1

Disperindag Lebak: Minyak Goreng Curah Masih Tersedia di Pasar Rangkasbitung

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak menyebut minyak goreng di Pasar Rangkasbitung masih tersedia

Pada Rabu (2/2/2022) pagi, minyak goreng cukup sulit ditemukan di kios pedagang di pasar tradisional tersebut.

“Masih ada, hasil survei kami tadi untuk minyak curah masih tersedia di pedangan dengan harga Rp18 ribu per kilogram. Jadi masih ada,” kata Kabid Perdagangan Disperindag Lebak, Dedi Setiawan.

Soal langkanya minyak goreng kemasan di pedagang, Dedi mengatakan, hal itu karena tidak tersedia di tingkat agen.

“Memang karena ketersediaan agen kosong, pedagang sudah memesan tapi di agennya emang kosong,” ujar Dedi.

**Baca juga: Minyak Goreng Langka di Pasar Rangkasbitung

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Terkait dengan kebijakan pemerintah menerapkan harga eceran tertinggi Rp11.500 per liter untuk minyak curah, hal itu masih belum bisa dilakukan pedagang di pasar tradisional.

“Itu kan harga subsidi, nah kalau yang dijual pedagang kan belum kena subsidi. Saat ini pun yang ada tidak mungkin dijual sesuai itu,” terang Dedi.(Nda)




Minyak Goreng Langka di Pasar Rangkasbitung

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah mulai Selasa (1/2/2022), memberlakukan harga eceran tertinggi (HET) baru minyak goreng Rp11.500 per liter.

Namun, di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, produk tersebut sulit ditemui. Sejumlah pedagang Rabu (2/2/2022), terpantau tidak terlihat menjual salah satu kebutuhan pokok tersebut.

“Enggak ada, order udah tapi udah dua hari ini belum dikirim-kirim. Enggak tahu kapan dikirim karena mereka juga enggak bisa janjiin kapan adanya,” kata H. Udin salah seorang pedagang.

Untuk mensiasati kosongnya minyak, ia terpaksa mencari minyak ke pedagang lain di wilayah perkampungan.

“Udah pesan juga sekitar 2-3 dus, tapi ya tetap belum ada. Kalau ada pun harganya Rp38 ribu per 2 liter,” ungkap Udin.

Seharusnya kata Udin, sebelum mengumumkan harga minyak goreng menjadi Rp11.500 per liter, pemerintah sudah harus memastikan bahwa ketersediaannya sudah siap di pedagang.

“Jangan diumumin duluan tapi minyaknya enggak ada, jadi pembeli udah pada nanya tapi barangnya enggak ada,” ucap dia.

**Baca juga: BPBD Lebak Siapkan Bantuan Logistik untuk Warga Isoman Covid-19

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Begitu juga dengan Boni. Dia mengaku, sudah dua hari melakukan pemesanan, namun sampai hari ini belum juga ada pengiriman.

“Memang katanya udah turun, udah order tapi belum ada. Sekarang tinggal yang ukuran seperempat aja, ngabisin stok yang lama,” tuturnya.(Nda)




Disperindag Lebak Target Relokasi 809 PKL Pasar Rangkasbitung Pertengahan Tahun

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berencana merelokasi pedagang kaki lima (PKL) Pasar Rangkasbitung.

Hasil pendataan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, ada 809 pedagang yang direlokasi ke lahan Terminal Curug, belakang Mapolres Lebak.

Ratusan pedagang itu sehari-harinya berjualan di beberapa titik seperti Jalan Sunan Kalijaga, Jalan Tirtayasa, lorong utama Pasar Rangkasbitung dan pelataran tempat parkir kendaraan Pasar Rangkasbitung.

Kepala Disperindag Lebak Orok Sukmana mengatakan, relokasi 809 pedagang ditargetkan bisa dilakukan pada pertengahan tahun ini.

“Targetnya 6 bulan para pedagang sudah bisa direlokasi dan berjualan di tempat yang baru. Nanti anggarannya disiapkan untuk membangun lapak pedagang di sana,” kata Orok kepada Kabar6.com, Selasa (11/1/2022).

Sosialisasi dan pendekatan secara persuasif, kata Orok, kini sedang dilakukan ke tokoh-tokoh pedagang, paguyuban, hingga para stakeholder. Ia berharap, para pedagang memahami relokasi bukan untuk mematikan penghasilan pedagang.

“Selama ini kan mereka berjualan bukan pada tempat yang seharusnya. Kalau dipindahkan mereka bisa lebih nyaman, tidak terganggu oleh zonasi, cuaca dan lain-lain,” tutur Orok menerangkan.

**Baca juga: Tak Bisa OP, Disperindag Lebak Sambut Baik Subsidi Minyak Goreng

Relokasi juga bagian dari upaya Pemkab Lebak untuk menata agar kondisi Pasar Rangkasbitung lebih tertata, lebih rapi dan tidak semerawut. Ia berharap, rencana tersebut didukung oleh pedagang dan seluruh pihak.

“Semata-mata ini bukan untuk merugikan pedagang, kita ingin mereka bisa berjualan di tempat yang nyaman dan seharusnya,” katanya.(Nda)




Ratusan PKL Pasar Rangkasbitung Akan Direlokasi

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berencana merelokasi ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitaran Pasar Rangkasbitung.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan, rencana tersebut kini dalam tahap sosialisasi kepada pedagang melalui paguyuban dan stakeholder yang terkait.

“Kami lakukan pendataan dan jumlahnya ada 809 pedagang yang rencanannya masuk dalam data relokasi. Sekarang kami sedang sosialisasi soal ini kepada paguyuban dan stakeholder,” kata Orok kepada Kabar6.com, Senin (10/1/2022).

Ratusan pedagang tersebut merupakan pedagang yang sehari-harinya berjualan di beberapa titik, yakni Jalan Sunan Kalijaga, Jalan Tirtayasa, lorong utama Pasar Rangkasbitung dan pelataran tempat parkir kendaraan Pasar Rangkasbitung.

“Ini upaya menata para pedagang Pasar Rangkasbitung agar mereka tidak lagi berjualan di lokasi yang memang tidak seharusnya seperti di jalan maupun trotoar agar Pasar Rangkasbitung tidak lagi semerawut,” jelas pria yang belum lama ini dilantik sebagai orang nomor satu di Disperindagpas.

Terkait tempat yang jadi lokasi baru bagi pedagang yang dipindahkan, Orok mengatakan, lahan Terminal Curug yang berada di belakang Mapolres Lebak menjadi pilihan yang paling memungkinkan.

**Baca juga: Urus Kependudukan di Kota Tangerang Bisa Lewat Booth Layanan Dukcapil di Mall

Meski diakui jarak cukup jauh dari titik PKL berdagang saat ini, namun hanya lokasi tersebut yang sejauh ini bisa digunakan. Ia berharap, rencana relokasi tersebut dapat dipahami para pedagang dan seluruh pihak.

“Nanti kami juga harus fasilitasi mereka, artinya penertiban juga dibarengi solusi. Kita siapkan nanti anggarannya untuk lapak-lapak berjualan di sana. Jadi tolong dipahami ya, ini untuk kenyamanan pedagang, mereka tidak lagi terganggu dengan zonasi, jam operasional, cuaca dan lain-lain,” papar Orok.(Nda)




Retribusi di Pasar Rangkasbitung Akan Dilakukan Non Tunai

Kabar6.com

Kabar6-Pembayaran retribusi yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak di pasar tradisional akan didorong dengan sistem non tunai.

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) Lebak kini mulai mensosialisasikan rencana penarikan retribusi secara digital tersebut.

“Ini menindaklanjuti edaran Ibu Bupati mengenai percepatan dan perluasan digitalisasi daerah. Sebenarnya ini sudah pernah ada, hanya sekarang kita galakkan lagi untuk bisa diterapkan,” kata Kabid Perdagangan Disperindagpas Lebak, Dedi Setiawan kepada Kabar6.com, Kamis (23/9/2021).

Dedi menjelaskan, penarikan retribusi secara non tunai atau e-Retribusi untuk mendorong percepat kenaikan Indeks Elektronifikasi Transaksi Daerah menuju kota digital dan masyarakat yang lebih maju.

“Untuk tahap awal e-Retribusi ini akan diterapkan untuk penarikan salar dan tahap selanjutnya pada parkir. Ini akan jauh lebih efektif jika dilakukan dengan non tunai,” terang Dedi.

**Baca juga: Dinkes Lebak Catat 1.175 Kasus TBC Sepanjang 2021

Terkait dengan rencana penerapan e-Retribusi tersebut, Disperindagpas dan Bank BJB Rangkasbitung telah bertemu untuk nantinya penggunaan layanan QRIS.

“Sekarang ini kami sosialisasikan dan pendataan terlebih dulu kepada pedagang mengenai e-Retribusi tersebut,” kata Dedi.(Nda)




500 Pedagang di Pasar Rangkasbitung Ditarget Ikut Vaksinasi Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 500 orang pedagang di lingkungan Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, ditarget bisa menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama yang digelar di depan Bank BCA, Kamis (29/7/2021).

“Targetnya semoga bisa mencapai 500 orang pedagang yang mengikuti vaksinasi di lokasi tersebut,” kata Kasi Imunisasi, Surveilans dan Krisis Dinkes Lebak, Bachtiar, kepada Kabar6.com.

Vaksinasi dengan sasaran pedagang merupakan upaya dalam mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok. Dengan dilakukannya vaksinasi kepada pedagang, diharapkan juga membuat masyarakat lebih tenang saat berbelanja.

“Tujuan kita tentu itu, herd immunity. Jadi kalau pedagangnya sudah divaksin, mudah-mudahan pembeli yang datang juga merasa tenang,” ujar Bachtiar.

Bachtiar menjelaskan, lokasi vaksinasi memang sengaja menjadi lebih dekat dengan tempat atau lapak para pedagang. Pasalnya, hasil evaluasi vaksinasi yang digelar sebelumnya, para pedagang enggan meninggalkan lapak dagangannya karena tempat vaksinasi yang terlalu jauh.

“Hasil evaluasi dari pelaksanaan vaksin sebelumnya, banyak pedagang yang tidak mau karena terlalu jauh, makanya sekarang kami coba usahakan untuk jemput bola menjadi lebih dekat lagi dengan mereka,” ucap Bachtiar.

Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak mengakui, antusias pedagang mengikuti vaksinasi cukup tinggi.

Kabid Perdagangan Dedi Setiawan mengapresiasi para pedagang yang sudah mau divaksin sebagai salah satu program pemerintah dalam menangani pandemi.

**Baca juga: Lebak Kembali Jadi Zona Merah, Dinkes: Kami Analisa Penyebabnya

“Harapan kami tentu semua pedagang mau untuk divaksin karena ini ikhtiar untuk kesehatan dan keselamatan diri kita masing-masing. Apalagi teman-teman pedagang rentan terpapar karena berinteraksi dengan banyak orang,” tutur Dedi.(Nda)




Disperindag Lebak Pastikan Video Kerusuhan Bukan Terjadi di Pasar Rangkasbitung

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kabupaten Lebak dibuat bertanya-tanya dengan beredarnya sebuah video di grup WhatsApp yang memperlihatkan terjadinya aksi kerusuhan, Jumat (16/7/2021).

Beberapa orang bertanya apakah kerusuhan di dalam video berdurasi 30 detik tersebut terjadi di kawasan Pasar Rangkasbitung.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Lebak Dedi Setiawan memastikan, kerusuhan yang terjadi malam hari itu bukan berlokasi di Pasar Rangkasbitung maupun wilayah Lebak lainnya.

“Bukan, bukan di Pasar Rangkasbitung atau daerah Lebak. Saya sudah pastikan tanya petugas di sana,” kata Dedi saat dihubungi Kabar6.com.

Dedi mengatakan, kondisi Pasar Rangkasbitung dalam keadaan kondusif. Ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

“Terutama di saat kondisi seperti ini, saya harap masyarakat terutama pedagang tidak langsung mudah percaya dengan informasi yang belum jelas benar atau tidaknya. Jadi saya tegaskan, kalau ada yang menyebut kerusuhan itu terjadi di Rangkas, dipastikan hoaks,” tegas Dedi.

Terkait dengan masih diberlakukannya pembatasan aktivitas selama PPKM Darurat, Dedi berharap hal itu dapat dipahami oleh para pedagang.

**Baca juga: Cerita Warga Sudamanik Lebak, Dapur Rumah Tiba-tiba Roboh saat Memasak

“Memang berat dan sulit, tapi kami harap pedagang bisa memaklumi dan paham karena ini untuk kebaikan kita bersama untuk menekan penyebaran Covid-19,” pintanya.

Dari berbagai sumber, video kerusuhan tersebut rupanya terjadi di Aceh, pada bulan Mei 2021 lalu. Kericuhan terjadi saat proses pemindahan pedagang di Jalan Kartini Peunayong, Banda Aceh.(Nda)




Tak Pakai Masker, Belasan Orang di Pasar Rangkasbitung Di-Swab

Kabar6.com

Kabar6-Belasan orang yang kedapatan tidak mengenakan masker di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, menjalani tes swab, Senin (12/7/2021).

Mereka terjaring operasi penegakkan protokol kesehatan (Prokes) PPKM Darurat yang dilakukan Tim Gakumdu.

Sebanyak 16 orang yang terjaring kemudian dibawa ke Posko Gakumdu di samping Stasiun Rangkasbitung untuk menjalani tes swab. Usai diswab, belasan pelanggar tersebut didata untuk mengikuti sidang tipiring.

“Ada 16 orang yang kedapatan tidak memakai masker lalu dilakukan tes swab. Alhamdulillah, hasilnya semua non reaktif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lebak, Triatno Supiyono.

Pantauan di posko Gakumdu, salah satu yang terjaring berseragam pemerintah daerah Kabupaten Lebak. Salah seorang petugas di lokasi menyebut pria tersebut merupakan pegawai honorer.

**Baca juga: Dinkes Lebak Berharap Setiap Kecamatan punya Tempat Karantina Pasien Covid-19

Triatno mengingatkan kepada masyarakat bahwa kasus Covid-19 terus meningkat sehingga disiplin prokes perlu terus dijalankan.

“Minimal memakai masker, pakai masker saat keluar rumah sebagai salah satu pencegahan diri kita dari Covid,” pintanya.(Nda)




H-5 Lebaran, Jalan di Kawasan Pasar Rangkasbitung Bakal Dibuat Satu Arah

Kabar6.com

Kabar6-Sistem satu arah akan diberlakukan di Jalan Tirtayasa, kawasan Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Hal itu untuk mengurai kemacetan yang lebih parah karena peningkatan pengunjung menjelang Lebaran.

“Ya, kami akan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) agar Jalan Tirtayasa dibuat menjadi satu arah agar tidak terlalu crowded,” kata Kabid Perdagangan Disperindag Lebak, Dedi Setiawan kepada Kabar6.com, Senin (3/5/2021).

Rencananya, pemberlakuan satu arah di jalan tersebut akan mulai diterapkan mulai H-5 Idul Fitri. Jika sudah diberlakukan, maka pengendara sepeda motor tidak bisa lagi keluar ke arah Jalan RT Hardiwinangun, namun harus ke Jalan Sunan Kalijaga.

“Jadi untuk mengurangi macet, pengendara sepeda motor yang mau keluar dari kawasan pasar tidak berpas-pasan dengan pengendara yang akan masuk datang dari Jalan Hardiwinangun,” terang Dedi.

**Baca juga: Bocah Perempuan di Lebak Diduga Dianiaya Ayah Tiri hingga Muka Lebam

Menjelang Lebaran, Disperindag juga akan meningkatkan keamanan di lingkungan pasar agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, keamanan oleh petugas akan semakin ditingkatkan terutama pada saat malam hari,” katanya.(Nda)




Pedagang Subuh Pasar Rangkasbitung Akan Ditata

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Lebak akan melakukan penataan terhadap para pedagang subuh Pasar Rangkasbitung yang berada di Jalan RT Hardiwinangun dan Sunan Kalijaga.

Kabid Perdagangan Disperindag Lebak Dedi Setiawan mengatakan, penataan terhadap 1.500 pedagang subuh di dua titik tersebut untuk mengatasi kesemrawutan dan tidak mengganggu pengguna jalan.

“Benar, agar tidak terlalu semrawut kami akan menata para pedagang. Biar rapih dan tidak terlalu memakan badan jalan, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan,” kata Dedi kepada Kabar6.com, Rabu (24/3/2021).

Sesuai aturan, kata Dedi, sebenarnya para pedagang diperbolehkan berjualan mulai pukul 01.00 sampai 06.00 WIB. Sayangnya, masih saja ada pedagang yang berjualan melebihi waktu tersebut.

“Memang masih banyak yang sudah diatur, ini PR kami juga untuk memberikan pemahaman agar berjualan sesuai dengan waktu yang ditentukan,” ucap Dedi. Baca Juga: Satgas Lebak Ikuti Pusat soal Vaksinasi di Bulan Puasa

Kemudian, Dedi membantah jika ada wacana mengenai relokasi para pedagang. Dia memastikan belum ada wacana maupun rencana tersebut.

“Belum, belum ada soal itu. Yang pasti belum ada instruksi dari pimpinan dan juga soal lahannya pun belum ada, sebatas ini kami hanya untuk menata saja agar tidak semrawut,” katanya.(Nda)