1

Viral! Seorang Pria Minta Duit 10 Juta dan Acak-acak Minimarket di Pamulang

Kabar6.com

Kabar6-Viral di media sosial seorang pria meminta uang Rp10 juta dan mengamuk di sebuah minimarket di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor (Kanit Reskrim Polsek) Pamulang, Iptu Iskandar membenarkan kejadian itu. Menurutnya, kejadian tersebut sudah berlangsung dari 5 hari lalu.

“Ya benar, itu sudah kami tangani. Itu lima hari yang lalu, Jumat malam,” ujarnya, ditulis Kamis (5/8/2021).

Saat kejadian berlangsung, pria berinisial G ini sempat meminta uang senilai Rp10 juta kepada kasir minimarket diwilayah Pamulang. “Tiba-tiba dia datang, terus minta uang Rp10 juta. Terus bikin kerusuhan, sendiri,” tuturnya.

Saat itu, Iskandar menerangkan, warga kesal atas tingkah lalu G dan membuatnya babak belur, sebelum akhirnya diamankan ke Polsek Pamulang.

Insiden itu, kata Iskandar, sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak keluarga, Iskandar menjelaskan, juga dapat membuktikan kondisi kejiwaan G dengan menunjukkan sejumlah surat keterangan dari rumah sakit jiwa.

**baca juga: Sambut Hari Kemerdekaan Indonesia Ke-76, Sinar Mas Land Gelar Webinar Nasional Gebyar Kemerdekaan

Dengan demikian, G pun tidak ditahan. Ia langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit jiwa. “Sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di wilayah Bogor sama keluarganya. Pihak minimarket juga memaklumi,” tutupnya.(eka)




Ibu Kandung Korban Kekerasan Harapkan Bekas Suaminya Ditangkap

Kabar6.com

Kabar6-Nawati, ibu kandung W, 15 tahun, telah dipanggil Polres Tangerang Selatan, untuk dimintai keterangan. Ia melaporkan ayah kandung dan ibu tiri korban atas kasus dugaan kekerasan fisik yang dialami anaknya di Jalan Salak 3, Kelurahan Pondok Benda, Pamulang.

“Ditanya lokasi kejadian sama pelakunya siapa aja,” ungkap Nawati, Minggu (1/8/2021).

Ia ceritakan saat kejadian anaknya sedang main ke kediaman sang paman. Entah dipicu persoalan apa, kepala W dipukuli oleh R ayah kandung dan E ibu tirinya.

Kondisi W, terang Nawati, saat itu lagi tidur. “Dibangunin dan ditarik sama ayahnya. Waktu itu korban anak saya bangun dan ditampar pipinya, bibirnya, sama dijambak rambutnya. Saya sih kepengennya pelaku cepet ditangkap polisi,” terangnya.

“Saya pengen ngasih pelajaran ke ayahnya biar enggak ringan tangan sama anak,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ipda Tita Puspita Agustina mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dugaan tindak kekerasan terhadap anak yang dialami W.

**Baca juga: Anak Korban Kekerasan di Pamulang Segera Ditemui Psikolog

Dia hanya menyebut bahwa masih melakukan penyelidikan dan akan meminta keterangan lebih lanjut dari pihak pelapor maupun terlapor.

“Sudah kami terima laporannya. Masih penyelidikan. Kita mau lanjutkan, apa yang dilaporkan sama pelapornya. Kami baru menerima laporannya,” ujarnya.(yud)




Anak Korban Kekerasan di Pamulang Segera Ditemui Psikolog

Kabar6.com

Kabar6-Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) mengaku telah melihat kondisi W, 15 tahun, anak korban kekerasan ayah kandung dan ibu tirinya. Korban alami kekerasan fisik di kediaman pamannya di Jalan 3, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

“Dan korban banyak berdiam diri dan ketakutan,” ungkap Kepala UPTD P2TP2A Tangsel, Tri Purwanto, Kamis (29/7/2021).

Tri menyatakan belum bisa memastikan motif bapak kandung dan ibu tiri korban menganiaya W. Korban saat ditemui di rumah ibu kandungnya di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, masih ketakutan jika bertemu orang tidak dikenal.

“Melihat tadi keadaan korban memang membutuh pelayanan konseling psikolognya, yang mana sudah kita jadwal kan besok untuk itu. Selanjutnya untuk proses hukumnya akan kita dampingi,” ungkap Tri.

**Baca juga: Kerap Disiksa Orang Tua, Remaja di Pamulang Ini Mengaku Sakit di Kepala Bagian Belakang

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Tangsel, Khaerati merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa W.

“Untuk hukum sudah ditangani Polres Tangsel. Langkah awal kita akan mendampingi korban untuk konseling psikologinya karena adanya trauma psikis karena kekerasan yang diderita si anak. Dan pendampingan ke tenaga medis untuk keluhan kesehatan akibat trauma fisik yang dialaminya. Semoga kasusnya bisa tertangani secara komprehensif,” terang Khaerati.(yud)




Kerap Disiksa Orang Tua, Remaja di Pamulang Ini Mengaku Sakit di Kepala Bagian Belakang

Kabar6.com

Kabar6-Remaja berumur 15 tahun diduga disiksa oleh ayah kandung beserta ibu tirinya dirumahnya yang berada di Jalan Salak 3, Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Paman korban, Wahyudi menerangkan, kejadian itu terjadi pada senin sekira pukul 00.00 WIB, saat itu korban sedang bermain dirumah uwa nya yang tidak jauh dari rumahnya.Lanjutnya, korban dipanggil oleh ayah kandungnya untuk masuk kedalam rumah sambil dimarah-marahi.

“Si (W) sendiri sudah mengira pasti akan ada tindakan kekerasan kembali. Karena memang kejadian ini bukan hanya sekali terjadi,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).

Saat itu, Wahyudi menerangkan, korban dipaksa masuk, dan benar seperti kata korban, korban langsung dipukul berkali-kali.

“Lebih parah nya ibu tiri nya ikut juga menjambak si W. Sampe luka memar di beberapa bagian,” terangnya.

Wahyudi menjelaskan, korban lupa sudah berapa kali dirinya disiksa seperti itu, dan mengaku memang sudah sering.

“Kondisi korban saat ini shock banget ,untuk luka di bagian bibir memar, belakang kepala sakit dan sepet di bagian kuping sebelah agak gak bisa denger,” paparnya.

Lanjut Wahyudi, saat ini pihak keluarga telah melaporkan kejadian ini kepada Polres Tangsel untuk ditangani lebih lanjut.

“Bukti surat laporan, hasil visum sudah di tangan Polres, tetapi untuk penanganan selanjutnya belum ada kepastian kapan-kapan nya si bapak nya ini akan diproses hukum,” tutupnya.

**Baca juga: Lelah, Pedagang Pasar di Bintaro Serempak Kibarkan Bendera Putih

Hingga berita ini diterbitkan, Tim Kabar6.com sudah mencoba melakukan konfirmasi kepada Polres Tangsel untuk memberikan tanggapan terkait kasus ini, namun belum memberikan jawaban. Jika sudah menjawab, maka akan diberitakan selanjutnya.(eka)




Pesapon Sangka Mayat Bayi di Got Pacuan Kuda Pamulang Boneka

Kabar6.com

Kabar6-Parman, petugas kebersihan pagi tadi perasaannya berkecamuk. Ia menemukan jasad bayi perempuan tergeletak di got kering Jalan Padjajaran, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, tepatnya depan pacuan kuda.

“Kaget dan takut,” kata Taufik Hidayat, mandor pesapon saat dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (28/7/2021).

Menurutnya, koridor jalan itu kesehariannya menjadi area Parman bertugas. Di tmpt pembuangan bayi setiap malam masih banyk warga yang buang sampah liar.

Saat mengangkat tumpukan sampah di jalur dia melihat di bawah tumpukan sampah Parman kaget. “Bayi apa boneka Parman bilang,” jelas Taufik.

**Baca juga: Begini Cara Lurah Pakulonan Bantu Warganya yang Sedang Isoman

Saksi mata pun langsung memberitahukan temuan kepada rekan-rekan sejawatnya. Semua petugas pesapon kompak memastikan bahwa itu jasad bayi.

Taufik menyebutkan yang melihat itu banyak ada sopir dan kenek sampah. Saat ditemukan kondisi jasad bayi sudah meninggal dunia.(yud)




Mayat Bayi Bertali Pusar Dibuang di Got Pacuan Kuda Pamulang

Kabar6.com

Kabar6-Sesosok jasad bayi perempuan ditemukan di Jalan Raya Padjajaran, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bayi malang itu tergeletak di antara tumpukan sampah dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

“Di got kering samping pacuan kuda. Tali pusar belum putus,” kata Kapolsek Pamulang, Komisaris Sujarwo kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).

Menurutnya, dari analisa tim medis Rumah Sakit Polri, Jakarta, mayat bayi perempuan itu baru saja dilahirkan. Pelaku sengaja membuang ke got yang menuju arah Ciputat.

Sujarwo bilang, kasus ini pertama kali ditemukan oleh tukang sampah atau pesapon. Saksi pun langsung melaporkan penemuan mayat bayi ke polisi.

**Baca juga: Jerit Lurah Pakulonan Tak Ada SMA dan SMP Negeri di Wilayahnya

“Tadi dapat informasi sekitar jam 7 kalo di situ ditemukan janin,” jelasnya. Kini polisi sedang mencari sosok pelaku pembuang jasad bayi perempuan tersebut.

“Cari CCTV tapi memang di situ kiri kanan ada lapangan pacuan kuda,” terang Sujarwo.(yud)




Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Bagikan Puluhan Paket Beras di Pamulang

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya melalui Direktorat Samapta Bhayangkara (Sabhara) membagikan sembako terhadap masyarakat yang terkena dampak PPKM di RW 05, Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Kepala Seksi Pasukan Pengendali (Kasi Pasdal 3) Dit Sabhara Polda Metro Jaya, AKP Ii Sutasman menerangkan, pihaknya membagikan 50 kantong beras 5 kilogram kepada warga.

“Untuk teknis pembagiannya Kami menyampaikan ke yang dituakan yaitu pak Dadang, agar dalam pengambilan sembako berupa beras warga membawa KTP masing-masing dan mengambil sekantong beras di KR Patroli yang sudah disiapkan personil Dit Samapta,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).

Tujuan dari pembagian sembako ini, Ii menjelaskan, untuk membantu meringankan beban masyaeakat yang terdampak PPKM Darurat.

Ii menyampaikan himbauan dan ajakan agar masyarakat tetap lakukan protokol kesehatan dan senantiasa aktifitas dirumah saja.

**Baca juga: Pabrik Furniture di Pamulang Terbakar Kerugian Ditaksir Rp 50 Miliar

“(Ini semua, red) jntuk sama mencegah dan memutus penyebaran Covid-19. Pembagian sembako berjalan lancar warga antusias dan menyampaikan terimakasih atas bantuannya,” tutupnya.(eka)




Pabrik Furniture di Pamulang Terbakar Kerugian Ditaksir Rp 50 Miliar

Kabar6.com

Kabar6-Pabrik furniture di Jalan Kunir, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, luder terbakar dinihari tadi. Peristiwa kebakaran itu meludeskan mesin dan hasil produksi hingga 12 unit pemadam kebakaran diterjunkan.

“Warga sempet coba madamin dengan air seadanya tapi api cepat gede,” kata Yunus, warga sekitar (23/7/2021).

Ia mengaku tak mengetahui persis asal mula kebakaran. Hanya dalam waktu singkat kobaran api cepat membesar.

Terpisah, komandan pleton Charlie, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Sahroni menyatakan, dugaan sementara dipicu akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting.

**Baca juga: Bursa Calon Ketum Ganespa Muncul Satu Nama

“Kerugian ditaksir Rp 50 miliar,” terangnya. Sahroni bilang, untuk memadamkan kobaran api turut ada perbantuan dua unit mobil branweer milik Pemerintah Kota Depok.

“Korban jiwa nihil dan pendinginan area dilakukan sampai siang tadi,” ujarnya.(yud)




Gegara Kursi Lapak Bakso di Pamulang Disanksi Denda PPKM Darurat

Kabar6-Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menindak pedagang bakso. Pelaku usaha itu terindikasi melanggar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Aparat menyisir sepanjang Jalan Parakan, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang. Di lokasi itu terdapat salah satu pedagang bakso masih menjejer kursi di bawah meja bagi pelanggannya.

“Kalau posisi bangku dilipat kita terima, tapi kalau posisi bangku siap duduk itu kena,” kata Faizal, petugas Satpol PP, Jum’at (9/7/2021).** Baca Juga:Warga Cisauk Geger Ada Mayat Hangus Terbakar di Kebun Kosong

Petugas pun memberikan sanksi kepada pedagang bakso berupa denda sebesar Rp 50 ribu. Pekerja warung diberikan kwitansi serta dimintai tanda tangan menerima sanksi.

Satpol PP Tangsel mengeluarkan kwitansi khusus untuk pembayaran denda secara langsung di lokasi. “Iya benar,” terang Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel, Muksin Al Fahri dihubungi terpisah.

Namun, pegawai lapak bakso terlihat hanya bisa pasrah. Perempuan itu enggan memberikan komentar saat dimintai keterangan.(yud)




Lockdown Lokal, Warga Beringin Pamulang Tutup Portal Pemukiman

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah pemukiman di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai membatasi pergerakan orang atau lockdown lokal. Warga berinisiatif karena sudah banyak yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Seperti lokcdown lokal yang dilakukan warga perumahan di Jalan Beringin 1 RW 07, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang.

“Warga tutup portal jalan,” ungkap Bayu Agus Purnomo, warga sekitar kepada kabar6.com, Kamis (23/6/2021).

Menurut catatannya, di RT 02 sebanyak 7 orang warga terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan di RT 04 ada 7 orang.

Bayu pastikan bahwa mayoritas warga memilih isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Adapun pasien yang mengalami pemberatan dirawat di Rumah Sakit Umum Tangsel.

“Ada petugas medis yang saban waktu datang cek kesehatan warga sini,” jelasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Benyamin Davnie berikan kewenangan kepada seluruh ketua RT/RW di tujuh wilayah kecamatan untuk melakukan lockdown lokal. Catatannya jika dalam satu pemukiman terdapat lima rumah warga yang terpapar Covid-19.

**Baca juga: AJI Jakarta Kecam Intimidasi Kadispora Tangsel Terhadap Jurnalis Kabar6

“Lockdown saja. Jangan ragu-ragu. Mau pakai bambu, portal atau apa saja pengumuman. Tapi ada orang yang patroli, yang jaga,” tegas Benyamin.(yud)