1

Bahaya Polusi Udara, Masyarakat Diminta Pakai Masker 

Kabar6.com

Kabar6-Pencemaran dan polusi udara kian memburuk, terutama di Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek. Masyarakat rentan terpapar Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA).

Karenanya, warga diminta memakai masker seperti ketika covid-19 sedang marak, saat beraktifitas di luar rumah, demi menekan paparan ISPA tersebut.

“Masyarakat diimbau memakai masker seperti yang sudah disarankan saat pandemi Covid-19,” ujar Al Muktabar, Pj Gubernur Banten, dalam keterangan resminya, Selasa (29/08/2023).

Meski tidak masuk dalam kategori udara buruk, ada 17.382 kasus ISPA diderita warga Kota Cilegon, Banten, sepanjang Januari hingga Juni 2023. Padahal, Kota Baja itu tidak masuk ke dalam cuaca buruk, seperti yang ramai diberitakan beberapa minggu terakhir.

“Polusi udara di Kota Cilegon sebetulnya masih bagus. Tapi dengan new normal sekarang lebih baik pake masker. Dua jenis ISPA yang menjangkit masyarakat yakni pnemounia dan bukan pnemounia. Penderita pnemounia yang menyerang balita berjumlah 1.671 orang,” ujar Ratih Purnamasari, Kadinkes Kota Cilegon, Banten, dalam keterangan resminya, Selasa (29/08/2023).

Ratih menghimbau masyarakat selain memakai masker, juga menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Karena ISPA juga disebabkan virus dan bakteri yang masuk ke saluran pernapasan. Warga Kota Cilegon juga diminta memperbanyak minum air putih, agar terhindar dari ISPA. Dimana, beberapa Minggu terakhir, polusi udara di Jakarta maupun Banten, dalam kondisi buruk.

**Baca Juga: Tangerang Raya Berlaku Ganjil Genap untuk Tekan Polusi Udara 

“Kita tetap harus menjaga diri kita sendiri, PHBS, minum air putih yang banyak. Saya sih berpesan kalau memang nyaman pake masker emang bagus, apalagi kalau kita lagi sakit. ISPA juga kan bukan dari polusi saja bisa dari bakteri, virus,” jelasnya.

Penyakit ISPA yang ditanggung pemerintah pengobatannya, menjadi beban bagi BPJS kesehatan, karena para 2022 silam, menelan biaya Rp 10 triliun dan diprediksi naik pada 2023 ini, atas dugaan pencemaran dan polusi udara.

Ada enam penyakit gangguan pernapasan yang paling banyak dialami masyarakat, yaitu pneumonia, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma, kanker paru, tuberkulosis, dan penyakit paru obstuksi kronis (PPOK).

“Ke enam penyakit yang disebabkan karena gangguan pernapasan ini beban BPJS-nya tahun lalu Rp10 triliun dan kalau melihat trennya di 2023 naik, terutama ISPA dan pneumonia, ini kemungkinan juga akan naik. Memang perlu kita sampaikan di sini, yang top tiga nya itu adalah infeksi paru atau pneumonia, infeksi saluran pernapasan yang di atas, kemudian asma. Ini totalnya sekitar Rp8 triliun dari Rp10 triliun yang tadi yang enam,” ujar Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan (Menkes), dalam keterangan resmi yang disampaikan Pemprov Banten, Selasa (29/08/2023).

Menurut Menkes, polusi udara merupakan salah satu penyebab paling dominan timbulnya pneumonia, ISPA, dan asma, yakni menyumbang 24 persen hingga 34 persen. Polusi udara tersebut diukur berdasarkan lima komponen di udara yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni tiga bersifat gas (nitrogen, karbon, dan sulfur), dan dua bersifat partikulat (PM10 dan PM2,5).

“Nah yang bahaya di kesehatan adalah yang 2,5 karena dia bisa masuk sampai pembuluh alveolus di paru, itu yang menyebabkan kenapa pneumonia itu terjadi. Itu sebabnya kalau di kesehatan memang kita melihatnya di PM 2,5 karena ini yang bisa masuk sampai dalam, kemudian menyebabkan pneumonia yang memang di BPJS ini paling besar,” jelasnya.(Dhi)

 




Terbiasa Pakai Masker Selama Pandemi COVID-19, Banyak Orang Jepang Kunjungi Instruktur untuk Belajar Tersenyum Lagi

Kabar6-Setelah selama tiga tahun selalu memakai masker saat berada di tempat-tempat umum akibat pandemi COVID-19, kini banyak orang Jepang mendaftar ke ‘kelas tersenyum’ untuk belajar bagaimana tersenyum lagi tanpa terlihat canggung.

Beberapa dari mereka, melansir timesnownews, membayar apa yang disebut ‘pendidik yang tersenyum’ untuk mengajari cara menampilkan kembali kulit putih mutiara mereka tanpa terlihat canggung. Mereka berpartisipasi dalam kelas khusus, di mana diajarkan cara meregangkan dan melenturkan berbagai bagian wajah, bahkan otot leher untuk tersenyum dengan benar, serta bisa menyampaikan kebahagiaan tanpa terlihat aneh.

“Senyum hanyalah senyuman jika disampaikan,” kata Keiko Kawano, seorang penyiar radio yang beralih menjadi pengusaha. “Bahkan jika Anda berpikir untuk tersenyum atau bahagia, jika Anda tidak memiliki ekspresi, itu tidak akan sampai ke penonton.”

Kawano mengatakan, dia telah mengajar kelas tersenyum kepada sekira 4.000 orang sejauh ini dan juga telah membantu melatih sekira 700 ‘spesialis senyum’ bersertifikat sejak dia memulai pekerjaannya pada 2017.

“Saya telah mendengar dari orang-orang yang mengatakan bahwa meskipun mereka dapat melepas masker, mereka tidak ingin memperlihatkan bagian bawah wajah mereka, atau tidak tahu bagaimana cara tersenyum lagi,” kata pelatih senyum, Kata Miho Kitano.

Kelas pendidikan tersenyum standar dimulai dengan sesi peregangan, setelah itu peserta diminta untuk mengambil cermin genggam kecil dan mengamati diri mereka sendiri. ** Baca juga: Minimalisir Risiko Kebakaran, Prancis Larang Warga Merokok di Hutan

Mereka lantas mengikuti instruksi pelatih yang mengajari mereka cara melenturkan otot wajah untuk menyampaikan ekspresi wajah yang paling hangat dan cerah.

Menariknya, kelas tersenyum instruksional telah menjadi bagian dari budaya Jepang selama beberapa dekade, karena orang-orang terkenal kesulitan untuk menyampaikan perasaan mereka melalui ekspresi wajah.

Tetapi popularitas mereka sekali lagi meningkat setelah pembatasan pandemi COVID-19 dicabut.(ilj/bbs)




Pekerja Bangunan Produksi Masker di Pondok Aren Protes

Kabar6.com

Kabar6-Pembuatan masker di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disinyalir telah dua tahun beroperasi. Pemiliknya kini bangun pabrik di lokasi sebelah dan akhirnya disegel oleh puluhan aparat Satpol PP karena dituding tidak kantongi perizinan bangunan gedung.

“Cuma anehnya kenapa mesti bangunan ini aja,” kata Sopa Marwah, petugas keamanan pabrik di Jalan Karya Utama 1 RT 05 RW 03, Kelurahan Pondok Karya, Selasa (8/11/2022).

Ia mengungkapkan masih ada banyak bangunan lainnya yang belum kantongi perizinan tapi kegiatannya tetap bisa jalan. Seperti halnya proyek pembangunan cluster perumahan di dekat lokasi.

“Kalo mau saya unjukin. Masih banyak yang belum punya izin,” ungkap Sopa. Ia bilang tidak ada rasa keadilan telah ditunjukan oleh pemerintah daerah.

Apalagi produksi masker ini bisa menyerap banyak tenaga kerja dari kalangan warga di Kecamatan Pondok Aren dan sekitarnya.

Sopa mengaku selama ini pabrik masker tidak menghasilkan limbah basah. Semua limbah kering, dan kalaupun ada bangunan hunian warga sekitar ada yang terdampak proyek langsung diperbaiki.

**Baca juga: Industri Rumahan Produksi Masker di Pondok Aren Digerebek

“Warga kanan kiri awalnya memang protes tapi kan kita siap betulin lagi bocornya. Tembok kotor-kotor pun akan kita cat lagi. Sebenarnya sudah dimediasikan RT. Lurah juga ikut tandatangan,” tegasnya.

Sopa menyatakan belum mengetahui progres ajuan dokumen perizinan bangunan gedung.

“Masih bisa kok kita dibicarakan seperti apa. Bicara proses kan sedang berjalan. Cuma artinya untuk proses itu saya cuma orang pekerja. Saya enggak terlalu mencampuri urusan itu,” tambahnya.(yud)




Aturan Pelonggaran Masker, Wali Kota Tangerang Ungkap Ini

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah merespon positif terkait aturan terbaru yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang melonggarkan aturan dengan memperbolehkan masyarakat melepas masker di ruang terbuka, kecuali di ruangan tertutup, bagi kelompok masyarakat rentan dan saat menggunakan transportasi publik

Arief mengatakan dengan aturan baru tersebut, menjadi bukti bahwa kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia terlebih di kota-kota besar dalam kondisi yang terkendali.

“Pastinya Presiden juga mengambil kebijakan berdasarkan pada data, kondisi serta saran dari berbagai pihak,” ujar Arief dalam keterangannya, Rabu (18/5/2022).

Arief mengharapkan agar masyarakat, khususnya warga Kota Tangerang untuk dapat menyikapi secara bijak kelonggran aturan yang disampaikan oleh Presiden.

“Lebih baik mencegah daripada terpapar, apabila ada gejala pilek atau batuk ya lebih baik tetap pakai masker. Tapi juga merasa yakin sehat, silahkan tidak pakai masker selama di tempat terbuka,” pesannya.

“Karena virus Covid-19 masih ada dan tetap harus diwaspadai,” sambungnya.

**Baca juga: Rusak Parah, Mobil Porsche Tabrak Motor Vario di Pinang Tangerang

Arief menjelaskan kondisi penyebaran Covid-19 di Kota Tangerang dinilai dalam kondisi yang terkendali yang ditandai dengan semakin melandainya angka masyarakat yang terpapar berdasarkan data kasus harian.

“Beberapa hari bahkan sempat tidak terjadi penambahan kasus, tapi masih ada yang positif,” tandasnya. (Oke)




Denmark Jadi Negara Uni Eropa Pertama yang Cabut Semua Pembatasan Pandemi COVID-19

Kabar6-Denmark menjadi negara Uni Eropa (UE) pertama yang mencabut semua pembatasan pandemi, meski masih mengalami rekor kasus Corona terutama varian Omicron.

Tidak hanya mengucapkan ‘selamat tinggal’ pada masker dan kartu kesehatan COVID-19, melansir France24, pembatasan jam operasional di bar dan restoran juga ditiadakan, termasuk klub malam juga sudah dibuka kembali. Pelonggaran itu dilakukan ketika Denmark mencatat sekira 40 ribu hingga 50 ribu kasus COVID baru setiap hari, atau satu persen dari 5,8 juta penduduk negara itu.

Hanya beberapa pembatasan yang masih diberlakukan, seperti ke para pelancong yang tidak divaksinasi, yang datang dari negara non-Schengen.

“Kami memiliki cakupan (vaksin) yang sangat tinggi dan orang dewasa yang divaksinasi dengan tiga dosis (booster),” kata Lone Simonsen, ahli epidemiologi Universitas Roskilde.

Lebih dari 60 persen warga Denmark diketahui telah menerima dosis ketiga, satu bulan lebih cepat dari jadwal otoritas kesehatan. Ini jauh mengungguli rata-rata UE yang hanya di bawah 45 persen. ** Baca juga: Ogah Rugi, Mobil Berpelat Nomor Singapura Isi BBM di Malaysia Pakai Dongkrak Agar Full Tank

“Dengan Omicron tidak lagi menjadi penyakit parah bagi yang divaksinasi, kami percaya masuk akal untuk mencabut pembatasan,” ujar Simonsen. “Penyebaran luas varian Omicron diharapkan mengarah pada kekebalan yang lebih kuat dan tahan lama, membantu negara menekan gelombang di masa depan.”

Sebanyak 73 persen populasi Eropa telah terinfeksi COVID-19 setidaknya sekali sejak Januari 2020. Lembaga penelitian dan kesehatan masyarakat Denmark, SSI, memperkirakan COVID-19 akan menjadi ‘seperti flu’ di negeri itu pada masa datang.

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan baru soal Omicron. Lembaga PBB itu mengatakan banyak negara belum mencapai puncak kasus varian COVID-19 itu.

Karena itulah, WHO meminta langkah-langkah pelonggaran harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati. Apalagi faktanya, di banyak negara, masih banyak individu yang belum mendapat vaksin dan menjadi rentan.(ilj/bbs)




Peringati HPN, Forja Jurnalis Kabupaten Tangerang Gebrak Masker di Kelapa Dua

Kabar6.com

Kabar6-Forum Kerja (Forja) Jurnalis Kabupaten Tangerang bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kelapa Dua, menggelar ‘Gebrak Masker’ di Pasar Modern Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten Senin (21/2/2022). Hal tersebut seiring meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah setempat yang mencapai 1.655 per hari ini.

Dalam Gebrak Masker tersebut turut melibatkan Paskibraka Kecamatan Kelapa Dua serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang.

Dewan Pendiri Forja, Endang Jaya Permana mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian antar sesama menyusul kembali merebaknya kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Tangerang terhitung sejak bulan Januari 2022, terkhusus di wilayah dengan kasus penularan Covid-19 tertinggi seperti Kelapa Dua.

“Dan ini bagian juga dari kerja-kerja jurnalis Milenial yang tergabung di Forja (Forum Jurnalis) sebagai sumbangsih tanggung jawab terhadap masih adanya penyebaran Covid-19, dan ini juga membuktikan dari kelompok jurnalis Milenial ini ada kepedulian,” kata Endang saat menghadiri acara Gebrak Masker di Pasar Modern Kelapa Dua.

Endang mengatakan, upaya kolektif serta gotong royong dari semua pihak termasuk unsur jurnalis saat ini masih sangat penting dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 terutama varian Omicron.

Endang berharap apa yang dilakukan oleh Forja bersama stakeholder di wilayah Kecamatan Kelapa Dua dapat menjadi contoh bagi wilayah lain untuk menerapkan hal yang sama.

“Semoga apa sudah disampaikan dari kegiatan ini menjadi langkah langkah yang bisa dilanjutkan di daerah lain yang memang masih tinggi (angka Penularan) Covid-19,” katanya.

Senada dengan itu, Ketua Umum Forja Jurnalis Kabupaten Tangerang, Alfian Herianto mengatakan gebrak masker ini merupakan bentuk tanggung jawab dari kawan-kawan Forum Kerja Jurnalis Kabupaten Tangerang di tengah gelombang ketiga penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Tangerang, terkhusus di wilayah dengan angka penularan Covid-19 tertinggi di Kabupaten Tangerang.

“Kegiatan ini diselenggarakan semata-mata merupakan bentuk kepedulian para jurnalis untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih banyak lagi di wilayah Kelapa Dua yang merupakan wilayah dengan penyebaran Covid-19 tertinggi di Kabupaten Tangerang,” katanya.

Kegiatan ini kata Alfian, juga dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Pers Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Februari lalu. Alfian berharap kegiatan ini dapat membantu kerja-kerja pemerintah Kabupaten Tangerang dalam memerangi pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini juga dilakukan menyambut perayaan Hari Pers Nasional tahun 2022, semoga apa yang kami lakukan dapat membantu upaya pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19,” katanya.

Sementara itu, Camat Kelapa Dua Prima Saras Puspa mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada Forja Jurnalis Kabupaten Tangerang atas kerja sama melakukan pencegahan dengan membagikan masker serta hand sanitizer kepada masyarakat.

Kerja sama ini katanya, penting dilakukan guna melakukan upaya pengendalian serta pencegahan penularan pandemi yang lebih luas lagi di wilayah Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Ini Pesan Penting Bupati Zaki pada 85 Kades di Kabupaten Tangerang

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Selain itu, pembagian masker dan hand sanitizer ini juga dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat agar tetap terus menerapkan protokol kesehatan.

“Terimakasih kepada Forja (Forum Kerja) Jurnalis yang sudah membantu kita untuk sosialisasi masalah Covid-19 ini, pembagian masker ini untuk mengingatkan kembali bahwa covid itu masih ada, jadi warga memang harus sering diingatkan,” tandasnya. (Oke)




Peringati HPN, Pokja WHTR Bagikan Ratusan Masker dan Nasi Kotak

Kabar6.com

Kabar6-Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian Tangerang Raya (WHTR) menggelar peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 dengan berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Dengan bertajuk Jumat Berkah, sejumlah jurnalis yang bekerja di wilayah Tangerang Raya ini membagi-bagikan makanan nasi kotak dan masker gratis kepada ratusan warga di Simpang Tugu Adipura Kota Tangerang, di sekitar Tangcity Mal, serta sekitar Sekretariat Pokja WHTR, Babakan Kota Tangerang.

Ratusan warga diantaranya para tukang sapu jalanan, tukang ojek daring, warga sekitar, serta sejumlah pengendara lainnya tampak senang menerima makanan dan masker berlogo Pokja WHTR-HPN 2022 tersebut.

Tak ketinggalan sejumlah petugas Polisi Lalulintas dari Polres Metro Tangerang Kota yang berada di Pos Polisi Simpang Tugu Adipura turut membantu membagikannya kepada warga penerima.

**Baca juga:Pemkot Tangerang Hapuskan Denda PBB-P2 100 Persen

**Cek Youtube:Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Ketua Pokja WHTR, Ade Bagus Pranoto mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian Peringatan HPN 2022 yang jatuh pada 9 Februari 2022. Pada kesempatan ini pihaknya menyediakan sedikitnya 500 nasi kotak dan 500 masker untuk dibagikan kepada warga.

“Kami sengaja mengadakannya di hari jumat, sebagai hari baik untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama,” ujarnya.

Apalagi ditambah dengan adanya PPKM Level 3 yang saat ini tengah melanda wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya. “Jangan lupa terapkan prokes ya, pakai maskernya,” pesan Ade Bagus kepada salah satu warga. (Oke)




Seorang Penumpang Diusir dari Pesawat Karena Gunakan Celana Dalam Wanita Sebagai Masker

Kabar6-Kru kabin maskapai United Airlines mengusir seorang penumpang bernama Adam Jenne (38) karena menggunakan celana dalam perempuan sebagai masker. Jenne menolak permintaan kru kabin untuk mengganti masker yang digunakan tadi.

Jenne, melansir Insider, diminta meninggalkan pesawat sebelum lepas landas dari bandara Kota Fort Lauderdale, Florida, Amerika Serikat. Jenne mengatakan, melalui kejadian ini dirinya ingin menunjukkan keabsurdan, di mana para kru memaksa penumpang memakai masker di pesawat, sementara membolehkan orang yang makan dan minum melepasnya.

Sebelumnya, pria itu diketahui pernah mengenakan pakaian dalam sebagai masker dalam sebuah penerbangan. Saat itu Jenne mengatakan kepada kru bahwa benda ini berfungsi sebagai masker, dan ia pun dibiarkan ikut dalam penerbangan.

Kejadian tadi direkam penumpang lain, saat petugas mengatakan kepada Jenne bahwa dia harus keluar pesawat jika tetap menggunakan celana dalam. Setelah berdebat beberapa lama, Jenne akhirnya keluar pesawat.

Sementara itu, maskapai United Airlines menyatakan bahwa penumpang tersebut tidak mematuhi kewajiban dari pemerintah pusat untuk mengenakan masker. ** Baca juga: Biadab! Wanita Brasil Ini Potong Perut Seorang Teman yang Hamil dan Ambil Bayinya

“Kami menghargai tim yang mengatasi masalah ini di lapangan sebelum lepas landas, menghindari potensi gangguan udara,” demikian bunyi pernyataan dari maskapai United Airlines.




Kota dan Kabupaten Wajib Kampanye Masker dan Prokes Menjelang Natal dan Tahun Baru

Kabar6.com

Kabar6 – Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan seluruh kota/kabupaten wajib melakukan kampanye protokol kesehatan di saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal itu disampaikan Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar usai mengikuti rapat koordinasi dengan Gubernur Banten Wahidin Halim secara virtual dalam rangka penanganan covid-19 di Pendopo Bupati, Jl Kisamaun Kota Tangerang, Jumat (17/12/21).

“Hari ini baru saja dilangsungkan rapat koordinasi antara Pemprov Banten, Forkopimda Provonsi Banten dan Bupati/Walikota Se-Provinsi Banten dalam rangka penanganan Covid-19, baik itu vaksinasi maupun juga pengamanan di hari raya natal dan tahun baru”, kata Bupati Zaki.

Menurut dia, arahan Gubernur sangat jelas, seluruh kota/kabupaten wajib melakukan kampanye masker dan protokol kesehatan. Pelaksanaan Nataru akan ada beberapa usulan untuk pembatasan-pembatasan terutama di daerah-daerah wisata dan pengamanan-pengamanan masyarakat.

Selain itu juga, Gubernur Banten, Wahidin Halim juga menekankan upaya-upaya percepatan vaksinasi baik untuk lansia, masyarakat umum maupun anak-anak atau siswa usia 6-11 tahun harus terus dilakukan.

“Terima kasih, semoga seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang mendukung seluruh kebijakan dan keputusan pelaksanaan natal dan tahun baru ini” kata Zaki.

**Baca juga: Bupati Zaki Berharap Gateball Semakin Populer

Pada kesempatan ini pula Bupati Zaki berpesan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang untuk senantiasa waspada. Jangan lalai protokol kesehatan karena varian baru Omicron sudah ditemukan di negara kita.

“Mari kita semua senantiasa waspada. Jangan abaikan protokol kesehatan, jangan lengah karena sudah ada korban akibat terjangkiti varian baru virus covid-19 Omicron di negara kita”, pinta Bupati Zaki.(red)




Dorong Masyarakat Tertib Prokes, Polresta Tangerang Bagikan 26.470 Helai Masker

Kabar6.com

Kabar6-Jajaran Polresta Tangerang Polda Banten bersama unsur Pemkab Tangerang dan Kodim 0510 Tigaraksa kembali melaksanakan kegiatan pembagian masker, Jumat (5/11/2021).

“Kegiatan pembagian masker dilaksanakan untuk mendorong masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro.

Wahyu mengatakan, jumlah masker yang dibagikan sebanyak 26.470 helai masker. Puluhan ribu masker itu dibagikan di 100 titik lokasi pembagian di tingkat Polres dan oleh polsek jajaran bersama Muspika setempat.

“Kegiatan pembagian masker tingkat polres dilaksanakan di 7 titik dengan membagikan 1.000 helai masker,” kata Wahyu.

Polsek Tigaraksa melaksanakan kegiatan di 5 titik dengan membagikan 2.730 helai masker. Polsek Cikupa membagikan 3.000 helai masker di 2 titik lokasi kegiatan. Polsek Panongan membagikan 2.200 helai masker di 15 titik kegiatan. Polsek Cisoka melaksanakan kegiatan di 3 titik dengan membagikan 2.100 helai masker.

Polsek Balaraja melaksanakan kegiatan di 16 titik lokasi dengan membagikan 6.600 helai masker. Polsek Kresek membagikan 2.200 helai masker di 6 lokasi kegiatan. Polsek Kronjo membagikan 2.000 helai masker di 10 titik lokasi kegiatan.

**Baca juga: Ini Kata Wabup Tangerang Soal Program Terpadu P2WKSS

Sedangkan Polsek Pasar Kemis membagikan 3.440 helai masker di 16 titik lokasi kegiatan. Polsek Rajeg membagikan 2.600 helai masker di 8 titik lokasi kegiatan, dan Polsek Mauk membagikan 2.300 helai masker di 8 titik lokasi kegiatan.

“Kegiatan edukasi, Operasi Yustisi, pengawalan pelaksanaan protokol kesehatan, dan pembagian masker akan semakin dimasifkan,” tandasnya Wahyu.(Cr)