1

Dewan Tangsel Minta Pemkot Mitigasi Berbagai Potensi Sebagai Antisipasi Lonjakan Penduduk

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Putri Ayu Anisya meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel untuk bisa memitigasi atau mengurangi resiko berbagai potensi, jika terjadi lonjakan penduduk pada pasca Lebaran 2022.

Ayu menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019 jumlah migrasi penduduk dari luar menuju ke Kota Tangsel hampir 40 ribu jiwa. Lanjutnya, pertumbuhan penduduk tangsel memang lebih besar dikontribusi oleh jalur migrasi ketimbang tingkat kelahiran.

Kondisi tersebut, menurut Ayu, boleh jadi karena Tangsel dinilai sebagai kota yang potensial untuk tujuan mencari kehidupan yang lebih baik dlm konteks ekonomi. Kota yg penuh harapan. Hal tersebut tentu saja wajar, boleh dan tidak dapat dikendalikan oleh Siapapun termasuk Pemkot Tangsel tentunya.

“Yang harus dan dapat dilakukan pemkot adalah memetakan destinasi penduduk pasca mudik dan mitigasi berbagai potensi dan ekses negatifnya,” ujarnya kepada Kabar6.com, Sabtu (7/5/2022).

Dicontohkan Ayu, potensi yang ada saat terjadi lonjakan penduduk adalah tempat tinggal baru, kepadatan penduduk, pencari kerja, dan lain sebagainya yang perlu diperhatikan. “Koordinasi dengan RT dan RT perlu dioptimalkan terkait dengan resiko tersebut,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Kota megapolitan seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) bisa dipastikan menjadi destinasi pendatang atau penduduk baru pasca Lebaran, untuk mencari peruntungan di perkotaan.

Maka dari itu, untuk mengantisipasi adanya lonjakan penduduk pasca Lebaran 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) meminta kepada para Ketua Rukun Tetangga (RT) untuk sigap mencatat para pendatanh baru.

**Baca juga: Antisipasi Lonjakan Penduduk Pasca Lebaran, Pemkot Tangsel Minta RT Sigap Mencatat

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menjelaskan, hal itu untuk memastikan apakah penduduk baru itu sekedar bertamasya, atau memang mencari peruntungan kerja di perkotaan.

“Yang penting kalau umpamanya dia warga baru di Kota Tangsel, segera lapor ke ketua RT setempat supaya tercatat itu yang kita harapkan. Kemudian tujuannya ke Tangsel apa, apakah sekedar tamasya, liburan, atau mau cari kerja, atau sekolah atau seperti apa,” ujarnya saat dihubungi Kabar6.com melalui sambungan seluler, Sabtu (7/5/2022).(eka)




Vaksinasi Covid-19 Diperkirakan Mulai Januari 2021, Berapa Jumlah Penduduk Kabupaten Lebak?

Kabar6.com

Kabar6-Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Lebak diperkirakan akan mulai dilakukan pada minggu ketiga bulan Januari 2021 mendatang.

Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak sudah melakukan proses pendataan para calon penerima vaksin setelah Provinsi Banten disebut akan menerima jatah vaksin sebanyak 8 juta lebih.

Pada tahap pertama, vaksin memang diprioritaskan dulu kepada petugas TNI, Polri, tenaga kesehatan (Nakes), Satpol PP, Dishub dan petugas lain yang berhadapan langsung dengan penanganan Covid-19.

Lalu, berapa jumlah penduduk di kabupaten yang terluas di Provinsi Banten ini?

Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Disdukcapil Lebak, Ahmad Najiyullah, menyebut, jumlah penduduk di Lebak sebanyak 1.314 863 jiwa dengan rincian 674.941 laki-laki dan 639.922 perempuan.

“Itu jumlah penduduk yang teregister oleh Disdukcapil Lebak pada semester pertama, karena untuk semester kedua belum ada,” kata Naji kepada Kabar6.com, Jum’at (4/12/2020).

Naji menjabarkan, penduduk berusia 0-4 tahun 99.590 jiwa, 5-9 tahun 116.101 jiwa, 10-14 tahun 101.936 jiwa, 15-19 tahun 77.461 jiwa, 20-24 tahun 127.341 jiwa, 25-29 tahun 120.911 jiwa, 30-34 tahun 120.545 jiwa, 35-39 tahun 113.928 jiwa, 40-44 tahun 99.895 jiwa 45-49 tahun 86.297 jiwa, 50-54 tahun 77.493 jiwa, 55-59 tahun 59.681 jiwa 60-64 tahun 45.518 jiwa, 65-69 tahun 27.235 jiwa, 70-74 tahun 19.394 jiwa dan usia 75 tahun ke atas 21.637 jiwa.

Belum lama, kata Naji, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak memang telah meminta data mengenai jumlah penduduk. Namun, data yang diminta adalah penduduk berusia 18-59 tahun.

**Baca juga: Gerindra Lebak Berharap SK Penunjukan Ketua DPRD Akhir Bulan Ini

“Bulan Oktober ada permintaan ke kami dari Dinkes terkait data kependudukan. Permintaan itu segera kami respon dan sudah kami kirim data yang diminta melalui email Jumlahnya 832.718, by name by address,” terang Naji.(Nda)




Tekan Pertumbuhan Penduduk Dimasa Pandemi, Pemkab Bagikan 7000 Aceptor Gratis

Kabar6.com

Kabar6 -Antisipasi ledakan penduduk selama musim pandemi Virus Corona, Pemerintah Kabupaten Tangerang Bagikan 7000 aceptor KB untuk warga secara gratis.

Dengan hanya berbekal KTP dan Kartu Keluarga wanita usia subur bisa langsung datang ke 200 layanan kesehatan di Kabupaten Tangerang, mulai dari layanan kesehatan berupa klinik, bidan desa, Puskesmas hingga RSUD milik pemerintah.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Arsyad Husain mengatakan, 7000 aceptor KB akan mendapat pelayanan KB gratis dari pemerintah dan pelayan ini cukup datang  ke klinik dan layanan kesehatan lainnya.

” Wanita usia subur akan mendapat pelayanan KB dari tim kesehatan selama bisa datang dan membawa KTP dan KK di 200 layanan kesehatan yang ada di Kabupaten Tangerang,” katanya, Selasa (30/6/2020).

Menurut Arysad, layanan KB yang akan diterima oleh warga diantaranya Pil KB, Iyudi, suntik spiral bisa di layani divpasilitas kesehatan Puskesmas, RSUD dan Bidan-bidan desa .

” Datang saja ke klinik kesehatan, bidan desa, Puskesmas dan RSUD Pemerintah warga akan di tangani sesuai kontrasepsi KB yang biasa di pakai,” ujarnya.

Ia menjelaskan aceptor KB gratis inj bagian dari peringatan Hari Keluarga Nasional yang digelar hari ini, dimana pemasangan Layanan KB untuk para aceptor di berikan secara gratis.

” Kita mendapat kuota 7000 aceptor dari pemerintah pusat,” paparnya.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, layanan bagi aceptor KB di Kabupaten Tangerang merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meredam laju pertumbuhan penduduk.

“Ini bagian dari upaya kita menekan laju pertumbuhan penduduk selama musim Pandemi corona, sehingga dampak kesehatan dan pendidikan akibat laju pertumbuhan penduduk bisa diminimalisir,” katanya.

**Baca juga: Kementerian PUPR Serahkan Aset Jalan Desa Kohod ke Kabupaten Tangerang.

Zaki mengaku di momen hari keluarga Nasional dan dukungan pemerintah pusat menjadikan pemberian aceptor KB garis untuk warga menjadi sangat bermanfaat.

“Inki bagian kesinambungan antara pusat dan daerah pelayanan diberikan secara gratis,” pungkasnya. (Vee)




DPRD Banten Ajak Masyarakat Sukseskan Sensus Penduduk 2020 Secara Online

Kabar6.com

Kabar6-Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni mengajak kepada seluruh masyarakat Provinsi Banten untuk ikut mensukseskan sensus penduduk tahun 2020 secara online.

Sensus penduduk penting untuk mengetahui jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di Provinsi Banten agar sinkron dengan program-program yang akan diluncurkan pemerintah.

Menurutnya, masyakakat cukup hanya dengan menyiapkan nomor unduk dan nomor KK untuk kemudian mengisi kolom yang disediakan pada website BPS.

Proses penginputan sudah bisa dilakukan mulai 15 Februari 2020 dan berakhir 31 Maret 2020. Selanjutnya pada Juli 2020 akan dilanjutkan dengan sensus penduduk secara langsung kepada warga dengan sesi wawancara.

“Oleh karena itu mari segera lakukan sensus penduduk tahun 2020 ini, caranya sangat mudah tinggal isi sensus secara online pada situs sensus bps.go.id dan menerima petugas sensus penduduk wawancara pada bulan Juli 2020. Mari bersama mencatat Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Banten Adi Wiryana mengatakan, pengisian sensus penduduk tahun 2020 sudah sangat mudah dan secara online.

“Caranya sederhana dan mudah diakses karena memang sensus penduduk kali ini kami menggunakan data dukcapil sebagai pre-list sehingga tidak perlu mengisi nama istri, nama anak, alamat, dan sebagainya, semuanya sudah ada datanya karena kami bekerjasama dengan dukcapil baik di pusat dan di daerah,” jelasnya.

Pada sisi lain menurut Adi, kendala yang dihadapi BPS pada proses sensus penduduk 2020 secara online adalah soal ketersediaan agar bisa diakses ke plosok daerah.

“Kendalanya yang pertama adalah jaringan, karena kita memakai jaringan internet dan sering terjadi di Banten ada beberapa jaringan yang kurang baik sehingga tidak bisa terkirim ke pusat, yang kedua terkait partisipasi masyarakat yang masih rendah karena memang mereka merasa tidak ada manfaat secara langsung karena memang data sensus digunakan untuk perancanaan jangka menengah dan panjang baik perencanaan pendidikan, kesehatan, maupun untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan itulah yang secara tidak langsung menyebabkan sedikitnya partisipasi masyarakat,” jelasnya.

**Baca juga: Golkar Klaim Mampu Kuasai 4 Daerah Pilkada di Banten.

Adi menambahkna, BPS Provinsi Banten memiliki target 10 juta penduduk yang mengisi sensus penduduk secara online. Namun, hingga saat ini baru terdaftar sekitar 82.000 orang yang telah mengisi secara online.

“Oleh karena itu, BPS Provinsi Banten memohon himbauan dari ketua DPRD Provinsi Banten kepada masyarakat agar berpartisipasi dengan aktif pada pendataan Sensus Penduduk 2020 secara online (SPOnline) melalui situs Sensus.BPS.go.id yang dimulai sejak 15 Februari 2020 hingga 31 Maret 2020. Dan menerima petugas sensus penduduk wawancara pada bulan Juli 2020 mendatang,” pungkasnya. (Den)




Diterjang Banjir, Penduduk di Lebak Swadaya Bangun Jembatan

Kabar6.com

Kabar6-Banjir bandang dan longsor yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Lebak, pada 1 Januari 2020 lalu, menyebabkan banyak perkampungan penduduk terisolir. Akses jalan terputus akibat jembatan yang menjadi sarana penyeberangan satu-satunya roboh.

Salah satu kampung yang terisolir akibat putusnya sarana penyeberangan yakni Kampung Muhara, di Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebakgedong. Pascabanjir, hanya sebuah jembatan darurat seadanya yang dibangun secara swadaya oleh warga sekitar.

Kini kondisi Kampung Muhara tak lagi terisolir. LAZ Harfa bersama Baitul Maal Muamalat (BMM) dan Vertical Rescue Indonesia (VRI) membangun sebuah jembatan gantung sepanjang hampir 100 meter yang diresmikan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Rabu (5/2/2020).

“Adanya gerakan-gerakan sosial dari lembaga-lembaga sosial seperti ini sangat membantu masyarakat. Kami sangat berterima kasih kepada LAZ Harfa, BMM dan VRI yang mewujudkan harapan kami, mendampingi masyarakat untuk bangkit,” kata Iti.

Pembangunan jembatan memakan waktu kurang lebih 1 minggu dibantu masyarakat secara bergotong royong dari pagi hingga malam hari.

**Baca juga: Terungkap, Ini Identitas Perampok Duit Pengusaha Karet di Lebak.

“Kami bersama BMM berkomitmen selama 1 tahun ke depan akan mendampingi para penyintas. Insya Allah ini menjadi manfaat, berkah untuk kita semua,” kata Direktur Utama LAZ Harfa, Indah Prihanande.

“Kultur gotong royong di desa ini sangat kental sekali. Masyarakatnya luar biasa, sehingga kami tidak ragu untuk membantu masyarakat di sini bersama LAZ Harfa, karena kami juga sudah mendampingi selama 2 tahun,” ujar Galih Pujonegoro mewakili BMM menambahkan.(Nda)




6 Negara yang Jumlah Mobil Lebih Banyak Ketimbang Penduduknya

Kabar6-Mobil menjadi salah satu alat transportasi yang banyak dipilih untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Terlebih bagi Anda yang memang lebih banyak menghabiskan waktu di luar kantor.

Nah, ada sejumlah negara yang tercatat memiliki mobil terbanyak di dunia. Perhitungannya adalah perbandingan antara jumlah mobil dengan jumlah penduduk. Melansir Sindonews, ini enam negara yang dimaksud:

1. San Marino, perbandingan 1.139 mobil per 1.000 orang
Di negara mini ini setiap orang memiliki lebih dari satu mobil. Banyaknya jumlah mobil di negara yang berbatasan dengan Italia ini kemungkinan karena pengaruh Negeri Menara Pisa tersebut.

2. Liechtenstein, perbandingan 750 mobil per 1.000 orang
Dengan luas hanya 160 kilometer persegi, ada 27 ribu mobil yang terdaftar di negara dengan populasi 36 ribu jiwa ini. Meskipun demikian, pengendara di negara ini juga terkenal sangat hati-hati, sehingga angka kecelakaan mobil sangat rendah.

3. Monaco, perbandingan 732 mobil per 1.000 orang
Negara yang terletak di pantai mediterrania Prancis ini juga berada di posisi teratas untuk kategori jumlah kendaraan per kilometer. Ada sekira 574 kendaraan tiap kilometernya, atau dua kali lipat dari Singapura, yang memiliki 223 kendaraan per kilometernya.

4. Luxemburg, perbandingan 665 mobil per 1.000 orang
Negara ini secara konsisten terus naik peringkatnya sebagai negara dengan pemiliki mobil terbanyak. Ada 665 mobil per 1.000 orang di negara kecil di Eropa tengah ini.

5. Islandia, perbandingan 644 mobil per 1.000 orang
Jumlah kendaraan yang terdaftar sebanyak 242.292 unit, dan jumlah penduduk hanya sekira 320 ribu orang. Menurut penjelasan The Economist, seperti halnya Australia dan Selandia Baru, Islandia adalah negara makmur, memiliki daerah-daerah yang hanya bisa dijangkau dengan mobil.

6. Puerto Rico, perbandingan 621 kendaraan per 1.000 orang
Negara di Kepulauan Karibia ini adalah salah satu negara pecinta mobil di dunia. Puerto Rico memiliki 621 mobil per 1.000 orang. ** Baca juga: Kebijakan Baru, Taruna Ateis di Akademi AL Amerika Dapat Fasilitas ‘Layanan Setan’

Jumlah mobil dan penduduk sepertinya saling berlomba.(ilj/bbs)




Pada 2050, Diperkirakan Jumlah Penduduk India Bakal Salip Tiongkok

Kabar6-Jika selama ini Tiongkok menduduki posisi pertama sebagai negara dengan penduduk paling padat di dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan India akan menggantikan posisi Negeri Tirai Bambu ini, dengan populasi terbesar di dunia dalam kurun kurang dari satu dekade.

Tiongkok dan India, melansir CNN Indonesia, memiliki total populasi sekira 7,7 miliar jiwa, atau sekira 37 persen dari total populasi dunia. Saat ini Tiongkok memiliki 1,4 miliar penduduk, sedangkan India dengan 1,3 miliar jiwa. Menurut laporan Prospek Populasi Dunia 2019 yang dirilis PBB, India akan memiliki jumlah penduduk lebih besar dari Tiongkok pada 2027 mendatang.

Sementara, kesenjangan jumlah populasi kedua negara akan semakin jauh pada 2050 dilihat dari faktor kelahiran serta tingkat emigrasi. Menurut laporan PBB tersebut, antara 2019 dan 2050, 55 negara atau wilayah diperkirakan akan mengalami penurunan jumlah populasi sekira satu persen. Populasi Tiongkok sendiri diperkirakan akan menyusut sebesar 2,2 persen atau sekira 31,4 juta jiwa, sehingga populasi negara komunis itu akan menjadi 1,1 miliar jiwa.

Populasi tersebut tentu lebih kecil dari India yang diperkirakan akan memiliki total populasi sebanyak 1.5 miliar penduduk. Sementara itu, pemerintah Tiongkok telah berupaya mengatasi tingkat populasi negaranya yang terus menurun dalam beberapa tahun terakhir akibat menurunnya tingkat kelahiran serta tingginya populasi orang tua.

Beijing bahkan telah menghentikan kebijakan Satu Anak, tetapi hal itu tetap tak berhasil karena populasi di perkotaan terus meningkat dan biaya hidup membengkak, sehingga mereka enggan memiliki banyak anak.

Selain India, Nigeria juga diperkirakan menjadi negara dengan populasi terbesar ketiga pada 2050 dengan jumlah penduduk 733 juta jiwa. Selain itu, AS akan turun ke peringkat empat dengen total populasi 434 juta jiwa, sedangkan Pakistan tetap di peringkat lima.

PBB juga memperkirakan total populasi manusia di dunia akan mencapai 9,7 miliar jiwa pada 2050 nanti. Laporan ini disusun berdasarkan faktor demografis, perhitungan tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi.

“Pertumbuhan penduduk tercepat banyak terjadi di negara-negara miskin, di mana pertumbuhan penduduk itu akan membawa sejumlah tantangan tambahan,” kata Liu Zhenmin, Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial (DESA).

Lebih dari setengah populasi dunia pada 2050 mendatang akan ditemukan di sembilan negara, di antaranya India, Nigeria, Pakistan, Republik Demokratik Kongo, Etiopia, Tanzania, Indonesia, Mesir, dan AS. ** Baca juga: Denda Hingga Ratusan Juta Bagi Pemakai Styrofoam di Kosta Rika

Tujuan laporan PBB tersebut adalah untuk memberikan informasi bagi pemerintah yang sedang berupaya mewujudkan Target Pembangunan Berkelanjutan PBB pada 2030 (ilj/bbs)




Jumlah Penduduk Menyusut, Pemerintah di 7 Negara Ini Dorong Warganya Rajin Bercinta

Kabar6-Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan. Secara umum, tingkat kepadatan penduduk (population density) adalah perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah berdasarkan satuan luas tertentu.

Namun pada sebagian negara, justru mengalami penyusutan penduduk usia produktif. Jadi tidak heran apabila pemerintah setempat mendorong para pria dan wanita dewasa untuk menikah, rutin berhubungan seks, dan memiliki anak. Dilansir Okezone, berikut adalah tujuh negara yang dimaksud:

1. Romania
Pada dekade 1960 ketika dikuasai pemerintah beraliran komunisme, pertumbuhan populasi berjalan stagnan. Akhirnya, pemerintah memutuskan untuk mengenakan pajak sebesar 20 persen bagi pasangan yang tidak memiliki anak. Hal itu dianalogikan sebagai berikut, jika tidak bisa menyumbang calon tenaga kerja di masa depan, pasangan itu harus mendonasikan uang dalam jumlah cukup besar.

Ketika rezim komunis runtuh pada 1989, kebijakan brutal yang mengintervensi hak privasi individu itu dicabut. Namun, saat ini angka kesuburan hanya mencapai 1,31 anak per satu orang ibu sehingga dianggap masih rendah.

2. Denmark
Negara di Eropa bagian utara ini hanya memiliki angka kesuburan 1,73 anak per satu orang ibu. Pemerintah, melalui agen perjalanan Rejser, menawarkan paket menarik agar para wanita mau memiliki anak.

Mereka menawarkan paket berupa tunjangan selama tiga tahun bagi mereka yang memesan tiket perjalanan bulan madu lewat Rejser. Kampanye kini bergeser dengan tagline ‘Do it for Mom’ sebuah paket perjalanan bagi para pasangan muda agar segera memiliki anak demi memberi cucu kepada orangtuanya.

3. Rusia
Para pria di negara ini cenderung meninggal dalam usia muda, ancaman penyakit HIV/AIDS dan kecanduan alkohol. Sementara para wanitanya enggan memiliki anak, sehingga merupakan tantangan tersendiri bagi negara tersebut.

Pemerintah Rusia pada 2007 lantas menetapkan 12 September sebagai Hari Nasional untuk Kehamilan. Di hari tersebut, masyarakat Rusia mendapat hari libur sehingga lebih fokus untuk berhubungan seks guna memiliki anak. Para wanita yang melahirkan tepat sembilan bulan kemudian, atau 12 Juni, akan dihadiahi lemari es.

4. Jepang
Dengan tingkat ekonomi yang mencapai nomor dua terbaik di dunia, Jepang menghadapi tantangan besar di depan mata. Jumlah populasi usia produktif semakin menyusut, sementara penduduknya semakin menua. Problem makin pelik karena angka kesuburan berada di level mengkhawatirkan sejak 1975.

Pemerintah tidak tinggal diam. Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe sedang menggodok rencana untuk mendorong agar anak-anak muda di negaranya mau untuk menikah dan memiliki anak. Salah satunya lewat kebijakan Abenomics agar penduduknya tak perlu lagi khawatir dengan kondisi perekonomian pribadi, salah satu penyebab mereka malas berhubungan seks dan punya anak.

5. Singapura
Negara tetangga kita memilikibangka kesuburan paling rendah di dunia, yakni 0,81 anak per satu orang ibu. Pada 9 Agustus 2012, pemerintah mengadakan Malam Nasional hasil kerjasama dengan produsen permen Mentos untuk mendorong para pasangan agar bercinta.

Pemerintah juga menerapkan kebijakan pembatasan apartemen satu kamar agar lebih banyak menyediakan hunian bagi para pasangan. Setiap tahun, pemerintah Singapura menghabiskan US$1,6 miliar hanya untuk program yang mendorong penduduknya agar lebih banyak berhubungan seks.

6. Korea Selatan
Pertumbuhan ekonomi yang pesat di negara ini tidak diimbangi dengan kenaikan jumlah penduduk. Masyarakat Korea Selatan enggan bercinta dan menikah karena tuntutan pekerjaan serta belum terpenuhinya kebutuhan secara ekonomi.

Korea Selatan lantas menetapkan Hari Keluarga setiap Rabu pekan ketiga. Pada hari itu, semua bangunan di sana terutama perkantoran, wajib mematikan lampu mulai pukul 19.00. Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat rajin untuk berhubungan seksual.

Angka kesuburan di Korea Selatan termasuk mengkhawatirkan, yakni 1,25 anak per satu orang ibu. Karena itu, pemerintah berusaha untuk mendorong agar para pasangan memiliki lebih dari satu orang anak.

7. Italia
Dengan tingkat kesuburan hanya 1,43, sedikit di bawah rata-rata Eropa 1,58, Italia menghadapi ancaman penyusutan penduduk. Negara ini pun gencar melakukan berbagai kampanye dengan jargon unik agar penduduknya bersedia memiliki anak. ** Baca juga: Pasutri Asal Tiongkok Ini Bagikan 2,2 Ton Durian untuk Rayakan Ultah Pernikahan

Bagaimana dengan negara kita? (ilj/bbs)




4 Hal yang Bikin Penduduk Finlandia Disebut Beruntung

Kabar6-Republik Finlandia adalah sebuah negara Nordik yang terletak di Eropa Utara, serta anggota dari Uni Eropa.

Menurut laporan Happiness Equality Index Europe 2015, negara ini menduduki peringkat teratas sebagai negara paling bahagia di Eropa. Nah, dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah empat hal yang menjadi alasan penduduk Finlandia disebut beruntung:

1. Sekolah diantar dan dijemput gratis memakai taksi
Setiap anak yang jarak rumahnya lebih dari lima kilometer dari sekolah, berhak mendapat tumpangan taksi gratis untuk diantar sampai ke sekolah.

2. Banyak taman bermain
Di kota Helsinki, setiap jarak satu kilometer akan ada taman bermain untuk anak-anak. Taman tersebut memiliki fasilitas yang cukup lengkap di antaranya dapur, kolam renang, dan area bermain.

3. Satu guru untuk empat anak prasekolah
Di Finlandia anak yang baru berusia sembilan bulan sudah diperbolehkan untuk mengikuti prasekolah. Menariknya lagi, prasekolah ini hanya terdiri dari satu guru dengan empat murid untuk anak di bawah tiga tahun. Dan satu guru untuk tujuh murid untuk anak tiga tahun ke atas.

4. Tingkat suku bunga KPR tidak lebih dari dua persen per tahun
Finlandia termasuk satu di antara lima negara dengan suku bunga KPR terendah. Dalam kondisi tertentu tingkat suku bunga KPR untuk memiliki apartemen hanya 1-1,25 persen. ** Baca juga: Pada 2022 Singapura Akan Gunakan Bus Tanpa Pengemudi

Menyenangkan, bukan? (ilj/bbs)