1

Riset Ungkap, Pria Lebih Banyak Bicara Ketimbang Wanita

Kabar6-Hingga kini banyak orang beranggapan bahwa kaum hawa memang lebih banyak berbicara alias cerewet ketimbang pria. Dan itu juga yang membuat wanita disebut kerap mendominasi pembicaraan. Namun benarkah demikian?

Dalam beberapa penelitian mengenai hal itu ditunjukkan, sebenarnya pria lebih cerewet dibanding wanita. Seorang Psikolog dari Universitas Manchester bernama Geoffrey Beattie, melansir topcareer, mengungkapkan bahwa 24 dari 56 tinjauan studi mengenai komunikasi pria dan wanita menyimpulkan hasil akhir bahwa pria berkata lebih banyak dibanding wanita setiap harinya.

Hal senada juga dikatakan Matthias Mehl, Psikolog Universitas Arizona. “Streotipe yang telah tersebar luas mengenai wanita berbicara lebih aktif dibanding dengan pria tidak berdasar,” kata Mehl.

Selama enam tahun penelitian, Mehl bersama timnya merekam percakapan 400 mahasiswa dan mahasiswi Amerika dan Meksiko. Mehl mengembangkan EAR (electronicall activated recorder) dengan hasil wanita berbicara rata-rata 16,215 kata dalam kondisi sadar, sedangkan pria sebanyak 15,669. Perbedaan tidak terlalu signifikan secara statistik.

Louann Brizendine, penulis buku yang lebih membahas mengenai ‘otak wanita’, juga menolak klaim wanita lebih cerewet dibanding pria. Menurutnya, streotipe bahwa wanita lebih banyak berbicara dibanding pria sekarang ini lebih dihubungkan dengan mitos.

“Otak pria dengan wanita memang berbeda, tapi studi terbaru membuktikan bahwa lebih banyak kesamaan dibanding perbedaan di antara keduanya,” urai Brizendine.

Campbell Leaper, Psikolog Universitas California Santra Cruz juga menemukan kecenderungan tipis bahwa pria lebih suka berbicara dibanding wanita. Perbedaan ini menurut Leaper disebabkan oleh kondisi sosial. Wanita lebih nyaman berbicara mengenai perasaannya saat bergaul, sedangkan pria lebih berkuasa dan dominan saat mengambil keputusan.

Kebiasaan suka berbicara juga dipengaruhi apakah seorang tersebut sedang berbicara dengan sesama jenis atau lawan jenis. ** Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Menangis dan Apa Manfaatnya?

Kebanyakan dari kita baik pria atau wanita akan lebih nyaman berbicara dengan sesama jenis. Terlebih pria lebih menyimpan masalahnya dan hanya berbicara pada sesama jenisnya. Berbeda dengan wanita yang bisa lebih bicara dengan siapa saja.

Apakah Anda juga termasuk kategori pria cerewet, guys?(ilj/bbs)




Pria Mata Keranjang Karena Mudah Jatuh Cinta dalam Hitungan Milidetik?

Kabar6-Banyak orang menganggap, pria jatuh cinta pada wanita hanya karena cantik dan seksi. Disebutkan, seorang pria bisa langsung jatuh cinta dalam hitungan milidetik, sebuah kondisi yang membuat mereka dengan mudah dicap sebagai ‘mata keranjang’.

Benarkah demikian? Sebenarnya, melansir Intisari, ada penjelasan ilmiah di balik alasan seorang pria cenderung mata keranjang. Penemuan yang dirangkum oleh profesor Mark van Vugt dan Dr Johanna van Hoof, dari University of Amsterdam, mengungkapkan bahwa perilaku mudah jatuh cinta pada pria ini pada dasarnya tidak ada hubungannya pada cara berpikir, tetapi lebih kepada dorongan genetis. Pria mengejar wanita yang mereka anggap menarik dan cantik, merupakan tanda kesuburan dan insting alamiah.

Sementara wanita tidak memiliki dorongan genetis untuk begitu saja mengejar pria yang mereka nilai tampan dan mengagumkan. Dorongan genetis kaum hawa ketika menyasar pasangan potensial, lebih kepada apakah dia seorang yang loyal, baik, bertanggung jawab, dan humoris.

Penemuan itu juga dibantu oleh seorang pelajar doctoral, Helen Crawford, dari University of Kent. Studi ini melibatkan 20 wanita dan 20 pria dewasa untuk menguji daya tarik seseorang terhadap lawan jenis berdasarkan penampilan fisik. Peneliti mempelajari gelombang reaksi otak seluruh responden terhadap sejumlah foto-foto yang menampilkan pria dan wanita dalam berbagai gaya.

Hasilnya, secara otomatis reaksi otak pria terlihat mengalami distraksi ketika melihat foto wanita cantik. Sementara itu, otak wanita menujukkan lebih berkonsentrasi dalam menyelesaikan sesi studi tersebut.

Reaksi pria ketika melihat foto wanita cantik memperlihatkan pergerakan signikan yang memicu perilaku impulsif, misalnya, langsung suka pada hanya dalam waktu milidetik. ** Baca juga: Ini 4 Fakta Tentang Sayur Organik

“Memang benar, pria cenderung mata keranjang. Namun, itu tidak ada kaitan dengan cara dan kualitas berpikir mereka. Ketertarikan pria yang begitu cepat pada wanita cantik, merupakan dorongan genetis dan alamiah yang tidak bisa dilawan,” ungkap Mark van Vugt, ketua penelitian.

Bagaimana dengan Anda, guys?(ilj/bbs)




Menurut Riset, Pria Ternyata Lebih Banyak Bicara Dibanding Wanita

Kabar6-Selama ini Anda mungkin selalu mengira bahwa kaum hawa selalu lebih banyak bicara ketimbang pria. Namun tahukah Anda, beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa sebenarnya pria lebih cerewet dibanding wanita.

Benarkah demikian? Seorang psikolog Universitas Manchester bernama Geoffrey Beattie, melansir Topcareer, mengatakan bahwa 24 dari 56 tinjauan studi mengenai komunikasi pria dan wanita menyimpulkan hasil akhir bahwa pria berkata lebih banyak dibanding wanita setiap harinya.

Hal ini juga didukung oleh pernyataan Matthias Mehl, psikolog Universitas Arizona. “Stereotipe yang telah tersebar luas mengenai wanita berbicara lebih aktif dibanding dengan pria tidak berdasar,” kata Mehl.

Selama enam tahun penelitian, Mehl bersama timnya merekam percakapan 400 mahasiswa dan mahasiswi Amerika dan Meksiko. Mehl mengembangkan EAR (electronicall activated recorder) dengan hasil wanita berbicara rata-rata 16,215 kata dalam keadaan sadar. Sedangkan pria sebanyak 15,669. Perbedaan tidak terlalu signifikan secara statistik.

Louann Brizendine, penulis buku yang lebih membahas mengenai ‘otak wanita’, juga menolak klaim wanita lebih cerewet dibanding pria. Menurutnya, stereotipe bahwa wanita lebih banyak berbicara dibanding pria sekarang ini lebih dihubungkan dengan mitos.

“Otak pria dengan wanita memang berbeda, tapi studi terbaru membuktikan bahwa lebih banyak kesamaan dibanding perbedaan di antara keduanya,” ungkap Brizendine.

Sementara psikolog Universitas California Santra Cruz bernama Campbell Leaper, menemukan kecenderungan tipis bahwa pria lebih suka berbicara dibanding wanita. Perbedaan ini menurut Leaper disebabkan oleh kondisi sosial. Wanita lebih nyaman berbicara mengenai perasaannya saat bergaul, sedangkan pria lebih berkuasa dan dominan saat mengambil keputusan.

Kebiasaan gemar berbicara juga dipengaruhi apakah seorang tersebut sedang berbicara dengan sesama jenis atau lawan jenis. ** Baca juga: Traveling Sendirian Jadi Obat Sakit Hati Paling Ampuh Setelah Putus Cinta

Kebanyakan dari kita, baik pria atau wanita akan lebih nyaman berbicara dengan sesama jenis. Terlebih pria lebih menyimpan masalahnya dan hanya berbicara pada sesama jenisnya. Berbeda dengan wanita yang bisa lebih bicara dengan siapa saja.

Bagaimana dengan Anda, apakah termasuk pria yang doyan bicara, guys? (ilj/bbs)




Survei Ungkap, Wanita Mudah Terpesona Sorotan Mata Pria

Kabar6-Konon, tatapan mata menyiratkan sejuta makna. Dari tatapan mata pula, kita bisa mengetahui apa yang ada dalam hati seseorang.

Nah, sebuah penelitian mengatakan, rata-rata pria ternyata menghabiskan hampir 43 menit sehari untuk menatap 10 wanita berbeda yang dijumpainya.

Hal ini memang menjadi kebiasaan umum para pria saat bertemu dengan wanita yang berpapasan dengannya. Secara psikologi, memang menjadi hal wajar yang dilakukan karena ketertarikan lawan jenis. Bahkan di dalam penelitian ini menyebutkan bahwa pada akhirnya wanita bisa tergoda tatapan mata pria.

Seorang juru bicara dari Pusat Penglihatan Lensa Kodak bernama Mark Ireland, pernah melakukan pemungutan suara. Hasilnya, melansir Hipwee, pria lebih terkenal karena cukup sering melihat atau melirik wanita. Tetapi hal ini juga dilakukan untuk memastikan berapa lama mereka menghabiskan waktu untuk mengincar wanita atau peluang mereka bisa dekat dengan wanita tersebut.

Dan, satu tahun adalah waktu yang dihabiskan dalam hidup mereka untuk memfokuskan mata yang tertuju pada lawan jenis mereka. Sebuah jajak pendapat dari 3.000 orang, menemukan bahwa supermarket menjadi lokasi yang paling popular untuk hal tersebut, diikuti oleh pub dan klub malam tentunya.

Jika hal tersebut dikalkulasi, ternyata waktu yang dihabiskan seorang pria untuk menatap wanita terbilang cukup banyak. Hal tersebut menambah waktu yang dihabiskan mereka hingga 259 jam atau hampir 11 hari setiap tahunnya.

Asumsi jika perhitungan dilakukan pada saat usia seseorang di antara 18 dan 50 tahun, maka waktu yang dihabiskan orang tersebut mungkin sekira 11 bulan dan 11 hari dalam rentang waktu tersebut.

Di sisi lain, para peneliti juga menemukan bahwa ternyata pria bukan satu-satunya yang mengagumi lawan jenis dan melakukan hal tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh wanita.

Saat wanita diam-diam mengintip dan melakukan lirikan tersebut, mereka menghabiskan rata-rata waktu selama lebih dari 20 menit sehari untuk enam pria yang dijumpainya, tentu jika mereka menunjukkan ketertarikan secara fisik.

Sementara itu, mayoritas data mengungkapkan bahwa pria dan wanita merasa tersanjung saat ditatap, pria lebih mungkin menikmatinya dengan 19 persen dari total para pria mengatakan hal itu membuat mereka merasa bahagia, dibandingkan dengan hanya sembilan persen wanita.

Di sisi lain, 16 persen anak perempuan cukup merasa tidak nyaman akan hal tersebut, sementara 20 persen mengatakan itu membuat mereka malu. Lebih dari 40 persen wanita juga mengatakan, mata menjadi daya tarik pertama saat merasa ditatap oleh pria.

Berbeda dari orang pada umumnya, separuh orang Inggris akan memerah wajahnya ketika tertangkap basah melihat seseorang. Sepertiga dari mereka berakhir dengan berdebat karena pasangan mereka tidak menyukai hal tersebut.

Namun tatapan itu ternyata berhasil bagi sebagian orang dengan 35 persen mengatakan mereka memulai hubungan dengan seseorang yang awalnya mereka tatap.

Adapun lima tempat teratas pria melihat wanita di antaranya adalah supermarket, pub atau bar, klub malam, tempat kerja dan toko-toko. Sementara itu, lima tempat teratas wanita melihat pria tidak jauh berbeda yang tidak lepas dari tempat seperti pub atau bar, toko-toko, transportasi umum, supermarket dan tempat kerja.

Menatap seseorang memang merupakan hal alami dan wajar yang dilakukan seseorang, dan tidak jarang kita juga mungkin pernah memergoki orang menatap kita dengan waktu yang cukup panjang. ** Baca juga: Tidak Hanya Wajah, 3 Hal Ini Juga Perlu Mendapat Perhatian

Namun sadarkah kita jika waktu tersebut dikumpulkan, ternyata banyak waktu yang kita habiskan untuk menatap orang.(ilj/bbs)




Pria Alami Puber Kedua, Mitos atau Fakta?

Kabar6-Pernahkan Anda melihat seorang pria usia paruh baya yang berdandan trendi dan bergaya genit? Jangan heran, bisa jadi pria tersebut tengah mengalami pubertas kedua atau juga sering disebut puber kedua.

Pubertas atau sering disingkat puber adalah istilah yang menandakan kematangan organ seksual pria dan wanita. Pada wanita biasanya dimulai pada usia 9-14 tahun ditandai dengan pertumbuhan payudara, rambut-rambut ketiak serta organ intim, dan menstruasi.

Sedangkan pada pria, umumnya masa puber dimulai pada usia 9-15 tahun dan ditandai dengan pertumbuhan rambut-rambut seperti kumis, jenggot, dan organ intim serta pertumbuhan jakun. Perubahan ini terjadi karena adanya proses pematangan seksual dan perubahan hormon.

Perubahan hormonal ketika puber tersebut tidak hanya mempengaruhi penampilan dan organ reproduksi, namun juga akan berpengaruh terhadap kondisi psikologis seseorang. Karena itulah seorang remaja yang sedang puber kondisi emosionalnya meletup-letup dan tidak mudah ditebak. Selain lebih emosional, pada usia puber akan timbul hasrat seksual. Ketertarikan terhadap lawan jenis bukan sesuatu yang asing di periode ini.

Namun bagaimana bila kondisi ini terjadi pada usia paruh baya yang disebut dengan puber kedua? Dari segi medis, puber akibat perubahan hormon yang mendasari perubahan fisik dan emosi pada usia belasan tahun sebenarnya hanya terjadi satu kali saja. Jika terjadi pada usia paruh baya, sebenarnya yang terjadi bukanlah puber.

Apa yang disebut dengan puber pada usia paruh baya, melansir Klikdokter, lebih tepat disebut krisis paruh baya atau midlife crisis. Sebuah jurnal yang ditulis oleh Seikowski dari Leipzig University mengulas fakta bahwa peningkatan usia pada pria memang akan menyebabkan perubahan fisik dan mental. Sebagian besar pria yang berusia antara 40-65 tahun mengeluh mengalami kesulitan berkonsentrasi, mudah lelah, mudah tersinggung, dan kehilangan daya ingat.

Selain itu, mereka juga mengeluhkan beberapa kondisi fisik, di antaranya nyeri sendi dan anggota gerak, nyeri punggung, dan peningkatan berat badan. Segala kondisi fisik dan mental tersebut kemudian menurunkan hasrat seksual.

Jurnal yang sama menyimpulkan, dalam sebuah fase kehidupan, seorang pria akan mengalami periode emosi yang tidak stabil, yaitu sekira usia 50 tahun. Perubahan kondisi fisik dan emosional ini secara umum menyebabkan menurunnya rasa percaya diri, kepuasan hidup, dan bahkan kualitas skala kepuasan hubungannya dengan pasangan. Hal inilah yang mungkin menjadi cikal bakal runtuhnya hubungan rumah tangga.

Faktanya, dalam medis tidak ada istilah pubertas kedua pada pria. Masa puber hanya terjadi pada saat usia belasan tahun. Namun, di usia paruh baya dapat terjadi krisis paruh baya yang dapat mengancam keharmonisan rumah tangga Anda. ** Baca juga: Minum Susu Tidak Timbulkan Kantuk?

Solusinya, jalani pola hidup sehat serta komunikasi yang baik dengan pasangan untuk mengatasi krisis paruh baya pada pria.(ilj/bbs)




Ramuan Ajaib yang Jadi Rahasia Orang Zaman Dulu untuk Pikat Lawan Jenis

Kabar6-Untuk menarik perhatian atau memikat lawan jenis, sebagian orang memiliki trik tersendiri. Ada yang dengan menghujani berbagai barang mewah, tampil semaksimal mungkin di depan lawan jenis, atau bahkan melalui sejumlah perhatian.

Nah, trik memikat lawan jenis ternyata sudah ada sejak zaman dulu. Mereka menggabungkan sejumlah bahan herbal maupun rempah-rempah menjadi suatu ramuan yang memiliki dampak menakjubkan untuk menaklukkan pasangan.

Namun untuk mencampur ramuan ajaib ini tidak sembarangan orang bisa melakukannya, karena dibutuhkah keahlian khusus. Melansir apakabardunia, ini dia empat ramuan cinta yang digunakan zaman dulu untuk memikat atau menarik pasangan:

1. Verbena Prancis
Merupakan salah satu ramuan cinta yang ada pada abad ke 17, dipercaya dapat meningkatkan rasa cinta yang berlebihan.

Untuk membuat ramuan ini dibutuhkan sejumlah bahan yaitu beberapa ekor lalat Spanyol, darah haid secukupnya dan dicampur dengan Verbea yang dipercaya dapat membunuh vampire karena kadar racun yang dimiliki.

Tahap berikutnya adalah memikirkan cara agar orang yang dituju dapat meminumnya. Konon, ramuan cinta ini digunakan para wanita zaman dulu untuk menaklukkan hati pria yang sangat disukainya.

2. Datura
Ramuan cinta ini terbilang sangat mudah digunakan, namun memiliki risiko yang sangat tinggi, karena bila berlebihan akan berujung maut atau kematian. Bisa jadi ramuan ini digunakan untuk mereka yang menemukan jalan buntu atau putus asa dalam mencari pasangan.

Datura diketahui memberikan pengaruh efek halusinogen terhadap manusia sehingga melemahkan sistem saraf yang dapat dimanfaatkan dengan mudah untuk menjebak pria atau wanita yang disukai, agar terpikat hingga akhirnya memutuskan sendiri untuk menikah.

3. Parfum Columbine
Ramuan ini terdiri dari bahan dasar biji Columbie yang ditumbuk sehalus mungkin dan beberapa ramuan lainnya. Konon, ramuan ini digunakan para pria Indian Meskwaki untuk membuat wanita dari sukunya tertarik sehingga ingin menikah dengannya.

Cara menggunakan ramuan ini dengan menggosokan bubuk halus tersebut ke seluruh badan dan wajah sehingga akan mengeluarkan bau menarik bagi setiap wanita yang menciumnya.

4. Ramuan Cacing Tanah
Ramuan ini pertama kali dimanfaatkan oleh masyarakat Eropa pada abad ke-16. Ramuan cinta ini memadukan tiga komposisi utama yakni cacing tanah, daun bawang dan Periwinkie yang dipercaya memiliki khasiat tinggi dalam menarik pasangan.

Anehnya, ramuan ini hanya dapat mempengaruhi pria. Karena itulah tidak heran bila wanita-wanita Eropa pada abad 16 tersebut gencar mencari ramuan ini, mengingat perbandingan wanita lebih banyak ketimbang pria. ** Baca juga: 4 Jenis Cacing yang Sering Dijadikan Makanan, Penasaran Mencoba?

Apakah ramuan rahasia itu masih ada hingga saat ini?(ilj/bbs)




Riset Tunjukkan, Orang akan Tertarik dengan Lawan Jenis yang Miliki Bau Badan Sama dengan Dirinya

Kabar6-Setiap orang memiliki kriteria sendiri saat mencari pasangan hidup. Dimulai melalui proses memilih ketika pacaran. Sebagian orang bisa jadi tertarik karena fisik, selebihnya lebih pada kepribadian, kesamaan hobi, dan lain sebagainya.

Namun ada hal yang mungkin belum Anda ketahui. Disebutkan, secara natural atau alami orang akan tertarik dengan lawan jenis yang memiliki bau badan sama seperti dirinya sendiri, lho.

Sebuah riset, melansir Wolipop, dilakukan kepada 30 pasangan dari Skotlandia yang sudah pacaran lebih dari enam bulan, dan memberikan sampel bau badan mereka. Selama dua hari, mereka diminta untuk tidak memakai deodoran yang biasa digunakan, tidak olahraga, tidak mengonsumsi makanan beraroma kuat, atau berbagi tempat tidur karena bisa mengubah bau badan asli. Sedangkan partisipan lain menganalisanya dengan memberi nilai berdasarkan kesamaan aroma.

Hasilnya, orang secara natural akan tertarik dengan lawan jenis yang memiliki bau badan serupa dengan diri sendiri. Untuk mencegah bau badan kurang sedap, kebanyakan orang memakai deodoran di keseharian. Meski mengeluarkan bau, menariknya aroma anti-perspirant tersebut tidak terlalu berperan dalam pemilihan pasangan. Aroma tubuh natural tetaplah yang menjadi sinyal utama untuk menarik lawan jenis.

Para peneliti juga menganalisa seberapa puas partisipan dalam hubungan. Dikatakan, pria lebih bahagia saat menjalin hubungan dengan wanita yang baunya sama. Sedangkan hal tersebut tidak terlalu berlaku wanita.

Berdasarkan riset, wanita yang memakai kontrasepsi tertentu bahkan bisa saja tidak memilih pasangan berdasarkan bau badan karena penciuman mereka jadi berubah.

Sebelumnya beberapa riset pernah membuktikan jika kontrasepsi bisa mengubah persepsi penciuman. Karena itu, cara mereka memilih pasangan bisa berbeda. Menurut penelitian, pasangan yang menggunakan kontrasepsi tertentu punya bau badan yang berbeda. ** Baca juga: Stres, Hindari 9 Jenis Makanan Ini

Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)




Di Negara Tonga, Para Wanita Berlomba-lomba Jadi Gemuk

Kabar6-Siapa bilang pria hanya akan tertarik pada wanita bertubuh kurus atau langsing? Buktinya, para wanita di Tonga, negara bagian Selatan Samudra Pasifik, berusaha menggemukkan tubuh merekan agar banyak pria yang tertarik.

Diketahui, dari total 114 ribu orang dewasa di sana, 100 ribu di antaranya mengalami kegemukan. Bahkan, melansir Vebma, hal ini juga mengundang para ilmuwan untuk melakukan penelitian yang kemudian diterbitkan oleh Asosiasi Amerika Utara. Diungkapkan, orang-orang Tonga mudah gemuk dan berbeda dengan orang dari etnis lain, mungkin karena hal inilah yang membuat para wanita di sana terlihat cantik jika semakin gemuk. ** Baca juga: Seorang Pria Asal Jepang Nikahi Boneka Karena Trauma pada Wanita

Bukan hanya saat ini, hal itu sudah turun temurun. Wanita yang memiliki tubuh gemuk dipastikan akan banyak memiliki ‘penggemar’. Karena itulah tidak sedikit wanita di sana yang menggemukkan badan demi menarik perhatian lawan jenis.(ilj/bbs)