1

Kadispora Tangsel Tak Hadir Dalam Pengukuhan Paskibraka 2018

Kabar6-Sepanjang kegiatan prosesi pengukuhan 50 pelajar yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2018 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berbeda dari biasanya. Sosok pejabat tinggi daerah yang juga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) program dan kegiatan tersebut tak kelihatan batang hidungnya.

Meski tanpa disaksikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangsel, Entong Wiwi Martawijaya, acara pun tetap berjalan sesuai jadwal. Periode sebelumnya setiap kegiatan pengukuhan Paskibraka langganan diselenggarakan di Gedung Graha Widya Bhakti Puspiptek, Muncul, Kecamatan Setu.

“Saya sangat mengapresiasi anak-anak yang sudah berlatih tekun dan disiplin yang tinggi,” ungkap Walikota Airin Rachmi Diany, di lantai 4 gedung aula Balaikota Tangsel, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat, Rabu (15/2018) petang.

Menurutnya, bertepatan dengan detik-detik proklamasi peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 puluhan pelajar terbaik itu akan menjalankan dharma baktinya mengibarkan serta menurunkan sang saka bendera Merah Putih di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, pada Jum’at besok.

Pada rangkaian sesi acara sakral, Damaris Salsabila, pelajar asal MAN Insan Cendikia Serpong, didaulat untuk secara simbolis mencium bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Menjadi anggota Paskibraka itu merupakan tugas mulia. Kebanggaaan serta prestasi tak ternilai harganya,” ujarnya.**Baca Juga: Warga Serang Tolak Pendiri Kerajaan Ubur-ubur Kembali ke Rumahnya.

“Mari adik-adik ku yang tercinta semuanya, tularkan energi positif ini kepada seluruh teman-teman di sekolah maupun di rumah masing-masing,” tambah Airin berpesan disaksikan pelatih, senior atau alumni yang sekarang bernaung dalam lembaga Purna Paskibraka Kota Tangsel.

Mereka pengurus dan anggota Purna Paskibraka sebelumnya pernah ikut terlibat dalam prosesi upacara 17 Agustus di Kota Tangsel. Juga dihadiri tamu undangan pejabat Muspida dari unsur sipil, TNI/Polri, Kejaksaan Negeri di wilayah hukum Kota Tangsel, serta para orangtua, saudara dan kerabat terdekat pelajar Paskibraka 2018.(yud)




Guru Asal Tangsel Ajarkan Main Musik Suling ke Korsel

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengirim tenaga pengajar, Yanti Randaniah SD Al Fath Cirendeu dan Hadi Sukoco dari SMP Al Zahra serta siswa-siswi SMP Al-Zahra Villa Dago, Kecamatan Pamulang ke Korea Selatan. Mereka menjadi duta kerjasama bilateral pertukaran seni budaya tradisional.

“Guru kami yang pada tanggal 27 nanti berangkat ke Korsel akan mengajarkan bagaimana cara memainkan alat musik suling sebagai kesenian tradisional,” ungkap Direktur Al-Zahra Indonesia, Adhykara S Rachmandika di Pamulang, Rabu (15/8/2018).

Begitu pun sebaliknya. Hadi jelaskan, sekolahnya juga kedatangan dua guru asal Korsel. Selama tiga bulan ini Kwak Sunji akan mengajar Bahasa Inggris. Sedangkan Choi Hyo Won didaulat membagikan ilmu sains teknologi.

“Guru kami bisa mengambil ilmu dan mengadopsi cara mengajar agar bisa diterapkan disini sebagai langkah menuju sekolah internasional,” jelasnya.

kabar6.com
Guru Asal Tangsel Ajarkan Main Musik Suling ke Korsel. (yud)

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono menyambut baik kerjasama bilateral dalam rangka peningkatkan kualitas pendidikan pembelajaran dan pertukaran budaya Indonesia-Korsel. Menurutnya, penyelenggaraan pendidikan swasta tidak terpisahkan bagi pelayanan pendidikan.**Baca Juga: Pemkab Tangerang Waspadai Penyakit Pada Hewan Kurban.

“Khususnya di Tangsel dan prestasi yang diraih oleh Sekolah Al Zahra.Terlebih untuk memperkuat kerjasama bilateral di bidang pendidikan dan meningkatkan kemampuan guru kedua negara dalam pendidikan global dan komunikasi lintas budaya,” ujarnya.

“Selamat datang di Indonesia, selamat datang di Kota Tangsel dan selamat menunaikan tugas,” kata Taryono.(yud)




Begini Kondisi Hari Kedua Penutupan U-Turn di Tangsel

Kabar6-Memasuki hari kedua sistem rekayasa lalulintas di Jalan Ir H Djuanda, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berubah. Sebelumnya pada tiga titik putaran arah kendaraan bermotor atau U-Turn ditutup.

Pantauan kabar6.com, Rabu (16/8/2018) siang, U-Turn di depan kampus UIN Syarif Hidayatullah, Kelurahan Cempaka Putih tetap ditutup menggunakan jejeran road barrier beton.

Sedangkan titik U-Turn di depan komplek perumahan dosen Universitas Indonesia, Kelurahan Cirendeu, dibuka luas. Jejeran road barrier berbahan fibber plastik yang sempat dipergunakan untuk menutup jalan kini sudah disingkirkan.

Pada lokasi U-Turn ketiga di depan Sandratex, Kelurahan Rempoa, tali rafia yang sempat membentang setengah kini sudah diganti pakai rantai digembok berukuran besar. Setengahnya lagi ditutup pakai road barrier fibber plastik yang dibuat celah untuk pengendara motor berputar arah.

Pada titik U-Turn di depan Situ Gintung kini sudah ditutup permanen menggunakan road barrier beton. Kemarin pengguna jalan sempat merusak rekayasa lalu lintas dengan cara menyingkirkan cone dan road barrier plastik.**Baca Juga: 7 Raperda di Kabupaten Tangerang Masuk Prolegda.

Arus kendaraan dari Ciputat menuju arah Pondok Pinang, Jakarta Selatan, padat merayap mulai dari Pusdiklat Kementerian Agama. Kepadatan arus lalu lintas terurai di depan komplek dosen UI. Sementara dari arah sebaliknya ramai lancar.(yud)




Pengendara Rusak Penutup U-Turn di Tangsel

Kabar6-Pemberlakuan sistem rekayasa lalulintas penutupan putaran arah atau U-Turn mendapat penolakan. Ada dua dari tiga U-Turn di sepanjang Jalan Ir H Djuanda, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dirusak oleh warga pengendara.

Pantauan kabar6.com pada Selasa (14/8/2018), penutupan U-Turn hanya berlangsung hitungan jam. Titik penutupan di depan komplek perumahan dosen Universitas Indonesia, Cirendeu serta di depan Sandratex, Rempoa, alat penutup jalan disinggirkan.

“Saya mau ke pamulang, kejauhan saya kalo disuruh muter di sekolah polisi,” kata Ahmad, pengendara motor yang melintas.

Sejumlah road barrier yang baru dipasang hari ini terlihat dipindahkan dari tempatnya agar para pengendara dapat memutar arah.

Adapun seutas tali yang diikatkan pada cone plastik di pertigaan Gintung juga dirusak.

“Saya ngerasa putaran arah yang sudah disiapkan jadi enggak efisien kalau ditutup, karena terlalu jauh,” klaim Ahmad.

Sementara itu, di kolong fly over Pasar Ciputat yang menjadi titik alternatif putaran setelah ditutup menjadi macet. Banyak pengendara sepeda motor memilih berkendara berlawanan arus atau contra flow.**Baca Juga: Ratu Kerajaan Ubur-ubur Upload Video Caci Maki.

“Terima kasih informasinya. Akan kami tertibkan,” ujar Kasat Lantas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Lalu Hedwin Hanggara.(yud)




Tiga U-Turn Ditutup, Begini Koreksi Warga Tangsel

Kabar6-Penutupan sisten putaran arah kendaraan bermotor atau U-Turn di sepanjang ruang Jalan Ir H Djuanda, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai koreksi dari kalangan masyarakat. Adapun pemberlakuannya di tiga titik lokasi mulai hari ini ditutup.

Muhammad Iqbal, warga Kelurahan/Kecamatan Ciputat mengatakan dirinya sudah berputar menunggangi motor miliknya dari arah Ciputat berputar ke Sespolwan, Jakarta Selatan.

“Masih setengah hati,” katanya kepada kabar6.com ditemui di kawasan Pamulang, Selasa (14/8/2018).

Ia melihat penerapan rekayasa lalulintas yang diprakarsai institusi kepolisian bersama Dinas Perhubungan Kota Tangsel belum siap. Pandangan itu dilihatnya dari perangkat serta sistem penutupan U-Turn di tiga titik lokasi.

“Di Sandratex masih pakai tali rafia,” ujar Iqbal.

Sementara di depan komplek dosen Universitas Indonesia, U-Turn ditutup menggunakan alat barrier serta cone dari bahan plastik.**Baca Juga: WBP di Rutan Jambe Ikut Meriahkan Asian Games.

“Seharusnya bahan plastik dipasang di depan kampus UIN,” usul Iqbal. Pemerintah daerah serta kepolisian, lanjutnya, mesti pertimbangkan akses VIP bagi tamu maupun pejabat negara yang sering melintas.

Iqbal juga bilang, di kolong fly over Pasar Ciputat setiap malam menjadi ‘garasi’ liar bagi mobil angkutan umum. Kendaraan roda empat itu sembarangan parkir hingga memenuhi badan jalan.(yud)




Ini Tiga Titik Penutupan U-Turn di Tangsel

Kabar6-Terhitung mulai hari ini sistem rekayasa lalu lintas diberlakukan di sepanjang ruas Jalan Ir H Djuanda, Kota Tangerang Selatan. Tiga titik putaran arah kendaraan atau U-Turn ditutup yang semuanya terletak di Kecamatan Ciputat Timur.

Ketiga titik lokasi U-Turn yang ditutup antara lain terletak di Sandratex, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur; depan perumahan dosen Universitas Indonesia, Kelurahan Pisangan; dan depan kampus Universitas Islan Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Kelurahan Cempaka Putih.

“Tujuan (penutupan U-Turn) adalah untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas,” ungkap Kasat Lantas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Lalu Hedwin Hanggara saat dikonfirmasi kabar6.com, Selasa (14/8/2018).

Bagi pengendara yang beraktifitas melintas dari arah Pasar Ciputat diharuskan memutar arah di Sespolwan, Pasar Jum’at, Jakarta Selatan.

Adapun kendaraan yang melintas dari arah Jakarta Selatan menuju arah Kota Tangsel diarahkan berputar di kolong fly over Pasar Ciputat.**Baca Juga: Polusi PT Xinxing Steel, Kades Pasar Kemis Bakal Surati Pemkab Tangerang.

“Hasil kajian dengan ditutupnya putaran maka diharapkan akan memperpendek waktu tempuh di Jalan Raya Ciputat,” terang Lalu.(yud)




P2TP2A: Tawuran Pelajar di Tangsel Tragedi

Kabar6-Predikat sebagai ‘Kota Layak Anak’ yang baru disandang oleh Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ternoda. Hal itu menyusul timbulnya korban jiwa dari kasus tawuran antarkelompok pelajar di Jalan Raya Puspiptek, Kademangan, Kecamatam Setu, pada akhir Juli kemarin.

“Ini tragedi,” ungkap Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdaysaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangsel, Herlina Mustikasari di Mapolres setempat, Senin (13/8/2018).

Menurutnya, kejadian berdarah itu sangat berdekatan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2018. Padahal saat itu ada ribuan anak sedang riang gembira merayakan. Tapi di Kota Tangsel ada sekelompok remaja menyalurkan energi negatifnya dengan cara tawuran.

Herlina mengatakan keluarga punya peran penting dalam membentuk karakter dan dirasakan nyaman oleh anak selama berada di rumah. Sekolah juga mesti kreatif dalam menciptakan kegiatan selain belajar mengajar untuk anak menyalurkan bakar serta kreativitas.

Ketiga, lanjutnya, kerjasama antarseluruh elemen masyarakat dalam upaya pencegahan serta deteksi dini tindak kekerasan terhadap anak. Masyarakat harus bisa melerai sebelum terjadi tawuran sebelum jatuh korban serta melaporkan kepada aparat kepolisian.**Baca Juga: Kelurahan Pamulang Timur Didemo, Begini Kata Camat Pamulang.

“Terus tugas dan tanggungjawab pemerintah daerah pusat. Jadi bagaimana pemerintah bisa menyediakan sarana dan prasarana,” paparnya.(yud)




Kelurahan Pamulang Timur Didemo, Begini Kata Camat Pamulang

Kabar6-Aparatur daerah di wilayah administrasi Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menemui pihak perwakilan massa pendemo yang mengatasnamakan dari Mahasiswa Pancasila (Mapacas). Massa pendemo mendesak lurah dapat menjelaskan status tanah milik warga.

“Perlu kehati-hatian,” ungkap Camat Pamulang, Deden Juardi di kantor Kelurahan Pamulang Timur, Jalan Pinang Raya Nomor 2, Senin (13/8/2018).

Ia pun menginstruksikan kepada Lurah Pamulang Timur, Rahmat Hidayat untuk segera memberikan jawaban atas tuntutan tim kuasa hukum pelapor. Deden punya alasan bahwa untuk mengetahui dokumen girik perlu kehati-hatian.

” Karena antara surat keterangan dengan surat pernyataan beda,” kata bekas Sekretaris Kecamatan Ciputat itu.

Di lokasi yang sama, Lurah Pamulang Timur, Rahmat Hidayat meminta diberikan tenggang waktu kepada peserta aksi demonstrasi.**Baca Juga: Tinggi Cerobong Asap PT Xinxing Steel Tak Sesuai Aturan.

“Tolong berikan saya waktu seminggu dari sekarang untuk menjawab,” ujarnya.(yud)




Begini Kesaksian Driver Ojol Saat Melihat Pauzan Tertancap Pedang

Kabar6-Rangga Setiawan (19), pengemudi ojek online sepeda motor masih teringat pada peristiwa tawuran pelajar di Jalan Raya Puspiptek, Kademangan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhir Juli kemarin. Ia yang mengantarkan korban Ahmad Pauzan Ernanda (18) ke Rumah Sakit Hermina, Serpong.

Ketika itu sebilah pedang yang dilemparkan oleh pelaku berinisial F (18) masih tertancap di bagian wajah kiri korban. Posisi boncengan Pauzan di tengah. Korban diapit, sedangkan sekitaran lima orang teman yang lainnya membuntuti.

“Pas sampai rumah sakit temannya nanya, gimana kuat-kuat? Dia (Pauzan) lagi ngasih jempol,” ujarnya kepada wartawan saat gelar perkara, Senin (13/8/2018).

Rangga bilang, saat korban masih tergeletak di pinggir jalan sekitar tiga pengemudi ojek online yang melintas sempat melihat. Namun mereka tetap melajukan kendaraannya.

Warga sekitar yang melihat Pauzan pun lantas mendesak rekan-rekan korban cepat membawa ke rumah sakit. Angga yang melihat korban bersimbah darah menghentikan laju motornya.**Baca Juga: Diduga Aliran Sesat, 2 Pendiri Kerajaan Ubur-ubur Diperiksa Polisi.

Sepanjang perjalanan dari tempat kejadian perkara hingga ke rumah sakit sekitar satu kilometer Pauzan tak sadarkan diri. “Dia cuma ngeluarin suara gitu,” ujar Angga menirukan suara mendengkur.(yud)




Sempat Disembunyikan Keluarga, Pembunuh Pauzan Ditangkap di Sukabumi

Kabar6-Kapolres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Ferdy Irawan menyebutkan F ditangkap di kawasan Sukabumi, Jawa Barat. F (17) pelaku yang menyebabkan Ahmad Pauzan (18) tewas sempat disembunyikan oleh keluarganya.

“Pelaku diserahkan oleh orangtuanya tiga hari lalu,” kata Ferdi saat gelar perkara di halaman kantornya, Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Senin (13/8/2018).

Ia jelaskan, pihaknya sempat melakukan pendekatan kepada orangtua pelaku agar segera menyerah. Meski demikian cukup alot.

Sebelum melakukan aksi tawuran kedua kelompok pelajar sempat janjian bertemu. Aksi tawuran yang terjadi di Jalan Raya Puspiptek, Kademangan, Kecamatan Setu, menyebabkan pelajar SMK Sasmita Jaya 1, Pamulang, itu tewas setelah sempat sepekan dirawat di RSCM, Jakarta.

“Kedua kelompok ini sempat janjian lewat medsos (media sosial) untuk tawuran,” katanya.

Ferdy juga meralat keterangan yang pernah disampaikannya ihwal sekolah asal pelaku.**Baca Juga: Kekeringan, Ratusan Pegawai PDAM TKR Salat Istisqa.

“Pelaku pelajar kelas tiga di SMK Bhipuri. Selama pelarian F bersembunyi di daerah Lido,” paparnya.(yud)