Capaian kinerja makro merupakan capaian kinerja yang menggambarkan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah secara umum. Capaian kinerja makro dihasilkan dari berbagai program yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kota Tangerang, pemerintah pusat, swasta dan pihak – pihak lain dalam pembangunan nasional. Sebagai gambaran perkembangan indikator kinerja makro tahun 2020-2021 sebagai berikut :
a. Indeks Pembangunan Manusia
Pembangunan bidang pendidikan, kesehatan dan peningkatan daya beli masyarakat merupakan program utama yang menjadi bagian dari pelaksanaan misi pembangunan daerah Kota Tangerang.
**Baca juga:Humanity In Ramadan, PMI Kota Tangerang Latih Relawan
Melalui pembangunan bidang ini, peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ditandai meningkatnya kualitas sumber daya manusia, terciptanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha, terpenuhinya kebutuhan pokok minimal dan kebutuhan dasar lainnya secara layak, serta meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat harus dapat diwujudkan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dihitung secara komposit berdasarkan tiga indeks yang terdiri dari indeks pendidikan, kesehatan dan daya beli. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut.
b. Angka Kemiskinan
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di manapun, termasuk Indonesia. Masalah mendasar (kemiskinan) tidak hanya menyangkut jumlah/persentase atau identifikasi penduduk miskin yang layak mendapat bantuan saja, juga menyangkut masalah definisi kemiskinan itu sendiri. Perbedaan definisi ini akan mengakibatkan perbedaan dalam mengukur tingkat kemiskinan dan perbedaan dalam persepsi atas hasil dan implementasinya.
c. Angka Pengangguran
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dihitung melalui rasio antara jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. Penganggur terbuka terdiri dari mereka yang mencari pekerjaan dan mempersiapkan usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (bukan karena alasan kekurangan fisik) dan mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Sedangkan angkatan kerja terdiri dari penduduk usia kerja yaitu 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
Kondisi ketenagakerjaan dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Tangerang pada periode Tahun 2017-2021 diuraikan sebagai berikut:
d. Pertumbuhan Ekonomi
Pada Tahun 2021, Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota Tangerang mencapai 3,70%. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan menurunnya perekonomian dan aktivitas di berbagai sektor dan wilayah Indonesia termasuk Kota Tangerang. Perekonomian Kota Tangerang pada Tahun 2020 mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini terlihat dari laju pertumbuhan PDRB ADHK Kota Tangerang Tahun 2020 sebesar -6,93, sedangkan periode Tahun 2016 sampai dengan 2017 pertumbuhannya diatas 5% dan periode Tahun 2018 sampai dengan 2019 pertumbuhan masih diatas 4%, Tahun 2021 mulai kembali pulih dengan nilai pertumbuhan positif.
Pertumbuhan ekonomi Tahun 2021 tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 11,59% disusul oleh lapangan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,64% dan tertinggi berikutnya adalah lapangan usaha Kontruksi sebesar 8,80%. Ada 3 (tiga) lapangan usaha ekonomi PDRB pada Tahun 2021 mengalami pertumbuhan negatif dan yang paling terendah adalah Jasa Perusahaan sebesar -1,26%. Penyebabnya adalah kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat akibat dari Pandemi Covid-19 belum 100% ditiadakan sehingga beberapa kegiatan yang masuk dalam kelompok lapangan usaha Jasa Perusahaan masih mengalami pelemahan aktifitas seperti penyewaan, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya.
e. Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk menentukan pendapatan rata-rata per orang untuk suatu daerah dan untuk mengevaluasi standar hidup dan kualitas hidup penduduk. Pendapatan per kapita untuk Kota Tangerang dihitung dengan membagi pendapatan Kota Tangerang yang dicerminkan pada PDRB Kota Tangerang dengan jumlah penduduknya umum disebut PDRB Perkapita.
PDRB perkapita yang dihitung berdasarkan harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per-jiwa atau satu orang penduduk yang dihitung berdasarkan harga pada Tahun penghitungan dengan mengesampingkan laju inflasi.
Sedangkan PDRB per kapita yang dihitung berdasarkan harga konstan menunjukkan pertumbuhan nyata ekonomi per-kapita penduduk dengan memperhitungkan angka inflasi. Perkembangan PDRB per Kapita Kota Tangerang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Walaupun nilai PDRB mengalami peningkatan secara total keseluruhan, namun masih terdapat sektor perekonomian Tahun 2021 yang terdampak dan belum pulih akibat Pandemi Covid-19 diantaranya adalah sebagai berikut:
- Industri Pengolahan.
- Transportasi dan Pergudangan
- Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
- Jasa Perusahaan
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
- Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
- Jasa Lainnya
Secara keseluruhan, perekonomian Tahun 2021 belum sepenuhnya pulih namun demikian dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi Tahun 2021 yang positip 3,70% mengindikasikan proses pemulihan ekonomi mulai terjadi.
f. Ketimpangan Pendapatan (Gini Ratio)
Kondisi indeks gini Kota Tangerang dan Provinsi Banten pada periode Tahun 2017-2021 diuraikan sebagai berikut: