1

Murah Meriah, Tempe Punya 4 Manfaat yang Tak Terduga

Kabar6-Tempe adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi biji kedelai kaya nutrisi. Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging.

Setidaknya, satu tempe seberat tiga ons, mengandung 162 kalori, 15gr protein, dan 9gr karbohidrat. Tempe juga tinggi prebiotik, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan.

Meskipun tergolong jenis pangan yang murah meriah, melansir beberapa sumber, tempe memiliki beragam nutrisi dan manfaat yang tak terduga. Apa sajakah itu?

1. Kaya prebiotik
Makanan fermentasi yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung probiotik. Merupakan bakteri menguntungkan yang dapat memberikan manfaat kesehatan saat dimakan.

Probiotik dapat membantu memecah gula dan karbohidrat sehingga mereka lebih mudah dicerna, mengendalikan bakteri berbahaya dalam tubuh, melawan diare, membantu pencernaan, melawan peradangan kronis dan bahkan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Namun, tempe difermentasi menggunakan jamur dan biasanya dimasak sebelum makan.

2. Tingkatkan kesehatan tulang
Manfaat tempe lainnya adalah dapat menguatkan tulang, karena kalsium juga ada dalam tempe. Kalsium, bersama dengan mineral penting lainnya seperti vitamin K dan vitamin D, sangat diperlukan tubuh untuk menjaga kepadatan mineral tulang dan mencegah tulang patah dan rapuh.

Ini membantu membentuk bagian dari hidroksiapatit, kompleks mineral yang membuat tulang dan gigi kita keras, mempertahankan kepadatan tulang dan membantu tulang pulih. Orang dengan kekurangan kalsium lebih rentan memiliki tulang yang lemah dan lentur sehingga meningkatkan risiko patah tulang.

Tembaga, mineral lain yang ada di tempe, juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan tulang. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Biological Trace Elements Research, konsumsi tembaga dapat meningkatkan laju penyembuhan tulang dan juga dapat memainkan peran kunci dalam pemeliharaan dan perbaikan jaringan.

3. Kurangi tingkat kolesterol
Tempe secara tradisional dibuat dari kedelai, mengandung senyawa tumbuhan alami yang disebut isoflavon. Nah, isoflavon kedelai telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol.

Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengevaluasi 11 penelitian dan menemukan bahwa isoflavon kedelai, yang ditemukan dalam tempe dan produk kedelai lainnya, dapat membantu secara signifikan menurunkan kadar total dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) atau ‘kolesterol jahat’.

Dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai dapat menurunkan kolesterol LDL sebanyak 5,7 persen dan kolesterol total 4,4 persen. Selain itu, manfaat tempe lainnya juga dapat menurunkan trigliserida sebesar 13,3 persen.

4. Kurangi risiko kanker
Isoflavon yang ditemukan dalam tempe telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Selain mengurangi kolesterol, isoflavon dalam tempe juga mengurangi risiko kanker. ** Baca juga: Kulit Jadi Kering Bisa Disebabkan 4 Kebiasaan Tidak Sehat

Hal ini karena isoflavon dalam kedelai sangat kaya akan zat antioksidan yang mampu melawan radikal bebas dan membantu mencegah peradangan untuk melindungi sel dari kerusakan.

Antioksidan diyakini memainkan peran penting dalam kesehatan dan penyakit, dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan bahkan dapat membantu mengurangi risiko kondisi kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Jadi, jangan lupa masukkan tempe dalam olahan menu harian Anda.(ilj/bbs)




Berapa Banyak Asupan Protein yang Diperlukan Tubuh?

Kabar6-Diet tinggi protein dan memangkas asupan karbohidrat banyaj dilakukan orang untuk menjaga kesehatan sekaligus berat badan. Bahkan, beberapa orang yang hobi olahraga mengonsumsi suplemen protein.

Sebenarnya berapa banyak sih asupan protein yang diperlukan tubuh? Protein penting untuk perkembangan dan perbaikan sel tubuh. Pangan kaya protein seperti susu, daging, telur, ikan dan kacang-kacangan akan dipecah menjadi amino acid di dalam perut, diserap usus halus, kemudian organ hati akan memilah amino acid yang diperlukan tubuh. Sisanya dikeluarkan melalui urine.

Setiap hari, melansir Femina, orang dewasa rata-rata memerlukan 0,75 gram protein untuk setiap satu kilogram berat badannya. Secara umum, wanita butuh 45 gram protein, sementara pria perlu 55 gram protein per hari. Kekurangan protein dapat menyebabkan rambut rontok, kulit rusak, berat badan berkurang, dan penurunan masa otot. Namun kondisi seperti ini jarang timbul, kecuali bagi orang yang mengalami gangguan makan, eating disorders.

Protein kerap diasosiasikan dengan membangun otot. Ini memang benar, karena latihan berat bisa timbulkan kerusakan protein di otot. Protein perlu dibangun kembali agar otot tumbuh lebih kuat.

Jenis amino acid yang bernama leucine berperan penting dalam memicu sintesis protein dalam tubuh. Oleh karena itu, orang yang gemar olahraga biasanya mengonsumsi produk suplemen protein.

Laporan lembaga riset Mintel’s pada 2017 yang dilakukan di Inggris menyebutkan, sebanyak 27 persen orang mengonsumsi produk suplemen protein. Penggunaan produk ini mencapai 39 persen bagi mereka yang berolahraga lebih dari sekali dalam seminggu. Namun, sebanyak 63 persen orang yang mengonsumsi suplemen protein tidak yakin produk tersebut memberi manfaat bagi mereka

Para ahli berpendapat, mengonsumsi suplemen protein seperti protein bar atau minuman protein sesungguhnya tak perlu dilakukan. Manusia bisa memperoleh protein harian lebih dari yang direkomendasikan hanya dari makanan yang dikonsumsi.

“Kita tak perlu mengonsumsi suplemen. Memang lebih praktis memperoleh protein dari suplemen makanan. Tapi semua zat yang ada dalam suplemen bisa diperolah dari makanan. Protein bar itu hanyalah permen dengan ekstra protein,” urai Kevin Tipton, Profesor Olahraga dari University of Stirling, Skotlandia.

Meskipun banyak pakar menilai protein lebih baik dikonsumsi melalui makanan, ada pengecualian bagi kalangan tertentu. Orang yang memiliki target protein harian seperti atlet bisa mengonsumsi suplemen untuk mendukung kebutuhan protein.

“Mereka membutuhkan protein lebih tinggi dari pada rekomendasi harian orang pada umumnya,” terang Graeme Close, Profesor Fisiologi Manusia di Liverpool John Moores University, Inggris.

Sementara itu, lansia juga butuh protein lebih banyak. Semakin tua seseorang, maka ia membutuhkan lebih banyak protein untuk menjaga masa otot. Menurut Profesor Close, lansia membutuhkan 1,2 gram protein pada tiap satu kilogram berat tubuh.

Namun pernah ditemukan kasus kelebihan protein pada manusia. “Ada kekhawatiran bahwa diet tinggi protein dapat merusak ginjal dan tulang, namun belum ada bukti yang menunjukkan hal itu. Memang ada kemungkinan timbul masalah jika seseorang dengan gangguan ginjal mengonsumsi protein tinggi, namun nyatanya sangat jarang ada efek samping yang timbul,” jelas Profesor Tipton.

Protein sering dikaitkan dengan upaya mengurangi berat badan. Studi MRI (magnetic resonance imaging) menunjukkan, sarapan tinggi protein dapat menunda perasaan lapar.

Alex Johnstone dari University of Aberdeen percaya, diet tinggi protein ampuh untuk mengurangi berat badan. Jika Anda ingin diet makanlah sarapan tinggi protein seperti kacang-kacangan dengan roti panggang atau smoothie. Itu lebih baik ketimbang mengonsumsi suplemen.

Namun Johnstone tak menganjurkan diet dengan mengurangi asupan karbohidrat karena dapat berdampak buruk pada usus, sebuah organ yang sangat mempengaruhi kesehatan tubuh. ** Baca juga: Beberapa Hal yang Bisa Bikin Anda Mimpi Buruk di Malam Hari

Johnstone menganjurkan pola konsumsi diet dengan perbandingan 30 persen protein, 40 persen karbohidrat, dan 30 persen lemak bagi orang dengan kelebihan berat badan. Sementara, diet rata-rata dapat dilakukan dengan mengonsumsi 15 persen protein, 55 persen karbohidrat, dan 30 persen lemak.

Pilihlah daging rendah lemak seperti ayam dan ikan. Sejumlah penelitian menunjukkan, konsumsi protein hewani dalam jumlah besar dapat menambah berat badan. Di samping itu, daging merah meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.

Karena itu, lebih baik mengonsumsi protein nabati, misalnya jamur.(ilj/bbs)




Sejumlah Makanan Sehat yang Diklaim Tidak Terbukti Turunkan Berat Badan

Kabar6-Sering kita membaca informasi tentang sejumlah makanan sehat yang diklaim dapat menurunkan berat badan. Namun, makanan yang dimaksud ternyata tidak membawa hasil yang positif untuk menurunkan berat badan.

Beberapa studi, melansir Viva, mengungkapkan bahwa makanan tadi tidak terbukti menurunkan berat badan. Apa saja ‘makanan sehat’ yang dimaksud?

1. Teh hijau
Teh hijau yang mengandung antioksidan, diklaim dapat membuat Anda tetap sehat. Ada juga sedikit bukti bahwa teh hijau dapat meningkatkan metabolisme Anda. Teh hijau, bila dikonsumsi dengan diet defisit kalori pasti dapat membantu Anda dalam membakar kalori. Tetapi hanya mengonsumsi teh hijau saja memiliki sedikit manfaat untuk menurunkan berat badan.

2. Cabai
Ada banyak penelitian yang menyatakan bahwa capsaicin, senyawa yang ditemukan dalam cabai, bisa meningkatkan metabolisme. Tetapi jumlah yang digunakan dalam kebanyakan penelitian jauh lebih banyak daripada yang bisa dimakan orang normal pada satu waktu. Mengonsumsi setengah sendok teh cabai dapat membantu Anda membakar sekira 10 kalori, atau tidak sebanyak yang Anda kira.

3. Makanan berprotein tinggi
Memang benar bahwa protein membutuhkan lebih banyak energi untuk dicerna daripada karbohidrat. Tetapi protein juga memiliki lebih banyak kalori daripada karbohidrat, yang membuatnya seimbang. Saat mengonsumsi protein, Anda makan lebih banyak kalori dan membakar lebih banyak kalori.

4. Minyak kelapa
Minyak kelapa memiliki trigliserida rantai menengah dan diyakini bahwa MCT tidak disimpan dengan baik oleh tubuh dan menyebabkan hilangnya lemak.

Tetapi penelitian juga mengatakan bahwa makan trigliserida rantai menengah daripada trigliserida rantai panjang tidak menyebabkan penurunan berat badan. ** Baca juga: Studi di AS Ungkap Hubungan Siklus Haid Tidak Teratur dengan Kematian Dini

5. Cuka sari apel
Orang-orang menyebut cuka sari apel memiliki berbagai manfaat kesehatannya. Namun belum ada penelitian yang membuktikan bahwa hal itu dapat menyebabkan penurunan berat badan. Selain itu, cuka sari apel juga dapat menyebabkan keasaman dan mengikis enamel gigi jika dikonsumsi tanpa diencerkan.

Pola makan sehat dengan porsi cukup, disertai rutin olahraga, dapat membantu Anda menurunkan berat badan secara normal.(ilj/bbs)




Kulit Segar Jauh dari Keriput dengan Konsumsi 6 Makanan Sehat

Kabar6-Seiring usia, setiap orang tentu akan mengalami penuaan yang merupakan proses alami tubuh. Di satu sisi, banyak kaum hawa yang berusaha semaksimal mungkin terlihat tetap cantik dan awet muda, terutama menjaga kekencangan kulit.

Dan menjaga tubuh tetap awet muda bisa dimulai dengan gaya hidup sehat, yaitu dengan memilih makanan yang tepat. Melansir beberapa sumber, ada enam makanan sehat yang bisa bantu meminimalisir keriput dan menjaga kulit tetap segar:

1. Kacang-kacangan dan biji-bijian
Makanan jenis ini bukan hanya tinggi serat, protein dan kaya antioksidan, tapi juga sangat bagus membersihkan tubuh dari racun dari sistem pencernaan, sebelum akhirnya diserap dan disalurkan ke kulit.

Kacang dan biji-bijian juga kaya vitamin E dan C yang berperan sebagai fotoprotektif, yaitu bisa menangkal radikal bebas sinar UV.

2. Makanan kaya vitamin C
Vitamin C tidak hanya berperan sebagai antioksidan, penguat sistem kekebalan tubuh dan pendukung fungsi optimal organ, tapi juga jadi pelindung kulit dari penuaan dini dan kerusakan kulit dari sinar matahari. Makanan kaya vitamin C bisa dikonsumsi atau dijadikan masker untuk mendapat manfaatnya.

3. Makanan kaya vitamin A
Vitamin A juga jadi kebutuhan tubuh paling penting untuk bisa menjaga kulit kencang. Ada dua jenis vitamin A, beta-karoten dan vitamin A aktif. Beta-karoten bisa ditemukan pada sayuran dan buah-buahan warna merah-jingga seperti wortel, tomat dan pepaya. Vitamin A aktif bisa ditemukan pada bahan makanan hewani seperti hati sapi, telur dan mentega.

4. Minyak zaitun
Minyak ini tinggi vitamin E, dan banyak dimanfaatkan sebagai produk kosmetik untuk mencegah keriput dan menjaga kekencangan tubuh. Nutrisi minyak zaitun mampu melembapkan, menjaga kekenyalan dan merangsang produksi kolagen kulit.

5. Makanan tinggi kalium
Kalium berperan sebagian elektrolit tubuh dan bisa ditemukan pada buah dan sayuran. Kalium atau potassium memegang peran penting menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh sehingga kulit tampak segar, lembap dan kencang tanpa keriput. Maanan yang mengandung kaium antara lain pisang, alpukat dan bayam.

6. Makanan tinggi protein
Makanan tinggi protein bisa berupa daging, ikan, susu, telur, tahu, tempe dan berbagai sumber makanan lainnya. Dibanding karbohidrat yang akan mempercepat penuaan kulit dan membuat kulit turun, protein justru menjaga kekencangan kulit.

Ikan bukan hanya menyuplai protein sehat tapi juga asam omega-3 yang berfungsi menjaga fleksibilitas dan kekencangan kulit. ** Baca juga: 4 Fakta Tentang Kesepian yang Sebaiknya Anda Ketahui

Mengonsumsi makanan yang tepat akan membantu Anda meminimalisir penuaan dini.(ilj/bbs)




Masih Merasa Lapar Usai Sarapan, Apa Penyebabnya?

Kabar6-Salah satu kegiatan rutin di pagi hari sebelum melakukan aktivitas adalah sarapan. Namun pada sebagian orang, seringkali masih merasa lapar meski sudah sarapan dalam jumlah banyak. Apa penyebabnya?

Sarapan sangat penting bagi tubuh, setelah tidak ada asupan ke dalam tubuh selama tidur kurang lebih 6-8 jam. Nah, sebagian orang yang sarapan sekaligus banyak tetapi tak lama kemudian lapar kembali, hal itu ternyata disebabkan oleh kesalahan saat memilih menu sarapan.

Seorang editor gizi digital senior EatingWell di Meredith Corporation, melansir EatingWell, mengidentifikasi beberapa penyebab orang cepat merasa lapar meski baru sarapan. Apa sajakah itu?

1. Kurang asupan protein
Umumnya orang sarapan dengan makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti, nasi, ketupat atau mi. Meskipun mengenyangkan, hal itu tidak akan bertahan lama. Sebagai gantinya, konsumsi karbohidrat kompleks yang lebih tinggi serat dan mengenyangkan.

Menurut riset, Anda perlu makan 30g protein saat sarapan. Karena protein bisa memberi rasa kenyang lebih lama. Anda bisa mendapatkan protein melalui telur, keju, yogurt, daging atau kacang-kacangan. Namun, karbohidrat dan protein yang dimakan haruslah seimbang.

2. Kurang asupan lemak
Memang, lemak kalorinya lebih besar daripada protein dan karbohidrat, tetapi lemak lebih mengenyangkan karena perlu proses cerna lebih lama. Agar kebutuhan lemak tercukupi tanpa takut gemuk, pilihlah lemak baik untuk sarapan seperti, alpukat, selai kacang, putih telur goreng atau rebus.

3. Kurang asupan serat
Serat juga akan memberi rasa kenyang yang cukup lama. Jika biasanya setelah makan roti tawar masih lapar, coba diganti dengan roti tawar whole wheat atau brown bread.

Anda juga bisa mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk mendapatkan serat. Atau sereal dari gandum utuh, oatmeal, biji-bijian dan kacang-kacangan.

4. Makanan tinggi gula
Anda mungkin lebih suka memilih manis untuk sarapan seperti cinnamon roll, muffin, atau berbagai roti manis lainya. Pemilihan makanan manis ini akan membuat Anda mudah lapar kembali. Hal ini karena akan tadi mengandung gula tinggi dan akan cepat diserap tubuh, lalu membuat gula darah naik.

Anda bisa menggantinya dengan sarapan roti gandum telur, atau sereal gandum utuh dengan yoghurt tawar dan potongan buah segar. ** Baca juga: Sejak Pandemi COVID-19 Banyak Orang Alami Fobia Anthrophobia

5. Porsi makanan yang terlalu sedikit atau kecil
Mengurangi kalori tidak lantas makan dengan jumlah sedikit, tetapi perhatikan porsi wajar dan jenis menu sarapan. Tidak masalah sarapan sedikit lebih banyak, asal jangan berlebih, hingga perut terasa hampir kenyang.

Pasalnya, jika perut terlalu lapar di pagi hari akan medorong Anda makan lebih banyak di siang hari. Anda masih bisa menggantinya dengan mengemil buah-buahan segar atau kacang-kacangan sebelum makan siang.(ilj/bbs)




Nutrisi Sehat yang Dibutuhkan Agar Kuku Kuat

Kabar6-Tidak hanya perawatan dari luar, memiliki kuku yang kuat juga didapat dari sejumlah makanan bergizi yang dapat membantu kuku tumbuh sehat serta tidak mudah patah.

Lantas, nutrisi apa yang dibutuhkan agar kuku jadi kuat? Melansir Hellosehat, berikut sejumlah nutrisi yang diperlukan:

1. Biotin
Beberapa penelitian menunjukkan, penggunaan suplemen biotin dapat membantu memperkuat pertumbuhan kuku yang rapuh. Biotin dapat ditemukan di bagian organ tubuh seperti hati. Selain itu, ada juga dalam kuning telur, susu serta produk bawaannya, salmon, alpukat, ubi, kacang, biji, kembang kol.

2. Besi
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan bentuk kuku yang tidak seharusnya (kuku sendok). Anda bisa mendapatkan sumber besi dari daging merah, ati ayam atau sapi, daging unggas, makanan laut seeprti ikan, cimi-cumi, kerang, sayuran hijau seperti kangkung atau bayam, kacang polong, dan kacang-kacangan lainnya.

3. Magnesium
Lebih dari 300 reaksi kimia dalam tubuh melibatkan mineral magnesium untuk kelancaran prosesnya. Termasuk reaksi dalam sintesis protein hingga reaksi untuk pertumbuhan kuku.

Jadi apabila Anda menginginkan kuku yang kuat, penuhi kebutuhan magnesium harian yang bisa didapatkan dari gandum utuh, sayuran hijau, almond, kacang mete, acang tanah, edamame.

4. Protein
Keratin adalah protein pembentuk struktur dalam tubuh. Ditambah, protein juga yang melindungi kuku dari kerusakan. Keratin yang ada pada kuku sebenarnya adalah keratin mati. Kuku dibentuk oleh sel-sel mati yang dikumpulkan oleh tubuh ketika sel-sel baru mulai banyak diproduksi.

Mengonsumsi protein dalam diet Anda sangat penting untuk meningkatkan produksi keratin, sehingga tumbuh kuku yang kuat. Makanan kaya protein antara lain seperti telur, ayam, tahu/tempe, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.

5. Zink
Kuku terdiri dari sejenis sel yang tumbuh dan membelah dengan cepat. Karena produksi yang cepat ini, pasokan zink yang memadai dalam tubuh sangat diperlukan untuk mendorong tumbuhnya pertumbuhan kuku yang sehat.

Kekurangan zink menimbulkan lempeng kuku yang tidak sempurna. Misalnya muncul bintik-bintik putih, dan pasti kekuatan kuku akan menurun. Anda bisa mendapatkan zink dari sebagian besar protein hewan, seperti sapi, unggas, ikan, dan telur. Selain itu, juga dalam makanan nabati seperti kedelai, buncis, kacang hitam kacang almond, kacang mete, dan biji-bijian.

6. Vitamin C
Vitamin C sangatlah penting untuk memproduksi kolagen, sebuah protein yang bertugas memberi bentuk dan kekuatan untuk banyak jaringan tubuh, termasuk jaringan kuku, rambut, dan gigi.

Kekurangan zink dan vitamin C bersamaan akan membuat kondisi kuku Anda menjadi rapuh, dan pertumbuhan kuku jadi melambat. Jadi, kebutuhan vitamin C harian Anda harus terpenuhi agar terciptanya kuku yang sehat dan kuat.

Vitamin C didapat dari berbagai buah antara lain seperti jeruk, kiwi, stroberi, dan lain sebagainya. Selain buah Anda juga bisa memenuhi kebutuhan protein dari sayuran. ** Baca juga: Apa yang Anda Makan Ternyata Berpengaruh pada Kondisi Miss V

Jaga kuku tetap sehat dengan sejumlah makanan bergizi.(ilj/bbs)




Jenis Makanan yang Perlu Dijadikan Prioritas Selama Masa Pandemi

Kabar6-Saat ini sudah banyak orang yang lebih memperhatikan pola hidup demi menjaga imunitas tubuh lebih optimal. Salah satunya untuk melindungi diri dan keluarga dari penularan COVID-19.

Gaya hidup sehat mencakup dari olahraga, tidur yang cukup, pengendalian stres, dan makanan yang bergizi. Semuai itu menjadi faktor penting untuk menjaga imunitas tubuh.

Menurut penulis buku ‘Fiber Fueled: The Plant-Based Gut Health Program for LosingWeight, Restoring Health, and Optimizing Your Microbiom’ bernama Will Bulsiewicz, MD, melansir Femina, 70-80 persen sistem imun berada di perut. Ia yakin, cara terbaik untuk menjaga imunitas tubuh adalah dengan mengoptimalkan mikroba di perut.

Cukup makan bukan berarti asal banyak atau sebaliknya terlalu sedikit. Perhatikan juga jenis dan nutrisi yang terkandung dalam makanan yang Anda konsumsi. Lantas, jenis makanan apa yang baik untuk mendukung imunitas tubuh? Ada sejumlah makanan yang perlu dijadikan prioritas selama masa pandemi:

1. Sayuran tertentu
Sayuran hijau yang dimaksud antara lain bayam, kale, kelor, dan daun papaya. Namun sayuran yang kaya pati seperti kentang, jagung, dan butternut squash, tidak termasuk di dalamnya.

Kol, daun bawang, bawang bombai, bawang putih, dan jamur, meski bukan termasuk sayuran hijau, termasuk bahan makanan yang disarankan. Begitu juga wortel. Bahan makanan berwarna jingga ini kaya akan vitamin A.

Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal Clinical Medicine (Sepetember 2018), vitamin A memiliki peran penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

2. Lebih banyak protein
Ini artinya lebih banyak konsumsi ikan, tempe, tahu, daging sapi, daging unggas, dan polong-polongan.

3. Ikan kaya lemak
Selain vitamin C, nutrisi mikro yang penting bagi imunitas tubuh antara lain vitamin A, D, dan seng. Tiga yang disebutkan belakangan bisa sekaligus didapat dalam ikan kaya asam lemak seperti salmon, tuna, ikan kembung, herring, dan mackerel.

Selain itu ikan adalah adalah sumber protein yang baik. Jika Anda vegetarian, bisa menggantinya dengan jamur. ** Baca juga: Penelitian Ungkap 5 Tipe Kepribadian dan Kecenderungan Penyakit yang Bakal Diderita

Pilihan makanan yang tepat dapat membantu Anda menjaga imun tubuh lebih maksimal.(ilj/bbs)




4 Camilan Sehat yang Bantu Tunda Lapar Sebelum Waktu Makan Tiba

Kabar6-Sebelum waktu makan tiba, terkadang Anda sudah merasa sangat lapar. Untuk menghindari konsumsi makanan yang berat, Anda bisa makan camilan sehat sehingga dapat menunda rasa lapar sebelum waktu makan siang atau makan malam.

Penulis buku The Small Change Diet bernama Keri Gans RD, melansir womenshealthmag, membagi informasi mengenai makanan sehat apa yang bisa Anda konsumsi saat perut terasa mulai lapar dan belum waktunya makan siang atau makan malam:

1. Roti gandum
Roti sandwich dari roti gandum adalah makanan yang paling cocok untuk makan siang yang mudah disiapkan dan bergizi. Tidak hanya roti gandum yang mempunyai serat yang mengenyangkan. Selain itu Anda bisa memasukkan bahan-bahan yang Anda sukai. Namun hindari memasukkan bahan makanan yang terlalu berlemak.

2. Yoghurt tanpa lemak
Yoghurt mungkin tampak seperti makanan ringan. Namun Anda dapat menambahkan buah-buahan dan kacang-kacangan, sehingga menjadi makanan yang kaya nutrisi.

3. Kacang almond
Almond merupakan sumber protein dan lemak yang baik, sehingga bisa mengenyangkan Anda. ** Baca juga: 4 Hal yang Bisa Bakar Kalori Lebih Efektif

4. Buah
Anda bisa mencampur buah-buahan yang disukai dan mengganti buah-buahan yang dikonsumsi setiap hari. Boleh juga dicampur dengan yoghurt tanpa lemak.

Sehat dan mengenyangkan tanpa takut berat badan naik.(ilj/bbs)




Patuhi 7 Aturan Ngemil Agar Berat Badan Tidak Makin Bertambah

Kabar6-Kebiasaan mengemil yang salah, memang bisa membuat berat badan naik. Dan jika kebiasaan itu berlangsung dalam jangka lama, Anda berisiko mengalami obesitas dan penyakit berbahaya lainnya.

Lantas bagaimana solusinya? Ada tujuh aturan mengemil, melansir klikdokter, yang sebaiknya Anda patuhi agar berat badan tidak makin bertambah. Pertama, pilihlah karbohidrat kompleks, karena jenis makanan ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna oleh tubuh dan tidak membuat gula darah melonjak tinggi.

Selain itu, karbohidrat kompleks juga dapat memberikan pasokan energi bagi tubuh. Contoh camilan yang bisa dipilih misalnya produk kedelai, oat, dan roti gandum.

Aturan ngemil berikutnya adalah perbanyak konsumsi kacang-kacangan, karena merupakan kombinasi yang sempurna antara protein dengan lemak. Keduanya dapat memberikan rasa kenyang lebih lama.

Selain itu, kacang juga mengandung kalori dalam jumlah kecil, disertai berbagai mikronutrien lain yang baik untuk kesehatan tubuh Anda. Beberapa jenis kacang-kacangan yang sangat dianjurkan antara lain kacang almond, hazelnut, dan macadamia.

Berikan waktu khusus untuk mengemil. Faktanya, mengemil sambil melakukan aktivitas lain bisa membuat Anda makan dengan porsi yang lebih besar dalam waktu singkat.

Karena itu, lebih baik bila Anda memberikan waktu dan durasi khusus untuk ngemil. Tindakan ini bertujuan untuk membatasi porsi serta membiarkan tubuh mencerna dengan perlahan, yang pada akhirnya tidak akan membuat Anda gemuk.

Usahakan untuk mengatur waktu ngemil setiap hari pada jam yang sama, misalnya pukul 15.00 atau 16.00. Dengan memilih waktu di sore hari, Anda dapat menghindari gangguan pada jam makan malam.

Aturan mengemil di sore hari juga dapat membantu menghindari kesulitan tidur pada malam hari akibat kebiasaan ngemil setelah makan malam.

Cara mengemil sehat untuk diet adalah dengan mengonsumsi camilan sehat. Utamakan camilan yang tidak membuat gemuk, seperti buah dan sayuran. Pilihlah jenis buah yang tidak mengandung kalori dan kadar gula yang tinggi misalnya apel, buah beri, dan sejenisnya. Untuk sayuran, Anda bisa menjadikan timun dan seledri sebagai camilan sehari-hari.

Selanjutnya, pilih camilan dengan kandungan protein yang tinggi. Aturan mengemil ini dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga dapat menurunkan frekuensi dan jumlah camilan yang dikonsumsi.

Anda diingatkan juga untuk tidak tertipu camilan ‘low-fat’. Ketika mengonsumsi makanan atau camilan dengan label low-fat di kemasannya, Anda akan cenderung untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak.

Jangan sampai Anda terjebak akan hal ini karena jumlah kalori dan lemak yang Anda konsumsi bisa saja berlebihan. Jadi, meskipun camilan tersebut tergolong low-fat, tetap batasi konsumsinya.

Selain memperhatikan aturan mengemil, kunci agar tidak mengalami pertambahan berat badan adalah kalori yang dibakar harus berbanding lurus dengan kalori yang masuk ke tubuh.

Artinya, jika hobi makan dan mengemil, Anda harus berolahraga untuk membakar kalori yang masuk dari makanan tersebut agar tidak menyebabkan kenaikan berat badan. ** Baca juga: 9 Makanan yang Sebaiknya Tidak Disimpan dalam Kulkas Agar Awet

Salah satu jenis olahraga yang dapat Anda lakukan adalah high-intensity interval training (HIIT). Pemilihan jenis olahraga ini dimaksudkan agar membakar kalori banyak dalam waktu yang singkat. Pilihlah olahraga seperti zumba, menari, atau berenang.(ilj/bbs)




Menyehatkan, Ternyata 4 Sayuran Ini Bisa Bikin Gemuk

Kabar6-Umumnya orang rutin mengonsumsi sayuran demi menjaga bentuk tubuh ideal, atau bahkan saat hendak menurunkan berat badan. Namun tahukah Anda, ternyata tidak semua sayuran bisa dimakan ketika Anda sedang menurunkan berat badan?

Ya, ada beberapa jenis sayuran yang bisa membuat Anda gemuk apabila dikonsumsi terlalu sering. Studi oleh Harvard School of Public Health, melansir Okezone, mengungkapkan bahwa ada segelintir jenis sayuran yang bisa menaikkan berat badan. Ini sayuran yang dimaksud:

1. Kentang
Kentang bila dikonsumsi berlebihan juga menyebabkan Anda gemuk. Sayuran ini mengandung tinggi karbohidrat yang mengenyangkan. Terlebih, bila Anda hobi makan kentang goreng. Kandungan lemak tak jenuh sangat berlimpah, sehingga harus dibatasi.

2. Jagung manis
Makan jagung manis cukup mengenyangkan perut. Tapi jangan dimakan secara berlebihan karena kalori dari biji jagung ini cukup besar. Terlebih ketika Anda mengolah biji jagung menjadi gorengan yang tinggi lemak jenuh. Karena itu, coba batasi makan jagung manis setiap hari.

3. Kacang-kacangan
Sayuran kacang-kacangan tinggi protein. Tapi bila dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Kacang juga termasuk sayuran berlemak. Anda harus batasi konsumsi kacang panjang, buncis, kacang polong, kacang merah, dan jenis kacang-kacangan lainnya.

4. Kubis
Kubis atau kol juga merupakan salah satu jenis sayuran yang bikin tubuh gemuk jika dikonsumsi berlebihan. Sayuran ini tergolong bergas, sehingga sulit dicerna oleh tubuh. ** Baca juga: Jangan Lupa Matikan Lampu Saat Tidur

Makan secara berlebihan memang tidak disarankan dari sisi kesehatan.(ilj/bbs)