1

Kemenhub Ungkap Penyebab Kemacetan Parah di Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono menyebutkan kemacetan panjang yang terjadi di Pelabuhan Merak pada tanggal 29-30 Mei 2019, disebabkan lambannya pendataan penumpang atau manifest dan transaksi e-money saat pembelian tiket.

“Pemudik banyak yang belum paham, sehingga terjadi antrian panjang,” ujarnya saat meninjau Pelabuhan Merak, pada Senin dini hari (03/06/2019).

Menurut Djoko, masyarakat sepertinya belum siap dengan penerapan sistem elektronik. Baik saat pembelian tiket maupun pendataan penumpang kapal dengan scanner e-KTP.

“Ini memang baru diterapkan, dan kerap terjadi kegagapan dalam pengguna jasa,” katanya.

Kemacetan panjang mengular hingga 10 kilometer pada 29-30 juni atau pada H-6 dan H-5 Lebaran. Saat macet panjang, ruas tol Tangerang-Merak di Gerbang Tol (GT) Merak ditutup, kendaraan di alihkan keluar dari Cilegon Timur.

Kemudian Jalan Cikuasa Atas di jadikan kantung parkir. Kendaraan yang keluar dari Pelabuhan Merak, di arahkan keluar dari Jalan Cikuasa Atas dan masuk tol melalui GT Cilegon Barat.

Hingga akhirnya kebijakan manifest, pendataan penumpang dengan scan e-KTP harus dihentikan sementara untuk mempercepat proses masuknya pemudik ke dalam kapal di Pelabuhan Merak.

**Baca Juga:Sistem Pengaturan Masuk Kapal di Pelabuhan Merak Kacau, Pemudik Merasa Dipingpong.

Sedangkan pembelian tiket melalui transaksi uang elektronik atau e-money, PT ASDP Indonesia Ferry memberikan kelonggaran. Jika ada pemudik yang tak memiliki e-money, bisa membayar dengan uang cash.

“Dan itu sudah bisa di atasi, sehingga treatment nya kembali ke sistem yang terupgrade (kembali secara manual) dan masyarakat bisa mengikuti,” kata Djoko. (Ndi)




Ingin Berlebaran Bersama Anaknya, SPG Cantik Ini Rela Kerja Lembur

Kabar6.com

Kabar6-Mudik dan kumpul bersama keluarga, selalu dinanti oleh siapapun.

Tapi bagi Mawar Octavia (27), dia harus bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) provider seluler di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

Sebagai single parent, dia bekerja sebagai SPG untuk membiayai tiga anak dan kedua orangtuanya mudik dan berlebaran di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).

“kalau masalah mudik yang pertama bukan untuk aku, aku tulang punggung keluarga, aku ngutamain mereka (keluarga) pulang,” kata Mawar, saat ditemui di boothnya di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (02/06/2019).

Rambutnya panjang, dengan paduan warna hitam dan coklat. Tubuhnya tinggi dan ramping. Tak terlihat dia sudah memiliki tiga orang anak dan harus bekerja sejak 29 Mei hingga 04 Juni 2019.

Selain sebagai SPG sejak tahun 2012, wanita dengan rambut panjang berwarna hitam dan coklat ini, juga menerima pekerjaan sebagai model fotografer lepas.

**Baca juga: Ojol Bagi Takjil Gratis ke Petugas Mudik.

Ditengah pekerjaannya yang sibuk dan kerap keluar kota, dia selalu merindu ketiga anaknya masih berusia 5 tahun, 3 tahun dan 1,5 tahun.

“Sering kepikiran anak sih pas kayak gini. Apalagi pingin kumpul keluarga,” ujarnya. (Dhi)




Sistem Pengaturan Masuk Kapal di Pelabuhan Merak Kacau, Pemudik Merasa Dipingpong

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor mengaku kebingungan dengan sistem pengaturan kendaraan roda dua ke dalam kapal di Pelabuhan Merak.

Mereka yang sudah menunggu lama antri masuk kapal, sempat masuk ke dalam kapal. Tapi, malah diminta keluar lagi dengan alasan kapasitas kapal penuh.

“Sempet dari sini (buritan), suruh puter balik, ke bagian sana (haluan). Dibagian sana (haluan) juga yang masuk empat motor tadi. Dari sana (haluan) balik lagi, sampai kesini (buritan) suruh nunggu lagi kapal yang baru,” kata Yogi, pemudik sepeda motor yang harus di ‘pingpong’ di Dermaga 1 Pelabuhan Merak, Minggu (02/06/2019).

Setelah keluar kapal, kata Yogi dan puluhan pemotor lainnya dihalau petugas masuk melalui pintu bagian haluan. Namun hanya empat sepeda motor yang bisa masuk.

Yogi mengaku mengantri di dermaga 1 Merak sejak pukul 02.00 dan baru bisa menyeberang sekitar pukul 03.30. Dia telah menempuh perjalanan dari Jakarta dengan hendak mudik ke Lampung Tengah.

“Waktu nunggunya juga cukup lama, nunggu kapal yang dateng dari Bakauheni. Harus di turunin dulu muatannya, mobil, motor dan penumpang. Baru kita bisa masuk,” katanya.

**Baca Juga:Pola Perjalanan Pemudik di Pelabuhan Merak Berubah dari Malam ke Pagi.

PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak mengakui kekisruhan itu terjadi karena elalaiannya petugas.

Pihak ASDP meminta maaf atas ketidaknyamanan yang diterima pemudik. Terlebih telah menempuh perjalanan jauh dan melelahkan.

“Ada kekurangan di komunikasi dan koordinasi. Itu perlu adanya pembenahan dan masukan yang baik,” kata Solikin, GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, saat ditemui dikantornya, Minggu (02/06/2019). (Ndi)




Pola Perjalanan Pemudik di Pelabuhan Merak Berubah dari Malam ke Pagi

Kabar6.com

Kabar6-Dirlantas Polda Banten Komisaris Besar Wibowo mengatakan pada arus mudik Lebaran 2019 ini, pemudik di Pelabuhan Merak telah mengubah pola perjalanannya.

“Jika sebelumnya pemudik memadati Pelabuhan Merak pada malam hari, kini pagi hari atau menjelang sahur,” ujarnya saat ditemui di Gerbang Tol (GT) Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (02/06/2019).

Wibowo menyebutkan fenomena unik ini dibarengi dengan peningkatan pemudik jelang sahur hingga pukul 10 sampai 11.00 WIB, setelah itu sepi lagi.

Kata Wibowo, perubahan pola pemudik ini terlihat pada Rabu hingga Kamis, 29-30 Mei 2019. Saat pemudik memadati jalan tol hingga arteri guna menuju Pelabuhan Merak. Akibatanya, arus harus dilakukan rekayasa lalu lintas.

“Sesuai prediksi, kita berharap tidak ada puncak mudik, semuanya merata,” terangnya.

**Baca Juga:Bagaimana Sahur & Berbuka Puasa di Kendaraan Saat Mudik?.

Malam hari ini, GT Cikupa yang merupakan gerbang tol dari Jakarta menuju Banten yang sempat padat, sudah terlihat sepi. Sedangkan jalan diluar pelabuhan terlihat ramai lancar. Hanya saja di tujuh dermaga Pelabuhan Merak terlihat penumpukkan kendaraan pemudik.

“Malam ini ada peningkatan dan cenderung lancar. Masih bisa terhandel oleh kita. Alhamdulillah sekarang sudah mulai terorganisir. Arus lalu lintas di dalam tol dan jalan arteri, tergantung (bongkat muat kapal) di dalam dermaga (Pelabuhan Merak),” ujar Wibowo mengungkapkan situasi terkini arus mudik menuju Pelabuhan Merak. (Ndi)




Pelabuhan Merak Diprediksi Kembali Padat Malam Nanti

Kabar6.com

Kabar6-Pelabuhan Merak diprediksi akan kembali dipadati pemudik malam nanti, atau pada H-4 Idul Fitri 2019.

“Kalau saya kelihatannya H-3 itu akan lebih banyak (pemudik di Pelabuhan Merak),” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat meninjau Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (01/06/2019).

Menurutnya, hingga kini belum terjadi puncak arus mudik yang menyebabkan kemacetan parah. Meski pada Rabu hingga Kamis, 29-30 Mei 2019 terjadi kemacetan panjang 10 kilometer diluar Pelabuhan Merak.

Lantaran, pemudik telah ramai menyeberang dari Merak menuju Bakauheni sejak tanggal 29-32 Mei dan 01 Juni 2019 malam tadi.

Berdasarkan pantauan di lapangan, lalu lintas di ruas tol Tangerang Merak, terutama di Gerbang Tol (GT) Merak terpantau lancar. Tidak ada antrian kendaraan menuju Pelabuhan Merak.

Sedangkan di dalam pelabuhan, tidak tampak antrian panjang di tujuh dermaga. Hanya di Dermaga VI Eksekutif saja yang terlihat antrian kendaraan sekitar 200 meter untuk masuk ke dalam kapal.

“Kita berbahagia karema liburnya cukup lama, sehingga mereka (pemudik) tersebar mudiknya. Kita harapkan tidak ada suatu lonjakan yang melebihi kapasitas. Dengan begitu, pemudik ini bisa mendapatkan layanan yang baik,” terangnya.

**Baca juga: Pemudik Padati Tujuh Dermaga Pelabuhan Merak.

Begitupun dengan tol Cipali, dia memprediksi malam nanti akan kembali terjadi lonjakan pemudik. Sedangkan saat siang hari ini, menurut pantauan Budi Karya, dalam kondisi lancar.

“Cipali pertama agak tinggi, sekarang datar, landai. Karena Kita memiliki libur agak panjang, mungkin H-3 yang akan tertingi sekali. (One way) Sudah diterapkan sejak pukul 06.30 tadi pagi,” jelasnya. (Dhi)




Pemudik Padati Tujuh Dermaga Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Jelang sahur, tujuh dermaga di Pelabuhan Merak, dipadati pemudik. Bahkan tenda sepanjang 800 meter di Dermaga 7, dipadati pemudik sepeda motor.

Para pengendara roda dua memilih berangkat malam Hari dengan alasan, menghindari panas terik matahari saat berkendara disiang hari.

“Kan berangkat sama anak bareng Suami juga. Biar enggak kepanasan di jalan. Terus di jalan Lampung nya juga aman kan,” kata Lia, pemudik asal Tangerang, yang ditemui saat mengantri masuk kapal di Dermaga 7 Pelabuhan Merak, Sabtu (01/06/2019).

Dia menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dari Tangerang untuk sampai ke Pelabuhan Merak. Kondisi lalu lintas diluar pelabuhan tersendat.

Bahkan jalan Cikuasa Atas telah dijadikan kantung parkir, lantaran tujuh Dermaga di Pelabuhan Merak telah padat.

“Setiap tahun mudik dari Merak, tiap tahun selalu begini, macet,” terangnya.

Saat dilakukan pendataan penumpang menggunakan scanner KTP, masih banyak pemudik mengaku bingung.

**Baca juga: Tiket Mahal Tol Tamer Viral di Medsos.

Namun mereka mendukung upaya manifest penumpang yang baru pertama kali dilakukan di Pelabuhan Merak.

“Pelayanan lebih cepat. Buat manifest, sama pembayaran, sama aja kayak waktu (bayar pakai) uang (elektronik),” kata Tika, ditemui di tempat yang sama, Sabtu (01/06/2019)

Berdasarkan data terbaru dari PT ASDP Indonesia Ferry, pemudik yang telah menyebrang dati Pelabuhan Merak menuju Bakauheni sebanyak 52.126 orang, sepeda motor 2.751 unit dan kendaraan pribadi berjumlah 5.632 unit.

Sedangkan di Dermaga VI, meski menyandang status eksekutif, tetap terjadi antrian kendaraan pribadi yang cukup lama. (Dhi)




Kacaunya Manifest Penumpang di Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Pendataan penumpang atau manifest menggunakan e-KTP di Dermaga VI Pelabuhan Merak, tidak merata. Jika belajar pada tenggelamnya kapal motor di danau Toba, data manifest penumpang sangatlah penting.

Padahal, manifest penumpang merupakan patokan jumlah orang yang ada di atas kapal, apakah sudah sesuai atau melebihi muatan.

“Terasa nyaman, kalau pelayanan enggak memberatkan, karena bagus. Ada dua (penumpang), satu KTP yang di data,” kata Buyung, supir truck dengan nomor Polisi BA 8611 PU, saat ditemui di Dermaga VI Eksekutif, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (31/05/2019).

Meski malam ini diprediksi sebagai puncak arus mudik, sejumlah truck masih diperbolehkan membeli tiket di loket Dermaga VI Eksekutif Pelabuhan Merak, yang dikelola oleh PT ASFP Indonesia Ferry.

“selisih (harga tiket) truck Rp 60 ribu. Truck boleh lewat sini. Dari Jateng mau ke Medan, rutinitas Aja bawa buah-buahan,” terangnya.

Begitpun dengan Wintong Sembiring, pemudik dari Jogjakarta dengan tujuan Medan ini, harus mengantri sekitar Lima menit saat membeli tiket dan di data identitasnya oleh petugas loket.

“Cepet, satu KTP semua mobil (lima penumpang). Paling (harga) selisih sedikit (dibandingkan harga tiket Dermaga reguler). Paling Lima menit enggak nyampe. Baru kali ini (lewat Dermaga Eksekutif), biasanya lewat (Dermaga) biasa (reguler),” kata Wintong Sembiring, ditempat yang sama, Jumat (32/05/2019).

**Baca juga: Hadirkan Ragam Fasilitas, PKS Bangun 50 Posko di Indonesia.

Lain halnya dengan Winarno, pemudik asal Jakarta dengan tujuan Palembang ini mudik menggunakan kendaraan pribadi pada H-5 Idul Fitri.

Di dalam mobilnya berisikan Lima orang dan hanya Dua orang yang dimintai KTP nya untuk di data sebagai manifest penumpang.

“Pendataan ini tadi dua KTP, tinggal menyebutkan aja berapa anggota penumpang yang dewasa sama anak. (Menyulitkan) Memang mungkin instalasinya kan baru,” kata Winarno, ditemui yang sama, Jumat (31/05/2019). (Dhi)




Wakapolri: Malam Ini Diprediksi Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Perekaman identitas penumpang dengan Cara scanner KTP di Pelabuhan Merak, diklaim bukan penyebab terjadinya kemacetan panjang hingga ke dalam ruas Tol Tangerang Merak, sejauh 10 kilometer.

Kemacetan panjang itu terjadi pada Rabu malam, 29 Mei 2019 hingga Kamis siang, 30 Mei 2019.

“Dengan kecepatan, cukup dengan tehnologi e-KTP cukup,” kata Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Wakapolri, yang ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (31/05/2019).

Mantan Kapolres Serang periode 2003-2004 yang juga pernah mengalami pelayanan arus mudik di Banten ini memprediksi, malam nanti hingga besok akan terjadi puncak arus mudik di Pelabuhan Merak.

“yang bolos atau curi start sudah berangkat kemaren, yang disiplin ini, kemungkinan nanti besok malam ada arus puncak,” terangnya.

Kabar6.com
pemudik roda dua mulai padati Pelabuhan Merak. (Dhi)

Bagi pemudik diminta menyiapkan kebugaran fisik dan kendaraan, saat terjebak kemacetan panjang.

**Baca juga: H-4 Idul Fitri, Harga Kebutuhan Pokok di Cilegon Stabil.

Pilihan lainnya, pemudik bisa beristirahat dulu di rest area, kemudian membeli tiket online sembari menunggu informasi kondisi di Pelabuhan Merak kembali sepi.

“jalur ini adalah jalur orang untuk mudik, sehingga mental mereka sudah siap jika terjadi kemacetan. Karena fenomena mudik sudah kita tahu bersama. Sekarang pemerintah telah menyiapkan tenda, fasilitas kipas dengan air, di tol jika macet ada toilet mobile,” jelasnya. (Dhi)




Pasokan Listrik di Pelabuhan Merak Aman

Kabar6.com

Kabar6-PLN memastikan pasokan listrik di Pelabuhan Merak tercukupi selama arus mudik dan balik Lebaran 2019. Demi menjamin pelayanan mudik berjalan lancar, PLN memasok 1.332 juta watt dari tiga gardu yang telah disediakan.

Pejabat Pelaksana Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan, dan Lingkungan wilayah ULP Cilegon Unit Induk distribusi (UID) Banten, Widias Haryadi mengatakan berbagai persiapan dilakukan agar aliran listrik tidak terganggu. Mulai dari persiapan petugas hingga pelayanan.

“Persiapan yang dilakukan antara lain standar operasi pelayanan keandalan jaringan selama siaga mudik dan melakukan pemeliharaan instalasi gardu yang memasok (listrik) Pelabuhan Merak,” ujar Widias di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat (31/5/2019).

Selain peningkatan infrastruktur listrik, Widias menambahkan, kecukupan pasokan listrik pun diperhatikan karena Pelabuhan Merak merupakan objek vital.

Pasokan listrik PLN UID Banten mengandalkan tiga penyulang atau jalur listrik dengan travo 555 kVA tiap gardunya.

“Pasokan utama di-back up dari pasokan jalur Gardu Induk Suralaya Cilegon, cadangan pasokan dari Seruni Gardu Induk Salira Indah Cilegon, Karbon Gardu Induk Cilegon Lama, dan dari genset PLN bertenaga 2.200 kV,” katanya.

**Baca juga: Bupati Zaki Pastikan Armada Mudik Laik Jalan.

Widias menjelaskan, PLN UID Banten membuka posko Lebaran dari H-7 hingga H+7. Ia berharap, tak ada kendala yang berarti selama arus mudik dan balik Lebaran 2019 di Pelabuhan Merak.

“Kami telah men-standby-kan petugas sebanyak enam teknisi andal untuk menjamin layanan listrik. Kami pun optimis selama arus mudik dan balik Lebaran ini aman,” tegas Widias. (Vee)




Layani Arus Lebaran 2019, Pelabuhan Merak Butuh Pasok Listrik 1.665 KVA

Kabar6.com

Kabar6-Pelabuhan Merak membutuhkan pasokan listrik sebesar 1.665 KVA selama arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Listrik sebesar itu, dibagi kedalam tiga gardu listrik bernama PMFB, FLB dan ASDP. Kemudian di dukung oleh genset dengan kapasitas 2.200 KVA, yang kesemuanya berada di dalam Pelabuhan Merak.

“Kebutuhan listrik, terkontak sekitar 555 KVA, disini ada tiga gardu. Lokasinya (gardu) di pintu keluar, Dermaga 4 Dan Dermaga 6,” kata Widias Haryadi, pejabat Pelaksana Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan dan Lingkungan (K3L) ULP Cilegon, saat ditemui di Posko PLN di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (31/05/2019).

Setiap gardu listri yang berkapasitas 555 KVA, berarti kurang lebih memiliki daya 444 ribu watt ampere. Jika dikalikan tiga gardu, berarti Pelabuhan Merak membutuhkan 1.331.000 watt ampere saat arus mudik 2019.

Seluruh listrik dipasok dari Gardu Induk (GI) Suralaya. Jika terjadi masalah pada GI, maka akan dibantu oleh GI Salira Indah dan Cilegon Lama.

“Sementara untuk (permintaan) penambahan listrik (dari Pelabuhan Merak) belum ada, karena sudah terpenuhi kebutuhan listrik,” terangnya.

**Baca juga: Tebar Kebaikan, ITMI Berbuka Puasa Bersama Yatim Piatu.

Guna memastikan ketersediaan listrik tidak terkendala selama arus mudik dan balik, PLN menyiagakan petugasnya dalam tiga shift. Setiap shift, di jaga ol eh empat personil.

“Membantu recovery (jaringan listrik) jika terjadi sesuatu. Masyarakat yang lelah, bisa beristirahat di pokso kami, dan handphone nya lowbet bisa ngecas gratis,” jelasnya. (Dhi)