkinkan dibawa menggunakan motor karena akses jalan setapak berupa tanah yang masih dipenuhi akar pepohonan. Lalu warga pun menawarkan untuk di tandu.

Setelah ditawari, Asmi bersedia ditandu menggunakan sarung sejauh 3 kilometer. Muhtadin mengungkapkan, jalan yang dilakukan saat Asmi di tandu adalah jalan Ki Markusen, kondisinya masih hutan, jalan itu juga yang digunakan warga untuk menandu Enah.

“Setelah lihat kondisi kayanya gak sanggup naik motor, katanya takut terus di jalanya juga banyak akar. Kalau mau di gendong juga berat. Akhirnya terpaksa ditandu lagi,”ujarnya.

**Baca juga: Miris, Perairan Laut di Pandeglang Tercemar Sampah Plastik

Muhtadin mengatakan, Asmi menderita penyakit maag dan darah tinggi yang sudah dialaminya dua tahun lalu, sejak itu Nenek tersebut hanya menggunakan obat-obatan tradisional dan berobat ke mantri untuk melawan penyakitnya.

“Penyakitnya maag sama darah tinggi, katanya sudah dua tahun. Paling pake obat tradisional saja. Kebetulan dia tinggal sama anaknya yang juga sakit seperti lambung dan lainnya, jadi kalau jalan agak kewalahan kalau jauh,”tandasnya.(aep)




6 Puskesmas Disiapkan Pemkot Tangerang Antisipasi Lonjakan Kasus

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan kembali mengaktifkan enam puskesmas untuk dijadikan Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT). Pasalnya, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien Covid-19 pasca libur lebaran.

Enam puskesmas tersebut diantaranya Puskesmas Sudimara Pinang, Puskesmas Batusari, Puskes Jurumudi Baru, Puskes Gebang Raya, Puskes Panunggangan Barat dan Puskesmas Manis Jaya.

“Semua RIT itu kan ada 6 puskesmas, nanti kita lagi siap-siapin yang lain juga semua karena kita mau antisipasi lonjakan (jumlah pasien),” ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, kepada wartawan, Senin (17/5/2021).

Keenam RIT tersebut akan diaktifkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. Kapasitas keenam RIT itu mencapai sekitar 368 pasien.

“Kan sekarang ada dua RIT dari enam, jadi kalau dua penuh tambah satu, begitu terus ditambah kalau sudah penuh. Sampai 368 kalau nggak salah terakhir tuh kapasitasnya untuk RIT,” katanya.

**Baca juga: Perumdam TKR Maksimalkan Pelayanan Akibat Pipa Bocor

Selain menyiapkan RIT, Pemkot Tangerang akan melakukan screening Covid-19 kepada warga yang melakukan arus balik mudik. Para pemudik yang kembali ke Kota Tangerang juga diwajibkan membawa surat bebas Covid-19.

“Kita akan melakukan tracing secara masif untuk kaitan arus balik. Kita minta mereka yang pulang dari kampung harus membawa surat bebas Covid-19 juga minimal dia antigen,” tandasnya.(Oke)




44 Puskesmas di Kabupaten Tangerang Lakukan Vaksin untuk Nakes

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 44 puskesmas di wilayah Kabupaten Tangerang hari ini akan melaksanakan vaksinasi Sinovac Covid-19 secara serentak.

Vaksinasi untuk tahap pertama ini akan diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang.

Hal itu dibenarkan oleh Juru bicara Satuan tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang dokter Hendra Tarmizi

“Iya secara serentak di 44 Puskesmas di Kabupaten Tangerang melakukan vaksinasi,” ungkap dokter Hendra Tarmizi kepada kabar6.com lewat WhatsApp, Senin (25/1/2021).

Diketahui sebanyak 22.200 vaksin jenis Sinovac sudah berada di gudang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang dan vaksin tersebut akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Tangerang.

“Tahap pertama ini hanya untuk tenaga kesehatan (Nakes),” terang dokter Hendra Tarmizi.

**Baca juga: Pengurus Karang Taruna se-Kabupaten Tangerang Gelar Diskusi di Teluknaga

Terpisah, Kepala Puskesmas Cikuya Drg Hj Mutmainah membenarkan ihwal di pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang dia pimpin melakukan vaksinasi untuk tenaga kesehatan (Nakes).

“Vaksin yang diterima sebanyak 110 vaksin dan yang didahulukan adalah tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Cikuya,” ucap Kapus Cikuya Drg Hj Mutmainah saat dikonfirmasi kabar6.com.(Han)




Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6 -Sebanyak, 22.200 dosin vaksin jenis Sinovac sudah tiba di gudang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang di Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Sabtu (23/1/2021).

Vaksin tersebut bakal langsung didistribusikan ke sejumlah Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit (RS) di Kabupaten Tangerang.

Juruh Bicara Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, Dinkes Kabupaten Tangerang saat ini masih melakukan inventarisasi kouta vaksin untuk masing-masing RS dan Puskesmas. Selanjutnya, vaksin tersebut akan langsung dikirim.

“Betul, vaksin untuk Kabupaten Tangerang sudah tiba. Nantinya vaksin akan langsung didistribusikan ke Puskesmas dan RS,” kata Hendra saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon.

**Baca juga: Korsleting Listrik, Dua Rumah di Tapos Terbakar

Lebih lanjut Hendra mengungkapkan, sebanyak 22.200 dosin vaksin Sinovac harus cepat didistribusikan ke Puskemas dan RS. Sebab, rencananya pada Senin (25/1/2021) bakal langsung digelar vaksinasi terhadap tenaga kesehatan (nakes).

“Rencannaya, Senin (25/1/2021) sudah mulai dilakukan vaksinasi terhadap nakes. Untuk itu, saat ini harus dihitung jumlah kebutuhan masing-masing Puskesmas dan RS,” pungkasnya. (Vee)




75 RS Penuh, Warga Tangsel Pasien Covid-19 Meninggal di Puskesmas

Kabar6.com

Kabar6-Semua rumah sakit dan puskesmas rujukan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) krisis ruang medis khusus bagi pasien Covid-19. Dampaknya banyak nyawa warga tak tertolong karena sulit mendapatkan kamar perawatan medis.

Fakta di atas diungkapkan oleh Yemiko Happy, 23 tahun, relawan koalisi warga dari Lapor Covid-19. Ia enggan sebutkan identitas pasien dan lokasi puskesmas karena kode etik dunia kesehatan melarang.

“Sempat dua hari dirawat di puskesmas,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (23/1/2021).

Yemiko ceritakan, pada Kamis kemarin keluarga pasien menghubungi pihaknya. Warga Tangsel berjenis kelamin laki-laki itu dalam kondisi kritis.

Pasien itu harus mendapatkan perawatan di ruang ICU rumah sakit. Tim Lapor Covid-19 bahkan sampai menghubungi Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

“Tapi enggak dapat karena ruangan sudah full (penuh-red),” jelasnya. Yemiko bilang, ternyata sebanyak 75 rumah sakit di wilayah Jabodetabek yang dihubungi secara langsung pasiennya membeludak.

**Baca juga: Mendiang Sukarya Ketua Komisi II DPRD Tangsel di Mata Rekan Sejawat

Yemiko mengutarakan, kondisi terakhir warga Tangsel pasien Covid-19 itu saturasi oksigennya turun dan sudah tidak sadarkan diri.

“Dalam kondisi yang kenapa akhirnya mencari rujukan karena memang saturasi oksigennya turun lalu dalam kondisi tidak sadarkan diri ya,” ujarnya.(yud)




Tiba-tiba Pasien Menjerit, Angkot Hantam Puskesmas di Pandeglang

Kabar6-Pasien Puskesmas Cipeucang tiba-tiba menjerit. Penyebabnya sebuah angkot jurusan Pandeglang – Saketi tiba-tiba masuk ke ruang pendaftaran setelah menghantam pintu depan Puskesmas yang berlokasi di Kampung Rumingkang, Desa Curugbarang, Kecamatan Cipeucang.

Kasatlantas Polres Pandeglang Iptu Riska Tri Arditia mengatakan, mobil angkot yang dikendarai Safei berpelat nomor A 1987 KG melaju dari arah Pandeglang menuju kearah Saketi itu diduga remnya blong dan menghindari mobil yang berhenti didepannya.

“Karena jalannya rusak sehingga sopir gugup dan membelokan kendaraannya kearah puskesmas Cipeucang,” kata Riska, Selasa (12/1/2021).

Setelah di belokan ke arah Puskesmas, mobil menabrak pintu kaca dan masuk kedalam ruang tunggu pendaftaran yang mengakibatkan pintu kaca pecah dan rusak. Kasus kecelakaan tersebut kini di tangani Satlantas Polres Pandeglang.

Sementara, Kepala PKM Cipeucang Baehaki mengungkapkan, pegawai Puskesmas dibuat panik bahkan sebagian pasien menjerit saat mobil menerobos masuk ke dalam Puskesmas. Untungnya saat kegiatan keadaan Puskesmas tengah sepi.

“Lagi bekerja dan pelayanan di masing-masing ruangan. (Saat kejadian) pada panik, pegawai dan beberapa pasien menjerit,” katanya.

Menurutnya, pasca kejadian polisi sudah menangani kasus tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa namun kerugian ditaksir 30 sampai 40 juta karena bagian ruang tunggu dan loket rusak.**Baca juga: Waspada Pencurian di Kawasan Pemkot Tangerang Marak.

“Alhamdulillah gak ada korban jiwa,”ujarnya.(Aep)




Puskesmas di Tangsel Jadi Transit Warga Terkonfirmasi Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) antisipasi penanganan jumlah warga yang terpapar virus corona. Wakil Walikota Benyamin Davnie memastikan kesiapan Tempat Transit Untuk Pasien Covid-19.

“Adapun tempat transit tersebut di buka di satu titik di setiap kecamatan,” ungkap Benyamin saat pengecekan Rumah Sakit Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Rabu kemarin.

Benyamin menjelaskan bahwa rumah sakit transit tersebut akan membantu pemerintah untuk memberikan fasilitas pelayanan Covid-19. Begitu pula dengan rumah sakit baru di Pakulonan yang akan menyiapkan 71 tempat tidur yang bisa digunakan oleh pasien covid-19.

”Angka 71 itu dimaksimalkan hingga 100 tempat tidur,” ujar Benyamin. Ia menjelaskan bahwa saat ini rumah sakit Pakulonan memang sudah bisa beraktivitas meskipun belum maksimal.

Sehingga fungsinya dialihkan menjadi rumah sakit penanganan covid dengan gejala sedang. Benyamin juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu takut berobat ke puskesmas.

Pelayanan Covid-19 dilakukan di puskesmas tertentu saja dengan memperhatikan bahwa puskesmas tersebut tidak diizinkan untuk memberikan pelayanan kesehatan lain.

”Jadi, kalau puskesmasnya menjadi tempat rawat, maka puskesmas itu tidak boleh memberikan pelayanan terhadap pasien umum,” ujar Benyamin pada saat melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah puskesmas dan rumah sakit.

Saat ini untuk mencegah lonjakan pasien paska tahun baru, Pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk tetap di rumah saja pada libur panjang tahun baru. Menghindari keramaian serta tidak mengadakan pesta.

**Baca juga: Pandemi Covid-19, Ini Aturan Perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 di Tangsel

Dia juga sudah meminta koordinasi PHRI untuk tidak melakukan perayaan tahun baru untuk mencegah melonjaknya jumlah kasus positif. ”Itu sudah kami koordinasikan dengan PHRI. Bahwa ada larangan di tengah masa pandemi ini. Jadi sudah disepakati bahwa aktivitas tempat hiburan hanya boleh hingga pukul 07.00 malam saja,” kata dia.

Dia berharap dengan upaya yang dilakukan ini, jumlah kasus positif harian bisa berkurang secara signifikan dan bisa menjadikan Tangsel terlepas dari zona merah.(yud)




Wakil Wali Kota Tangsel Tinjau Kesiapan Puskesmas Transit Pasien Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davni meninjau kesiapan operasional RSU Pakulonan dan Puskesmas transit pasien Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Puskesmas yang ditinjau adalah Puskesmas Pondok Jagung dan Puskesmas Pamulang.

Wali Kota Tangsel terpilih di Pilkada 2020 Benyamin menjelaskan, di 7 kecamatan akan ada 1 puskesmas yang disiapkan pasien transit Covid-19 sebelum dirujuk ke rumah sakit.

“Hari ini saya cek semuanya termasuk RSU Pakulonan, dan 2 puskesmas transit pasien OTG Covid-19. Alhamdulillah semuanya siap, sekarang sedang tahap pembersihan. Kemudian listrik, lift, AC dan peralatan juga siap. Insya Allah Selasa pekan depan beroperasi,” ujar Benyamin kepada wartawan, Rabu (30/12/2020).

Pria yang akrab disapa Bang Ben ini mengatakan, RSU Pakulonan saat inu memiliki kapasitas kurang lebih 71 tempat tidur, dan dapat dimaksimalkan sampai 100 tempat tidur.

Kemudian puskesmas untuk transit pasien OTG Covid-19 disiapkan 10 tempat tidur. “Kita mengantisipasi kekhawatiran terjadi lonjakan Covid-19 di 2 Minggu pertama Januari 2021 pasca liburan Natal dan tahun baru,” tambahnya.

**Baca juga: Pandemi Covid-19, Tingkat Kepatuhan Warga di Tangsel Turun Lagi

Sementara itu, untuk mekanisme alur rujukan pasien Covid-19, keluarga pasien bisa telepon ke 119 satgas Covid-19 Dinkes Tangsel untuk kemudian pasien dibawa ke puskesmas sambil menunggu konfirmasi rumah sakit tempat perawatan selanjutnya. (eka)