5 BUMDesma di Kabupaten Serang Menjadi yang Pertama di Indonesia Diaudit Akuntan Publik
Kabar6 – 5 Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Unit Pengelola Keuangan (UPK) Kecamatan Lembaga Keuangan Desa (LKD) di Kabupaten Serang menjadi pionir dalam sejarah BUMDes di Indonesia.
Kelima BUMDesma tersebut siap diaudit pengelolaan keuangannya oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tri Bowo Yulianti, menandakan langkah maju dalam akuntabilitas dan transparansi keuangan BUMDes.
Langkah maju BUMDesma di Kabupaten Serang patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi BUMDes di seluruh Indonesia. Dengan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan, BUMDes dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Kepala Badan Pengembangan Informasi Desa Kemendes PTT, Ivanocich Agusta, mengapresiasi langkah maju BUMDesma di Kabupaten Serang.
“Ini baru pertama di Indonesia dimulai dari Kabupaten Serang, 5 BUMDesma menyisihkan keuntungannya untuk di audit oleh Kantor Akuntan Publik,” kata Ivan.
**Baca Juga: Adde Rosi Maju di Pilkada Pandeglang? Ini Kata Golkar Banten
Proses audit ini merupakan yang pertama di Indonesia dan akan diikuti oleh BUMDes di Jawa Timur. Diharapkan, audit ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap BUMDes, membuka peluang kerjasama dengan pihak lain, dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
Ivan menjelaskan, BUMDesma di Kabupaten Serang dipilih sebagai pilot project karena kesiapannya dalam audit. Kelima BUMDesma tersebut yaitu BUMDesma UPK Ciruas LKD, BUMDesma UPK Ciomas LKD, BUMDesma UPK Padarincang LKD, BUMDesma UPK Bojonegara LKD, dan BUMDesma UPK Mancak LKD.
Staf Ahli Bupati Serang Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan, Sugi Hardono, berharap audit ini dapat mendorong kemajuan dan manfaat BUMDesma bagi masyarakat desa.
“Harapannya kelima BUMDesma dapat mengelola manajemen akuntansi keuangan dengan ketentuan yang berlaku sehingga menjadi maju, bermanfaat, berkembang untuk pertumbuhan ekonomi di desa,” ujar Sugi.
Kepala DPMD Kabupaten Serang, Haryadi, berkomitmen untuk mendorong 21 BUMDesma lainnya di Kabupaten Serang agar siap diaudit.
“Dengan adanya audit dari kantor akuntan publik mereka akan percaya diri sudah sesuai dengan regulasi dan ketentuan. Di sisi lain setelah di audit akan dijadikan perbaikan oleh BUMDesma,” kata Haryadi.(Aep)