1

Keluarga PDP Corona Meninggal di Kabupaten Tangerang Diperiksa, Hasilnya?

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang memastikan hasil pemeriksaan tes Corona Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dan keluarganya di kecamatan Cisoka negatif Covid-19. “Ada 7 anggota keluarga yang diperiksa semua hasilnya negatif,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dokter Hendra Tarmizi, Jumat 3/4/2020.

Tim Dinas Kesehatan yang mendatangi rumah PDP itu melakukan pemeriksaan terhadap, anak, suami, orangtua dan saudara PDP itu Jumat siang ini. “Semua hasilnya negatif termasuk PDP yang meninggal,” kata Hendra.

Diberitakan Kabar6.com sebelumnya, PDP Corona asal Desa Karang Harja Kecamaan Cisoka, Kabupaten Tangerang meninggal dunia, Kamis (2/4/2020), pukul 17.00 WIB.

Pasien berjenis kelamin wanita usia 40 tahun tersebut meninggal di kediamannya.
“Pasien tersebut meningal dunia pada sore tadi di rumahnya, sebelumnya dia dirawat di RS Metro Hospital dan dinyatakan PDP oleh Puskesmas Cisoka,” kata Hendra.

**Baca juga: Asik Berenang, 3 Bocah Tenggelam di Galian Pasar Kamis.

Hendra mengatakan, setelah pasien dinyatakan PDP, kemudian pasien dirujuk ke RSUD Banten, namun kata dr Hendra, karena faktor membludaknya pasien RSUD Banten, pasien pulang ke rumah.

“Pihak Puskesmas sudah berkoordiasi dengan keluarga, dan rencananya penanganan jenazahnya memakai SOP rumah sakit dengan memakai alat pelindung diri (APD), dan pihak keluarga juga tidak keberatan,”terang dr Hendra. (Vee/GFM)




20 Pasien Corona di Tangsel Meninggal, Ini Kata Airin

Kabar6.com

Kabar6-Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Tangerang Selatan, Tulus Muladiyono mengatakan, hari ini di Kota Tangerang Selatan mengalami peningkatan korban meninggal sebanyak 13 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 1 karena Covid19.

“Begitu juga dengan kasus positif bertambah 2 kasus menjadi 40, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun PDP juga bertambah,” ujarnya di siaran persnya. Kamis (2/4/2020).

Menurut Tulus, ada 20 pasien Corona di Tangsel yang meninggal per 2 April 2020 ini. “Yang 6 kematian sudah terkonfirmasi hasil lab dan sudah dirilis kementerian atau provinsi,” katanya.

Sementara, kata Tulus, angka 14 kematian pasien dalam pengawasan (PDP) belum menjalani serangkaian pemeriksaan. Berupa belum ada hasil laboratorium, belum sempat swab atau notifikasi.”Tapi sudah diperbolehkan rilis oleh Pemerintah Provinsi Banten. Jadi total kematian 20,” terang Tulus menjawab pertanyaan kabar6.com.

Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengatakan 20 korban meninggal harus dibedakan. “Karena intinya kesepakatan PDP walaupun belum dinyatakan positif di publish.Jangan sampai membuat orang jadi resah,” terangnya.

Airin menjelaskan, PDP itu bisa jadi positif Covid19 atau bisa juga karena penyakit lainnya. Ditampilkan karena kesepakatan dari Pemerintah Provinsi Banten.

“Positif Covid ada 7, sisanya 13 PDP yang belum ketahuan positif atau negatif,” tuturnya.

Airin mengajak untuk lakukan pshycal distancing atau jaga jarak, kemudian sekolah dari rumah, dan sebagaian bekerja dari rumah dan ibadah juga.

**Baca juga: Benyamin Davnie Ingatkan Resiko Pemakaian Disinfektan.

Lanjutnya, jika tak ada keperluan jangan kemana-mana, olahraga dirumah masing-masing.

“Kemudian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) akan didorong agar jangan soal kita mengurusi yang hilir tapi yang hulu tetap bertambah, terus karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk jaga jarak dan lainnya,” tutupnya.

Jumlah warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang menjadi korban corona virus disease 2019 (Covid-19) terus meningkat. Data per hari ini pukul 15.00 WIB angkanya melonjak tajam. (Eka/Yud)




58 Orang ODP, PDP, dan Positif Corona di Kota Tangerang Sembuh

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan sebanyak 58 orang dinyatakan sembuh dan terbebas dari virus Covid-19 di Kota Tangerang.

“Datanya ada 58 orang yang sembuh, ini sedang kita breakdown antara ODP, PDP dan juga yang positif,” ucapnya di Gedung Puspem Kota Tangerang, pada Rabu (1/4/2020).

“Artinya ini ada peningkatan, dari awal ada kasus corona di Kota Tangerang,” tambahnya.

Arief pun mengingatkan kepada seluruh warga Kota Tangerang untuk tetap meningkatkan imunitas tubuh, agar tidak terpapar virus.

“Tingkatkan imunitas tubuh dengan melakukan berjemur diri antara pukul 10-11 pagi dan sering-sering buka ventilasi dirumah agar udara bersirkulasi dengan baik, jangan lupa minum vitamin,” paparnya.

Sementara itu, Pemkot Tangerang telah melakukan rapid test kepada 2.045 orang. Hasilnya 26 orang dinyatakan positif Covid-19.

**Baca juga: Walikota Tangerang: Skenario Karantina Wilayah Sudah Dibahas.

“Dari 2.045 orang yang melakukan rapid test, data yang masuk baru 1.575 orang dan 26 diantaranya positif. Programnya setelah hasilnya positif, sementara isolasi mandiri kemudian nanti akan segera dilaksanakan test swab oleh Dinas Kesehatan,” jelas Walikota.

Perlu diketahui, rapid test di Kota Tangerang sementara diprioritaskan bagi tenaga medis RS dan Puskesmas, ODP, PDP, orang yang kontak erat dengan pasien positif, Influenza Like Illness (ILI) dan masyarakat umum dengan random sampling terhadap 13 kecamatan dan 104 kelurahan sesuai dengan kepadatan penduduk. (Oke)




ODP Meningkat Jadi 160, Lebak Minta APD dan Rapid Test

Kabar6.com

Kabar6-Orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19 di Kabupaten Lebak terus mengalami peningkatan. Update SiagaCovid-19 Kabupaten Lebak, 1 April 2020 pukul 15.00 WIB jumlahnya sudah sebanyak 160 orang.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengajukan permohonan kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan tambahan alat rapid test yang sebelumnya hanya mendapat 800.

“Ya, surat permohonan ditujukan ke Kepala BNPB selaku Ketua Gugus Tugas Nasional,” kata Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Kabupaten Lebak, Feby Hardian, Rabu (1/4/2020).

Permohonan APD dan rapid test melihat perkembangan kasus Covid-19 yang meningkat dengan tingkat penyebaran yang semakin meluas.

**Baca juga: Corona, Suplai Bahan Pangan Program Sembako di Lebak Dijamin Tak Telat.

Ditambah lagi, Kabupaten Lebak merupakan wilayah yang berbatasan langsung dan terkoneksi dengan wilayah zona merah Covid-19.

“Dalam rangka pencegahan dan pengendalian dalam menghadapi Covid-19, tentu kami sangat membutuhkan APD dan rapid test yang akan digunakan oleh rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan,” terang Feby.

Adapun APD dan rapid test yang diminta untuk keperluan kebutuhan selama 3 bulan ke depan meliputi:

Masker N95: 2000 pcs

Masker bedah: 2000 box

Gawn One Med: 5.000 pcs

Kacamata Google: 1.000 pcs

Handscoon: 1.000 box

Shoe Cover: 2.000 pcs

Cover All: 2.000 pcs dan

Rapid Test: 2.000 pcs.(Nda)




Jumlah PDP dan Positif Corona Meninggal di Banten Mencapai 27 Orang

Kabar6.com

Kabar6-Jumlah korban meninggal yang terpapar virus Corona di Provinsi Banten terus bertambah.

Berdasarkan info corona Pemprov Banten, yang diperbaharui tanggal 30 Maret 2020 pukul 18:00 WIB, jumlah Pasien Dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia mencapai 17 orang. Sementara pasien positif covid-19 yang meninggal berjumlah 10 orang.

Untuk pasien PDP meninggal, 3 orang berasal dari Kabupaten Pandeglang, 1 orang berasal dari Kabupaten Tangerang, 3 orang berasal dari Kota Tangerang dan 10 orang lagi berasal dari Kota Tangerang Selatan.

Sedangkan untuk positif covid-19 meninggal dunia, 4 orang berasal dari Kota Tangerang dan 6 orang lagi berasal dari Kota Tangsel.

Sedangkan untuk pasien PDP di Provinsi Banten saat ini jumlahnya mencapai 329 kasus, 287 masih dirawat, 25 telah dinyatakan sembuh dan 17 lainnya meninggal dunia.

Sementara untuk pasien positif covid-19 di Provinsi Banten saat ini telah mencalai 80 kasus, 66 orang masih dirawat, 4 orang telah dinyatakan sembuh, sementara 10 orang lagi lainnya telah meninggal dunia.

**Baca juga: Rp 141,95 Miliar DAK Banten Dialihkan Untuk Covid-19, Ini Rinciannya.

Sebelumnya, Juru bicara (jubir) gugus tugas penanganan covid-19 Provinsi Banten sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Banten, Ati Pramuji Hastuti mengatakan, data yang dissampaikan melalui website info corana milik Pemprov Banten merupakan data berdasarkan domisili.

“Hanya orang-orang yang benar-benar warga Banten yang datanya dimasukan, selebihnya tidak,” katanya.(Den)




Rapid Test di Tangsel Diprioritaskan untuk Pasien Corona dan Tenaga Medis

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengatakan rapid test atau alat uji cepat virus Corona yang diterima dari Provinsi Banten akan diprioritaskan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan tenaga medis.

“Jika ada tambahan lagi akan diperluas, dan Kota Tangsel,” ujarnya Selasa 31/3/2020. Idealnya, kata Airin, Tangsel membutuhkan 6 ribu rapid test.

Saat ini, ujar Airin, Pemkot Tangsel masih terus mencari dengan cara membeli menggunakan APBD maupun mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dan CSR.

**Baca juga: Airin Minta Masyarakat Bantu Pemerintah Atasi Corona, Ini Caranya.

Rapid test yang ada, kata Airin telah didistribusikan di satu kecamatan dan akan berlanjut ke seluruh kecamatan dan kelurahan.

Dan Rapid Test ini juga untuk memvalidasi data dari Dinas Kesehatan yang akan disamakan dengan turun ke lapangan, apakah data ODP yang didapat dari Rumah Sakit ini sama, ataukah statusnya sudah tidak lagi, atau PDP negatif dan sebagainya. (eka)




1 PDP Corona di Lebak Setelah Mengikuti Pelatihan di Bekasi

Kabar6.com

Kabar6-Satu orang pasien dalam perawatan (PDP) terkait virus Corona atau Covid-19 asal Kabupaten Lebak masih menjalani perawatan di RSUD Banten, Serang.

Sebelumnya, terdapat 2 PDP, namun 1 orang meninggal dunia. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanangan  Covid-19 Kabupaten Lebak masih menunggu hasil lab apakah pasien meninggal itu akibat Corona.

Kabid P2PL Dinkes Lebak yang ditunjuk menjadi Juru Bicara Gugus Tugas, dr Firman Rahmatullah, menerangkan, PDP yang dirawat merupakan seorang wanita asal Kecamatan Cimarga.

“Kondisi beliau baik dan sehat,” kata Firman, Minggu (29/3/2020).

Firman kemudian meluruskan informasi  bahwa warga berusia 22 tahun tersebut menjadi PDP setelah mengikuti pelatihan MTs.

**Baca juga: Polisi-TNI di Lebak Minta Masyarakat Tak Gelar Pesta Nikah.

“Bukan mengikuti pelatihan MTs, yang bersangkutan bekerja di salah satu MTs. Beliau punya lembaga keterampilan dan ikut pelatihan yang diselenggarakan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) di salah satu hotel di wilayah Bekasi,” papar Firman.

Hingga 28 Maret 2020, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Lebak sebanyak 81 orang, 10 di antaranya sudah dianyatakan sembuh. Sementara 1 orang warga Banjarsari berstatus PDP meninggal dunia.(Nda)




Satu Pejabat Pemkab Tangerang Masuk Daftar ODP

Kabar6.com

Kabar6 – Satu pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang masuk dalam daftar orang dalam pemantauan (ODP) virus corona atau Covid-19.

Pejabat yang bertugas di Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang tersebut sudah memeriksakan diri ke RSUD Kabupaten Tangerang, karena memiliki gejala mirip dengan Covid-19.

Setelah diperiksa dan dilakukan tes swab, pejabat tersebut diminta untuk melakukan isolasi mandiri dirumahnya.

“Masih ODP, kami masih menunggu hasil tes swab dari RSUD Kabupaten Tangerang. Hasil lab-nya keluar pada Senin (30/3/2020),” kata pria yang juga menjabat Asisten Daerah (ASDA) 1 Pemkab Tangerang ini kepada wartawan, Minggu (29/3/2020).

Menurut Hery, status ODP Covid-10 ASN Tersebut diketahui setelah yang bersangkutan memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit swasta di Tangerang, karena mengalami gejala mirip Covid-19.

**Baca juga: Camat Dan Kades Solear Lakukan Bedah Rumah Warga Tak Layak Huni.

“Setelah diperiksa di rumah sakit swasta, yang bersangkut dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk diperiksa ulang. Setelah itu, disarankan untuk isolasi mandiri di ruamhnya, sambil menungu hasil tes swab,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Biro Hukum Setda kabupaten Tangerang Thomas Sirat membenarkan informasi pejabat tersebut ODP Covid-19.

“Ya ODP Covid-19, Mohon doanya saja ya, semoga negatif hasilnya,” singkatnya. (Vee)




Update Terbaru Sebaran Covid-19 Kelurahan-Kecamatan di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Tangerang Selatan, Tulus Muladiyono mengumumkan pada hari ini di Kota Tangerang Selatan tidak ada peningkatan kasus positif Corona Virus Desease 2019 (Covid19).

“Namun Orang Dalam Pantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih bertambah,” ujarnya melalui siaran pers. Minggu (29/3/2020)

Berikut rincian Covid-19 dari Kota hingga Kelurahan di Tangerang Selatan

Orang Dalam Pantauan (ODP): 256 kemarin 238

Pasien Dalam Pengawasan (PDP): 119 kemarin 110

Positif: 28

Meninggal: 4

*Kecamatan Pondok Aren:
ODP: 74 PDP: 44
Positif: 15
Meninggal: 2

Kelurahan
Pondok Aren: ODP 11 PDP 10 Positif 2
Pondok Jaya: ODP 0 PDP 1 Positif 0
Pondok Pucung: ODP 20 PDP 6 Positif 3 Meninggal 1
Jurang Mangu Barat: ODP 8 PDP 3 Positif 1 Meninggal 1
Jurang Mangu Timur: ODP 4 PDP 3 Positif 1
Pondok Karya: ODP 5 PDP 1 Positif 0
Pondok Betung: ODP 8 PDP 7 Positif 1
Pondok Kacang Timur: ODP 6 PDP 2 Positif 3
Pondok Kacang Barat: ODP 0 PDP 3 Positif 1
Parigi: ODP 11 PDP 8 Positif 3
Parigi Baru: ODP 1 PDP 0 Positif 0

*Kecamatan Setu
ODP: 3 PDP: 2
Positif: 1

Kelurahan
Babakan: ODP 1 PDP 1 Positif 0
Bakti Jaya: ODP 0 PDP 1 Positif 1
Kademangan: ODP 0 PDP 0 Positif 0
Kranggan: ODP 0 PDP 0 Positif 0
Muncul: ODP 2 PDP 0 Positif 0
Setu: ODP 0 PDP 0 Positif 0

* Kecamatan Pamulang
ODP: 45 PDP: 12
Positif: 3

Kelurahan
Bambu Apus: ODP 9 PDP 1 Positif 0
Kedaung: ODP 4 PDP 1 Positif 0
Pondok Benda: ODP 6 PDP 4 Positif 0
Pamulang Barat: ODP 6 PDP 5 Positif 1
Pamulang Timur: ODP 7 PDP 0 Positif 0
Benda Baru: ODP 6 PDP 0 Positif 2
Pd Cabe Ilir: ODP 3 PDP 0 Positif 0
Pd Cabe Udik: ODP 4 PDP 1 Positif 0

*Kecamatan Serpong Utara
ODP: 17 PDP: 6
Positif: 1

Kelurahan
Lengkong Karya: ODP 0 PDP 0 Positif 0
Pakualam: ODP 3 PDP 0 Positif 1
Jelupang: ODP 4 PDP 3 Positif 0
Paku Jaya: ODP 4 PDP 1 Positif 0
Pakulonan: ODP 0 PDP 0 Positif 0
Pd Jagung: ODP 4 PDP 1 Positif 0
Pd Jagung Timur: ODP 2 PDP 1 Positif 0

*Kecamatan Ciputat Timur
ODP: 14 PDP: 7
Positif: 1
Meninggal: 1

**Baca juga: Kesaksian PDP Sembuh, Pemerintah Terlambat Cegah Corona di Indonesia (3).

Kelurahan
Cempaka Putih: ODP 0 PDP 1 Positif 1
Cirendeu: ODP 1 PDP 1 Positif 0 Meninggal 1
Pisangan: ODP 3 PDP 3 Positif 0
Pd Ranji: ODP 9 PDP 1 Positif 0
Rempoa: ODP 0 PDP 0 Positif 0
Rengas: ODP 1 PDP 1 Positif 0

*Kecamatan Serpong
ODP: 51 PDP: 32
Positif: 1

Kelurahan
Buaran: ODP 2 PDP 0 Positif 0
Ciater: ODP 8 PDP 1 Positif 0
Cilenggang: ODP 10 PDP 0 Positif 0
Lengkong Gudang: ODP 6 PDP 9 Positif 1
Leguti: ODP 1 PDP 1 Positif 0
Lengkong Wetan: ODP 1 PDP 1 Positif 0
Rawa Buntu: ODP 12 PDP 10 Positif 0
Rawa Mekar Jaya: ODP 4 PDP 4 Positif 0
Serpong: ODP 7 PDP 6 Positif 0

Kecamatan Ciputat
ODP: 52 PDP: 16
Positif: 6 Meninggal: 1

Kelurahan
Cipayung: ODP 4 PDP 4 Positif 0
Ciputat: ODP 4 PDP 1 Positif 1 Meninggal 1
Jombang: ODP 18 PDP 5 Positif 3
Sawah Baru: ODP 8 PDP 0 Positif 2
Sawah Lama: ODP 3 PDP 0 Positif 0
Serua: ODP 12 PDP 5 Positif 0
Serua Indah: ODP 3 PDP 1 Positif 0.

(Eka)




1 PDP Corona Meninggal, Gugus Tugas Lebak Tunggu Hasil Lab

Kabar6.com

Kabar6-Satu orang warga Kabupaten Lebak yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona atau Covid-19 meninggal dunia.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah, mengatakan, pasien merupakan warga Kecamatan Banjarsari.

“Iya benar satu orang PDP meninggal,  warga Banjarsari. Pasien masuk ke RSUD Banten tanggal 27 Maret 2020 setelah dirujuk dari RS Malingping,” kata Firman saat dihubungi, Minggu (29/3/2020).

Akan tetapi, pihaknya kata Firman, belum mengetahui apakah pasien tersebut positif Covid-19 karena belum mendapat laporan dari RSUD Banten.

“Kami masih menunggu hasil labnya,” ujar Firman.

**Baca juga: Layanan Kereta Api dan Bus AKAP Minta Dihentikan, Kabupaten Lebak Lockdown?.

Sementara itu, jumlah PDP di kabupaten ini bertambah 1 orang. Pasien berusia 66 tahun sudah dua hari menjalani isolasi di RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung dengan gejala batuk, flu dan demam

“Belum ada laporan mengenai rapid test pasien dari rumah sakit,” imbuhnya.(Nda)