1

Benarkah Sikap Optimis Bisa Bikin Tidur Nyenyak?

Kabar6-Tidak semua orang beruntung memiliki kualitas tidur yang baik, termasuk bebas dari gangguan tidur atau sering mengalami kesulitan tidur.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Medicine, melansir Womantalk, mengungkapkan bahwa kurang tidur diketahui berhubungan dengan suasana hati yang lebih gelap dan penurunan ketahanan terhadap pikiran negatif.

Sementara memiliki tidur yang cukup akan peningkatan suasana hati dan pandangan yang lebih positif, yang jika terjadi terus menerus bisa membuat Anda menjadi pribadi yang optimis.

Namun, pemikiran ini menimbulkan pertanyaan lain, “Apakah tidur nyenyak ditimbulkan oleh optimisme atau apakah optimisme merupakan hasil dari cukup tidur?”

Seorang asisten profesor di University of Illinois pada Urbana-Champaign School of Social Work bernama Dr. Rosalba Hernandez, berusaha menguji hipotesis bahwa optimisme yang lebih besar dikaitkan dengan tidur yang lebih menguntungkan, baik dari segi hal kualitas dan durasi.

Studi dilakukan pada lebih dari 3.500 peserta dewasa yang diberi pertanyaan seputar optimisme dalam hidup dan kualitas tidur mereka.

Hasilnya, sebanyak 78 persen peserta yang memiliki nilai optimisme tinggi, lebih mungkin memiliki kualitas tidur yang sangat baik, serta lebih kecil mengalami insomnia dan kelelahan di siang hari karena kurang tidur, dan lebih mungkin tidur antara 6-9 jam setiap malam, seperti yang dianjurkan dimiliki oleh orang dewasa.

Jadi, apabila Anda memiliki pandangan positif dalam hidup, maka Anda akan lebih jarang stres atau paling tidak terhindar dari stres parah atau lebih mudah saat mengatasi stres, sehingga Anda kurang rentan mengalami kesulitan tidur akibat stres. ** Baca juga: Penelitian: Polusi Udara Bikin Anda Tidak Bahagia

“Optimis dapat membantu mengatasi masalah dengan cara yang lebih positif sehingga mengurangi kekhawatiran dan pikiran ketika tidur. Jadi, Jika Anda sulit tidur, pertimbangkan untuk mengambil langkah-langkah untuk memikirkan kembali cara Anda berpikir, yang saat ini mungkin jauh dari kata optimis,” jelas Dr. Rosalba.

Bagaimana dengan Anda?(ilj/bbs)




Hasil Riset Sebutkan, Sering Terlambat Bisa Bikin Panjang Umur

Kabar6-Beberapa orang sering diberi julukan ‘jam karet’ karena sering telat atau datang terlambat, entah itu untuk urusan sekolah, pekerjaan, atau bahkan saat bertemu teman-teman.

Tentu saja hal ini akan berdampak tidak baik, karena selain membuat aktivitas terhambat, Anda pun membuat orang menjadi kesal karena menunggu. Namun dari segi kesehatan, kebiasaan terlambat ternyata justru memiliki manfaat, lho.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard, melansir Wolipop, sering terlambat bisa membuat Anda hidup lebih lama. Ahli dari Harvard Medical School menjelaskan, orang-orang yang sering terlambat menandakan bahwa dirinya tidak merasa tertekan pada batas waktu yang sudah ditentukan. Aturan waktu tersebut tidak mempengaruhi suasana hati orang yang sering terlambat.

Berbeda dengan orang-orang yang selalu tepat waktu, mereka yang terlambat terbukti selalu santai dan tenang dalam menjalani hidupnya.

Oleh karena itu, orang yang sering terlambat memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk mengalami masalah depresi dan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular.

Sering telat juga menandakan bahwa orang tersebut memiliki optimisme dan antusiasme yang tinggi. Alasannya, orang-orang yang telat selalu berpikir bahwa mereka tetap dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu walaupun datang lebih siang dari biasanya.

Meski pada akhirnya perkiraan tersebut salah, setidaknya mereka sudah bersikap optimis. Sikap optimis inilah yang dapat berpengaruh positif dalam kehidupannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Harvard mengungkapkan, sifat optimis membawa kebahagiaan. Ini karena orang yang optimistis selalu memikirkan hal yang positif dalam hidupnya. Cara berpikir ini membuat orang yang sering terlambat cenderung lebih sehat dan memiliki usia lebih panjang.

Menurut psikolog Jeff Conte yang melakukan penelitian ini, sering telat juga mengindikasikan bahwa orang tersebut memiliki tingkat kecerdasan yang cukup tinggi.

Hal ini karena orang-orang yang sering telat cenderung bisa melakukan berbagai macam pekerjaan dalam satu waktu. Ini membuat mereka menjadi lebih produktif daripada orang-orang yang selalu datang tepat waktu. ** Baca juga: Makanan dan Minuman yang Bantu Tingkatkan Kekebalan Tubuh di Musim Penghujan

Meskipun demikian, bukan berarti Anda harus selalu terlambat agar panjang umur, ya. Bagaimanapun juga, terlambat bukanlah kebiasaan yang baik, dan Anda harus berusaha mengubahnya.(ilj/bbs)




Sifat Optimis & Pesimis Pengaruhi Pola Tidur

Kabar6-Salah satu masalah yang sering dialami seseorang adalah kurang tidur. Padahal, pola tidur teratur dan durasi tidur yang cukup merupakan hal penting bagi kesehatan tubuh.

Sebuah penelitian, melansir Klikdokter, menduga terdapat hal lain yang dapat berkaitan dengan kualitas tidur, yaitu sifat optimis. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Medicine tersebut menemukan, orang yang optimis cenderung memiliki kualitas tidur lebih baik. Hasil yang didapat tersebut merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya, yang menyimpulkan bahwa orang dengan sifat optimis mempunyai kesehatan jantung dan pembuluh darah yang lebih baik.

Penelitian tersebut dilakukan pada 3.548 orang dengan usia 32-51 tahun, yang merupakan bagian dari penelitian Coronary Artery Risk Development in Young Adults (CARDIA).

Untuk mengukur optimisme, para peneliti meminta para peserta penelitian untuk menyatakan persetujuan mereka terhadap 10 pernyataan dengan skala Likert yang mencakup lima poin, dari ‘sangat setuju’ hingga ‘sangat tidak setuju’.

Pernyataan termasuk yang bersifat positif, seperti ‘saya selalu optimis tentang masa depan saya’, dan yang bersifat negatif seperti ‘saya hampir tidak mengharapkan hal-hal berjalan sesuai keinginan saya’.

Hasil survei dapat menunjukkan rentang nilai antara 3-30, dengan semakin tinggi nilai yang didapat, semakin tinggi pula optimisme dari individu tersebut.

Sebagai bagian dari penelitian CARDIA, para peserta diminta untuk melaporkan kualitas tidur mereka sebanyak dua kali dengan jeda lima tahun, dengan menyebutkan berapa jam biasanya mereka tidur dan melaporkan adanya gejala insomnia.

Mereka juga diminta untuk menggunakan suatu alat untuk mengukur secara objektif berapa lama mereka terdengar tidur dan apakah mereka gelisah sepanjang malam.

Hasilnya, partisipan yang mempunyai nilai optimis lebih tinggi akan lebih mungkin untuk tidur sepanjang 6-9 jam setiap malamnya, dan memiliki kemungkinan 74 persen lebih kecil untuk mengalami insomnia.

Penelitian ini menjelaskan bagaimana optimisme dapat membantu tidur. Orang yang optimis akan lebih mungkin terlibat dalam mengatasi masalah yang terfokus secara aktif dan menafsirkan hal-hal yang mengganggu dengan cara yang lebih positif. Hal inilah yang kemudian menurunkan kecemasan saat tidur.

Kualitas dan jumlah waktu untuk tidur yang cukup merupakan hal penting bagi setiap orang. Penelitian yang ada menyimpulkan bahwa sifat optimis akan dapat membantu tidur menjadi lebih baik. ** Baca juga: Jarang Disadari, Tanda Stres yang Jika Dibiarkan Membahayakan Kesehatan

Jadi, penting bagi Anda untuk memiliki sifat optimis dan menghindari pesimis agar pola tidur Anda menjadi lebih baik. Dengan pola tidur yang berkualitas dan durasi tidur yang cukup, Anda bisa terhindar dari penyakit-penyakit yang bisa timbul dari kurang tidur.(ilj/bbs)




Suara Unggul, H Agus Pramono Optimis Melenggang ke Parlemen

kabar6.com

Kabar6-Unggul pencapaian suara di sejumlah TPS daerah pemilihan (Dapil) Pamulang, H Agus Pramono, Caleg Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengklaim akan melenggang ke parlemen.

Capaian tersebut berasal dari dukungan dan kepercayaan semua pihak kepada caleg PKB dapil Kecamatan Pamulang ini.

Menurut H Agus, sapaan akrabnya, klaim tersebut berasal dari hasil rekapitulasi formulir C1 yang telah diinput tim internal.

“Seluruh formulir C1 sudah diinput. Insya Allah perolehan ini menggambarkan hasil Pemilu legislative di Dapil Pamulang,” ungkap H Agus, Kamis (25/4/2019).

Kata H Agus, perolehan suara telak didapat dari beberapa kelurahan, seperti di Benda Baru, Pamulang Barat, Pondok Benda dan beberapa lainnya. Seperti di TPS 34 Pondok Benda, H Agus menang telak 100 suara dari caleg lainnya.

“Jazakumulloh kepada masyarakat yang telah memilih H Agus Pramono. Kami bersyukur kepada Allah SWT atas karunia ini. Atas amanah besar ini, mohon doa dan dukungan semua pihak, H Agus Pramono Insya Allah akan bekerja lebih baik,” tegasnya.

**Baca juga: Unggul di Sejumlah TPS, H Agus Pramono: Kita Tetap Menunggu KPU.

Dalam kesempatan itu, H Agus Pramono juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya untuk para saksi Caleg H Agus Pramono atas dedikasi dan kinerjanya yang telah berjuang sekuat tenaga siang malam di TPS demi mendapatkan C1.

Termasuk yang saat ini masih berjuang di rekapitulasi tingkat kecamatan. “Tunjukan kinerja dan prestasi lebih baik agar kepercayaan masyarakat meningkat,” pungkasnya. (Aji)




Alasan KPU Kota Tangerang Optimis Partisipasi Lampaui Target Pemilu 2019

kabar6.com

Kabar6-KPU Kota Tangerang optimis partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 melampaui target diatas angka 75 persen suara.

“Ini bisa dilihat tingginya antusiasnya para pemilih yang berduyun datang ke TPS,” ujar Ketua KPU Kota Tangerang, Ahmad Syailendra saat dimintai keterangan, Jumat (19/4/2019)

Melihat fakta di lapangan tersebut, Syailendra yakin mampu mengejar target tingkat partisipasi pemilih diatas angka 75 persen atau minimal diatas 70 persen.

Keyakinan KPU Kota Tangerang semakin kuat ketika melihat kondisi TPS-TPS yang ada di Kota Tangerang (17/4/2019).

“Begitu luar biasa antusiasnya masyarakat dalam menikmati pesta demokrasi lima tahun tersebut,” katanya.

**Baca juga: Bawaslu Kota Tangerang Investigasi Soal Surat Suara Tercoblos.

Kondisi tersebut, kata Syailendra, menandakan masyarakat Kota Tangerang sangat menikmati proses demokrasi dengan senang dan gembira. (Eko)




KPU Kabupaten Tangerang Optimis Partisipasi Pemilih 80 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Hari (H) Pemilihan legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 semakin dekat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang terlihat sibuk mempersiapkannya.

Namun, dibalik kesibukannya KPU dituntut untuk memaksimalkan partisipasi pemilih melaksanakan pencoblosan Pileg dan Pilpres 17 april nanti.

“Pileg dan Pilpres kali ini, partisipasi pemilih yang hadir kami targetkan minimal delapan puluh persen,” kata Willy Saputra kepada kabar6.com saat melakukan pengecekan pengiriman logistik pemilu, Rabu (10/4/2019).

**Baca juga: KPU Kabupaten Tangerang Distribusikan Logistik Pemilu.

Willy Patria menjelaskan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai jumlah target tersebut.

“Dan, insyaallah partisipasi pemilih yang hadir yang kami targetkan delapan puluh persen itu akan tercapai, karena pemilu kali ini bersamaan dengan Pilpres,” ucapnya.

**Baca juga: Pilih Pemimpin Indonesia Untuk Lebih Baik Dengan Promo Menarik Dari Shopee.

Selain bersamaan dengan Pilpres, lanjut Willy, pihaknya juga telah melakukan sosialisi dengan berbagai cara, yakni lewat madia sosial dan sosialisai langsung bertatap muka dengan menyampaikan pentingnya Pileg dan Pilpres kepada tokoh masyarakat serta ke Sekolah-sekolah. (bam)




Optimis, H Agus Pramono Kampanye Lewat “SUSI”

kabar6.com

Kabar6-Masa kampanye pemilu 2019 telah dimulai hampir sepekan, setiap calon anggota legislatif mulai memperkenalkan diri kepada masyarakat.

Beda hal dengan Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Tangerang Selatan dari partai PKB Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Kecamatan Pamulang, H. Agus Pramono yang berkampanye bersama “SUSI”.

“Iya betul, saya berkampanye dengan “SUSI” (Syukur dan Syiar),” ungkapnya saat di konfirmasi kabar6.com usai pertemuan dengan tokoh masyarakat Pamulang, Sabtu(30/3/2019).

Caleg DPRD partai PKB dapil Pamulang H Agus Pramono menjelaskan, saya bersyukur sekali dengan adanya masyarakat Pamulang yang menaruh harapan kepada saya, itu berarti ada kepercayaan masyarakat Pamulang untuk memilih saya.

Sementara itu, terkait dengan kontestasi dirinya di Pileg 2019 yang waktu pencoblosannya tinggal hitungan hari, H Agus Pramono mengaku semakin semangat menyapa masyarakat.**Baca juga: Habib Abdurrahman Abu Bakar Assegaf Doakan H. Agus Pramono Duduk di DPRD Tangsel.

Bahkan ia mengaku, pekan ini jadwalnya sudah full untuk menyapa dan melakukan sosialiasasi kepada masyarakat.**Baca juga: Gunakan Simral, Bupati Lebak Yakin Laporan Keuangan Daerah Baik.

“Syukur Syiar (SUSI) selalu bersyukur dengan syiar kebaikan itu yang kami kedepankan,” paparnya.(aji)




Orang yang Sering Terlambat Cenderung Panjang Umur?

Kabar6-Salah satu hal yang paling menjengkelkan saat Anda membuat janji bertemu dengan seseorang adalah datang terlambat atau telat. Ya, kebiasaan datang terlambat kadang membuat rencana yang telah disusun menjadi berantakan.

Namun siapa sangka, kebiasaan datang terlambat ternyata tidak selamanya buruk, setidaknya untuk dirinya sendiri. Menurut sebuah studi, melansir Womantalk, orang yang sering terlambat lebih panjang umurnya, juga jadi lebih produktif. Mengapa demikian? Kabarnya, hal ini karena orang yang sering telat cenderung tidak merasa stres dan lebih rileks. Akibatnya, tekanan darah jadi lebih rendah dan kesehatan kardiovaskuler lebih tinggi. Sementara risiko stroke, penyakit jantung, dan potensi depresi menurun. Bila semua hal ini terjadi, tentu mereka bisa hidup lebih lama atau panjang umur.

Selain itu diyakini juga bahwa orang-orang yang suka terlambat lebih optimis. Pertimbangannya, karena mereka percaya bisa melakukan segala sesuatu dalam waktu yang terbatas. “Menurut riset, sikap optimis pada awal kehidupan bisa memprediksi kesehatan yang lebih baik dan tingkat kematian yang lebih rendah selama periode 15-40 tahun,” kata para ilmuwan di Harvard Medical School yang melakukan penelitian mengenai hal tersebut. ** Baca juga: Apa Sebab Sering Kembung atau Mual Usai Minum Susu?

Penelitian lain juga mengungkapkan, optimisme bisa meningkatkan produktivitas. Contoh diberikan, salesman yang lebih optimis ternyata bisa menjual produk 88 persen lebih banyak daripada yang cenderung pesimis.(ilj/bbs)




Studi Buktikan Selalu Bersyukur Baik untuk Kesehatan

Kabar6-Saat mendapat rezeki atau kemudahan, Anda tentu tidak lupa bersyukur. Ternyata tidak sekadar berterima kasih kepada Sang Pencipta, sebuah penelitian membuktikan bersyukur memiliki beragam manfaat yang sudah dibuktikan dalam penelitian.

Bersyukur dan berterima kasih, ternyata memiliki dampak positif terhadap tubuh mulai dari kesehatan fisik hingga mental. Melansir CNN Indonesia, ini dia manfaat yang dimaksud:

1. Jantung sehat
Sebuah studi yang dilakukan pada 186 pria dan wanita yang memiliki masalah dengan jantung, menunjukkan bahwa ada kaitannya antara masalah jantung dengan rasa bersyukur seseorang.

Para peneliti menemukan, semakin seseorang bersyukur maka mood akan menjadi lebih baik, dan kualitas tidur semakin baik. Hal itu berimbas pada berkurangnya peradangan pada anggota tubuh, termasuk gejala yang mengarah pada sakit jantung.

Selama delapan pekan masa penelitian, para koresponden diminta menuliskan apa yang membuat mereka bersyukur dalam sebuah jurnal. Hasilnya, ada kaitan antara bersyukur dengan kualitas spiritual seseorang.

“Kami menemukan koresponden yang tetap menulis pada jurnal kesyukuran selama delapan pekan menunjukkan pengurangan level sirkulasi dari penyebab penting peradangan, serta peningkatan variabilitas detak jantung ketika mereka menulis,” urai Paul J Mills, peneliti dari Family Medicine and Public Health University of California, San Diego.

2. Tidur berkualitas
Sebuah studi 2011 lalu dilakukan pada mahasiswa yang kesulitan tidur dan mengalami kecemasan, menemukan bahwa dengan bersyukur dapat mempermudah seseorang untuk tidur.

Studi tersebut meminta kepada para mahasiwa yang sulit tidur itu untuk menghabiskan 15 menit di awal malam untuk menulis tentang kejadian positif yang baru-baru terjadi atau yang diinginkan terjadi. Teknik ini untuk memancing mereka bersyukur atas kejadian yang dialami.

Hasilnya, kegiatan tersebut sanggup membuat pikiran para mahasiswa kurang tidur itu menjadi lebih tenang dan memiliki kualitas tidur yang lebih baik.

3. Lebih optimistis
Dalam sebuah studi pada 2003 silam, peneliti memisahkan sekelompok orang menjadi tiga kelompok kecil. Kelompok pertama diminta untuk menuliskan menuliskan kejadian yang membuat mereka bersyukur dalam sepekan. Kelompok kedua tentang kejadian yang menyebalkan, dan kelompok terakhir untuk kejadian yang tak memiliki dampak apapun.

Setelah beberapa pekan penelitian, para peneliti menemukan bahwa kelompok yang menuliskan kejadian yang membuat mereka bersyukur menjadi lebih optimis dan merasa lebih baik atas kondisi mereka sendiri. Bahkan mereka berolahraga lebih banyak dibandingkan dua kelompok lainnya.

“Hasilnya menunjukkan bahwa fokus pada hal-hal yang membahagiakan dan membuat bersyukur memiliki keuntungan emosi dan interpesonal yang lebih baik,” kata peneliti.

3. Banyak Teman
Dalam sebuah penelitian pada 2014 lalu yang dipublikasikan dalam jurnal Emotion, peneliti meminta 70 mahasiswa untuk menjadi penilai calon mahasiswa baru. Penelitian ini meminta kepada 70 mahasiswa senior untuk mengomentari esai calon mahasiswa baru, lalu kemudian akan menerima balasan baik berupa ucapan terima kasih maupun tidak.

Mahasiswa senior yang menerima ucapan terima kasih dari calon juniornya mengidentifikasi sang pemberi ucapan sebagai orang yang ramah dan para senior bersedia untuk memberikan lebih banyak informasi yang dibutuhkan bagi para adik kelasnya.

4. Tingkatkan kesehatan fisik
Sebuah analisis di Swiss yang melibatkan 1.000 orang dewasa menunjukkan bahwa semakin tinggi sifat bersyukur pada seseorang berkorelasi positif dengan kesehatan fisik mereka. ** Baca juga: Mengapa Kita Sering Susah Tidur di Tempat Baru?

Hasil yang dipublikasikan di jurnal Personality and Individual Differences menunjukkan, orang yang merasa lebih bersyukur, memiliki kesadaran untuk hidup lebih sehat dan memiliki ketertarikan untuk membantu pihak yang punya masalah kesehatan. Penelitian lainnya juga menyarankan bahwa orang yang lebih bersyukur gemar melakukan aktivitas fisik sehingga berpotensi memiliki badan yang lebih sehat.

Sudahkah Anda bersyukur hari ini? (ilj/bbs)




Libur Akhir Tahun, PHRI Banten Optimis Keamanan di Kawasan Wisata Kondusif

kabar6.com

Kabar6-Hadapi libur akhir tahun, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten optimis iklim keamanan di kawasan wisata aman dan kondusif.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum PHRI Banten Achmad Sari Alam, saat di hubungi Kabar6.com melalui jejaring whatsapp, Minggu (2/12/2018).

Menurut Achmad, keamanan serta kondusifitas kawasan wisata menjadi salah satu faktor penting guna meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Banten.

**Baca juga: Gunakan CoB, Mayapada Hospital Tangerang Terima Pasien BPJS Kesehatan.

“Perihal keamanan khususnya di kawasan wisata, PHRI telah melakukan MoU dengan Polda Banten,” kata Achmad Sari Alam.

Selain itu, infrastruktur menjadi faktor lain yang tak kalah penting. “Infrastruktur di Banten tidak ada masalah, sudah bagus,” tambah Achmad. (fit)